Anda di halaman 1dari 43

BAB II

PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN


HUKUM DI INDONESIA
Pasal 1 ayat ( 3 )UUD NRI th 1945
• Negara Indonesia adalah negara Hukum. Yang
dimaksud negara hukum adalah :
 Segala kehidupan kenegaraan selalu
berlandaskan pada hukum
 Negara yg menegakkan supremasi hukum
untuk menegakkan keadilan dan kebenaran
3 Prinsip dasar negara hukum
• Supremasi hukum ( supremacy of law )
• Kesetaraan dihadapan hukum (equality
before the law )
• Penegakan hukum ( due process of law )
Negara hukum mempunyai ciri-ciri sbb :
1. Jaminan 3. Legalitas dalam arti
perlindungan hak- hukum yaitu baik
hak asasi manusia pemerintah / lembaga
negara maupun
2. Kekuasaan warga negara dalam
kehakiman / bertindak harus
peradilan yg yg berdasarkan pada
bebas dan tidak hukum.
memihak
A. Hakikat Perlindungan dan Penegakan
Hukum
Ketika hukum tidak dipatuhi atau dilakukan, akan terjadi
kekacauan di semua bidang.
Setiap orang akan berbuat seenaknya atau
menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya,
sehingga keamanan,ketertiban dan ketentraman tidak
akan terwujud.
Agar hal-hal tersebut tidak terjadi, harus diupayakan
proses perlindungan dan penegakan hukum.
1. Makna atau pengertian Perlindungan Hukum
Menurut :

a. Andi Hamzah b. Simanjutak


Perlindungan hukum adalah Perlindungan hukum
upaya yang dilakukan secara
sadar oleh setiap orang,
adalah upaya pemerintah
lembaga pemerintah maupun untuk menjamin kepastian
swasta yang bertujuan hukum serta memberikan
mengusahakan perlindungan kepada
pengamanan, penguasaan warga agar hak-haknya
dan pemenuhan sebagai warga tidak
kesejahteraan hidup. dilanggar.
Unsur – unsur yang terkandung dalam
perlindungan hukum
a. Adanya perlindungan dari pemerintah kepada
warganya.
b. Jaminan kepastian hukum
c. Berhubungan dengan dengan hak-hak warga
negara
d. Adanya sanksi hukuman bagi pihak yg
melanggar.
Macam-macam perlindungan hukum
diantaranya
• Perlindungan hukum terhadap konsumen yg diatur dalam UU RI
No.8 tahun 1999
( mengatur hak dan kewajiban ant produsen dan konsumen )
• Perlindungan hukum terhadap hak atas kekayaan Intelektual (
Haki ) yg meliputi :
- Hak cipta diatur dalam UU No.28 tahun 2014
- Merek diatur dalam UU No.15 tahun 2001
- Paten diatur dalam UU No. 13 tahun 2016
- Perlindungan varietas tanaman ( UU No.29 tahun 2000 )
2. Arti pentingnya Perlindungan dan
Penegakan Hukum
Perlindungan dan penegakan hukum sangat
penting dilakukan karena dapat mewujudkan
hal-hal sbb:
- Tegaknya supremasi hukum
- Tegaknya keadilan
- Mewujudkan perdamaian dalam kehidupan
bermasyarakat.
Menurut Soerjono Soekanto
Faktor- faktor yang mendorong keberhasilan proses
Perlindungan dan Penegakan Hukum AL :
• Hukumnya dalam arti UU yang dibuat tidak boleh
bertentangan dengan ideologi negara ( Pancasila )
• Penegak Hukum, maksudnya penegak hukum dalam
menjalankan tugasnya dengan mengutamakan asas
keadilan dan profesionalisme.
• Masyarakat, dalam arti warga masyarakat harus
mengetahui dan memahami dan mentaati hukum yang
berlaku dalam masyarakat.
• Sarana dan fasilitas,maksudnya ketersediaan fasilitas
yang memadai merupakan suatu keharusan bagi
keberhasilan penegakan hukum
• Kebudayaan (sebagai hasil karya,cipta dan rasa yg
didasarkan pada karsa manusia dalam pergaulan
hidup )
B.Peran Lembaga Penegak Hukum dalam
Mejamin Keadilan dan Kedamaian
1. Peran Kepolisian Republik Indonesia ( Polri )
Kepolisian Republik Indonesia ( Polri )
merupakan lembaga negara yang berperan AL :
- Mengatur lalu lintas
- Memberantas gerakan terorisme
- Mencegah penyalahgunaan Narkoba
- Memelihara keamanan dan ketertiban
- Menegakkan hukum, memberikan perlindungan,
pengayoman dan pelayanan dalam masyarakat
- Sebagai penyidik utama yg menangani setiap
kejahatan
Kepolisian RI juga mempunyai kewenangan yg
diatur dalam pasal 16 UU. No. 2 tahun 2002, AL :
• Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan dan
penyitaan
• Melarang setiap orang memasuki TKP unt kepentingan
penyelidikan
• Membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam
rangka penyidikan
• Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat
• Memanggil orang unt didengar dan diperiksa sebagai tersangka
• Mengadakan penghentian penyelidikan
• Menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum
2. Peran Kejaksaan RI
Kejaksaan RI merupakan lembaga negara yg melaksanakan tugas dibidang
penuntutan
Peran Kejaksaan RI menurut UU RI No.16 Tahun 2004 , AL :
- menegakkan supremasi hukum
- Perlindungan kepentingan umum
- Penegakan Hak Asasi Manusia
- Pemberantasan KKN
Tugas dan wewenang Kejaksaan
dikelompokkan mejadi 3 bidang, AL:
Di bidang Pidana :
 Melakukan penuntutan
 Melaksanakan penetapan Hakim dan putusan
pengadilan
 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
putusan pidana
 Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana
tertentu
 Melengkapi berkas perkara tertentu
b. Di bidang c. Dalam bidang ketertiban dan ketentraman umum :
perdata dan Peningkatan kesadaran hukum masyarakat
Tata Usaha
Negara: Pengamanan kebijakan penegakan hukum
Kejaksaan, Pengawasan peredaran barang cetakan
dengan kuasa Pengawasan aliran kepercayaan yg dapat
khusus dapat membahayakan masyarakat
bertindak baik
didalam maupun Pencegahan penyalahguanaan atau penodaan
diluar pengadilan. agama
Penelitian dan pengembanagn hukum serta statistik
kriminal.
3. Peran Hakim sebagai Pelaksana Kekuasaan
Kehakiman.
Hakim adalah pejabat peradilan negara yg diberi
wewenang oleh undang-undang untuk
menerima,memeriksa dan memutuskan perkara
hukum berdasarkan asas bebas,jujur dan tidak
memihak dalam sidang pengadilan. Dengan kata
lain,hakim tidak boleh dipengaruhi oleh kekuasaan-
kekuasaan lain dalam memutuskan perkara di
pengadilan. Apabila hakim mendapatkan pengaruh dari
pihak lain dalam memutuskan perkara, cenderung
keputusan hakim tidak adil.
Menurut ketentuan UU RI Nomer 48 Tahun 2009 tentang
kekuasaan Kehakiman, Hakim berdasarkan jenis
peradilannya dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok
Yaitu :
a. Hakim pada Mahkamah Agung yg disebut dengan
Hakim Agung
b. Hakim pada badan peradilan yg berada dibawah
Mahkamah Agung, yaitu :
 Peradilan umum,peradilan agama, peradilan militer,
peradilan tata usaha negara.
c. Hakim pada Mahkamah Konstitusi yg disebut dengan
Hakim Konstitusi.
Perbedaan antara Peradilan dengan
Pengadilan
Kalau peradilan menunjuk pada proses
mengadili perkara sesuai dengan kategori
perkara yg diselesaikan.
Pengadilan menunjuk pada tempat untuk
mengadili perkara atau tempat untuk
melaksanakan proses peradilan guna
menegakkan hukum.
4. Peran Advokat dalam menegakkan
hukum
Advokat adalah orang yg berprofesi memberi jasa
hukum yg berupa :
Memberikan konsultasi hukum, bantuan
hukum, menjalankan kuasa, mewakili,membela,
mendampingi dan melakukan tindakan hukum.
Persyaratan untuk menjadi Advokat menurut
Pasal 3 UU RI Nomer 18 Tahun 2003 yaitu :
Warganegara RI bertempat tinggal di Indonesia
Tidak berstatus sebagai pegawai negeri atau pejabat
negara
Berijazah sarjana Hukum dan lulus ujian yg diadakan
organisasi Advokat
Tidak pernah dipidana, berperilaku
baik,jujur,bertanggung jawab,adil, dan mempunyai
integritas yang tinggi
Tugas dari Advokat
Membuat dan mengajukan gugatan,
jawaban, tangkisan, sangkalan, memberi Hak dan
pembuktian,mendesak segera Kewajiban
disidangkan atau diputuskan perkaranya. seorang Advokat
menurut UU RI
 Membantu Hakim dalam mencari No. 18 Tahun
kebenaran dan tidak boleh 2003
memutarbalikkan peristiwa demi
kepentingan kliennya agar kliennya
menang dan bebas.
Hak Advokat
a. Advokat bebas mengeluarkan pendapat atau pernyataan
dalam membela perkara dalam sidang pengadilan.
b. Advokat bebas dalam menjalankan tugas profesinya untuk
membela perkara dengan tetap berpegang pada kode etik
profesi.
c. Advokat tidak dapat dituntut baik secara perdata maupun
pidana dalam menjalankan tugas profesinya.
d. Advokat berhak memperoleh informasi, data,dan dokumen
lainnya
e. Advokat berhak atas kerahasiaan
hubungannya dengan klien
f. Advokat tidak dapat diidentikan dengan
kliennya dalam membela perkara klien
oleh pihak yg berwenang.
Kewajiban yg harus dipatuhi oleh seorang
Advokat adalah sbb :
a. Advokat dalam menjalankan tugas profesinya
dilarang membedakan perlakuan terhadap klien
b. Advokat wajib merahasiakan segalasesuatu yang
diketahui dari kliennya
c. Advokat dilarang memegang jabatan lain yang
bertentangan dengan kepentingan tugas profesinya.
d. Advokat yg menjadi pejabat negara tidak
melaksanakan tugas profesi Advokat selama
memangku jabatan.
5. Peran KPK ( Komisi Pemberantasan Korupsi )
KPK dibentuk KPK mempunyai Tugas , antara lain :
berdasarkan UU RI
NO. 30 Tahun 2002. a. Koordinasi dengan instansi yg berwenang
Tujuan dibentuknya KPK melakukan pemberantasan tindak pidana Korupsi
adalah untuk mengatasi,
menanggulangi dan b. Supervisi terhadap instansi yg berwenang
memberantas Korupsi. melakukan tindak pidana Korupsi
c. Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan
penuntutan terhadap tindak pidana Korupsi
d. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak
pidana Korupsi.
Wewenang KPK
a. Mengkoordinasi penyelidikan, penyidikan dan penuntutan
tindak pidana Korupsi.
b. Menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan
tindak pidan korupsi.
c. Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak
pidana korupsi
d. Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan denga
instansi yg berwenang melakukan tindak pidana korupsi
e. Meminta laporan instansi terkait pencegahan tindak pidana
korupsi.
Dalam menjalankan Tugas dan Wewenangnya,
KPK berpedoman pada asas-asas sbb :
 Kepastian hukum
 Keterbukaan
 Akuntabilitas
 Kepentingan umum
 Proporsionalitas
C. Dinamika Pelanggaran Hukum
1. Berbagai kasus Pelanggaran Hukum
Apa yg dimaksud dengan Pelanggaran Hukum atau
perbuatan yg melanggar hukum yaitu tindakan
seseorang yg tidak sesuai / bertentangan dengan
aturan-aturan yg berlaku. Dengan kata lain,
pelanggaran hukum merupakan pengingkaran
terhadap kewajiban-kewajiban yg telah ditetapkan oleh
peraturan hukum yg berlaku.
Pelanggaran hukum merupakan
bentuk ketidak patuhan terhadap
hukum yg disebabkan oleh 2 hal,
yaitu: Contoh perilaku yg
bertentangan dengan aturan
• Pelanggaran hukum Hukum yg dilakukan dalam :
oleh si pelanggar - Lingkungan keluarga
sudah dianggap - Lingkungan sekolah
sebagai kebiasaan
- Lingkungan Masyarakat
• Hukum yg berlaku - Lingkungan bangsa dan negara
sudah tidak sesuai lagi
dengan tuntutan
kehidupan.
2. Macam-macam sanksi atas pelanggaran hukum
Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat bermacam-macam Norma,
antara lain :
a. Norma Agama
yaitu petunjuk Sanksi :
hidup yg berasal Contoh : tidak langsung karena
dari Tuhan yg beribadah,tidak akan diperoleh
disampaikan setelah meninggal
melalui Rasul yg
berjudi,suka
dunia ( pahala atau
berupa perintah beramal dosa )
dan larangan.
b. Norma
Kesusilaan yaitu
pedoman Contoh : Sanksi :
pergaulan hidup tidak tegas karena
berlaku jujur,
yg bersumber dari hanya perasaan
hati nurani menghargai menyesal atau
manusia tentang orang lain bersalah, malu.
baik buruknya
suatu perbuatan.
c. Norma Sanksi :
Contoh :
kesopanan tidak tegas
 menghormati
yaitu pedoman berupa
orang yg lebih
hidup yg timbul celaan,cemooh
tua
dari hasil an, dikucilkan
 tidak berkata
pergaulan dalam
kotor
manusia dalam pergaulan
 menerima
kehidupan masyarakat.
sesuatu dengan
bermasyarakat. tangan kanan
d. Norma Hukum yaitu
pedoman hidup yg Sanksi :
dibuat oleh badan
yg berwenang Contoh : tegas,mengikat
berisi perintah dan dilarang mencuri, dan memaksa
larangan bertujuan membunuh,harus bagi setiap
mengatur manusia tertib
dalam kehidupan orang tanpa
berbangsa dan terkecuali.
bernegara.
Macam-macam hukuman menurut pasal 10
KUHP
Macam-macam hukuman menurut pasal 10 KUHP :
a. Hukuman pokok, yg terdiri dari:
hukuman mati
hukuman penjara yg terdiri dari :
hukuman seumur hidup
hukuman sementara (1 tahun - 20 tahun )
hukuman kurungan ( 1 hari – 1 tahun )
hukuman denda ( sebagai pengganti hukuman
kurungan )
b.Hukuman tambahan yg terdiri dari :
pencabutan hak-hak tertentu
perampasan ( penyitaan ) barang-
barang tertentu
pengumuman keputusan hakim.
Macam-macam sanksi :
a. Sanksi hukum b. Sanksi sosial yaitu
c. Sanksi Psikologis
yaitu sanksi yg yaitu sanksi yg
sanksi yg diberikan
diberikan bagi dirasakan dalam
bagi seseorang yg
seseorang yg batin kita sendiri,jika
melanggar norma
melanggar seseorang
kesopanan,bersum
melakukan
peraturan hukum, ber dari masyarakat
pelanggaran hukum
bersumber dari misalnya dengan
selama hidupnya ia
negara melalui cemoohan,dikucilka
akan selalu
lembaga- n maupun diusir
dibayang-bayangi
lembaga dari lingkungan
oleh perasaan
masyarakat.
peradilan. bersalah.
3. Partisipasi dalam perlindungan dan
penegakan hukum.
• Sebagai wujud partisipasi
dalam proses perlindungan
dan penegakan hukum
adalah dengan menampilkan
perilaku yg mencerminkan
ketaatan atau kepatuhan
terhadap hukum.
Kepatuhan hukum mengandung arti bahwa
seseorang memiliki kesadaran untuk :
- memahami dan menggunakan peraturan perundangan yg berlaku
- mempertahankan tertib hukum yg ada
- menegakkan kepastian hukum.
a.memahami
dan
mempertahankan menegakkan
menggunakan tertib hukum kepastian
peraturan yang ada hukum.
perundangan
yang berlaku
Adapun ciri-ciri seseorang berprilaku sesuai
dengan hukum yg berlaku antara lain :
• Disenangi oleh masyarakat
• Menciptakan sikap sadar hukum
• Tidak menyinggung perasaan orang lain
• Mencerminkan kepatuhan terhadap hukum
• Menciptakan keselarasan
a. keluarga b. sekolah
Contoh perilaku yg
mencerminkan kepatuhan
terhadap hukum yg berlaku
dalam lingkungan

c. masyarakat d. bangsa dan negara

Anda mungkin juga menyukai