Anda di halaman 1dari 18

Membangun

BUM Desa Yang Mandiri


dan Berkelanjutan
M. Yusnadi Fazriani
Balai Latihan Masyarakat Banjarmasin 2019
Setelah pembahasan mata latih ini, diharapkan
peserta dapat :

1. Memahami Ragam Cerita tentang BUM Desa


2. Memahami tentang Faktor Pendukung dan
Penghambat
3. Memahami Sejumlah Pelajaran Berharga
tentang BUM Desa
 KUD
 LKM
 KSP
 BUMDES
 Dll

Bagaimana saat ini


aktivitasnya…..?
 DATA TNP2K; dana penanggulangan kemiskinan
meningkat 250% tetapi angka kemiskinan hanya
turun sebesar 2%
 Sebagian besar BUMDES yg dibentuk pemerintah
mengalami kegagalan

APA YANG
SALAH ?
TIDAK
TAHU
BINGUNG TIDAK
PUNYA
POTENSI

Belum
Mendirikan
Bumdes ?
TRAUMA

KESULITAN
SDA
KESULITAN
SDM
5
POTENSI

GANTI KACA MATA


ANDA…
06
Lainnya?
01 PASAR 05 Pengelolan
ada? Keu
Transparan?

Bumdes
Belum
Jalan
>>>>?
02 Model
Bisnis
Tepat?
03 Tata 04
Kelola Manejemen
Baik ? Mampu?
1. Kesalahan identifikasi potensi dan pemilihan jenis
usaha
2. Prosedur pembentukan BUMDES dan penyusunan
legal formal
3. Penyertaan Modal dari Desa
4. Pemilihan pengelola BUMDES dan penetapan
struktur
5. Pola komunikasi dan koordinasi BUMDESA dan
Pemerintah DESA
6. Perencanaan Strategis dan Rencana Kegiatan
Anggaran Tahunan
7. Transaksi dan Pelaporan Keuangan BUMDES
8. Evaluasi Kinerja dan Audit Keuangan BUMDES
9. Sistem Remunerasi BUMDES dan pembagian laba
10 . Pengembangan BUMDES Bersama, Holding BUMDES
dan Kerjasama dengan Pihak Ketiga
8
Pendirian BUM Desa dipilih sebagai suatu alternatif guna
mengembangkan roda perekonomian di desa.
Beberapa hal yang harus segera dilakukan dalam rangka penataan
perekonomian desa melalui BUMDesa:

memperkuat kapasitas masyarakat untuk turut mengawasi


berjalannya usaha dari BUMDesa

struktur organisasi BUMDesa yang menunjukan peranan kuat dan


peran pemerintah desa harus dikurangi namun tetap memperhatikan
penasihat dijabat secara Ex-officio oleh Kades

kegiatan ekonomi harus mengakar dengan kondisi sosial


masyarakat desa

kegiatan ekonomi sesuai dengan potensi dan aset yang


dimiliki desa

pendistribusian manfaat BUMDesa harus dilakukan secara adil,


jelas dan transparan dan modern
Perbedaan BUMN , BUMD, dan BUM DESA
JENIS BUMN BUMD BUM DESA

DEFINISI Badan usaha yang Badan usaha yang Badan usaha yang seluruh atau
seluruh atau sebagian seluruh atau sebagian besar modalnya
besar modalnya sebagian besar dimiliki oleh Desa melalui
dimiliki oleh negara modalnya dimiliki penyertaan secara langsung
melalui penyertaan oleh Daerah (Pasal yang berasal dari kekayaan
secara langsung yang 1 angka 40 UU Desa yang dipisahkan guna
berasal dari kekayaan 23/2014 ttg Pemda) mengelola aset, jasa pelayanan,
negara yang dan usaha lainnya untuk
dipisahkan. (Pasal 1 sebesarbesarnya kesejahteraan
angka 1, UU 19/2003 masyarakat Desa (Psl 1 angka 6
ttg BUMN) UU 6/2014 ttg Desa)
BENTUK Perseroan dan Perum Perusahaan Tidak dijelaskan. Yang ada
(Psl 9 UU 19/2003) Perseroan Daerah hanya bentuk Unit Usaha
dan Perusahaan Berbadan Hukum. (Psl 7
Umum Daerah (Psl Permendes 4/2015)
331 (3))
PENETAPAN SK Kemenkumham PERDA (Psl 331 (2)) PERDES (Psl 88 (2))
utk PT (Psl 10 (2)) &
PP utk Persero (Psl 35
(2))
Perbedaan Dengan Badan Hukum Lain
ASPEK PERBEDAAN BUM DESA KOPERASI PT

Kepemilikan Dimiliki oleh Desa Dimiliki oleh anggota Dimiliki oleh pemegang
saham
Status Badan Hukum Didirikan dengan Peraturan Didirikan dengan Badan Badan Hukum PT
Desa Hukum Koperasi

Area Pelayanan Desa Antar Desa, Kecamatan, Antar Desa, Kecamatan,


Kabupaten, bahkan nasional Kabupaten, bahkan nasional

Orientasi Pelayanan Benefit bagi masyarakat Profit bagi koperasi dan Profit bagi pemegang saham
desa anggota
Peran/Fungsi Mengolah dan mengelola Menghimpun dan me-ngelola Menghimpun dan Mengelola
potensi desa dana untuk bagi hasil anggota dan untuk bagi hasil anggota

Mengelola dana Melakukan pembiayaan usaha Melakukan pembiayaan/


titipan/stimulan anggota investasi usaha

Pendiri Desa Anggota Perorangan atau badan


hukum
Pertanggung jawaban Desa melalui Musyawarah Anggota melalui Rapat Anggota Pemegang Saham melaui
Desa RUPS

Sumber Dana dan Aset Mayoritas desa dan sisanya Anggota dan masyarakat atau Pemegang saham, masyarakat
masyarakat desa lembaga lain atau lembaga lain tanpa
terikat wilayah

Keanggotaan Tidak ada sistem Berbasis keanggotaan Tidak ada keanggotaan


keanggotaan
 Berlakunya MEA
 Kewenangan desa (mengatur & mengurus)
 Masyarakat sebagai penonton ekonomi,
menanggung beban produksi (belum mampu
mengolah hasil produksi)
 Harga pasar dipermainkan broker dan
tengkulak
 Dana Desa semakin besar, beberapa desa
sudah mulai kebingungan dalam pelaksanaan
pembangunan infrastruktur
 Prioritas penggunaan DD untuk pembangunan
dan pemberdayaan masyarakat
 Dengan dimulainya MEA maka setiap negara
anggota ASEAN harus meleburkan batas teritori
dalam sebuah pasar bebas. MEA akan menyatukan
pasar setiap negara dalam kawasan menjadi pasar
tunggal. Sebagai pasar tunggal, arus barang dan
jasa yang bebas merupakan sebuah kemestian.
Selain itu negara dalam kawasan juga diharuskan
membebaskan arus investasi, modal dan tenaga
terampil.

 MEA memang sebuah kesepakatan yang mempunyai


tujuan yang luar biasa namun beberapa pihak juga
mengkhawatirkan kesepakatan ini. Arus bebas
barang, jasa, investasi, modal dan tenaga kerja
tersebut tak pelak menghadirkan kekhawatiran
tersendiri bagi beberapa pihak.
Desa merupakan pondasi dan akan
menjadi kekuatan Negara, pemerintah
desa merupakan basis pemerintahan
terendah dalam struktur
pemerintahan Indonesia, desa
merupakan miniature sebuah Negara.

Kekuatan Negara Indonesia terletak


bagaimana stakeholder yang terlibat
bisa menjadikan desa sebagai potensi
yang besar dalam menghadapi MEA.
Bagaimana PROSES MENJADIKAN

BUMDES MENJADI KAN


GERAKAN
EKONOMI
WARGA DESA ?
Pendirian BUM Desa dipilih sebagai suatu alternatif guna
mengembangkan roda perekonomian di desa.
Beberapa hal yang harus segera dilakukan dalam rangka penataan
perekonomian desa melalui BUMDesa:

memperkuat kapasitas masyarakat untuk turut mengawasi


berjalannya usaha dari BUMDesa

struktur organisasi BUMDesa yang menunjukan peranan kuat dan


peran pemerintah desa harus dikurangi namun tetap memperhatikan
penasihat dijabat secara Ex-officio oleh Kades

kegiatan ekonomi harus mengakar dengan kondisi sosial


masyarakat desa

kegiatan ekonomi sesuai dengan potensi dan aset yang


dimiliki desa

pendistribusian manfaat BUMDesa harus dilakukan secara adil,


jelas dan transparan dan modern
1. Sosialisasi tentang BUMDesa
 Meyakinkan masyarakat tentang manfaat BUMDesa
 Perlu waktu & proses berulang
2. Proses pemilihan/Pembentukan Unit Usaha
 Berdasar kebutuhan masyarakat dan potensi
3. Forum Musdes yang Refresentatif
 Stakeholder desa
4. Komitmen Pengurus
5. Prinsip Pengelolaan BUMDesa
 Kooperatif,Partisipatif,Emansipatif,Transfaran,Akuntabel,
Sustainabel
6. Regulasi BUMDesa
7. Dukungan dan Proteksi Desa & Supra Desa
8. Membangun Jaringan Kerjasama
9. Pertanggungjawaban Pengelola
BUMDES PAGEDANGAN, TANGERANG
BUMDES di Pagedangan merupakan salah
satu BUMDES yang mampu memberikan
kontribusi positif bagi perekonomian
masyarakat desa dan peningkatan PADES.
Ada beberapa jenis usaha yang sukses
dikembangkan seperti usaha sentra kuliner
dan tempat pembuangan sampah terpadu
(TPST) yang bisa menampung sampah dari
1.000 rumah tangga.

BUMDES “KARYA MANDIRI”


Usaha yang dikembangkan oleh BUMDES
CIBODAS, BANDUNG Karya Mandiri adalah di bidang air, sewa
gedung olah raga/gedung serba guna, dan
pengelolaan kios desa. Usaha di bidang air
memiliki sekitar 2.300 konsumen. Unit usaha
air yang dikembangkan juga mampu
meningkatkan pendapatan asli desa Cibodas,
karena mampu menghasilkan Rp 7,5 juta per
bulan.
18

Anda mungkin juga menyukai