metabolisme tubuh baik berupa urin atau feses. Eliminasi fekal adalah proses pembuangan atau pengeluaran sisa metabolisme berupa feses yang berasal dari saluran pencernaan melalui anus. Anatomi dan Fisiologi • Mulut : proses memotong makanan menjadi bagian yang lebih kecil • Faring : penghubung antara mulut dan esofagus • Esofagus : saluran berotot yang mendorong makanan masuk ke lambung • Lambung : proses makanan dihaluskan dan dicampurkan menjadi cairan kental yang selanjutnya akan disalurkan ke usus halus sesuai dengan kapasitas usus halus • Usus halus : tempat penyerapan berlangsung • Usus besar : menyerap air dari feses dan penyimpan feses sebelum defekasi • Rektum : tempat penyimpanan feses sementara dan terdapat lipatan-lipatan yang membantu menahan feses didalam rektum • Anus : saluran untuk mengeluarkan feses Etiologi 1. Perkembangan 2. Diet 3. Cairan 4. Aktivitas 5. Faktor psikologis 6. Kebiasaan defekasi 7. Obat-obatan 8. Proses diagnostik Tanda dan Gejala 1. Konstipasi : defekasi kurang dari 3x dalam 1 minggu 2. Impaksi fekal : pengumpulan feses yang keras didalam lipatan rektum 3. Diare : pengeluaran feses encer dan terjadi peningkatan frekuensi defekasi. Biasanya lebih dari 3x. 4. Inkontinensia Alvi : hilangnya kemampuan volunter untuk mengontrol pengeluaran fekal dan gas dari spingter. Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian a. Biodata Pasien b. Keluhan Utama c. Riwayat Kesehatan d. Pemeriksaan Fisik Mulut, Abdomen (Inspeksi, Auskultasi, Palpasi, Perkusi), Rektum e. Pola Kebiasaan Sehari-hari f. Analisa Data Pengkajian objektif mencakup inspeksi feses terhadap warna, bau, konsistensi, ukuran, bentuk, dan komponen. Abdomen diauskultasi terhadap adanya bising usus dan karakternya. Distensi abdomen diperhatikan. Area peritonial diinspeksi terhadap adanya hemoroid, fisura, dan iritasi kulit. 2. Diagnosa Keperawatan Eliminasi Fekal a. Risiko konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas gastrointestinal b. Konstipasi berhubungan dengan ketidakcukupan asupan serat c. Inkontinensia fekal berhubungan dengan diare kronis Intervensi Keperawatan 1. Manajemen eliminasi fekal a. Identifikasi masalah usus dan penggunaan obat pencahar b. Monitor BAB c. Monitor tanda dan gejala diare, konstipasi, atau impaksi d. Anjurkan meningkatkan asupan cairan e. Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi serat f. Jelaskan jenis makanan yang membantu meningkatkan keteraturan peristaltik usus g. Kolaborasi pemberian obat supositoria anal, jika perlu Implemestasi Keberhasilan intervensi keperawatan bergantung pada upaya meningkatkanpemahaman klien dan keluarganya tentang eliminasi fekal. Di rumah, di rumah sakit, atau di fasilitas perawatan jangka panjang, klien yang mampu belajar dapat diajarkan tentang kebiasaan defekasi yang efektif. Perawat harus mengajarkan klien dan keluarga tentang diet yang benar, asupan cairan yang adekuat, dan faktorfaktor yang menstimulasi atau memperlambat peristaltik, seperti stres emosional. Resume Pasien Dengan Gangguan Kebutuhan Eliminasi Fekal TERIMAKASIH