ditarik dengan Tangan Balok Penggantung (out riggers)
1. Balok penggantung harus kuat, ukurannya
memadai, tegak lurus terhadap bangunan dan berjarak secukupnya agar dapat menampung penggantung dan pelataran besi. 2. Balok penggantung harus diangker kuat dengan baut atau dengan cara lain yang memadai. M. Tali Penggantung : 1. Tali penggantung dibuat dari serat manila tau yang setaraf atau kabel baja, dengan faktor pengaman minimal 10 x untuk serat dan 6 x untuk kabel baja. 2. Tali penggantungharus melingkar dengan baik pada kerekan agar gerakan naik turun lancar. 3. Dilindungi dari gesekan dan diikat kuat dengan pelantaran melalui balok gantungan. N. Pelataran : 1. Pelataran harus digantuntung oleh rantai/tali dengan jarak ,maks. 3.5 m, ditumpu batang memanjang dan disangga balok penggantung serta tidak boleh ada bagian mencuat keluar > 75 cm dari muka alat penggantung. 2. Tegangan bagian tengah dan ujung tali penggantung harus sama. 3. Pelataran harus ditumpu balok gantungan atau baja U O. Pelaksana : 1. Mkasimal 2 tenaga kerja yang boleh bekerja diperancah tergantung 2. 2 atau lebih perancah tidak boleh dihubungkan 3. Alat/perancah yang tidak terpakai harus terikat pada bangunan atau diturunkan kebawah 4. Sebleum dipakai, perancah gantung diuji dengan beban 2 x bebean kerja. P. Perancah Tupang Sudut/Perancah Tupang Siku 1. Balok penggantung dan perancah tupang sudut harus dihubungkan kuat, diangker, stabil dan diberi palang penguat serta disangga dengan balok yang kuat. 2. Hanya bagian bangunan yang kokoh yang dapat dipakai sebagai tumpuan. 3. Jarak satu sama lain maksimal 1,8 m 4. Sudut lebar pelatarannya maksimal 1,5 m Q. Perancah Tangga Hanya digunakan untuk pekerjaan ringan
TANGGA PALANG PENGUAT
Pembuatannya harus Perancah tunggal harus ditanam ditanah pada diberi palang penguat kedalaman yang sesuai silang. atau diberi papan dasar Penguat dipasang kuat sehingga kedudukan disetiap titik persilangan. batang sama dan diikat dibawah untuk mencegah Perancah tangga berkaki tergelincir. duadilengkapi dengan Bila dibuat sambungan, penguat diagonal. maka tangga harus overlap sedikitnya 1,5 m, tangga atas dikaitkan kesebuah batang besi, dan diberi jepit penguat. ANGKER (Anchorage) Bila perancah tangga tingkat duhubungkan, tiap tangga harus diangker kebangunan dengan jarak vertikal angker maksimal 4,5 m dan tidak boleh kelebihan tinggi dengan jarak 3 m dari angker tertinggi R. Perancah Dongkrak Tangga ( Ladder Jack Scaffolds) 1. Hanya dapat digunanakan pada perancah yang aman menahan tekanan yang ditimbulkan pendongkrak. 2. Todak dapat dipakai untuk ketinggian lebih dari 6,5 m dan untuk tangga sambungan 3. Harus terikat kuat pada tangga dan disangga besi pengaman 4. Tidak boleh dimuati lebih dari satu orang S. Perancah Siku dengan Penunjang ( Bracket Scaffold) 1. Batang penahan harus memadai, dibuat dari material yang cocok dan mampu menahan gaya muatan minimal 175 kg dibagian paling ujung 2. Hanya boleh digunakan untuk bekerja tukang kayu, tukang listrik dan tukang cat 3. Lebar perlatan kerja maksimal 75 cm 4. Batang penahan diperkuat dengan penguat siku dan baut 5. Jarak pemasangan maksimal 3,5 m T. Perancah Kuda-kuda 1. Tidak boleh dari 2 tingkat, dengan tinggi maksimal 3 m dari permukaan tanah atau pelataran perancah atau didirikan pada perancah tergantung. 2. Dasar harus kuat dan rata. 3. Kuda-kuda terpasang kuat untuk mencegah pergeseran. 4. Lebar perancah yang didirikan pada pelataran tidak boleh mengganggu transportasi pada pelataran. 5. Kuda-kuda diberi palang untuk memberi kekakuan dan menahan gaya samping. U. Perancah Persegi (Squares Scaffolds) 1. Harus diberi palang sebagai penguat. 2. Panjang sisi maksimal 1,5 m 3. Jarak antara perancah maksimal 1,5 m 4. Maksimal 3 tingkat, dan tingkat-tingkat harus diberi penguat (bracing) V. Perancah Pipa Logam 1. PERATURAN UMUM 2. PEMASANGAN PIPA VERTIKAL a) Pipa logam harus dibuat dari a) Harus benar-benar vertikal material yang baik & cukup kuat b) Sambungan kearah vertikal menahan beban dan mempunyai dekat dengan batang penyangga faktor aman 4. horizontal atau penyangga gaya b) Semua pipa vertikal/horizontal horizontal dan sambungan yang harus dipasang kuat. berdampingan tidak berada pada c) Penguat dipasang diagonal pada level yang sama. jarak yang sesuai. c) Jarak vertikal tidak boleh d) Perancah tidak boleh dipasang melebihi : dengan jarak < 5 m dari jaringan 1.8 m untuk perancah yang dan peralatan listrik. dapat menahan gaya 350 kg/cm2 e) Pipa perancah harus lurus & 2,3 m untuk perancah yang bebas dari karat. dapat menahan gaya 125 kg/m2 f) Ujung pipa dilengkapi dengan plat persegi untuk menjamin hubungan yang rata &sempurna. g) Diameter pipa minimal 5 cm. 3. 5. • Penguat dari sambungan dari pipa logam harus terbuat dari baja tempa atau dari material yang dipadatkan (drop forged steel) atau yang semacamnya dan diperkuat pada seluruh bagian yang menerima beban 7. • Tidak boleh menyebabkan lenturan dipipa atau pada penguat itu sendiri Penguat • Bila dipasang dengan mengganja, maka tidak boleh menerima gaya tegangan. 10.5. PERMESINAN 10.6. PERALATAN 1. Peralatan Pemindahan Tanah Ketentuan-ketentuan Umum a. Konstruksi : 1) Peralatan pemindahan tanah harus dulengkapi dengan : a) Peralatan Tanpa Kabin Plat penunjuk ( berat total, tekanan gandar, berat sendiri) Sinyal listrik tanpa suara, lampu sorot, rem-rem mekanik dan tangan, lampu belakang, dll. b) Peralatan Dengan Kabin Penunjuk arah Kaca spion
2) Operator peraltan harus dilindungi terhadap :
Cuaca, angin, sambaran tali yang terputus, bagian-bagian muatan terjatuh.
b. Cara Penggunaan Peralatan :
1. Peraltan tidak boleh dihidupkan sebelum semua pekerjaan berada ditempat aman. 2. Tidak seorang pun boleh memasuki radius kerja, jika perlatan sedang aktif beroperasi. 3. Tindakan pengamanan secukupnya untuk mencegah supaya peralatan tidak dijalankan didekat benda bersifat aktif beroperasi. 4. Pemeriksaan sehari-hari dilaksanakan terhadap bagian yang erat kaitannya dengan keselamatan. 5. Jalan dan jalur pengangkut yang berdebu harus disiram untuk menjaga pandangan yang jelas. 6. Peralatan tidak boleh ditinggalkan dijalan raya pada malam hari. 7. Peralatan tidak ditinggalkan dijalan raya pada malam hari. 8. Bila peralatan terpaksa ditinggalkan dijalan raya, maka harus diberi tanda secukupnya. 9. Orang yang tidak berkepentingan dilarang menumpang pada paralatan. 10. Pembetulan, pemeliharaan atau perbaikan tidak boleh dilakukan pada waktu peraltan aktif 11. Peraltan harus bersih dari cairan yang membuat licin. 2. Power shovel dan Excavator Ketentuan-ketentuan Umum : a. Power Shovel harus dijalankan sedemikian rupa dengan stabil. b. Power Shovel yang beroda rantai harus sesuai persyaratan. c. Apabila perlu untuk mencegah kecelakan, lengan penopang dilengkapi dengan tangga yang dilindungi pegangan dan plat pengaman. d. Pedat rem untuk setiap gerakan harus mempunyai dua alat pengunci. e. Power Shovel harus dilengkapi dengan alat penyetop darurat dan unit alat untuk mencegah supaya gigi pengeruk tidak mendekati lengan sampai jarak 40 cm. f. Excavator untuk pekerjaan pengangkatan harus dilengkapi dengan plat penunjuk dilengannya dengan keterangan yang jelas mengenai beban maksimal yang dizinkan. g. Beban maksimal pada pargraf diatas harus berlaku untuk keadaan yang paling tidak menguntungkan dalam hubungan stabilitas pada kondisi horizontal. h. Excavator yang dilengkapi untuk digunakan sebagai kran harus diadakan pengujian dan pemeriksaan. Cara Penggunaan Shovel (Excavator): a. Operator excavator harus minimal berumur 18 tahun dan sudah ahli. b. Power shovel harus ditempatkan sedemikian rupa hingga : Terdapat ruangan yang cukup. Operator pandangan jelas. Tidak membahayakan. c. Selama power shovel sedang bekerja : Tidak seorangpun diperkenankan memasuki daerah kerja tanpa ijin operator. Tidak seorangpun diperkenankan berada/beraktivitas dibawah pengeruk. Orang yang tidak berkepentingan tidak dilarang naik platform pada waktu shovel sedang bekerja. Lengan harus dicegah terhadap ayunan selama alat beroperasi. Pengeruk/alat pencengkram harus dicegah dari bahaya anjlok/terjungkal. d. Sebelum meninggalkan shovel, operator harus menetralkan gigi utama dan menurunkan pengeruk. e. Pengeruk harus dimatikan sewaktu diperbaiki atau mengganti gigi. f. Orang-orang dilarang masuk apabila excavator sedang bekerja dekat dinidng atau konstruksi g. Truk tidak dibenarkan dimuati sembarang tempat dan tidak seorangpun diperkenankan berada dalam kabin selama pemuatan. h. Jarak bersih antara truk dan bagian atas excavator sedikitnya 60 cm meskipun alat sedang berputar. i. Selama pekerjaan sedang dilaksankan dengan menggunakan bucket hydraulic pistonnya harus ditarik masuk kedalam silinder hidraulis. 3. Buldozzer 4. Scraper a. sebelum meninggalkan a. Traktor danharus buldozzer harus menarik rem, scrappernya menurunkan pisau dan digabungkandengan menetralkan gigi. penggandeng yan gcukup b. Pada waktu pekerjaan selesai aman pada waktu digunakan. buldozzer harus ditempatkan b. Mangkuk scraper harus si tanah yang datar. diganjal apabila pisaunya c. Pisau buldozzer harus selalu sedang ditukar. rendah posisinya pada waktu c. scraper yang bergerak buldozzer bergerak menanjak. menurun, harus tetap d. Pisau buldozzer tidak boleh menggunakan gigi dugunakan sebagai rem persneling. kecuali darurat, 5. Peralatan Aspal Ketentuan-ketentuan Umum: a. Peralatan aspal harus dilengkapi platform yang aman dan mudah dicapai serta alat pemadam kebakaran yang cocok. b. Asphalt spreader harus dilindungi oleh pagar pengman sesuai prsyaratan dan dilengkapi dengan tangga penghubung. c. Lantai kayu didepan alat penyebr harus ditutup dengan lembaran matal yang bergelombang. d. Elevator pencapur harus di tutup oleh papan kayu atau lembaran metal. e. Papan penutup harus mempunyai jendela untuk pemeriksaan, pelumasan dan pemeliharaan. f. Penyendok aspal harus mempunyai penutup yang kuat. g. Alat pencampur/mixer dilengkapi jaring pada bagian atas. h. Alat penyemprot harus dilengkapi dengan pelindung tahan api dan pelindung tersebut harus memiliki jendela pemeriksaan. i. Pipa untuk minyak panas dan aspal harus dilengkapi secukupnya dengan isolator untuk melindungi pekerja. j. Pipa flexible yang mengalami tekanan tinggi harus dilindungi oleh selubung metal. k. Untuk mencegah bahaya kebakaran akibat busa (buih), maka ketel harus mempunyai alat untuk mencegah busa sampai ke alat pembakar dan bahan yang tidak berbusa yang digunakan. l. Apabila perlu tangki penyebar dan kendaraan penyebar kerikil maka harus mempunyai pelataran dengan pengaman. m. Apabila perlu untuk menghindari bahaya debu batu pada peralatan aspal. n. Saringan dan ruang pencampur harus dilengkapi alat pengatur udara. o. Screen overflow chutes, hopper, tempat pelimpahan dan pembuangan dari conveyor harus ditutup. p. Setiap tempat pemindahan bahan harus dilengkapi dengan alat pelindung debu. q. Penutup conveyor dan elevator harus kedap debu. r. Lubang pengeluaran dan alat pengering ke elevator harus dilengkapi dengan pelindung debu. s. Udara kotor harus dibuang sedemikian rupa agar tidak dapat kembali ketempat kerja. Cara Penggunaan : a. Cara penggunaan peralatan aspal selalu dibawah pengawasan ahli. b. Apabila peralatan aspal sedang bekerja dijalan umum maka harus diadakan pengaturan lalu lintas. c. Ruang penyimpanan yang cukup harus disediakan untuk bahan dan kendaraan. d. Sejumlah alat pemadam kebakaran yang cukup harus disiapkan dilokasi minimal 2 buah. e. Pekerjaan yang menangani aspal panas harus menggunakan alat dan pakaian pelindung. f. Alat pembakar/ burner harus dinyalakan dengan api gas butan. g. Bila sedang tidak dipakai pipa fleksible tidak boleh diletakkan ditanah. h. Tabung-tabung pemanas dalam ketel harus tertutup baik dengan j. Penerang tidak boleh dipakai untuk mengetahui tinggi permukaan aspal. k. Bila alat pembakar mati maka saluran minyak dan tabung pemanas segera ditutup. l. Pipa-pia tidak boleh dipanaskan dengan alat pembakar sumbu. m. Noda-noda aspal disekitar ketel harus dibersihkan secara sempurna. n. Lubang-lubang pemeriksaan tidak boleh dibuka apabila ketel dalam keadaan masih ada tekanan. o. Tabung-tabung pengering dan pencampur tidak boleh diperbaiki pada saat sedang alat aktif. p. Tindakan pencegah harus diambil pada saat tanki dibersihkan dengan uap. q. Spreader yang sedang bekerja harus dilengkapi dengan sinyal 6. Mesin Penggilas Jalan a. Tanah harus diperikas daya dukung dan koefisien keamanan sebelum alat digunakan b. Tidak seorangpun boleh naik mesin penggilas ketika sedang bekerja. c. Mesin penggilas dengan tenaga besar tidak boleh dihidupkan dengan tangan. d. Persneling mesin penggilas tidak boleh dalam keadaan netral pada waktu berjalan menurun. e. Bila mesin gilas sedang tidak digunakan : 1. Rem harus diinjak/ditarik 2. Roda gigi terendah harus digunakan pada mesin, bila alat penggilas sedang menanjak. 3. Bila mesin penggilas berhenti pada posisi menururn maka harus digunkan gigi mundur 4. Kunci kontak haurs dimatikan. 5. Roda-roda harus diganjal f. Mesin penggilas janagn ditinggalkan dijalan raya setelah 7. Pengaduk Beton (Concrete Mixer ) Ketentuan-ketentuan Umum :
a. Semua gigi,rantai dan roda pemutar dari pengaduk beton harus
dilindungi secukupnya untuk mencegah kecelakaan. b. Penyangga pengaduk beton harus dilindungi oleh pagar pengaman untuk mencegah pekerja lewat saat sedang bekerja. c. Bila kedudukan operator 1,5 m diatas tanah, maka hharus dilengkapi sarana sesuai Bab IV, pegangan pengaman kaki yang sesuai persyaratan. d. Hopper dan tipe pisau mixer batch dan trough harus dilindungi secukupnya dengan terali. e. Penyangga pengaduk beton harus dilengkapi alat yang dapat mengunci dan mengganjal, waktu penuangan. 8. Alat-alat Pemuat ( ban berjalan / Wheel loader )
a. Alat-alat pemuat harus dilengkapi dengan cab,untuk melindungi
benturan. b. Kabin harus memenuhi persyaratansebagaimana tercantum pada No. 3 – 8 c. Pintu samping kabin harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak terbentur dengan lengan penciduk saat terbuka d. Pintu yang dipasang harus berengsel sehingga tidak mudah lepas e. Jendela samping yang dibuka atau dilepas harus ditutup dengan terali f. Apabila kaca jendela samping yang tidak berterali pecah, harus diganti g. Tutup atap yang dapat dibuka harus dapat dipergunakan sebagai jalan keluar darurat 9. Traktor dan Truk Ketentuan umum : a. Traktor dan truk harus terbuat dari konstruksi yang kokoh agar dapat menahan teganganh terberat yang terjadi b. Truk harus dilengkapi dengan sebuah kabin atau ruang kemudi, sarana dan prasarana lain yang dapat mencegah terjadinya kecelakaan c. Traktor harus dilengkapi dengan sebuah kabin atau ruang kemudi, sarana dan prasarana lain yang dapat mencegah terjadinya kecelakaan Kabin : a. Kabinharus sedemikian rupaagar dapat memberikan perlindungan secukupnya kepada pengemudi, apabila pengamudi terkena benda luar dan saat muatan diangkat b. Kabin diatur sedemikian rupa sehingga ventilasi udara cukup dan jarak pandang yang cukup c. Kabin harus dilengkapi penhan angin dan alat pembersih kaca d. Traktor dan truk harus dilengkapi plat penginjak kaki. e. Kabin harus diatur sedemikian rupa agar pengemudi mudah keluar masuk f. Tempat duduk pengemudi direncanakan sedemikian rupa supaya nyaman g. Pedat-pedat pengontrol harus cukup lebar, ada tempat berpijak kaki, diberi perforasi / lubang
Rem : h. Traktor dan truk harus delingkapi rem yang dapat menahan pada pembebanan terberat. i. Harus dapat mengunci remnya apabila traktor dan truk dalam keadaan berhenti.