Anda di halaman 1dari 19

Kromatografi lapis

tipis
Thin Layer Chromatography
PENGERTIAN ...
 Kromatografi lapis tipis adalah suatu teknik pemisahan
komponen-komponen campuran senyawa-senyawa yang
tidak volatil dimana melibatkan partisi suatu senyawa di
antara padatan penyerap (adsorbent, fasa diam)
 Kromatografi Lapis Tipis ini mirip dengan kromatografi
kertas, hanya bedanya kertas digantikan dengan lembaran
kaca atau plastik yang dilapisi dengan lapisan tipis
adsorben seperti alumina, silika gel, selulosa atau materi
lainnya.
 Kromatografi lapis tipis lebih bersifat reproduksibel
(bersifat boleh diulang) dari pada kromatografi kertas.
PRINSIP...
 Prinsip Kromatografi Lapis Tipis adalah adsorbsi dan partisi
dimana adsorbsi adalah penyerapan pada pemukaan,
sedangkan partisi adalah penyebaran atau kemampuan suatu
zat yang ada dalam larutan untuk berpisah kedalam pelarut
yang digunakan.
 Kecepatan gerak senyawa-senyawa ke atas pada lempengan
tergantung pada
1. bagaimana kelarutan senyawa dalam pelarut,
2. besar atraksi antara molekul-molekul senyawa dengan
pelarut, serta
3. bagaimana senyawa melekat pada fase diam, misalnya gel
silika.
 Hal ini tergantung pada bagaimana besar atraksi antara
senyawa dengan gel silika.
FASA DIAM...
 Dalam KLT fasa diam berupa serbuk halus dengan
ukuran 5 – 50 mikrometer. Bahan adsorben sebagai
fasa diam dapat digunakan gel, alumina, dan serbuk
selulosa.
 Partikel silika gel mengandung gugus hidrosil
dipermukaannya yang akan membentuk ikatan
hidrogen dengan molekul–molekul polar
MEMBUAT LAPIS TIPIS...
 Dibuat bubur (slurry) berair dari serbuk halus fasa diam.
Zat pengikat dapat menggunakan gips, barium sulfat,
polivenil alkohol atau kanji perlu ditambahkan, untuk
membantu peletakan lapisan tipis pada penyangga.
 Bubuk halus ini kemudian ditebarkan pada papan
penyangga (kaca, plastik atau aluminium), secara
merata sehingga diperoleh ketebalan lapisan 0,1 – 0,3
mm. lapisan tipis adsorben diaktifkan dengan
pengeringan di dalam oven pada suhu 1000C selama
beberapa jam.
JENIS PENYERAP...
 Dua sifat yang penting dari penyerap adalah besar partikel
dan homogenitasnya, karena adhesi (gaya tarik menarik
menarik molekul yang tidak sejenis) terhadap penyokong
sangat tergantung pada jenis penyerap.
 Besar partikel yang biasa digunakan adalah 1 - 25 mikron.
 Partikel yang butirannya sangat kasar tidak akan
memberikan hasil yang memuaskan dan salah satu alasan
untuk menaikkan hasil pemisahan adalah menggunakan
penyerap yang butirannya halus, karena akan memberikan
aliran pelarut yang lebih cepat
JENIS PENYERAP...
PRINSIP KERJA KLT...
 KLT menggunakan sebuah lapis tipis silika atau
alumina yang seragam pada sebuah lempeng gelas
atau logam atau plastik yang keras.
 Jel silika (atau alumina) merupakan fase diam.
 Fase gerak merupakan pelarut atau campuran
pelarut yang sesuai.
 Pelaksanaan ini biasanya dalam pemisahan warna
yang merupakan gabungan dari beberapa zat
pewarna.
PROSEDUR ANALISIS
DENGAN KLT
 penempatan noda (spotting)
 pengembangan noda (elusi)
 penampakan noda.
PENEMPATAN NODA (SPOTTING)...
 Sampel yang akan dianalisis dilarutkan dalam pelarut volatil yang sesuai
(konsentrasi 5 – 10%).
 Kemudian disiapkan pipa kapiler yang telah diruncingkan ujungnya
(lubang pada ujung pipa kapiler sangat sempit) dengan cara
melelehkan pipa kapiler tersebut di atas nyala api kecil (Gambar 36).
 Selanjutnya dibuat garis lurus (gunakan pinsil tumpul) yang memotong
pelat KLT pada jarak ± 1 cm dari ujung pelat.
 Pipa kapiler di celupkan ke larutan contoh
 Larutan contoh ditotolkan pada garis lurus yang telah dibuat, kemudian
disentuhkan ujungnya pada pelat (diameter noda < 2 mm).
 Pelarut contoh dibiarkan menguap hingga noda pada pelat menjadi
kering, selanjutnya dikembangkan dalam wadah pengembang.
 contoh 5–10% sebanyak 0,02 ml sudah cukup untuk digunakan
mengidentifikasi komponen-komponennya.
PENEMPATAN NODA (SPOTTING)...
PROSEDUR PENGEMBANGAN NODA...

 Masukkan pelarut pengembang ke dalam bejana pengembang dengan


kedalaman 0,5 cm.
 Pasang sepotong kertas saring di dalam bejana pengembang untuk
mengetahui terjadinya kesetimbangan antara cairan dan uap di dalam
bejana.
 Setelah kertas saring jenuh dengan uap pelarut pengembang,
masukkan pelat KLT ke dalam bejana pengembang (ujung yang telah
dinodai berada di sebelah bawah, dan noda tidak boleh terbenam
dalampelarut)
 Kemudian tutup bejana tersebut
 Biarkan pelarut memanjat pelat KLT sampai mencapai ketinggian
kurang lebih 1 cm dari puncak pelat, dan kemudian keluarkan pelat dari
bejana.
 Segeralah memberi tanda tinggi pelarut pada pelat, dan biarkan pelarut
menguap dari pelat KLT.
PROSEDUR PENGEMBANGAN NODA...
PROSEDUR PENAMPAKAN NODA...
PENAMPAKAN NODA YANG
TERBENTUK
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KLT...

KELEBIHAN KEKURANGAN
 Mudah dan murah  Butuh ketekunan dan
 Dapat untuk memisahkan kesabaran yang ekstra untuk
senyawa hidrofobik (lipid mendapatkan bercak/noda
dan hidrokarbon) yang yang diharapkan.
dengan metode kertas tidak  Butuh sistem trial and
bisa. eror untuk menentukan
sistem eluen yang cocok.
Kromatografi lapis tipis
sentrifugal
KLT SENTRIFUGAL...
 KLT Sentrifugal bertujuan untuk
mengatasi beberapa
masalah/kekurangan pada
pemisahan KLT Preparatif
 Pada dasarnya KLT Sentrifugal
ialah Kromatografi klasik dengan
aliran fasa gerak yang
dipercepat oleh gaya sentrifugal
 Sejarah pertama kali analisis
dengan KLT Sentrifugal
dilakukan oleh Caronna pada
tahun 1955 yang membuat rotor
yang terdiri atas dua
“plexiglass” yang mengampit
selembar kertas kromatografi
pelat berbentuk lingkaran untuk
memisahkan senyawa anorganik
dan organik
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KLTS...

KELEBIHAN KEKURANGAN
 Cara kerja sederhana  Fasa diam yang dapat dipilih
 Cepat terbatas
 Tidak perlu mengerok pita
 Rotor yang sudah dilapisi
 Pemakaian pelarut tidak boros
 Rotor yang sudah dilapisi tidak ada dalam
dapat di regenerasi perdagangan
 Penotolan cuplikan mudah  Daya pisah terbatas
 Perolehan kembali senyawa  Cara pendeteksian terbatas
yang dipisah lebih besar dari
pada KLT preparatif  Sistem pengumpul mungkin
tercemari

Anda mungkin juga menyukai