bernegara di Nusantara yang beragam suku, beragam budaya, beragam agama, mengantarkan keberagaman itu dalam pergaulan yang berinteraksi saling membutuhkan. Pribadi-pribadi yang saling “take and give” dirasakan memerlukan sesuatu yang mengatur pergaulan tersebut. Dari sini lah terlahir tata pergaulan yang dapat disebut sebagai etika pergaulan. Pengertian ETIKA ■ Secara etim ologis, etika berarti ilm u tentang segala sesuatu yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. ■ Dalam arti ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, baik pada diri sendiri, seseorang maupun bermasyarakat. ■ Aliran-aliran etika dikenal dalam bidang filsafat m eliputi etika keutamaan, teleologis, deontologis. ■ Etika keutamaan atau etika kebajikan adalah teori yang mempelajari keutamaan (virtue), artinya mempelajari tentang perbuatan manusia itu baik atau buruk. ■ Etika kebajikan ini m engarahkan perhatiannya kepada keberadaan manusia, lebih menekankan pada What should I be?, atau saya harus menjadi orang yang bagaimana. Pengertian ETIKA (lanjutan) ■ Etika Deontologis adalah teori etis yang bersangkutan dengan kewajiban moral sebagai hal yang benar dan bukannya membicarakan tujuan atau akibat. ■ Kewajiban moral bertalian dengan kewajiban yang seharusnya, kebenaran moral atau kelayakan, kepatutan. ■ Kewajiban moral mengandung kemestian untuk melakukan tindakan saling tolong menolong dan saling membantu. ■ Itulah interaksi kehidupan yang menjurus kepada interaksi saling tolong-menolong dan saling memberi, itulah lebih kurang diperkirakan mengarah ke kehidupan bergotong-royong = jiwa Pancasila. Aliran Etika dan Karakteristiknya Aliran O rientasi Watak Nilai Keterangan E tika Keutam aan atau Disiplin, kejujuran, belas M oralitas yang didasarkan Keutam aan kebajikan kasih, m urah hati, dan pada agam a kebanyakan seterusnya m enganut etika keutam aan. Teleologis Konsekuensi atau Kebenaran dan Aliran etika yang berorientasi akibat kesalahan didasarkan pada konsekuensi atau hasil pada tujuan akhir seperti: Eudaem onism e, Hedonism e, Utilitarianism a Deontologis Kewajiban atau Kelayakan, kepatutan, Pandangan etika yang keharusan kepantasan m em entingkan kewajiban seperti halnya pemikiran Immanuel Kant yang terkenal dengan sikap imperative kategoris, perbuatan baik dilakukan tanpa pamrih. Etika Pancasila
Etika Pancasila itu lebih dekat pada pengertian “Etika
Keutamaan” atau Etika Kebajikan, meskipun corak kedua mainstream yang lain, deontologis dan teleologis termuat pula di dalamnya. Etika Pancasila tercermin dalam empat tabiat saleh, yaitu kebijaksanaan, kesederhanaan, keteguhan dan keadilan. Keadilan artinya memberikan sebagai rasa wajib kepada diri sendiri dan manusia lain, serta terhadap Tuhan terkait dengan sesuatu yang telah menjadi haknya (Mudhofir, 2009, 386). Urgensi Pancasila sebagai Sistem Pancasila Pentingnya Pancasila sebagai Sistem Etika terkait dengan problem yang dihadapi bangsa Indonesia sebagai berikut: ■ Pertam a: Banyaknya kasus korupsi yang melanda negara Indonesia sehingga melemahkan sendiri-sendiri kehidupan berbangsa dan bernegara. ■ Kedua: Masih terjadinya aksi terorisme yang mengatasnamakan agama sehingga dapat merusak semangat toleransi dalam kehidupan umat beragama. ■ Ketiga: Masih terjadinya pelanggaran Hak Asasi Manusia. Urgensi Pancasila sebagai Sistem Pancasila (lanjutan) ■ Keem pat: Kesenjangan antara kelompok masyarakat yang kaya dengan yang miskin. ■ Kelim a: Banyaknya orang kaya yang tidak bersedia membayar pajak. Urgensi Pancasila sebagai Sistem Pancasila (lanjutan) Hal-hal di atas menunjukkan bahwa: 1. Bersum ber pada rentetean historis m asa lalu, sosiologis yang tiba-tiba m engejutkan oleh terorism e, dapat mengguncang substansi Etika Pancasila. 2. Sehingga masa depan Pancasila tidak hanya dijadikan slogan kosong, tetapi bertekad bulat bersatu Negara Kesatuan Republik Indonesia Proklamasi 17 Agustus 1945 tetap eksis sampai akhir zaman. ■ Budaya Barat tegas yaitu bersifat sekuler. Knowledge to elevate, pengetahuan atau IPTEK akan terus melaju meningkatkan pengetahuan menuju ke puncak tertinggi pengetahuan yang terus upaya ke titik yang tidak terhingga. Adapun Pancasila sebagai way of life Bangsa Indonesia jelas tertera pada alinea ke IV Pembahasan Undang Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia: “… memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, yang dijiwai oleh sila -sila Pancasila. ■ IPTEK tidak berdiri sendiri, m elainkan ikut m elaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan Perdamaian Abadi dan Keadilan Sosial. Maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan itu dalam suatu Undang Undang Dasar Indonesia. ■ Dengan demikian, pengembangan IPTEk selalu dan selalu dilindungi oleh Payung Besar Pancasila ■ Religi berada di Puncak Pancasila yang m erupakan puncak way of life, Ideologi Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Diskusi
■ Jelaskan kedudukan Agama,
Pancasila, dan Etika dalam kehidupan individu/warga negara TERIMA KASIH