Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Teori evolusi biologis mengemukakan bahwa hewan, tumbuhan, dan juga manusia merupakan hasil perkembanagn evolusi dari makhluk-makhluk hidup yang berbentuk lebih sederhana, bermula dari adanya satu atau beberapa bentuk makhluk hidup sangat sederhana pda awal kehidupan di bumi yang secara perlahan- lahan berkembang menjadi berbagai spesies organisme (Widodo, 1993). Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi – dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang.
Sementara itu, hanyutan genetik (bahasa inggris: genetic drift) merupakan
sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi. Teori evolusi biologis mengemukakan bahwa makhluk hidup merupakan hasil perkembanagn evolusi dari makhluk-makhluk hidup yang berbentuk lebih sederhana, yang secara perlahan-lahan berkembang menjadi berbagai spesies organisme. Dokumentasi fakta-fakta terjadinya evolusi dilakukan oleh cabang biologi yang dinamakan biologi evolusioner. Cabang ini juga mengembangkan dan menguji teori- teori yang menjelaskan penyebab evolusi. Kajian catatan fosil dan keanekaragaman hayati organisme-organisme hidup telah meyakinkan para ilmuwan pada pertengahan abad ke-19 bahwa spesies berubah dari waktu ke waktu. • Teori evolusi Charles Darwin mengatakan bahwa manusia berevolusi sebagai spesies yang terpisah. Tapi ilmu pengetahuan moderen menunjukkan bahwa kita, bersama dengan semua makhluk lainnya, selalu hidup bersimbiosis dengan sejumlah besar mikroba, yang ada di dalam dan di luar tubuh kita, yang disebut holobiont. Teori hologenome adalah cara baru untuk melihat evolusi setelah darwin. Teori tersebut muncul pada awal abad ke-21 ketika para peneliti membuktikan bahwa tubuh manusia yang sehat memiliki triliunan bakteri, yang secara kolektif disebut mikrobiota manusia. Mikroba muncul di bumi jauh lebih dulu dari manusia dan teori baru menyimpulkan bahwa kita semua berevolusi dalam hubungan simbiosis satu sama lain Itu berarti bukan persaingan yang ketat dan seleksi alam yang membuat kita seperti sekarang ini tapi sebenarnya kolaborasi antara mikroba dan diri kita sendiri. Semua terkait sel. Sel yang memiliki tujuan dan bersama-sama mereka merekayasa organisme jenis apa diri kita Sintesis evolusioner modern merupakan perpaduan gagasan berbagai bidang keahilian biologi yang menjelaskan evolusi secara logis. Sintesis modern umumnya diterima luas oleh kebanyakan ahli biologi. Sintesis perkembangan genetika populasi (1918–1932) merupakan gaya dorong modern dikembangkan selama satu dasawarsa (1936–1947) dan lahirnya sintesis modern. Sintesis modern menunjukkan bahwa genetika mendel konsisten dengan seleksi alam dan evolusi gradual. Namaku Julian Huxley, Aku ahli biologi evolusioner, Aku juga penulis buku “The Modern Synthesis” Sintesis modern memecahkan permasalahan dan ketidakjelasan yang disebabkan oleh spesialisasi bidang biologi, di mana terdapat komunikasi yang buruk antar ahli bilogi pada awal abad ke-21. Penemuan para ahli genetika pada awalnya sulit untuk dimasukkan ke dalam kerangka evolusi gradual dan mekanisme seleksi alam. Sintesis modern menggabungkan kedua ilmu tersebut, manakala memberikan bukti bahwa kajian populasi pada lapangan sangatlah krusial terhadap teori evolusioner. Sintesis modern menyatukan gagasan-gagasan berbagai cabang biologi yang telah lama terpisah, utamanya genetika, sitologi, sistematika, botani, morfologi, ekologi, dan paleontologi.