Jurnal
Jurnal
Januari 2020
Oleh :
Tantri W Saptenno (2013 – 83 – 034)
Ampri Y Loyra (2013 – 84 – 041)
1. Pengantar
= Penyelam juga
■ Perubahan tekanan dapat menginduksi
– otitis media,
– sinusitis,
– sakit kepala,
– atau dapat bermanifestasi sebagai nyeri pada daerah
mulut.
Barodontalgia
suatu kondisi yang terkait erat dengan patologi gigi yang sudah
ada sebelumnya.
Barotrauma gigi dapat terjadi saat Penyelam juga dapat menderita tanda-
naik; setelah muncul setelah tanda gangguan tempromandibular
menyelesaikan penyelaman. seperti:
nyeri pada sendi tempromandibular
Barotrauma gigi dapat muncul dengan (TMJ) dan telinga, bunyi klik atau
atau tanpa rasa sakit yang mirip krepitasi pada TMJ, trismus dan
dengan fraktur gigi yang terjadi di gangguan mobilitas TMJ, sakit kepala,
permukaan tanah. dan nyeri wajah.
– Hasil :
■ 2.580 submariners, divers, frogmen 13.618 dari total 50.000
temuan gigi.
■ Setelah pemeriksaan gigi kurun waktu 9 tahun gigi divers dan
frogmen lebih banyak memburuk dibandingkan dengan submariners.
Hasil :
prevalensi nyeri orofasial yang dilaporkan adalah 44%.
21% sakit gigi, 27% sakit sinus, 6% sakit rahang, dan 12% sakit lainnya.
Prevalensi odontocrexis (ledakan gigi saat menyelam) kurang dari 1%.
Memperjelas poin terakhir :
■ Calder dan Ramsey, melaporkan temuan studi dekompresi in vitro
pada gigi yang dicabut.
■ Lima gigi yang diteliti rusak. Gigi-gigi ini memiliki restorasi amalgam
berkualitas buruk dan amalgam atau karies sekunder di bawah
restorasi. 81 gigi yang tidak rusak termasuk gigi yang tidak
direstorasi dengan lesi karies
■
5. HASIL
Tabel 1. Karakteristik Demografis Populasi Studi
Gejala
Nyeri gigi Ya (%) Tidak (%)
Asimptomatik
< 5 tahun 39,30% 60,70% .431
Tahun penyelaman 5 – 10 tahun 38,10% 61,90% .400
> 10 tahun 18,20% 81,80% .278
Gejala
Nyeri gigi Ya (%) Tidak (%)
Asimptomatik
< 50 48,40% 51,60% .080
Jumlah menyelam 50 – 100 20,00% 80,00% .075
> 100 21,40% 78,60% .047
Gejala
Nyeri gigi Ya (%) Tidak (%)
Asimptomatik
< 4 dalam sebulan 17 25 .151
Frekuensi menyelam
> 4 dalam sebulan 4 14 .076
Tabel 4. Nyeri TMJ berdasarkan karakteristik menyelam
Gejala
Nyeri gigi Ya % Tidak %
Asimptomatik
Gejala
Nyeri gigi Ya % Tidak %
Asimptomatik
Dalam ulasan ini, peristiwa stomatognatik terkait DMS (DMS-SE) saat mengenakan
corong, hubungan antara komponen corong dengan peristiwa kejadian DMS akan
dipertimbangan suatu desain untuk mengurangi risiko peristiwa tersebut.
Hal ini telah dibahas berdasarkan bukti dari 32 artikel tentang corong selam scuba.
7. KESIMPULAN
Menyelam scuba adalah salah satu olahraga yang paling cepat berkembang di dunia.
Tidak dapat dihindari bahwa dokter gigi umum akan memiliki pasien yang berpartisipasi dalam
olahraga ini dan mereka harus menyadari sejumlah masalah yang dapat dialami penyelam yang
berhubungan dengan gigi dan struktur terkait.
Tim harus mengedukasi pasien penyelam tentang potensi menular dari penggunaan corong mulut dan
merekomendasikan untuk menggunakan yang pribadi saja, dan menganjurkan pemeliharaan dengan
prosedur kebersihan setelah setiap penggunaan, mirip dengan alat oral yang dapat dilepas lainnya.
Penyelam tidak harus menyelam pada saat sakit, karena kekhawatiran resiko yang dapat terjadi.
Gejala TMD terkait selam harus dibedakan dari gejala barotitis.
Terlepas dari potensi keterbatasan dalam proses konstruksi karena jumlah tahapan yang
terlibat, biaya yang lebih besar dan kemungkinan keengganan penyelam berpengalaman,
Hobson dan Newton merekomendasikan pembuatan corong khusus untuk penyelam, dengan
ketebalan gigitan setidaknya 4 mm.