Oleh:
DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI
Komitmen dan Strategi Global
Program Imunisasi
1. Imunisasi Tetanus
a) Rutin:
• Imunisasi DPT-HB-Hib pada bayi < 1 tahun
• Imunisasi DPT-HB-Hib pada baduta
• Imunisasi DT, Td pada BIAS
• Imunisasi Td pada WUS (termasuk Ibu Hamil)
– Catin
– saat ANC (K1 atau K4) atau
– saat Posyandu di semua kabupaten
b) Imunisasi Tambahan (Suplemen):
• Kegiatan imunisasi Td, dengan sasaran Wanita Usia Subur di Kabupaten Risiko Tinggi
2. Persalinan oleh Tenaga Kesehatan & perawatan tali pusat secara higienis (Clean & safe delivery)
3. Surveilans Tetanus Neonatorum (TN) yang adekuat
D
D
D
D
D
Perubahan Konsep
Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) saja hingga 11
bulan tidak cukup untuk memberikan
Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) perlindungan yang optimal terhadap PD3I.
Pemahaman masyarakat imunisasi cukup
sampai usia 9 bulan (campak) saja.
Indikator surveilans
campak-rubela yang
Dibuktikan
Tidak ada adekuat :
dengan
transmisi • Discarded rate campak-
surveilans
rubela ≥2/100.000
virus campak-rubela
penduduk per tahun
campak- yang adekuat
• CBMS 100% per tahun
rubela selama 3 thn
berturut-turut CBMS setiap kasus SUSPEK CAMPAK dilaporkan
dan dilakukan investigasi dalam waktu <48 jam
setelah laporan diterima, diambil spesimen
serum dan dicatat secara individual (form MR01).
INDIKATOR SURVEILANS CAMPAK-RUBELLA
RUTIN KLB
• Discarded rate (kasus bukan campak dan bukan rubella) • Kelengkapan laporan KLB campak-rubella > 90%
secara nasional > 2/100.000 penduduk • KLB dilakukan Investigasi menyeluruh (fully investigated)
• Persentase kabupaten/kota melaporkan discarded rate 100%
(kasus bukan campak dan bukan rubella) > 2/100.000
populasi > 80% • KLB dilakukan investigasi < 48 jam > 80%
• Kasus suspek campak yang diinvestigasi adekuat (< 48 • KLB suspek campak yang diperiksa virologi > 80%
jam) > 80%
• Kasus suspek campak-rubella yang diperiksa IgM > 80%
• Kelengkapan Laporan Puskesmas (MR-01) > 90%
• Ketepatan Laporan Puskesmas (MR-01) > 80%
• Kelengkapan Laporan Surveilans Aktif Rumah Sakit >
90%
• Spesimen Adekuat untuk pemeriksaan IgM > 80%
• Spesimen Adekuat untuk pemeriksaan virologi > 80%
Nasional
Interupted Eliminasi
Transmisi
No Transmisi
SKENARIO ELIMINASI CAMPAK-RUBELA INDONESIA
Regional 3
Interupted Eliminasi
Regional 2
Interupted Eliminasi
Regional 1
Interupted Eliminasi
Transmisi
No Transmisi
PEMBAGIAN REGIONAL
Campak
Other Viral
Exanthem Rubela
Mono-
nucleosis
Dengue
Demam
dan
Ruam
Scarlet
Kawasaki
Fever
Meningo- Roseola
cocemia Infantum
Toxo-
plasmosis
SURVEILANS CAMPAK-RUBELA
Cakupan
Imunisasi
bagus
Campak-Rubela
Campak-Rubela
Campak-Rubela
Campak-Rubela
Demam Ruam
Batuk Pilek
dan
Conjungtivitis
SUSPEK CAMPAK-RUBELA
1/26/2020 dr. Cornelia Hesadarma 21
SUSPEK CAMPAK-RUBELA (baru)
✘
Demam Ruam
Batuk Pilek
dan
Conjungtivitis
SUSPEK CAMPAK-RUBELA
1/26/2020 dr. Cornelia Hesadarma 22
SUSPEK CAMPAK-RUBELLA
BUKAN CAMPAK-RUBELA
CAMPAK RUBELA
Spesimen Serum
Ig M Campak
Positif Negatif
RUBELA DISCARDED
1/26/2020 dr. Cornelia Hesadarma PASTI 27
KLASIFIKASI KASUS
Kasus Campak Klinis: SUSPEK CAMPAK yang tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium dan
tidak mempunyai hubungan epidemiologi dengan kasus pasti secara laboratorium
Kasus Campak Pasti secara Lab SUSPEK CAMPAK dengan hasil lab IgM Campak (+); riwayat
imunisasi Campak-Rubela pada 4-6 minggu terakhir sebelum muncul rash (-)
Kasus Rubella Pasti secara Lab SUSPEK CAMPAK dengan hasil lab IgM Rubella (+); riwayat
imunisasi Campak-Rubela pada 4-6 minggu terakhir sebelum muncul rash (-)
Kasus Campak-Rubella Pasti secara Epid SUSPEK CAMPAK dg hub epid (+) dg kasus pasti
secara LAB ATAU dg kasus pasti secara EPID yang lain
DISCARDED (BUKAN KASUS CAMPAK & BUKAN KASUS RUBELA) SUSPEK CAMPAK dg hasil
lab IgM Campak (-) dan IgM Rubela (-)
1/26/2020 dr. Cornelia Hesadarma 28
KLB Suspek Campak/Rubella : Apabila ditemukan lima (5)
atau lebih suspek campak-rubela dalam waktu empat (4)
minggu berturut-turut dan ada hubungan epidemiologi
DEFINISI KLB
CAMPAK-RUBELA
KLB Campak Pasti : Apabila ditemukan minimum dua (2)
spesimen positif IgM campak.
Jumlah penduduk sesuai dengan sasaran program pembangunan kesehatan perkab/kota tahun 2020 dari
pusdatin
MEMPERTAHANKAN STATUS BEBAS
POLIO MELALUI SURVEILANS AFP
Surveilans AFP
Sesudah Program Imunisasi
berjalan Baik