PENDAHULUAN • Trauma kepala berperan pada hampir separuh dari seluruh kematian akibat trauma, mengingat bahwa kepala merupakan bagian yang tersering dan rentan terlibat dalam suatu kecelakaan • Trauma kepala adalah cedera pada kepala yang dapat melibatkan seluruh struktur lapisan, mulai dari lapisan kulit kepala atau tingkat yang paling “ringan”, tulang tengkorak, duramater, vaskuler otak, sampai jaringan otaknya sendiri; baik berupa luka yang tertutup, maupun trauma tembus. DEFINISI • Cidera kepala atau trauma kapitis adalah cidera mekanik yang secara langsung atau tidak langsung mengenai kepala yang mengakibatkan luka di kulit kepala, fraktur tulang tengkorak, robekan selaput otak dan kerusakan jaringan otak itu sendiri, serta mengakibatkan gangguan neurologis ANATOMI KEPALA 1. Kulit Kepala (Scalp) 2. Tulang Tengkorak 3. Meningen 4. Otak FISIOLOGI KEPALA TEKANAN INTRAKRANIAL • proses patologis yang mengenai otak dapat mengakibatkan kenaikan tekanan intrakranial yang selanjutnya akan mengganggu fungsi otak • tekanan intrakranial yang tinggi dapat menimbulkan konsekuensi yang mengganggu fungsi otak dan tentunya mempengaruhi pula kesembuhan penderita • normal pada saat istirahat kira-kira 10 mmHg (136 mmH2O), TIK lebih tinggi dari 20 mmHg dianggap tidak normal dan TIK lebih dari 40 mmHg termasuk dalam kenaikan TIK berat • Semakin tinggi TIK setelah cedera kepala, semakin buruk prognosisnya Doktrin Monro-Kellie • Adalah suatu konsep sederhana yang dapat menerangkan pengertian dinamika TIK • bahwa volume intrakranial selalu konstan, karena rongga kranium pada dasarnya merupakan rongga yang tidak mungkin mekar MEKANISME DAN PATOFISIOLOGI • Cidera kepala dapat terjadi akibat benturan langsung ataupun tidak langsung pada kepala • “coup” atau ”counter coup” • Fungsi otak sangat bergantung pada tersedianya oksigen dan glukosa. Cedera kepala dapat menyebabkan gangguan suplai oksigen dan glukosa, yang terjadi karena berkurangnya oksigenisasi darah akibat kegagalan fungsi paru atau karena aliran darah ke otak yang menurun KLASIFIKASI TRAUMA KAPITIS Berdasarkan nilai GCS Kategori GCS Gambaran klinik Skening Otak
Trauma kapitis berat 3-8 Abnormal neurologis (+) KLASIFIKASI TRAUMA KAPITIS 1. Commutio Cerebri (gegar otak) 2. Contusio Cerebri (memar otak) 3. Hematome Epidural 4. Hematome Subdural 5. Perdarahan Subarakhnoid 6. Fraktur Cranii 7. Fraktur Basis Cranii ALGORITMA TRAUMA KAPITIS PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Foto Rontgen Polos 2. CT-Scan 3. M R I PENATALAKSANAAN minimal tirah baring, kepala ditinggikan 300 istirahat dirumah kontrol ke rumah sakit bila ada tanda-tanda perdarahan epidural
cedera otak ringan
tirah baring, kepala ditinggikan 300 observasi di rumah sakit selama 2 hari beri obat simptomatis antibiotik (dengan indikasi)
cedera otak sedang dan berat
terapi umum : ABC, terapi cairan, jaga keseimbangan gas darah terapi khusus: medikamentosa, atasi peningkatan TIK, simptomatis,antibiotik, antiepilepsi, operasi (dengan indikasi) rehabilitasi PROGNOSIS • Cedera kepala bisa menyebabkan kematian • Jenis dan beratnya kelainan tergantung kepada lokasi dan beratnya kerusakan otak yang terjadi • Berbagai fungsi otak dapat dijalankan oleh beberapa area, sehingga area yang tidak mengalami kerusakan bisa menggantikan fungsi dari area lainnya yang mengalami kerusakan • Penderita cedera kepala berat kadang mengalami amnesia dan tidak dapat mengingat peristiwa sesaat sebelum dan sesudah terjadinya penurunan kesadaran. • Jika kesadaran telah kembali pada minggu pertama, maka biasanya ingatan penderita akan pulih kembali TERIMA KASIH