Anda di halaman 1dari 12

TEORI EVOLUSI

OLEH : ADITYA WIBOWO


Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan
pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi
organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Teori evolusi biologis mengemukakan bahwa hewan, tumbuhan,
dan juga manusia merupakan hasil perkembanagn evolusi dari
makhluk-makhluk hidup yang berbentuk lebih sederhana, bermula
dari adanya satu atau beberapa bentuk makhluk hidup sangat
sederhana pda awal kehidupan di bumi yang secara perlahan-
lahan berkembang menjadi berbagai spesies organisme (Widodo,
1993).
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan
hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang
menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup
dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi –
dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang.

Sementara itu, hanyutan genetik (bahasa inggris: genetic drift) merupakan


sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat
suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu
sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.
Teori evolusi biologis mengemukakan bahwa makhluk hidup merupakan hasil
perkembanagn evolusi dari makhluk-makhluk hidup yang berbentuk lebih
sederhana, yang secara perlahan-lahan berkembang menjadi berbagai spesies
organisme.
Dokumentasi fakta-fakta terjadinya evolusi dilakukan
oleh cabang biologi yang dinamakan biologi evolusioner.
Cabang ini juga mengembangkan dan menguji teori-
teori yang menjelaskan penyebab evolusi. Kajian catatan
fosil dan keanekaragaman hayati organisme-organisme
hidup telah meyakinkan para ilmuwan pada
pertengahan abad ke-19 bahwa spesies berubah dari
waktu ke waktu.
• Teori evolusi Charles Darwin mengatakan bahwa
manusia berevolusi sebagai spesies yang terpisah.
Tapi ilmu pengetahuan moderen menunjukkan
bahwa kita, bersama dengan semua makhluk
lainnya, selalu hidup bersimbiosis dengan sejumlah
besar mikroba, yang ada di dalam dan di luar tubuh
kita, yang disebut holobiont.
Teori hologenome adalah cara baru untuk melihat evolusi setelah
darwin. Teori tersebut muncul pada awal abad ke-21 ketika para
peneliti membuktikan bahwa tubuh manusia yang sehat memiliki
triliunan bakteri, yang secara kolektif disebut mikrobiota manusia.
Mikroba muncul di bumi jauh lebih dulu dari manusia dan teori
baru menyimpulkan bahwa kita semua berevolusi dalam hubungan
simbiosis satu sama lain
Itu berarti bukan persaingan yang ketat dan seleksi
alam yang membuat kita seperti sekarang ini tapi
sebenarnya kolaborasi antara mikroba dan diri kita
sendiri. Semua terkait sel. Sel yang memiliki tujuan
dan bersama-sama mereka merekayasa organisme
jenis apa diri kita
Sintesis evolusioner modern merupakan perpaduan gagasan
berbagai bidang keahilian biologi yang menjelaskan evolusi secara
logis. Sintesis modern umumnya diterima luas oleh kebanyakan ahli
biologi. Sintesis perkembangan genetika populasi (1918–1932)
merupakan gaya dorong modern dikembangkan selama satu
dasawarsa (1936–1947) dan lahirnya sintesis modern. Sintesis
modern menunjukkan bahwa genetika mendel konsisten dengan
seleksi alam dan evolusi gradual.
Namaku Julian Huxley, Aku
ahli biologi evolusioner, Aku
juga penulis buku “The
Modern Synthesis”
Sintesis modern memecahkan permasalahan dan ketidakjelasan yang
disebabkan oleh spesialisasi bidang biologi, di mana terdapat komunikasi
yang buruk antar ahli bilogi pada awal abad ke-21. Penemuan para ahli
genetika pada awalnya sulit untuk dimasukkan ke dalam kerangka
evolusi gradual dan mekanisme seleksi alam. Sintesis modern
menggabungkan kedua ilmu tersebut, manakala memberikan bukti
bahwa kajian populasi pada lapangan sangatlah krusial terhadap teori
evolusioner. Sintesis modern menyatukan gagasan-gagasan berbagai
cabang biologi yang telah lama terpisah, utamanya genetika, sitologi,
sistematika, botani, morfologi, ekologi, dan paleontologi.

Anda mungkin juga menyukai