Membentuk Citra Diri

dan Mempersuasi
Komunikasi
Reyza Meirananda PO.62.31,3.19.317
A. Membangun Citra Diri
Citra diri (self image) adalah saat seseorang berbicara dengan orang
lain dia menganggap dirinya seperti apa.

Contohnya seperti citra diri pada seorang ayah.

 Seorang ayah yang merasa lebih tau dari anak-anaknya, otoriter,
kepala rumah tangga, pencari nafkah.
 Seorang ayah yang mencitrakan dirinya sebagai kepala rumah tangga
yang mengutamakan kebahagiaan anak, pencari nafkah yang belum
sepenuhnya bisa membahagiakan keluarga, dan pemberi semangat
anak.

Perbedaan itu akan sangat mempengaruhi bagaimana ia memperlakukan

seorang anak.
Gambaran-gambaran yang di bangun dalam pikiran kita itu akan ikut
mempengaruhi bagaimanan kita bebicara, bagaimana kita menilai orang
lain dan lingkungan sekitar, bagaimana kita memutuskan sesuatu dan
sebagainya.

Citra diri seseorang akan ikut berubah

sejalan dengan kemampuan bergaul
dengan orang lain. Semakin banyak ia
bergaul , semakin banyak pula kultur
budaya kemampaun menempatkan diri.
Namun demikian, semakin jarang terlibat
dalam komunikasi dengan manusia yang
berbeda kultur akan semakin sempit
membangun citra dirinya.
 B. Persuasi
Fungsi persuasi komunikasi massa tidak kalah pentingnya dengan fungsi
informasi dan hiburan. Contoh dari tulisan persuasif ialah tajuk rencana,
artikel dan surat pembaca.

Aktivitas Public Relations (PR) dan promosi khusus dalam komunikasi tatap
muka juga menjadi bentuk dari fungsi persuasi. Contohnya iklan shampo di
televisi yang mengatakan boleh kramas setiap hari. Tujuan iklan ini jelas,
yaitu memengaruhi penonton untuk mengikuti apa yang dikatakan di iklan.
Lebih khusus lagi adalah memengaruhi penonton agar memakai shampo
yang diiklankan tersebut dan tidak memakai shampo lain sebab dengan
memakai shampo itu penonton boleh kramas setiap hari.
Referensi
Nurudin.2017.Ilmu Komunikasi Ilmiah dan Populer.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Nurudin.2014.Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

THANK YOU