Perencanaan Audit
Oleh kelompok 8
Ratna Anjani
Imam Nafis W
Fatma Maulidia
Objektif Prosedur Perencanaan Audit
Objektif dari perencanaan 1. Melaksanakan prosedur audit
Objektif dan audit adalah untuk menetapkan
lingkup dan jangka waktu audit,
untuk memahami entitas serta
lingkungannya, termasuk peng
1
Wawancara
Wawancara (inquiry) dengan manajemen dan pihak lain dalam enti
tas. Penting bagi auditor untuk berdiskusi dengan manajemen klie
n mengenai objektif, ekspektasi, serta perencanaan untuk mencap
ai tujuan tersebut. Objektif manajemen jangka pendek dapat melip
uti: menaikkan laba, menurunkan investasi, memperkenalkan lini p
roduk baru, menurunkan biaya penjualan dan distribusi, dan sebag
ainya. . Ekspektasi manajemen yang dieksplorasi yaitu terhadap pi
hak eksternal dari perusahaan, seperti pelanggan, supplier, pemeg
ang saham, bank, pemerintah, dan sebagainya. Pengambilan infor
masi juga dilakukan dengan pihak selain manajemen untuk mengh
indari bias.
(cont’d)
Prosedur Analitis (Analytical Procedures).
2
Prosedur analitis sebagai prosedur penilaian risiko membantu me-
ngidentifikasi hal-hal yang mempunyai implikasi terhadap laporan
keuangan, seperti transaksi dan saldo yang tidak biasa. Prosedur
analitis biasanya dilakukan dengan membandingkan hasil dari
perusahaan dengan hasil dalam industri.
01 Corporate charter – nama perusahaan, jenis dan jumlah saham yang diotorisasi untuk diterbitkan,
jenis aktivitas bisnis.
02 Bylaws – termasuk prosedur mengenai pertemuan pemegang saham, metode voting untuk direktur,
dan sebagainya
03 Corporate minutes – catatan resmi mengenai pertemuan direksi dengan pemegang saham, termasuk
otorisasi pemberian kompensasi bagi petugas, kontrak baru, akuisisi aset tetap, pembayaran utang dan
dividen
04 Kontrak – termasuk surat utang jangka panjang, opsi saham, pension plans, kontrak dengan vendor,
kontrak dengan pemerintah, royalti, kontrak dengan serikat pekerja, dan perjanjian sewa.
Objektif, Strategi, dan Risiko Bisnis Terkait dari Entitas
Objektif Risiko Bisnis Potensial
Perkembangan industri Entitas tidak memiliki personel atau ahli untuk menghadapi
perubahan yang terjadi di industri
Produk dan jasa baru Kenaikan liabilitas produk
Ekspansi bisnis Salah mengestimasi permintaan pasar
Persyaratan akuntansi baru Implementasi yang tidak lengkap dan tidak sesuai standar
Regulatory requirements Peningkatan legal exposure
Penggunaan IT Sistem dan proses tidak kompatibel
•Pengukuran dan Reviu
Infographic Stylemengenai Kinerja Keuangan Entitas
Informasi tersebut adalah:
3. Risiko deteksi
Risiko bahwa prosedur-prosedur subsantif.auditor tidak dapat mendete
ksi salah saji.
c.Risiko Signifikan
Risiko signifikan adalah risiko audit yang membutuhkan perti
mbangan audit khusus, yang secara umum terkait dengan jud
gemental matters dan transaksi tidak rutin yang signifikan
Audit Risk
Model (Model
Risiko Audit)
Materialitas
03 Keadaan terjadinya.
1. Terkait pengguna laporan keuangan: auditor harus memiliki pengetahuan tentang siapa pengguna
poran keuangan tersebut dan bagaimana laporan tersebut mempengaruhi keputusan ekonomi.
2. Konteks informasi akuntansi dimana item/error muncul
02
Rasionalisasi ; seperti “Saya akan
membayar uangnya lagi”,
“mereka tidak akan pernah
Insentif/ tekanan ; tekanan seperti kebut
uhan keuangan, adalah kehilangan uang”.
“motif”untuk melakukan fraud.
01 03
C.Prosedur yang dipertimbangkan terkait Fraud
2. Mengevaluasi apakah kebijakan akuntansi perusahaan, terutama yang berkaitan dengan pengukuran subje
ktif dan transaksi kompleks, yang mengindikasikan kecurangan pelaporan keuangan yang dihasilkan dari
manajemen penghasilan
3. elemen yang tidak dapat diprediksi dalam nature, timing, dan extent dari prosedur audit.
Berdasarkan penilaian secara umum tersebut, auditor wajib
mendesain dan melaksanakan prosedur audit untuk :
3. Untuk transaksi signifikan diluar kebiasaan bisnis tersebut, perlu dicek apakah tra
nsaksi tersebut sudah sesuai pencatatannya atau belum
D. Evaluasi Bukti Audit dan Dokumentasi
Ketika prosedur untuk menentukan fraud telah diselesaikan, auditor wajib mengevaluasi
bukti audit yang ditemukan, terutama yang merupakan hasil dari prosedur analitis dan
kemungkinan kesalahan ungkap karena fraud.
Jika ditemukan kesalahan ungkap yang melibatkan manajemen, auditor dapat
melakukan perubahan terhadap penilaian awal, baik merubah cara, waktu, atau jangkauan
dari prosedur audit sebagai responnya.
E.Pemberhentian Perjanjian
Apabila ditemukan kesalahan ungkap yang dikarenakan fraud, hal ini bisa menimbulkan
pertanyaan apakah auditor selayaknya melanjutkan audit atau tidak. Auditor dapat
membandingkan situasi dengan aturan yang berlaku. Kemudian auditor harus
mempertimbangkan apakah tepat untuk memberhentikan perjanjian.
ISA 620 menjelaskan mengenai tanggung jawab seorang auditor yang meng
gunakan pekerjaan andal auditor dalam memperoleh bukti audit yang andal. Seorang
auditor andal adalah orang maupun organisasi yang memiliki keahlian di lapangan di
bandingkan dengan akuntansi dan audit, dimana digunakan oleh seorang auditor untuk
menghasilkan bukti audit yang layak. Seorang auditor andal dapat berasal dari internal
seperti staff, termasuk staff sementara dalam KAP, atau berasal dari lingkungan eksterna
l. Walaupun telah menggunakan pekerjaan auditor andal, hal ini tidak mengurangi tanggu
ng jawab seorang auditor dalam menyelesaikan pekerjaannya, namun seorang auditor
dapat menggunakan hasil kerja auditor andal sebagai buktu audit yang layak digunakan.
Dalam penggunaannya, jika seorang auditor menggunakan pekerjaan auditor
andal, maka ia harus memastikan bahwa pekerjaan tersebut telah
memenuhi standar atau syarat. Selain itu auditor juga harus memasti
kan bahwa auditor andal tersebut memiliki kompetensi, kemampuan,
dan bersifat objektif.
Maksud dari mengevaluasi hasil kerja auditor andal adalah melihat a
pakah hasil kerja auditor andal relevan dan konsisten terhadap bukti
audit yang lain
2. Perjanjian Auditor Andal dan Pelaporan
Seorang auditor harus setuju at
au sependapat dengan pekerjaan seoran
g auditor andal, termasuk di dalamnya ad
alah sifat, lingkup, dan keobjektifan dari p
ekerjaan auditor andal tersebut.
Opini auditor andal ini menjelaskan apaka
h seorang auditor dapat atau tidak dapat
mengacu pada pekerjaan auditor andal te
rsebut. Apabila opini auditnya tidak meme
nuhi syarat, maka auditor tidak akan men
gacu pada pekerjaan auditor andal, kecu
ali terdapat ketentuan hukum dan regulas
i yang menyatakan sebaliknya. Jika opini
auditnya memenuhi syarat, maka auditor
dapat mengacu pada pekerjaan auditor a
ndal tersebut.
3. Menggunakan Pekerjaan Auditee’s Internal Auditor
ISA 610 membahas mengenai tanggung jawab eksternal auditor pada fungsi
internal audit, saat eksternal auditor menilai bahwa fungsi internal audit relevan terdahap
pekerjaannya. Fungsi internal audit adalah penyajian penilaian suatu aktivitas sebegai
jasa kepada suatu entitas, termasuk di dalamnya adalah memonitor, mengevaluasi
keefektifan kontrol internal. Sementara itu internal auditor adalah individu yang melakukn
fungsi internal audit.
Sebelum menggunakan fungsi internal audit, lagi, eksternal auditor harus memastikan
kompetensi dari internal auditor dan keobjektifan fungsi internal control itu sendiri.
Tidak hanya itu, eksternal auditor juga harus menilai pekerjaan intern
al auditor, mulai dari lingkup, sampai risiko yang ada.
Untuk memastikan apakah pekerjaan internal auditor memadai,
eksternal auditor harus mengevaluasi hasil kerja internal auditor, apa
kah hasil kerja tersebut memiliki sifat kecakapan, serta sudah diawasi se
cara layak atau belum. Jika eksternal auditor pada akhirnya menggu
nakan pekerjaan internal auditor, maka eksternal auditor harus
menyertakan dokumen audit yang menyatakan tentang peng
evaluasian pekerjaan internal auditor dan prosedur yang dijalan
kan eksternal auditor dalam proses pengerjaannya.
4. Pertimbangan Audit Berkaitan dengan Auditee Menggunakan Organisa
si Jasa
4. Bukti Audit
Bukti audit tersedia dari sumber yang berbeda dan beraneka
ragam: prosedur untuk mendapatkan pemahaman dari bisnis klien dan
kontrol internal, test of control, prosedur analitis dan detailed substantive
testing.
5. Prosedur Audit
Dalam merencanakan pemilihan
waktu dari audit kerja, prosedur yang penting
harus dilakukan terlebih dahulu. Kapanpun
mungkin, rencana audit yang disesuaikan me
nunjukkan prosedur yang akan dilakukan dan
harus dipersiapkan dalam kronologi eksekusi.
7. Dokumentasi
Seseorang auditor harus mendoku
mentasikan keseluruhan strategi audit dan
rencana audit, termasuk alasan untuk
perubahan yang signifikan yang dibuat selama
perikatan audit.
Thank you
Any Questions?