Anda di halaman 1dari 12

PANCASILA

SEBAGAI SISTEM
ETIKA
#session11
Pendahuluan

Dalam tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan


bernegara di Nusantara yang beragam suku, beragam
budaya, beragam agama, mengantarkan keberagaman itu
dalam pergaulan yang berinteraksi saling membutuhkan.
Pribadi-pribadi yang saling “take and give” dirasakan
memerlukan sesuatu yang mengatur pergaulan tersebut.
Dari sini lah terlahir tata pergaulan yang dapat disebut
sebagai etika pergaulan.
Pengertian ETIKA
■ Secara etim ologis, etika berarti ilm u tentang segala sesuatu
yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.
■ Dalam arti ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang
baik, tata cara hidup yang baik, baik pada diri sendiri, seseorang
maupun bermasyarakat.
■ Aliran-aliran etika dikenal dalam bidang filsafat m eliputi etika
keutamaan, teleologis, deontologis.
■ Etika keutamaan atau etika kebajikan adalah teori yang
mempelajari keutamaan (virtue), artinya mempelajari tentang
perbuatan manusia itu baik atau buruk.
■ Etika kebajikan ini m engarahkan perhatiannya kepada
keberadaan manusia, lebih menekankan pada What should I
be?, atau saya harus menjadi orang yang bagaimana.
Pengertian ETIKA
(lanjutan)
■ Etika Deontologis adalah teori etis yang bersangkutan dengan
kewajiban moral sebagai hal yang benar dan bukannya
membicarakan tujuan atau akibat.
■ Kewajiban moral bertalian dengan kewajiban yang seharusnya,
kebenaran moral atau kelayakan, kepatutan.
■ Kewajiban moral mengandung kemestian untuk melakukan
tindakan saling tolong menolong dan saling membantu.
■ Itulah interaksi kehidupan yang menjurus kepada interaksi saling
tolong-menolong dan saling memberi, itulah lebih kurang
diperkirakan mengarah ke kehidupan bergotong-royong = jiwa
Pancasila.
Aliran Etika dan Karakteristiknya
Aliran O rientasi Watak Nilai Keterangan
E tika Keutam aan atau Disiplin, kejujuran, belas M oralitas yang didasarkan
Keutam aan kebajikan kasih, m urah hati, dan pada agam a kebanyakan
seterusnya m enganut etika keutam aan.
Teleologis Konsekuensi atau Kebenaran dan Aliran etika yang berorientasi
akibat kesalahan didasarkan pada konsekuensi atau hasil
pada tujuan akhir seperti: Eudaem onism e,
Hedonism e, Utilitarianism a
Deontologis Kewajiban atau Kelayakan, kepatutan, Pandangan etika yang
keharusan kepantasan m em entingkan kewajiban
seperti halnya pemikiran
Immanuel Kant yang terkenal
dengan sikap imperative
kategoris, perbuatan baik
dilakukan tanpa pamrih.
Etika Pancasila

Etika Pancasila itu lebih dekat pada pengertian “Etika


Keutamaan” atau Etika Kebajikan, meskipun corak kedua
mainstream yang lain, deontologis dan teleologis termuat
pula di dalamnya.
Etika Pancasila tercermin dalam empat tabiat saleh, yaitu
kebijaksanaan, kesederhanaan, keteguhan dan keadilan.
Keadilan artinya memberikan sebagai rasa wajib kepada
diri sendiri dan manusia lain, serta terhadap Tuhan terkait
dengan sesuatu yang telah menjadi haknya (Mudhofir,
2009, 386).
Urgensi Pancasila sebagai Sistem
Pancasila
Pentingnya Pancasila sebagai Sistem Etika terkait dengan problem yang
dihadapi bangsa Indonesia sebagai berikut:
■ Pertam a:
Banyaknya kasus korupsi yang melanda negara Indonesia sehingga
melemahkan sendiri-sendiri kehidupan berbangsa dan bernegara.
■ Kedua:
Masih terjadinya aksi terorisme yang mengatasnamakan agama
sehingga dapat merusak semangat toleransi dalam kehidupan umat
beragama.
■ Ketiga:
Masih terjadinya pelanggaran Hak Asasi Manusia.
Urgensi Pancasila sebagai
Sistem Pancasila
(lanjutan)
■ Keem pat:
Kesenjangan antara kelompok masyarakat yang kaya
dengan yang miskin.
■ Kelim a:
Banyaknya orang kaya yang tidak bersedia membayar
pajak.
Urgensi Pancasila sebagai
Sistem Pancasila
(lanjutan)
Hal-hal di atas menunjukkan bahwa:
1. Bersum ber pada rentetean historis m asa lalu, sosiologis
yang tiba-tiba m engejutkan oleh terorism e, dapat
mengguncang substansi Etika Pancasila.
2. Sehingga masa depan Pancasila tidak hanya dijadikan
slogan kosong, tetapi bertekad bulat bersatu Negara
Kesatuan Republik Indonesia Proklamasi 17 Agustus
1945 tetap eksis sampai akhir zaman.
■ Budaya Barat tegas yaitu bersifat sekuler. Knowledge to elevate,
pengetahuan atau IPTEK akan terus melaju meningkatkan
pengetahuan menuju ke puncak tertinggi pengetahuan yang
terus upaya ke titik yang tidak terhingga. Adapun Pancasila
sebagai way of life Bangsa Indonesia jelas tertera pada alinea ke
IV Pembahasan Undang Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia: “… memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang dijiwai oleh sila -sila
Pancasila.
■ IPTEK tidak berdiri sendiri, m elainkan ikut m elaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan Perdamaian Abadi dan
Keadilan Sosial. Maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan itu
dalam suatu Undang Undang Dasar Indonesia.
■ Dengan demikian, pengembangan IPTEk selalu dan selalu
dilindungi oleh Payung Besar Pancasila
■ Religi berada di Puncak Pancasila yang m erupakan puncak way
of life, Ideologi Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.
Diskusi

■ Jelaskan kedudukan Agama,


Pancasila, dan Etika dalam kehidupan
individu/warga negara
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai