Anda di halaman 1dari 34

VULNUS PUNCTUM AKIBAT KERJA

PADA KARYAWAN INDUSTRI PT.


ADE SULTRA PERSADA

Ahmad Arief J.Bana

Pembimbing:

dr. Zida Maulina Aini, M.Ked. Trop


Latar Belakang
• Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
merupakan instrumen yang memproteksi
pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan
masyarakat sekitar dari bahaya akibat
kecelakaan kerja.
• K3 bertujuan mencegah, mengurangi bahkan
menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero
accident).
Dalam rangka identifikasi masalah atau bahaya
potensial

survey pada tempat kerja

observasi dan pengumpulan data perusahaan atau


tempat kerja yang berhubungan dengan kesehatan
dan keselamatan kerja

PT. Ade Sultra Persada yang merupakan suatu


perusahaan pembuatan es balok.
Profil Perusahaan

PT. Ade Sultra Persada


 PT. Ade Sultra Persada bertempat di
Kompleks PPS Kendari, Jl. Samudra
No.1,blok. M, Puday, Sulawesi Tenggara.

 Industri PT. Ade Sultra Persada yang di


dirikan pada tahun 2007 bergerak dalam
bidang pembuatan es balok

 Perusahaan ini memproduksi es balok yang


kemudian digunakan untuk pengawetan hasil
tangkapan ikan oleh nelayan maupun
pengepul ikan.
• PT. Ade Sultra Persada memiliki 12 orang
karyawan, 7 karyawan tetap dan 5 karyawan
lepas, dengan jam kerja mulaidari 08.00-16.00
WITA (PT. Ade Sultra Persada, 2018).
Alur Proses Produksi
• Air sumur bor disedot dengan mesin pompa lalu
disalurkan ke bak penampungan air
Pengisian • kemudian dialirkan ke bak pengisian air.
air • air yang masuk diatur oleh pipa-pipa yang sudah
diarahkan ke ice can.

Pembekuan • Air yang dimasukkan ke dalam cetakan


mempunyai temperatur 30oC
air • ice can dimasukkan sebagian permukaanya ke
dalam larutan garam (brine) dalam tangki
pendingin (freezing tank) dengan lama
pembekuan untuk es balok adalah 21 jam
Pemisahan es Ice can dimasukkan ke dalam diptank
dengan ice can untuk proses pelepasan awal antara ice
can dan ice can

Penyimpanan Setelah melalui tahap pengolahan


dan Distribusi dengan prosedur yang seluruh
produk siap untuk disimpan dan atau
langsung didistribusikan pada agen
kapal
Bahaya Potensial Gangguan
Risiko
UrutanKegiatan Fisiologik/ kesehatan yang
Fisik Kimia Biologi Psikologi Kecelakaan kerja
Ergonomi mungkin terjadi
Pengisian air Lantai - Mikrobiologi Gerakan - Fraktur Tergelincir
licin (jamur, berulang Dislokasi
bakteri) Berdiri Dermatitis
lama kontakiritan
Penekanan Myalgia
tombol Carpal Tunnel
kendali Syndrome
mesin
Pembekuan air Lantai Amonia Mikrobiologi Gerakan - Fraktur Tergelincir
licin (jamur, berulang Dislokasi
Suhu bakteri) Berdiri PPOK
dingin lama ISPA
Penekanan Dermatitis
tombol kontakiritan
kendali Carpal Tunnel
mesin Syndrome
Myalgia
Gangguan Risiko
Urutan
Biolo Fisiologik/ Psikol kesehatan yang Kecelakaa
Kegiatan Fisik Kimia
gi Ergonomi ogi mungkin terjadi n kerja

Pemisahan es Suhu Dingin - Mikro Penekanan - Hipotermia Tergelincir


Lantai licin biolog tombol kendali Fraktur
dengan ice can
i mesin Dislokasi
(jamu ISPA
r, Carpal Tunnel Syndrome
bakte
ri)

Penyimpanan dan Suhu dingin, - Mikr Mengancu es - Hipotermi Tergelincir


lantai licin, obiol balok, Fraktur Tergiling
Distribusi
debu ogi menggiling es Dislokasi mesin
(jamu balok, tertindis ISPA Tertindis es
r, es balok Dermatitis kontakiritan balok
bakte ,kecelakaan Vulnus laseratum
ri) lalu lintas Low back pain
Pengendalian Bahaya
Hierarki Upaya Pengendalian
Pengendalian
Eleminasi Tidak terdapat upaya eleminasi
Substitusi Mengganti alat penggancu dengan alat yang lebih aman, seperti
tongkat pendorong atau kayu pengait.

Redesain Penggunaan troli untuk memindahkan bahan baku


Administratif Memasang rambu-rambu peringatan pada tempat-tempat yang
menyebabkan terjadinya risiko kecelakaan.

Alat Pelindung  Celemek untuk menghindari pakaian basah saat bekerja


Diri dalam mesin pendingin
 Penggunaan sepatu boots pada saat bekerja karena lantai
yang licin
 Penggunaan sarung tangan untuk mencegah alat yang
dipegang melukai pekerja
Laporan Kasus

• Nama : Tn.R
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Umur : 30 Tahun
• Alamat : Poasia
• Pendidikan : SD
• Pekerjaan : Karyawan PT. Ade Sultra
Persada bagian produksi
pembuatan es balok
• Keluhan Utama
Luka pada jari tangan

• Anamnesis Terpimpin
Tn. R, usia 30 tahun dengan keluhan luka pada
jari tangan kiri sejak 1 hari yang lalu akibat
kecelakaan kerja. Pasien terluka pada saat
melakukan proses pemindahan es dengan
menggancu es balok tersebut. Pasien
mengeluhkan nyeri terasa lebih berat ketika
bekerja dan saat terkena air. Keluhan lain
demam (-), bengkak (-), kemerahan (+). Pasien
mengaku pernah mengalami keluhan yang sama
Dalam kesehariannya pasien bekerja
memindahkan es balok ke tempat penyimpanan
atau ke tempat penggilingan es dengan
menggunakan alat penggancu. Pasien belum
pernah berobat ke dokter. Jadwal kerja pasien 7
hari dalam seminggu dengan durasi 8 jam
perhari, yakni mulai pukul 08.00-16.00 WITA.
Pasien menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
hanya berupa Apron dan sepatu boot, pasien
tidak selalu menggunakan masker dan sarung
tangan.
• Riwayat Penyakit Terdahulu
Riwayat menderita penyakit serupa sebelumnya
(+), Riwayat hipertensi (-)
• Riwayat Kebiasaan
Riwayat kebiasaan dalam hal ini yaitu pola
makan berlebih (+), konsumsi karbohidrat
berlebih (+), berolahraga rutin (-), riwayat
merokok (+).
• Riwayat Pengobatan
Pasien belum pernah melakukan pengobatan
untuk keluhan yang sedang dialami.
• Riwayat Sosial Ekonomi
Aspek ekonomi keluarga Tn.A masuk dalam
kategori menengah ke bawah.
Uraian Pekerjaan Pasien
Jenis Pekerjaan Tempat Kerja Masa Kerja

Pemindah es balok Karyawan PT. Ade 2019-2020 ( 1 Tahun)


ketempat penyimpanan Sultra Persada
dan penggilingan es bagian produksi
pembuatan es
Jadwal Kegiatan Pasien
Waktu (WITA) Kegiatan
05.00-06.00 Bangun, sholat, sarapan pagi
06.00-07.00 Membersihkan dan merapikan rumah
07.00-07.30 Mandi dan bersiap menuju tempat kerja
07.30-08.00 Berangkat kerja
08.00-12.00 Mengisi daftar hadir, memakai APD, lalu memindahkan es balok ke
tempat penyimpanan dan ke tempat penggilingan es.

12.00-13.00 Istrahat sholat makan siang


13.00-16.00 Memakai APD, lalu memindahkan es balok ke tempat
penyimpanan dan ke tempat penggilingan es.
16.00-17.00 Pulang kerja
Bahaya potensial di Lingkungan Kerja Pasien
Bahaya Potensial
Gangguan Risiko
Daftar Kegiatan
Fisika Kimia Biologi Ergonomis Psikososial Kesehatan Kecelakaan

- - Jamur dan Bakteri - - Dermatits, -


Mengisi daftar hadir Taenia

- - - - - - -
Briefing

- - Jamur dan Bakteri - - Dermatits, -


Memakai APD Taenia

Lantai - - - - Tergeli
Memasuki ruangan kerja licin ncir

Suhu - Jamur dan Bakteri Mengancu - Hipotermi, Tergeli


dingin, es balok, Fraktur, ncir
Lantai menggiling Dislokasi,
Memindahkan es balok ke licin, es balok, ISPA,
tempat penyimpanan dan Debu, tertindis es Dermatitis
penggilingan es. balok kontakiritan,
Vulnus
laseratum,
Low back pain
Hubungan Pekerjaan Dengan Penyakit Yang
Dialami
Pasien mengeluhkan nyeri pada jari tangan kiri,
yaitu jari telunjuk yang semakin memberat pada
saat bekerja di perusahaan pembuatan es balok.
Dalam melakukan pekerjaannya pasien sering
menggunakan tangannya untuk bekerja, yaitu dalam
memindahkan es balok menggunakan alat gancu,
dan bekerja di lantai yang licin. Pasien hanya
menggunakan APD sepatu boot dan Apron, pasien
tidak selalu menggunakan sarung tangan dan
masker yang telah disiapkan perusahaan sehingga
pasien sering mengalami luka tusuk pada jarinya.
7 Langkah Diagnosis Okupasi

1. Diagnosis Klinis
Berdasarkan anamnesis dan hasil pemeriksaan fisik
dapat disimpulkan bahwa pasien menderita Luka
tusuk (Vulnus punctum)
2.Bahaya Potensial Dasar
Hazard Bentuk Bahaya
Fisika lantai licin, suhu dingin, debu
Kimia Tidak terdapat
Biologi Mikroorganisme (jamur, bakteri, dll)

Ergonomis Menggancu es balok, menggiling es balok,


tertindis es balok

Psikososial Tidak terdapat


3. Hubungan Antara Pajanan Dengan Penyakit
• Dalam melakukan pekerjaannya pasien sering
menggunakan tangannya untuk bekerja, yaitu
dalam memindahkan es balok menggunakan alat
gancu, dan bekerja di lantai yang licin. Pasien hanya
menggunakan APD sepatu boot dan Apron, pasien
tidak selalu menggunakan sarung tangan dan
masker yang telah disiapkan perusahaan sehingga
pasien sering mengalami luka tusuk pada jarinya
4. Penentuan Kecukupan Pajanan
• Masa kerja 1 tahun dengan durasi kerja 8 jam
setiap harinya (7 hari kerja dalam sepekan).
5.Penentuan Faktor Individu
Pasien tidak konsisten memakai APD dan ada
riwayat keluhan yang sama sebelumnya.
6.Kemungkinan Lain Yang Dapat
Menyebabkan Penyakit Di Luar Pekerjaa
Pasien sering menggunakan alat tajam seperti
parang ketika membersikan halaman rumahnya.
7. Diagnosis Okupasi
Vulnus punctum dapat berhubungan dengan
lingkungan kerja atau dapat disimpulkan
penyakit akibat kerja (PAK).
Penatalaksanaan
• Medikamentosa
Amoxicilin Tab 500 mg 3x1
Asam Mefenamat 500mg 3x1
• Non Medikamentosa
- Membersihkan luka dengan cara menggunakan
H2O2
- Lubang luka ditutup menggunakan kasa, namun
dimodifikasi sehingga ada aliran udara yang
terjadi
• Okupasi
- Merekomendasikan untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan berkala
- Melakukan penyuluhan tentang kesehatan dan
keselamatan kerja
Pembahasan

• Vulnus atau luka adalah keadaan hilangnya atau


terputusnya kontinuitas jaringan tubuh yang
biasanya disertai dengan kehilangan substansi
jaringan.
• Penyebab luka dapat berasal dari
tusukan/goresan benda tajam, benturan benda
tumpul, kecelakaan, terkena tembakan, gigitan
hewan, bahan kimia, air panas, uap air,
terkena api atau terbakar, listrik dan petir
(Pusponegoro, 2005).
Klasifikasi luka menurut Dorland
(2009) dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Luka tertutup
luka dimana kulit korban tetap utuh dan tidak ada
kontak antara jaringan yang ada di bawah dengan dunia
luar, kerusakannya diakibatkan oleh trauma benda
tumpul.
Luka tertutup umumnya dikenal sebagai luka memar
yang dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu:
• Kontusio, kerusakan jaringan di bawah kulit yang mana
dari luar hanya tampak sebagai benjolan.
• Hematoma, kerusakan jaringan di bawah kulit disertai
pendarahan sehingga dari luar tampak kebiruan.
2. Luka terbuka
adalah luka dimana kulit atau jaringan di bawahnya
mengalami kerusakan. Penyebab luka ini adalah
benda tajam, tembakan, benturan benda keras, dan
lain-lain.

Jenis-jenis luka terbuka antara lain yaitu


• Luka tusuk (Vulnus punctum) adalah luka kecil
dengan dasar yang sukar dilihat. Disebabkan oleh
tertusuk paku atau benda yang runcing, lukanya
kecil, dasar sukar dilihat, tetapi pada luka ini kuman
tetanus gampang masuk.
• Luka lecet (vulnus ekskoriasi) adalah cedera pada
permukaan epidermis akibat bersentuhan dengan
benda yang permukaan kasar/tajam.
• Luka iris atau sayat (vulnus scisum) merupakan
luka yang ditandai dengan tepi luka berupa garis
lurus dan beraturan.
• Luka robek (vulnus laceratum) merupakan luka
dengan tepi tidak beraturan karena tarikan atau
goresan benda tumpul.
ETIOLOGI LUKA

 Trauma mekanis yang disebabkan karena


tergesek, terpotong, terbentur dan terjepit.
 Trauma elektrik yang disebabkan karena listrik
dan petir.
 Trauma termis, disebabkan oleh panas dan
dingin.
 Trauma kimia, disebabkan oleh zat kimia yang
bersifat asam dan basa serta zat iritatif dan
korosif. (Suriadi, 2015).
GEJALA KLINIS

• Gejala umum
- Syok, terjadi akibat kegagalan sirkulasi perifer.
- Crush syndrome, terjadi akibat banyaknya daerah yang
hancur, misalnya otot-otot pada daerah luka.
• Gejala lokal
- Nyeri, ditimbulkan oleh adanya lesi pada sistem
saraf.
- Perdarahan terjadi karena terpotongnya pembuluh
darah pada daerah yang mengalami luka
PENATALAKSANAAN Luka tusuk
(Vulnus punctum)

- Membersihkan luka dengan cara menggunakan


H2O2, kemudian didesinfktan
- Lubang luka ditutup menggunakan kasa, namun
dimodifikasi sehingga ada aliran udara yang
terjadi.
Kesimpulan
▫ Luka tusuk (Vulnus punctum) adalah luka kecil
dengan dasar yang sukar dilihat. Disebabkan
oleh tertusuk paku atau benda yang runcing,
lukanya kecil, dasar sukar dilihat, tetapi pada
luka ini kuman tetanus gampang masuk.

▫ Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis dan


penilaian bahaya potensial di lingkungan kerja
pasien maka dapat disimpulkan bahwa Vulnus
punctum yang di deritanya saat ini termasuk ke
dalam penyakit akibat kerja (PAK).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai