Anda di halaman 1dari 13

Agus Rizky Maulana

Anita Rahman
Ida Laila
Ikrima Mutiara
Jefry Antono
Midila Aulia Wati
Ribka Yuliana Kelompok V
Ketidakteraturan men Hipertensi NAPZA, Alkohol
gkonsumsi obat antihi
pertensi Krisis Hipertensi Stres

Endotel rusak Spentanaus natriuresis

Permeabilitas endotel (+) Intravaskular volume deleption

Deposit platelet dan fib


Vasodilatasi (-) Vasokontriksi (+)
rin
Fibrinoid nekrosis, inti TD meningkat
mal pofiration
TD meningkat

Jaringan iskemik

Gangguan fungsi or
gan target
Otak Renal Kardiovaskular

Vasokontriksi
Suplai O2 m pembuluh dara
enurun Koroner Sistemik
h ginjal

Gangguan perfus Blood flow a Iskemik mok Vasokontriksi


i jaringan liran darah m ard
enurun
Nyeri
Rangsang ad
osteron

Retensi Natrium Perubahan supla Afterload m


i darah ke paru eningkat
Edema

Gangguan p Penurunan cu
Kelebihan volu rah jantung
me cairan ola napas
1. Nifedipin 5-10mg dengan dosis di ula
ng 15menit dan lama kerja 4-6jam.
Obat-obat untuk pe 2. Kaptopril 12-25mg dengan dosis di ul
nanganan hipertens ang ½ jam dan lama kerja 6-8jam.
i urgensi 3. Konidin 75-150ug dengan dosis di ul
ang per 1 jam dan lama kerja 6-16jam
.

1. Nitrogliserin IV dengan dosis 10-50u


g/500cc dengan lama kerja 5-10menit
Obat-obat untuk pe
2. Nikardipin IV 0,5-6ug/kg/menit deng
nangan hipertensi e an lama kerja 15-30menit.
mergensi 3. Nitroprusid IV 0,25ug/kg/menit deng
an lama kerja 2-3menit.
Penurunan Curah Jantung

 Pantau TD. Ukur pada kedua tangan untuk evaluasi awal


 Amati warna kulit, kelembaban, suhu dan masa pengisia
n kapiler
 Pertahankan pembatasan aktivitas seperti istirahat di tem
pat tidur/ kursi, jadwal periode istirahat tanpa gangguan,
bantu pasien melakukan aktivitas perawatan diri sesuai k
ebutuhan
 Berikan lingkungan tenang, nyaman, kurangi aktivitas / k
eributan lingkungan. Batasi jumlah pengunjung dan lama
nya tinggal.
 Kolaborasi : Berikan obat-obat sesuai indikasi
Nyeri Akut
• Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensip t
ermasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, k
ualitas, dan faktor presipitasi

• Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi n


yeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebi
singan

• Kurangi faktor presipitasi nyeri

• Kolaborasi dengan dokter jika ada keluhan dan ti


ndakan nyeri tidak berhasil
Kelebihan volume cairan

Catat pemasukan da
Awasi denyut jantu Awasi berat jenis ur
n pengeluaran secar
ng, TD, CVP ine
a akurat

Kolaborasi : Berikan Kaji kulit, wajah are Timbang tiap hari d


obat sesuai indikasi (d a tergantung untuk engan alat dan paka
iuretik) edem ian yang sama
Gangguan Perfusi Jaringan

• Monitor TTV
• Monitor status cairan
• Pertahankan parameter
• Hemodinamik
• Tinggikan kepala 0 45o tergant
ung pada konsisi pasien dan or
der medis
Gangguan Pola Nafas

Askultasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi n


afas adventisius, spt :krekels,mengi, gesekan pl
eural

Berikan posisi semi fowler bila ti


dak ada kontra indikasi

Kolaborasi pemberian oksigen


Daftar Pustaka
 Setiati, Siti, Dkk. 2014. Ilmu Penyakit Dalam.
Jakarta: Internal Publishing
 Price, Sylvia, Dkk. 2006. Patofisiologi:
Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Edisi
6. Jakarta: EGC
 Persentasi : Midila Aulia Wati
 Pertanyaan :
1. Edy Kusmiransyah : Yang dimaksud
mempertahankan parameter pada
intervensi diagnosa gangguan perfusi
jaringan itu apa?
2. Aulia Rahayu S : Perbedaan hipertensi dan
krisis hipertensi, dan bagaimana hipertensi
bisa memngakibatkan krisis hipertensi?
3. Sri Wahyuna : Apakah hipertensi urgens
bisa mengakibatkan kerusakanpada otak?
 Jawaban
1. Anita Rahman, Jefry Antono : Yang dimaksud dari mempertahankan parameter
yaitu mempertahankan ukuran gangguan pada perfusi jaringan otak agar tidak
menyebar atau meluas, hal ini bisa dilakukan dengan cara membatasi pergerakan
pada kepala.
2. Ikrima Mutiara, Ida Laila : Perbedaan hipertensi dan krisis hipertensi terletak
pada ukuran tekanan darahnya, orang disebut hipertensi nilai TD nya yaitu
>120/90 mmHg, sedangkan saat TD sudah >180/40 maka sudah masuk dalam
krisis hipertensi yang mana keadaan ini juga lebih sering terjadi pada orang yang
memang memiliki riwayat hipertensi dan tidak teratur mengkonsumsi obat
antihipertensi.
Krisis hipertensi terjadi saat orang yang memiliki riwayat hipertensi, yang tidak
teratur meminum obat, mengkonsumsi NAPZA atau stres. Pada saat itu secara
tiba-tiba pembuluh darah terjadi vasokontriksi yang kemungkinan besar akan lebih
parah dari sebelumnya.
3. Ribka, Agus Rizky Maulana : Hipertensi urgency dan emergency adalah
pembagian dalam krisis hipertensi, hipertensi urgency tidak bisa mengakibatkan
kerusakan pada otak, karena hipertensi ini terjadi tanpa adanya gangguan atau
kerusakan pada organ-organ, sedangkan apabila pada saat pemeriksaan diagnostik
ada organ yang mengalami kerusakan, maka itu termasuk dalam hipertency
emergency.

Anda mungkin juga menyukai