Anda di halaman 1dari 13

ETIKA PASAR

1.PASAR BEBAS
2.PASAR dan PERSAINGAN
3. PASAR NASIONAL
1.PASAR BEBAS

 Liberalisasi ekonomi saat ini merupakan nafas dari


kehidupan ekonomi global. Dalam menghadapi ekonomi
global, tak ada yang lebih fundamental kecuali upaya
untuk mendorong berjalannya tata ekonomi yang
menggunakan mekanisme pasar sebagai alat untuk
mendistribusikan sumber daya ekonomi secara efisien
kepada masyarakat guna mencapai tingkat kemakmuran
ekonomi yang tinggi.
 Secara konsepsional pasar yang dapat berjalan secara
sempurna merupakan cara yang paling ideal untuk
mencapai tujuantujuan normatif yaitu kemakmuran
rakyat sebagaimana dicitacitakan.
1.PASAR BEBAS
 Namun pasar yang sempurna (perfect competition) jarang
ditemukan. Yang terjadi justru ketidaksempurnaan pasar
(imperfect competition). Akibatnya, konsentrasi ekonomi
berada pada kelompok usaha besar, seperti akses
terhadap teknologi, permodalan, informasi, dan SDM yang
bermutu.
 Pada sisi lain terdapat usaha skala kecil termasuk koperasi
yang jumlahnya sangat besar yang bekerja pada pasar
yang sangat kompetitif, mereka lemah dalam akses
terhadap teknologi, permodalan, informasi, serta didukung
SDM yang kwalitasnya, sangat rendah.
 Kemudian antara usaha besar dengan usaha kecil bersaing
di pasar tanpa didukung prasyarat yang memadai bagi
terwujudnya mekanisme pasar yang bersaing secara
sempurna.
1.PASAR BEBAS
 Dalam kondisi demikian ini timbulnya berbagai praktek-
praktek persaingan tidak sehat sulit dicegah.
 Kondisi seperti itu menyebabkan mekanisme pasar tidak
berjalan secara sempurna, yang cenderung merugikan
rakyat banyak, baik dalam aspek efisiensi maupun dalam
aspek keadilan.
 Usaha besar terus menikmati kesempatan-kesempatan
bebas dan mewah yang bersumber dari ketidak
sempurnaan pasar, maupun yang berasal dari
keunggulan-keunggulan dalam aspek penguasaan
modal, teknologi, dan profesionalisme SDM.
1.PASAR BEBAS
 Sementara usaha kecil terus bergulat dengan berbagai
kelemahannya dalam pasar yang sempit dan dalam
tingkat persaingan yang sangat ketat. Akhirnya tujuan
pembangunan nasional untuk mencapai kemakmuran
rakyat yang adil dan merata tidak tercapai.
 Oleh karena itulah diperlukan koreksi terhadap berbagai
kondisi, agar mekanisme pasar dapat berjalan secara
sempurna yang juga merupakan tujuan utama dari
reformasi ekonomi.
 Pemerintah dalam hal ini berkewajiban untuk melakukan
koreksi terhadap timbulnya berbagai ketidak
sempurnaan pasar tersebut.
1.PASAR BEBAS
Bentuk-bentuk koreksi tersebut antara lain:
a.Pertama adalah melakukan koreksi terhadap struktur
pasar tidak sempurna seperti monopoli dan oligopoli,
maupun konsentrasi ekonomi di tangan
sekelompok/segelintir pelaku ekonomi tertentu, dengan
peraturan perundang-undangan tentang persaingan
sehat, kemitraan, atau bentuk lain seperti penghapusan
perlindungan dan subsidi bagi usaha besar, termasuk
juga pembatasan lingkup usaha.
Dengan demikian perkembangan pasar yang tidak
sempurna tersebut dapat dibatasi sehingga tidak
mengarah pada bentuk pasar yang distortip dan
merugikan kepentingan rakyat banyak
1.PASAR BEBAS
 b.Kedua, struktur pasar yang terkonsentrasi
(oligopoli, monopoli) boleh jadi merupakan hasil
dari proses sejarah (cengkih, tembakau dll) yang
tidak dapat dihindarkan, oleh karena itu
keberadaannya tidak dapat begitu saja dalam jangka
pendek dihilangkan.
 Dalam hal demikian, perlu dicari langkah-langkah
alternatif untuk menetralisir sisi negatifnya. Bahkan
perlu digali sisi positif yang menguntungkan
kepentingan rakyat banyak.
2.PASAR dan PERSAINGAN
Dalam ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran
(supply) yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan
dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi
perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas
yang saling mempengaruhi satu sama lain.
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada
suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan pengertian penawaran
adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga
dan waktu tertentu.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand) ; 1.
Perilaku konsumen / selera konsumen, 2. Ketersediaan dan harga
barang sejenis pengganti dan pelengkap , 3. Pendapatan/penghasilan
konsumen, 4. Perkiraan harga di masa depan, 5. Banyaknya/intensitas
kebutuhan konsumen
2.PASAR dan PERSAINGAN
 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran
(Suply) ; 1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan, 2.
Tujuan Perusahaan, 3. Pajak, 4. Ketersediaan dan harga
barang pengganti/pelengkap, 5. Prediksi / perkiraan harga di
masa depan
 ELASTISITAS ;merupakan salah satu konsep penting untuk
memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep
elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti
dalam menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan
pajak, maupun distribusi kemakmuran.
 Elastisitas Harga Permintaan (Price Elasticity of Demand) ;
adalah tingkat perubahan permintaan terhadap barang/jasa,
yang diakibatkan perubahan harga barang/jasa tersebut. Besar
atau kecilnya tingkat perubahan tersebut dapat diukur dengan
angka-angka yang disebut koefisien elastisitas permintaan.
3.PASAR NASIONAL
 Era ekonomi terbuka dan perdagangan bebas yang
sedang kita masuki, mengharuskan kita untuk membuka
pasar dalam negeri bagi barang dan jasa yang berasal
dari luar negeri.
 Sebaliknya, kepada kita akan terbuka peluang seluas-
luasnya untuk memasuki pasar negara-negara lain, yang
juga tidak lagi akan dihambat oleh proteksi tarif ataupun
non-tarif.
 Apabila kita mampu menghasilkan barang dan jasa
dengan mutu yang baik dan harga yang bersaing, maka
perekonomian nasional akan terus bertambah kokoh.
 Sebaliknya, jika kita tidak mampu menghasilkan barang
dan jasa yang berdaya saing tinggi, maka perekonomian
Indonesia akan mengalami kemunduran dan bertambah
lemah.
PASAR NASIONAL
 Untuk menghadapi situasi yang sangat kompetitif
adalah mutlak penggalangan ekonomi nasional agar
bangsa Indonesia mampu meningkatkan efisiensi
perekonomian yang merupakan ciri penting ekonomi
modern.
 Ujung tombak dalam menghadapi ekonomi terbuka
dan perdagangan bebas itu adalah wirausaha
nasional.
 Kesejahteraan bangsa Indonesia di masa yang akan
datang akan ditentukan oleh kemampuan bangsa
Indonesia dalam menciptakan kondisi untuk memberi
peluang dan kesempatan, membangkitkan,
mengembangkan dan mendorong maju wirausaha
nasional untuk mengadakan kerjasama sekaligus
bersaing ketat dengan bangsabangsa yang lain
PASAR NASIONAL
Kemampuan tersebut haruslah dibangun dengan sadar
dan terencana baik di tingkat nasional, di tingkat
propinsi, di tingkat kabupaten, di tingkat kecamatan,
bahkan di tingkat desa.
 Gerakan Kemitraan Usaha Nasional adalah wahana
utama untuk meningkatkan kemampuan wirausaha
nasional. Pentingnya Kemitraan Usaha dalam
pembangunan nasional
 Pertama, Gerakan Kemitraan Usaha Nasional pada
dasarnya wajib sesuai amanat konstitusional dalam
bidang ekonomi Kemitraan usaha nasional harus
bermanfaat bagi kemakmuran rakyat.
 Kedua, pihak-pihak yang bermitra secara jujur harus
memiliki keinginan yang tulus untuk maju bersama.
PASAR NASIONAL
 Ketiga, para pengusaha menengah dan kecil hendaknya
menyadari bahwa kemitraan bukanlah belas kasihan
dari yang besar. Kemitraan harus dipahami sebagai
suatu peluang dan hubungan kerja. Kemitraan harus
menjadi ajang untuk belajar dan mengembangkan diri
serta menimba kelebihan yang dimiliki mitra yang besar
dan kuat.
 Keempat, program kemitraan perlu diperkuat dengan
daya upaya khusus untuk mencegah gagalnya
kemitraan usaha, antara lain dengan memperbaiki
struktur usaha, memperbaiki kelemahan usaha dan
memperkuat permodalan. Ikut sertanya pengusaha
besar dalam menyediakan dana murah yang disalurkan
ke perusahaan modal ventura dan koperasi akan sangat
membantu berkembangnya pengusaha kecil, menengah
dan koperasi yang tangguh.

Anda mungkin juga menyukai