Anda di halaman 1dari 29

Laporan Kasus : Hemoroid

Pembimbing:
dr. Agoes Tino, Sp.B, FICS, FINACS

Dimas Rifqi Anantyo 03012082


Identitas pasien
• Nama : Ny. Siti Rohmah
• Jenis kelamin : Perempuan
• Tanggal lahir/Umur: 19 Februari 1965 / 52 tahun
• Suku Bangsa : Jawa
• Status perkawinan : Sudah Menikah
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Pendidikan : SMA
• Alamat : Jakarta
• No RM :165280
• Tanggal masuk RS : 10 Mei 2017
Anamnesis
• Keluhan Utama : BAB berdarah sejak 14 hari SMRS
• Keluhan tambahan : Adanya Benjolan yang keluar dari
anus
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke Poli Bedah RSAU dr. Esnawan Antariksa
Keluhan BAB berdarah sejak 14 hari SMRS. Darah keluar
setiap kali pasien BAB. Darah yang keluar berwarna
menetes dan berwarna merah segar setelah BAB. Darah
tidak tercampur dengan kotoran. Darah yang keluar kurang
lebih sebanyak ¼ aqua gelas,. BAB tidak mencret dan tidak
berlendir. Pasien mengaku baru pertama kali mengalami
seperti ini
Anamnesis
• Pasien juga mengeluhkan keluar benjolan dari dalam anusnya sudah lama.
Menurut pasien, benjolan tersebut berukuran seperti biji jagung. Benjolan
tersebut pernah dicoba untuk dimasukkan oleh pasien sendiri dengan
bantuan jari namun benjolan tersebut keluar kembali. Benjolan tidak
terasa mengganjal dan tidak nyeri. Pasien mengatakan tidak ada
kemerahan dan gatal disekitar anus. Pasien juga mengatakan selama ini
BAB lancar satu hari sekali setiap pagi, rutin mengkonsumsi sayur dan
buah-buahan. Pekerjaan pasien adalah ibu rumah tangga, tidak pernah
mengangkat benda berat dan terkadang pernah duduk dalam jangka
waktu yang lama. Buang air kecil pada pasien tidak ada perubahan, warna
kuning jernih dan tidak nyeri saat berkemih.
• Perut kembung dan nyeri pada perut juga disangkal oleh pasien. Pasien
tidak merasakan adanya penurunan berat badan, nafsu makan pasien juga
tidak mengalami perubahan. Selama ini pasien belum pernah berobat ke
dokter.
Anamnesis

Riwayat Penyakit Dahulu :


Pasien menyangkal memeliki riwayat kencing manis,
darah tinggi, sakit kuning, sakit jantung dan paru.

Riwayat Penyakit Keluarga :


Ayah pasien menderita kencing manis terkontrol
Status Generalis
Status Umum
• Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Compos mentis
• Tekanan darah : 120/70 mmHg
• Nadi : 85x/menit
• Pernafasan : 18x/menit
• Suhu : 36,5oC
• Tinggi Badan : 150 cm
• Berat Badan : 50 kg
• IMT : 22,22 (gizi normal)
Status Generalis
• Kepala : Normosefali
• Rambut : Rambut hitam, distribusi merata, tidak mudah
dicabut, tidak alopesia
• Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil
isokor diameter 3/3 mm, reflex cahaya langsung +/+, refleks
cahaya tidak langsung +/+
• Telinga : Normotia, sekret (-/-), darah (-/-), pus (-/-)
• Hidung : Deviasi septum (-), sekret (-/-)
• Mulut : sianosis (-), lidah tidak kotor, oral higiene baik
• Tenggorokan : T1/T1 tenang, faring tidak hiperemis.
Status Generalis
Leher :
• Tekanan Vena Jugularis (JVP) : tidak dilakukan
• Kelenjar tiroid : tidak membesar
• Kelenjar getah bening : tidak membesar
Thorax :
• Paru-paru depan belakang
• Inspeksi : simetris kiri dan kanan saat statis dan dinamis, tidak ada
bagian dada yang tertinggal, tidak tampak retraksi sela iga.
• Palpasi : vocal fremitus kanan kiri teraba sama kuat, nyeri tekan (-),
benjolan (-)
• Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru
• Auskultasi : suara nafas vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Status Generalis
Cor :
• Inspeksi : ictus cordis tak tampak
• Palpasi : ictus cordis teraba pada ICS V, linea midclavicularis sinistra
• Perkusi
• Batas kanan : ICS IV linea sternalis dextra
• Batas atas: ICS II linea sternalis sinistra
• Batas kiri : ICS V 1/3 lateral dari linea midclavicularis sinistra
• Batas bawah : ICS VI linea midclavicularis sinistra
• Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
• Inspeksi : Bentuk perut datar, tidak membuncit, warna kulit sawo matang, pelebaran pembuluh
darah (-).
• Auskultasi : Bising usus (+) normal
• Palpasi : Supel, defens muskular (-), nyeri tekan + pada region ulu hati dan supra pubik
• Perkusi: timpani pada seluruh lapang abdomen, asites (-)
Ekstremitas : DBN
Status Lokalis
Regio Anal:
• Inspeksi : Tampak ada benjolan pada arah jam 7 dengan
diameter 1 cm, tidak tampak fisura, fistula pada anus, warna
kulit sekitar anus tidak tampak merah, tidak ada tanda
peradangan, tidak ada bekas garukan.
• Palpasi: Nyeri tekan tidak ada
• Rectal Toucher: Tonus spinchter ani (+) , mukosa rectum licin,
teraba adanya benjolan pada jam 7 batas tegas, permukaan
rata, tidak nyeri saat penekanan. Ampula recti tidak kolaps.
Tidak ada kelainan pada rectovaginalis. Pada sarung tangan
ada feses (+) tidak ada lendir dan darah.
Status Lokalis
Resume
• Seorang permbuan berusia 52 tahun datang dengan keluhan BAB
berdarah sejak 14 hari SMRS
• Pada status lokalis yaitu pada regio anal didapatkan inspeksi tampak
massa pada daerah jam 7 dengan diameter ± 1cm, tidak tampak
fisura, fistula pada anus, warna kulit sekitar anus tidak tampak
merah, tidak ada tanda peradangan, tidak ada bekas garukan.
• Palpasi tidak ada nyeri tekan. Pada pemeriksaan rectal toucher
didapatkan tonus spinchter ani (+) , mukosa rectum licin, teraba
adanya benjolan pada jam 7 batas tegas, permukaan rata, tidak
nyeri saat penekanan. Ampula recti tidak kolaps. Pada sarung
tangan ada feses (+) tidak ada lendir dan darah.
Diagnosa

Diagnosa :
• Hemoroid interna grade III
Diagnosa Banding :
• Hemoroid Interna Grade IV
• Hemoroid Eksterna
• Ca Colorectal
• Prolaps Recti
Pemeriksaan Ajuran, Pengobatan, Prognosis

Pemeriksaan Anjuran : darah rutin, SGOT/SGPT,


Anoskopi
Pengobatan : Non medikamentosa, medikamentosa
Prognosis :
• Ad vitam : dubia ad bonam
• Ad fungsionam : dubia ad bonam
• Ad sanationam : dubia ad bonam
Tinjauan Pustaka

• Anatomi Kanalis Analis, Vaskularisasi dan Inervasi


Hemoroid

• Definisi : pelebaran pembuluh darah vena didaerah


anus yang berasal dari pleksus hemoroidalis superior
atau inferior yang terkadang dapat disertai dengan
inflamasi.
• Klasifikasi : Hemoroid diklasifikasikan menjadi
hemoroid eksterna, hemorhoid interna, dan
campuran kombinasi antara eksterna dan interna
atau mixed hemoroid
Hemoroid
Hemoroid
Faktor Resiko
• Keturunan : kelemahan dinding pembuluh darah
• Pekerjaan
• Umur
• Endokrin : pada wanita hamil sekresi hormon relaksin
• Mekanis
• Fisiologis
Patofisiologi dan Etiologi
• Penurunan Venous Return
• Konstipasi
• Kehamilan
Hemoroid
Epidemiologi
• Hemoroid bisa terjadi pada semua umur tetapi paling banyak
terjadi pada umur 45-65 tahun. Penyakit hemoroid jarang
terjadi pada usia di bawah 20 tahun
Gejala Klinis Hemoroid :
• BAB berdarah
• Nyeri
• Terasa ada yang menonjol di anus
• Iritasi kulit
• Gatal
Diagnosis

• Anamnesis : Objektif dan Subjektif


• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Penunjang
Diagnosa Banding
• Karsinoma kolorektum
• Penyakit divertikel
• Prolaps recti
Tatalaksana

• Non operatif
• Operatif
Ligasi Gelang Karet, Skleroterapi
Hemoroidektomi
Hemoroidektomi
Bedah stapler
Komplikasi

• Inkarserata
• Infeksi
• Anemia
Prognosis

• Ad vitam : dubia ad bonam


• Ad fungsionam : dubia ad bonam
• Ad sanationam : dubia ad bonam
Analisa Kasus
• Epidemiologi
• Keluhan BAB berdarah.
• Darah yang keluar menetes dan tidak bercampur dengan feses.
• Keluar benjolan beukuran sekitar 1 cm dari anus.
• Benjolan tersebut harus dimasukkan dengan jari, tidak terjadi
reposisi spontan.
• Lalu berdasarkan pemeriksaan fisik rectal toucher didapatkan
benjolan berdiameter 1 cm pada arah jam 7. Hal ini sesuai
dengan tempat predileksi benjolan pada hemoroid, yaitu arah
jam 3, 7, dan 11.
Eliminasi Diagnosa Banding, Komplikasi dan
Prognosa
• Hemoroid grade IV
• Hemoroid Eksterna
• Ca kolorektum
Komplikasi
• Jarang Terjadi
Edukasi
• Lifestyle

Anda mungkin juga menyukai