Anda di halaman 1dari 31

KOSMETOLOGI : ANTI

AGING (ANTI PENUAAN)


NINA WIJIANI
AGING (PENUAAN)

• Menurut Constantinindes, proses penurunan kemampuan


jaringan untuk memperbaiki diri / mengganti diri,
mempertahankan struktur dan fungsi normal secara perlahan,
sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi)
dan tidak dapat memperbaiki kerusakan yang diderita disebut
penuaan
• Penuaan dini merupakan proses penuaan kulit lebih cepat dari
yang seharusnya. Diantara tanda-tanda penuaan dini yang
paling nyata adalah adanya kerutan terutama dikulit wajah,
diusia yang relatif muda, bahkan diawal umur 20-an.
CONT.

• Proses menua pada kulit dibedakan atas 2, yaitu :


1. Proses menua instrinsik
Proses biologi yang berperan dalam menentukan jumlah
multiplikasi pada setiap sel sampai sel berhenti membelah diri
dan kemudian mati. Penuaan ini ditunjukkan dari adanya
perubahan struktur dan fungsi, serta metabolik kulit seiring
dengan bertambahnya usia.
CONT.

2. Proses menua ekstrinsik


Proses menua yang dipengaruhi oleh perubahan eksternal yaitu
pajanan matahari berlebihan ( photoaging ), polusi, kebiasaan
merokok dan nutrisi tidak berimbang. Pada penuaan ekstrinsik
gambaran akan lebih jelas terlihat pada area yang banyak terpajan
matahari.
MEKANISME TERJADINYA AGING ATAU
PENUAAN
• Gejala Penuaan
Kerut/keriput merupakan gejala utama penuaan pada kulit. Namun
umur bukanlah penyebab utama. Hanya garis tawa (laugh lines)
yang merupakan dampak alami dari penuaan.
Garis-garis di sekitar sudut mata seperti juga kerut antara hidung
dan bibir bagian atas disebabkan serat elastis dalam kulit berkurang
sehingga menyebabkan kulit mengendur dan melipat menjadi
kerut/keriput.
Sebagian besar garis-garis wajah dan kerut/keriput disebabkan oleh
pemaparan berlebihan terhadap sinar UV, baik UVA yang
bertanggung jawab atas noda gelap, kerut/keriput, dan melanoma
maupun UVB yang bertanggung jawab atas kulit terbakar dan
karsinoma.
CONT.
• Terjadinya Kerut/Keriput
Berkurangnya ketebalan dermis
sebanyak 20% pada orang tua berkaitan
dengan hilangnya serat elastin dan
kolagen.
Kolagen dan elastin adalah komponen
utama lapisan dermis. Hilangnya serat-
serat ini berdampak buruk terhadap
kelembaban dan ketegangan kulit
sehingga menimbulkan kerut/keriput.
Kolagen merupakan komponen utama
di epidermis, dengan 75% berat kering
dan 18-30% volume lapisan epidermis.
Kolagen kaya akan asam amino
hidroksiprolin, hidroksilisin, dan glisin.
CONT.

• Menurut Barel, dkk., (2009), keriput yang timbul dapat


diklasifikasi menjadi tiga kelompok yaitu:
a. Keriput linear (berupa garis-garis yang umumnya timbul
diarea sekitar mata).
b. Keriput glyphic (saling menyilang membentuk suatu segitiga
ataupun persegi yang umumnya timbul diarea pipi dan leher).
c. Keriput umum (keriput halus yang umumnya timbul pada
kulit orang tua dan bukan akibat pemaparan terahadap sinar
matahari).
Keriput kelompok a dan b merupakan keriput yang timbul akibat
proses photoaging . kelompok c merupakan keriput akibat
intrinsic aging.
RADIKAL BEBAS & STRES OKSIDATIF

• Radikal bebas diartikan sebagai molekul yang mempunyai satu atau lebih
elektron yang tidak berpasangan di orbit luarnya sehingga relatif tidak
stabil. Untuk mendapatkan kestabilannya, molekul yang bersifat reaktif
tersebut mencari pasangan elektronnya, sehingga disebut juga sebagai
reactive oxygen species (ROS). Mekanismenya dapat dengan donasi, meski
umumnya dengan “mencuri” dari sel tubuh lain.
• Radikal bebas terbentuk selain secara alamiah melalui sistem biologis
tubuh, juga berasal dari lingkungan. Reaksi inflamasi maupun pada setiap
respirasi di mitokondria, akan menghasilkan oksidan. Kelebihan gizi juga
merupakan faktor pemicu internal. Hal ini karena saat dimetabolisme,
disamping energi juga akan dihasilkan radikal bebas. Sedangkan sebagai
faktor eksternal antara lain sinar ultraviolet matahari antara pukul 10.00–
15.00, polusi asap rokok dan pabrik, emisi kendaraan bermotor maupun
konsumsi alkohol.
CONT.

• Stres oksidatif adalah ketidakseimbangan antara radikal bebas


dan AO yang dipicu oleh dua kondisi umum yakni kurangnya
AO dan kelebihan produksi radikal bebas.
• Berbagai enzim pada sel dan proses metabolik yang terkontrol,
akan menjaga agar kerusakan oksidatif ditingkat sel tetap
minimal. Pada saat produksi ROS meningkat, maka kontrol
protektif tidak akan mencukupi sehinggu memicu kerusakan
oksidatif.
• Kondisi ini akan memberi dampak berupa kerusakan oksidatif
mulai dari tingkat sel, jaringan hingga ke organ tubuh,
menyebabkan terjadinya percepatan proses penuaan dan
munculnya beragam penyakit.
ANTI AGING

• Anti aging atau anti penuaan adalah sediaan untuk mencegah


proses degeneratif. Dalam hal ini, proses penuaan yang
gejalanya terlihat jelas pada kulit seperti keriput, kulit kasar,
noda-noda gelap. Kerutan ataupun keriput dapat diartikan
secara sederhana sebagai penyebab menurunnya jumlah
kolagen dermis
ANTIOKSIDAN

• Bahan utama dalam sediaan kosmetik anti aging adalah


antioksidan.
• Antioksidan berfungsi menangkap radikal bebas dalam kulit
akibat sinar UV dan polusi. Molekul antioksidan berfungsi
sebagai sumber hidrogen labil yang akan berikatan dengan
radikal bebas.
• Dalam proses tersebut, antioksidan mengikat energi yang akan
digunakan untuk pembentukan radikal bebas baru sehingga
reaksi oksidasi berhenti. Antioksidan “mengorbankan dirinya”
untuk teroksidasi oleh radikal bebas sehingga melindungi
protein atau asam amino penyusun kolagen dan elastin.
MACAM-MACAM ANTIOKSIDAN

• AO alamiah misalnya flavonoid, kumarin, asam fenolat, asam


linoleat, omega–3, vitamin E, β-karoten, vitamin C, dan
lainnya.
• AO farmakologis/sintetik antara lain: probukol, inhibitor
xantin oksidase (alopurinol, asam folat), SOD, katalase,
NADPH inhibitors (adenosin, calcium channel blockers), AO
endogen hasil akitivitas glutation peroksidase (glutation,
asetilsistein), inhibitor siklus redoks besi (deferoksmin,
apotransferin, seruloplasmin), antiinflamasi nonsteroid, oral
antidiabetik (misalnya metformin), statin (misalnya
simvastatin), omeprazole, dan sebagainya.
CONT.

• Dalam industri kosmetik, dikenal istilah network antioxidants


yang bekerja sinergistik untuk regenerasi dan saling
meningkatkan kekuatan masing-masing. Baumann (2002),
menyatakan bahwa terdapat 5 jenis network AO yakni, vitamin
A dan C, ALA, glutation dan CoQ10.
FORMULASI

• Sediaan kosmetik anti aging kini beragam, mulai dari krim, gel
cream, serum, essence.
• Pada kasus di mana suatu merek mengeluarkan essence dan
serum, biasanya essence akan memiliki tekstur lebih kental
ketimbang serum – kebanyakan teksturnya seperti emulsion
atau menyerupai milky lotio.
• Walaupun serum dan essence anti aging sudah mulai banyak
diproduksi, namun sediaan cream tetap dominan dalam
produksi kosmetik anti aging.
KOMPONEN CREAM ANTI AGING

• Komponen sediaan cream anti aging terdiri atas :


1. Fase minyak (hidrokarbon, lilin, asam lemak dll);
2. Fase air (humektan, alkohol, pengental dan air murni);
3. Surfaktan/emulgator
- nonionic : gliserin stearat, PEG sorbitan sabun asam lemak, dll;
- anionic : sabun asam lemak, sodium alkil sulfat, dll.
4. Tambahan
- antioksidan (BHT, BHA, Vitamin C, Vitamin E, Hormon
pertumbuhan (growth hormone), dll.
- pengawet (asam sorbat, golongan paraben, dll)
- antikelat (EDTA)
- anti mikroba
- parfum, pewarna dan lain-lain.
FORMULA (CONTOH)
EVALUASI (CREAM)

A. Uji Mikrobiologi terdiri dari :


1) Angka Lempeng Total = Menurut persyaratan yang ditetapkan
oleh Badan POM tidak boleh lebih dari 5x10² koloni/ ml.
2) Mikroba Patogen
3) Menurut persyaratan yang ditetapkan oleh Badan POM
mikroba patogen (Staphylococcus aureus, Pseudomonas
aeruginosa, Candida albicans) harus negatif.
CONT.

B. Uji Stabilitas Krim:


1) Organoleptis atau penampilan fisik = Uji organoleptis dilakukan
secara visual dengan menggunakan panca indera, yang meliputi warna,
bau dan bentuk sediaan.
2) Homogenitas = Pada pemeriksaan ini secara makroskopik dilihat
apakah kadar atau ukuran partikel zat aktif sama di seluruh bagian
krim.
3) Uji Viskositas (sifat Aliran) = Pada saat menguji viskositas dapat
diketahui kecenderungan atau kemajuan terjadinya creaming dan
breaking. Menggunakan viskometer ostwald.
4) Uji pH = Krim sebaiknya memiliki pH yang sesuai dengan pH kulit
yaitu 4,5-6,5 karena jika krim memiliki pH yang terlalu basa dapat
menyebabkan kulit bersisik, sedangkan pH yang terlalu asam dapat
menyebabkan iritasi kulit.
CONT.

5) Uji Pemisahan fase = Becher menyatakan bahwa sentrifugasi


pada 3750 rpm dalam suatu radius sentrifugasi 10 cm untuk
waktu 5 jam setar dengan efek gravitasi untuk kira-kira satu
tahun, sedangkan hukum stokes menunjukkan bahwa
pembentukkan krim merupakan suatu fungsi gravitasi dan
karenanya kenaikan dalam garvitasi mempercepat pemisahan.
Dilakukan dengan menggunakan alat sentrifugator.
6) Uji Penentuan Tipe Emulsi = Untuk penentuan tipe emulsi
terdapat sejumlah cara, yaitu dengan metode warna, metode
pengenceran, metode pencucian, percobaan cincin dan
pengukuran daya hantar.
CONT.

7) Uji Stabilitas Dipercepat = Analisis frekuensi ukuran dari


emulsi dari waktu kewaktu dengan makin lamanya produk
etrsebut. Untuk emulsi yang pecah dengan cepat,
penyelidikan mikroskopik dari fase dalam yang terpisah
sudah cukup.
CONT.

C. Uji Isi Minimum ( FI Edisi IV )


- Pengujian krim yang dikemas dalam wadah dengan etiket yang
mencantumkan bobot bersih tidak lebih dari 10 g.
- Ambil 10 contoh, isi wadah dikeluarkan, bersihkan dan keringkan,
timbang wadah.
- Timbang lagi masing-masing wadah yang kering dan bersih beserta
bagian-bagiannya.
- Perbedaan antara kedua penimbangan adalah bobot bersih isi wadah.
- Bobot bersih + isi dan wadah tidak kurang dari bobot yang tertera
pada etiket dan tidak satu pun wadah yang bobot bersih isinya kurang
dari 90% dan bobot yang tertera pada etiket untuk bobot ≤ 60 g dan
tidak kurang dari 95% dari bobot yang tertera pada etiket. Untuk bobot
lebih besar dari 60 g dan lebih dari 150 g. Jika persyaratan ini tidak
terpenuhi, tetapkan bobot minimum.
PERHATIAN!

• BERIKUT INI ADA BEBERAPA HAL YANG PERLU DIKETAHUI MENGENAI SEDIAAN KOSMETIK ANTI
AGING (KHUSUSNYA ANTI AGING YANG MENGANDUNG RETINOL), YAITU:
1. Retinol rusak jika terpapar cahaya dan udara. Cahaya dan udara bisa
menyebabkan rusaknya retinol yang ada di dalam krim tersebut. Retinol sangat
sensitif terhadap cahaya, dan jika terpapar cahaya langsung, kemungkinan besar
bahan ini tidak akan efektif lagi ketika digunakan. Sebuah studi yang dilakukan pada
tahun 2004 dan dimuat dalam Journal of Raman Spectroscopy menunjukkan, retinol
merupakan zat yang tidak stabil ketika terkena oksigen dalam udara yang terlalu
banyak dan sering.

Setelah penggunaan krim selama satu bulan, biasanya krim ini tidak akan bekerja
maksimal lagi seperti saat pertama kali dibuka. Hal ini disebabkan karena rusaknya
retinol akibat paparan udara. Anda dapat menunda kerusakan retinol dalam krim
anti-aging dengan meletakkan krim tersebut dalam ruangan yang gelap, atau
dalam wadah kedap udara untuk menjaga kestabilan lebih lama.

2. Retinol bekerja lebih baik bila digunakan terpisah dengan produk yang
mengandung asam. Untuk bekerja maksimal, retinol membutuhkan pH yang netral.
Jika kita menggunakan berbagai produk krim untuk wajah, hindari penggunaan krim
anti-aging bersama dengan produk lain yang mengandung asam salisilat, asam
glikolat, atau vitamin C. Jika harus menggunakan produk yang mengandung asam
ini, sebaiknya gunakan secara terpisah dan dalam jarak waktu yang lama. Misalnya,
gunakan vitamin C saat pagi hari, dan krim anti-aging di malam hari.
CONT.
3. Kekuatan retinol tergantung pada kadarnya. Konsentrasi kandungan retinol
dalam krim mempengaruhi keefektifannya dalam bekerja, dan kecepatannya
menghilangkan kerutan di wajah. Biasanya, satu krim anti-aging mengandung
sekitar 0,025 persen retinol. Kandungan ini menunjukkan hasil maksimal setelah
penggunaan selama 6 minggu, namun tak cukup kuat untuk menghapus
keriput dan flek hitam di wajah sepenuhnya.

4. Retinol memperbaiki kulit Anda dengan mengelupaskan kulit mati. Cara kerja
retinol adalah dengan membuat kulit Anda tampak mengelupas terlebih dulu
untuk melepaskan kulit mati sebelum membuatnya terlihat lebih baik. Tindakan
yang terbaik yang harus dilakukan adalah menggunakan krim dengan
kandungan retinol terendah secara bertahap sampai kulit Anda sudah
membaik dan tidak mengelupas. Hal ini biasanya akan memakan waktu antara
6-8 minggu. Retinol juga akan membuat kulit Anda lebih sensitif terhadap
matahari. Jadi sangat penting bagi Anda untuk menggunakan tabir surya
dengan minimal SPF 30 di siang hari.

5. Retinol bekerja maksimal di malam hari. Krim anti-aging ini sebaiknya


diaplikasikan pada malam hari. Hal ini disebabkan karena paparan sinar UV
lebih sedikit dibanding siang hari, dan suhu tubuh tertinggi dicapai saat malam
hari. Hal ini akan membantu penyerapan retinol ke dalam kulit sehingga bisa
bekerja dengan maksimal. Ketika tidur, gunakan sarung bantal sutra untuk
mencegah krim menempel pada kain.
SK-II FACIAL TREATMENT ESSENCE

• 2.5 oz
• Ingredients :
-Pitera: A blend of vitamins,
amino acids, minerals, and
organic acids that work together
to allow the skin’s natural surface
rejuvenation process to function
at its prime, enhancing the
renewal of the skin’s outer layer.

Galactomyces Ferment Filtrate,


Butylene Glycol, Pentylene
Glycol, Water, Sodium Benzoate,
Methylparaben, Sorbic Acid.

• Price : $105,00
L'OREAL PARIS REVITALIFT TRIPLE POWER
CONCENTRATED SERUM TREATMENT

• 10 FL OZ
• Ingredients:
It is powered by Pro-Xylane™, a patented
L'Oréal ingredient.
Formula with Hyaluronic Acid quickly
penetrates skin
Formulated with LHA to even skin tone

Aqua / water • dipropylene glycol •


dimethicone • glycerin • hydroxypropyl
tetrahydropyrantriol • propylene glycol • c12-
15 alkyl benzoate • alcohol denat. •
Dimethicone/vinyl dimethicone crosspolymer •
peg-100 stearate • stearic acid • potassium
cetyl phosphate • potassium hydroxide •
carbomer, etc.

• Price : $24.99
DAFTAR PUSTAKA

• Ardhie,M.A. 2011. Radikal Bebas dan Peran Antioksidan dalam


Mencegah Penuaan. Scientific Journal Of Pharmaceutical
Development and Medical Application. 24(1): 4 : Jakarta.
• CosDNA. Analyze Cosmetics. Diakses 25 Maret 2015 dari
http:// http://www.cosdna.com
• Oktoba, R. 2009. Cream Anti Aging. Program Studi Farmasi
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut
Sains Dan Teknologi Nasional : Jakarta.
• Sephora. Anti Aging Cream. Diakses 25 Maret 2015 dari
http://www.sephora.com/anti-aging-cream
• Susana, D. 2013. Formulasi Dan Uji Efek Anti-aging Krim Ekstrak
Kelopak Bunga Rosella (hibiscus Sabdariffa L.). Program
Ekstensi Sarjana Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera
Utara : Medan

Anda mungkin juga menyukai