RS H. Abdul Manap Jambi, Juli 2017 Apa itu Retinoblastoma? • Keganasan di mata pada anak-anak yang paling sering terjadi sekitar 90 % kasus RB di dapatkan pada usia < 3 tahun • Disebabkan adanya sel retina imatur pada mata, dapat bersifat unilateral ataupun bilateral • Insidens : – 1 : 17.000 kelahiran hidup – Terdapat 350 kasus baru di AS setiap tahunnya • Tidak terdapat faktor predisposisi jenis kelamin maupun ras/etnik. Etiologi • Transformasi malignan dari sel primitif retina pada saat proses diferensiasi • Mutasi gen RB1 kromosom 13q-14 • 40 % kasus herediter 60 % kasus sporadik Gejala Klinis • Leukokoria (60%) warna putih pada pupil, sering di deskripsikan seperti “mata kucing” Murphree A.L, Christensen L.E. Retinoblastoma and other malignant intraocular tumors In: Handbook of pediatric retinal disease. Springer Science+Business Media, USA. 2006 p.256-83 • Kedudukan bola mata yang tidak sejajar / juling • Buphthalmos mata tampak lebih besar kadang disertai kekeruhan kornea • Proptosis Mata tampak menonjol ke luar Diagnosis • Refleks fundus (Red reflex test) • Funduskopi • CT Scan • Pemeriksaan genetik dianjurkan untuk : – pasien dengan riwayat RB di anggota keluarganya – Orang tua pasien Klasifikasi Retinoblastoma
Pediatric ophthalmology and strabismus. American academy of ophthalmology Vol.6. USA,2014
Pediatric ophthalmology and strabismus. American academy of ophthalmology Vol.6. USA,2014 Penatalaksanaan • Tujuan utama penatalaksanaan retinoblastoma : – Menyelamatkan nyawa (save life) – Mempertahankan bola mata – Minimalkan komplikasi/efek samping terapi • First line therapy kemoterapi / kemoreduksi • Sandwich therapy radiasi-kemoterapi • Tindakan bedah enukleasi, eksenterasi Enukleasi Eksenterasi Prognosis • Survival rates : – 86-95 % lokal, intraocular – 60 % keterlibatan N.II – 20 % melewati N. II • Pertumbuhan tumor sekunder paling sering adalah osteosarcoma • Rekurensi dapat terjadi dalam kurun waktu 3 tahun