Anda di halaman 1dari 40

http://www.free-powerpoint-templates-design.

com

MANAJEMEN FARMASI
Inventory Control Management
Education
Kelompok 4 :

Dellaviana Ariska (1601008)

Plan Shafira Melsonia


Suci Nurhafizah
(1601049)
(1601051)
Syarifah lindra citra (1601054)
Tengku Zata Hulwani (1601056)
Annisa Sarah (1601088)
Elsa Nathania (1601099)

Dosen pengampu:
Erniza Pratiwi, M.Farm.,Apt
Inventory Control

Pengendalian persediaan (Inventory control) adalah penentuan suatu


kebijakan pemesanan dalam antrian, kapan bahan itu dapat dipesan dan
berapa banyak yang dipesan secara optimal untuk dapat memenuhi
permintaan, atau dengan kata lain, pengendalian persediaan adalah
suatu usaha atau kegiatan untuk menentukan tingkat optimal dengan
biaya persediaan yang minimum sehingga perusahaan dapat berjalan
dengan lancar.
Beberapa Pengertian Menurut Sumber Buku :

• Menurut Ristono (2009), persediaan adalah barang-barang


yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau
periode yang akan datang.

• Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008), persediaan


merupakan idle resources atau sumber daya menganggur
yang menunggu proses lebih lanjut.

• Menurut Kieso dkk (2008), persediaan adalah pos-pos


aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam
operasi bisnis normal, atau barang yang akan digunakan
atau dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual.
Pengendalian Persediaan yang Efektif ?

Pengendalian persediaan yang efektif adalah mengoptimalkan dua tujuan

Menjual/menyediakan berbagai produk yang


Memperkecil total investasi pada
benar untuk memenuhi permintaan konsumen.
persediaan

Hal ini dapat dicapai apabila dapat menentukan :


1. Berapa banyak suatu item barang akan dipesan pada suatu waktu.
2. Kapan dilakukan pemesanan ulang terhadap item tersebut.
3. Yang mana dari item-item tersebut perlu dilakukan pengawasan.
Tujuan Inventory Control

Tujuan dari persediaan yang paling penting :

1. Melindungi dari kerugian.


Persediaan dapat melindungi dari berbagai fluktuasi dari permintaan dan penawaran. Jika
distribusi obat dari supplier terlambat atau permintaan tiba-tiba meningkat seperti pada
kasus penyakit epidemik tertentu, maka sistem persediaan yang baik dapat melindungi
persediaan dari stok kosong.

2. Membuat sistem pengadaan/ manufaktur.


Harga unit-unit dari obat dengan sistem manufaktur biasanya lebih rendah, dan hal
tersebut dihasilkan dari sistem persediaan yang baik.
CON’T

3. Meminimalkan waktu tunggu.


Sistem persediaan dapat meningkatkan ketersediaan obat
secara optimal, sehingga pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan.

4. Meningkatkan efisiensi transportasi.


Biaya transportasi akan meningkat jika tidak ada sistem
persediaan atau stok.

5. Mengantisipasi fluktuasi.
Fluktuasi akan permintaan sulit untuk diprediksi. Sistem
inventori dapat mengantisipasi kenaikan permintaan yang tidak
menentu.
Pengendalian Persediaan
Perusahaan harus dapat mempertahankan suatu jumlah
persediaan yang optimum yang dapat menjamin kebutuhan
bagi kelancaran kegiatan dalam jumlah dan mutu yang tepat
serta dengan biaya yang serendah-rendahnya.

Syaratnya :

• Gudang yang luas


• Sentralisasi kekuasaaan dan tanggungjawab dibagian gudang
• Sistem pencatatan dan pemeriksaan atas penerimaan barang
• Pengawasan mutlak atas pengeluaran barang
• Pencatatan jumlah barang yang dipesan, barang keluar dan sisa
barang
Jenis jenis management inventory control

Jenis-jenis Persediaan
Jenis-jenis Persediaan menurut
menurut Fungsi antara lain :
Jenis dan Posisi Barang antara
1. Batch Stock,
lain :
2. Fluctuation Stock
1. Persediaan Bahan Mentah
3. Anticipation Stock
(Raw Material),
2. Persediaan Komponen-
Kompone Rakitan (Purchased
Parts/Components)
3. Persediaan Bahan Pembantu
atau Penolong (Supplies)
4. Persediaan Barang Dalam
Proses (Work In Process)
5. Persediaan Barang Jadi
Jenis jenis persediaan menurut fungsi

1. Batch Stock, persediaan yang didakan karena membeli atau membuat


bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah
yang dibutuhkan saat itu.

2. Fluctuation Stock, persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi


permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.

3. Anticipation Stock, persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi


permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat
dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan atau penjualan atau
permintaan yang meningkat
Jenis-jenis Persediaan menurut Jenis dan Posisi Barang
antara lain :

1. Persediaan Bahan 2. Persediaan Komponen- 3. Persediaan Bahan


Mentah (Raw Material) Komponen Rakitan Pembantu Atau
yaitu persediaan barang (Purchased Penolong (Supplies),
-barang berwujud mentah. Parts/Components), yaitu persediaan barang-
Persediaan ini dapat diperoleh yaitu persediaan barang- barang yang diperlukan dalam
dari sumber-sumber alam barang yang terdiri dari proses produksi, tetapi tidak
atau dibeli dari para Supplier komponen-komponen yang merupakan bagian atau
atau dibuat sendiri oleh diperoleh dari perusahaan komponen barang jadi.
perusahaan untuk digunakan lain, dimana secara
dalam proses produksi langsung dapat dirakit
selanjutnya. menjadi suatu produk.
5.Persediaan Barang
4.Persediaan Barang Dalam
Jadi(Finished Goods)
Proses (Work In Process)
yaitu persediaan barang-barang
yaitu persediaan barang-
yang telah selesai diproses atau
barang yang merupakan
diolah dalam pabrik dan siap
keluaran dari tiap- tiap bagian
untuk dijual atau dikirim kepada
dalam proses produksi.
pelanggan
Your Picture Here

Manfaat Management Persediaan :

• Memanfaatkan Diskon Kuantitas


• Menghindari Kekurangan Bahan
(Out Of Stock).
• Manfaat Pemasaran.
• Peningkatan Tingkat Pelayanan
• Pengontrolan Persediaan yang
Lebih Baik
Fungsi- Fungsi Persediaan

Fungsi persediaan yaitu untuk menghindari keterlambatan barang,


hilangnya barang dan dengan adanya persediaan, maka operasional
perusahaan dapat terus berjalan sehingga pelayanan terhadap konsumen dapat
terus berjalan sehingga pelayanan terhadap konsumen dapat dilakukan dengan
sebaik-baiknya.

Menurut Freddy Rangkuti dalam buku “Manajemen Persediaan Aplikasi di


Bidang Bisnis”, fungsi utama persediaan yaitu :
1. Fungsi Decoupling.
2. Fungsi Economic Lot Sizing.
3. Fungsi Antisipasi.
Fungsi- Fungsi Persediaan

Fungsi Decoupling Fungsi Antisipasi.


adalah persediaan yang Apabila perusahaan
memungkinkan perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan
dapat memenuhi yang dapat diperkirakan dan
permintaan langganan tanpa diramalkan berdasarkan
tergantung pada supplier pengalaman atau data-data
Content Title masa lalu, yaitu permintaan
Here musiman.

Fungsi Economic Lot Sizing.


Persediaan Lot Size ini perlu
mempertimbangkan
penghematan-penghematan atau
potongan pembelian
Model-Model Pengendalian Persediaan

Ada beberapa model sistem pengendalian persediaan yaitu :

1. Model ABC
2. Model EOQ
3. Model VEN
4. Model JIT
Model ABC (Always Better Control)

Yaitu pengendalian perusahaan yang berhubungan dengan aktivitas pengaturan


persediaan bahan-bahan agar dapat menjamin persediaan dan pelayanan kepada
pasien. Salah satu pengendalian persediaan adalah dengan model ABC atau
analisis pareto. Analisi ABC ini menekankan kepada persediaan yang mempunyai
nilai penggunaan yang relatif tinggi atau mahal, seperti pada bagan berikut ini :

Analisi ABC ini menekankan kepada persediaan yang mempunyai nilai


penggunaan yang relatif tinggi atau mahal, seperti pada bagan berikut ini
:

Kel Jumlah item Jumlah nilai


A 20% 75%
B 30% 20%
C 50% 5%
Total 100% 100%
Metode ABC atau Analisis ABC dibagi menjadi 3 kelompok
besar yang disebut kelompok A, B dan C

• Kelompok A
inventory dengan jumlah sekitar 20% dari item tapi mempunyai nilai
investasi sekitar 75% dari total nilai inventory.
• Kelompok B
inventory dengan jumlah sekitar 30% dari item tapi mempunyai nilai
investasi sekitar 20% dari total nilai inventory.
• Kelompok C
inventory dengan jumlah sekitar 50% dari item tapimempunyai nilai
investasi sekitar 5% dari total nilai inventory.
Pemakaian ANALISA ABC
% Biaya

% Item Persediaan
Metode ABC

Kebijakan yang dapat didasarkan pada analisis ABC sebagai


berikut:
1. Sumber daya pembelian yang dibayarkan kepada pemasok harus
lebih tinggi untuk butir persediaan A dibandingkan butir persediaan C.
2. Butir persediaan A, berlainan dengan butir persediaan B dan C. harus
dikendalikan secara lebih ketat; mungkin karena butir persediaan A
ini ditempatkan di wilayah yang lebih tertutup dan keakuratan catatan
persediaannya harus lebih sering diverifikasi.
Metode ABC

Kebijakan yang dapat didasarkan pada analisis ABC sebagai


berikut:
3. Meramalkan/Perencanaan untuk butir persediaan A mungkin
harus lebih berhati-hati daripada meramalkan butir (kelas)
persediaan yang lain.

4. Peramalan yang lebih baik, pengendalian fisik, keandalan


pemasok, dan pengurangan besar stok pengaman dapat dihasilkan
oleh semua teknik manajemen persediaan semacam analisis ABC.
Analisa ABC
Point yang harus diperhatikan :
1. Mengurangi persediaan (inventory) dan biaya dg mengatur pembelian yg lebih sering
dan pengiriman dlm jumlah lebih sedikit untuk obat kelas A
2. Mencari penurunan harga yg besar untuk obat klas A dan penyimpanan harus
diperhatikan
3. Kontrol yg ketat oleh staf, dan adanya pengertian bahwa order yg besar untuk klas A
harus dicatat secara ketat
Recorder Point
Recorder atau titik pemesanan kembali adalah saat persediaan mencapai
titik dimana perlu dilakukan pemesanan kemali yang dinyatakan dalam
persamaan berikut

Titik persamaan kembali = tenggang waktu x pemakaian


Model EOQ (Economic Order Quantity)

Makin besar persediaan berarti resiko penyimpanan serta besarnya fasilitas yang
harus dibangun, sehingga membutuhkan biaya pemeliharaan yang lebih besar,
namun dilain pihak biaya pemesanan dan biaya distribusi menjadi lebih kecil.

Ini berarti perlu adanya optimalisasi agar tercapai kesetimbangan antara


membangun persediaan serta biaya distribusi dan pemesanan. EOQ atau kuantitas
pesanan ekonomis adalah suatu metode untuk menentukan beberapa jumlah
pesanan yang paling ekonomis untuk satu kali pesan.

Secara matematis perhitungan tersebut dirumuskan dalam rumus Jumlah pesanan


yang ekonomis (Economic Order Quantity / EOQ)

EOQ = √ 2 Co S EOI = √ 2 Co
Cm . U Cm . U S

Dimana
Co : Cost per Order (sekali Pesan)
S : Jumlah permintaan setahun
Cm : Cost of maintenance dari persediaan dalam setahun
U : Cost per unit
Teknik pengendalian persediaan tertua dan paling terkenal, mudah
digunakan
Ada beberapa asumsi:
1. Tingkat permintaan diketahui & bersifat konstan
2. Lead time, waktu antara pemesanan & penerimaan pesanan,
diketahui dan bersifat konstan
3. Persediaan diterima dengan segera  persediaan yg dipesan tiba
dalam bentuk kumpulan produk, pada satu waktu
4. Tidak mungkin diberikan diskon
5. Biaya variabel yg muncul hanya biaya pemesanan dan biaya
penyimpanan persediaan sepanjang waktu
6. Keadaan kehabisan stok dapat dihindari sama sekali bila
pemesanan dilakukan pada waktu yg tepat.
Penurunan Model EOQ

Bagan berikut ini menggambarkan argumen pendekatan EOQ. Pada


awal periode, persediaan sebesar Q datang. Kemudian persediaan
tsb terjual dengan tingkat penjualan yang konstan untuk setiap
periodenya (misal, setiap hari).

Tingkat penjualan tsb merupakan slope dari garis miring dalam


bagan tsb. Pada saat ini persediaan baru sebesar Q datang kembali
ke perusahaan. Q/2 merupakan rata-rata persediaan.
Gambar Penggunaan persediaan sepanjang waktu

Jumlah yg Q
dipesan
(persediaan
maksimal)

Q/2

Persediaanminimum 0
Waktu
Reorder Point (Pemesanan Ulang)
Batas/titik jumlah pemesanan kembali.
ROP berguna untuk mengetahui kapan suatu perusahaan mengadakan pemesanan. Sehingga
harus ditentukan berapa banyak batas minimal tingkat persediaan yang harus dipertimbangkan
sehingga tidak terjadi kekurangan persediaan.

Saat pemesanan dilakukan, yg dinyatakan dalam jumlah barang

ROP = d x L
D
d=
Jumlah hari kerja per tahun

d: Kebutuhan per hari


L : Waktu tunggu (Lead time)
D : Kebutuhan tahunan
Biaya Pemesanan

Mencakup:
 Biaya pasokan
 Formulir
 Pemrosesan pesanan
 Tenaga para pekerja
 dsb
Biaya Penyimpanan
• Biaya penyimpanan: sewa bangunan, penuyusutan, biaya operasi, pajak,
asuransi = 6%
• Biaya penanganan: peralatan, sewa,
listrik, biaya operasi = 3%
• Biaya tng kerja: penanganan tambahan = 3%
• Biaya investasi: biaya pinjaman, pajak,
asuransi persediaan = 11%
• Pencurian, kelalaian = 3%
TOTAL = 26%
Contoh Soal:

Instalasi rumah sakit ABC menggunakan Plasbumin 20 ml


sejumlah 1050 botol per tahun. Harga perbotolnya RP.
2.300.000,- Rumah sakit memperkirakan Carryng Cost Interest
Rate = 20% dan
biaya pemesanan = Rp.50.000,-/order. Kepala instalasi Farmasi
ingin mengetahui berapa banyak Plasbumin yang harus dipesan
setiap kali pemesanan.
jawaban :
EOQ = √ 2 x 50.000 x 1050
0.2 x 2.300.000

= √ 105.000.000
460.000

= √ 228.26

= 15.11 ≈ 15 botol

Ini berarti bahwa persediaan yang harus dibangun adalah 15


botol.
Economic Order Interval

EOI = √ 2 x 50.000
0.2 x 2.300.000 x 1050
= 0,01439 tahun
= 0,173 bulan
= 5,20 hari

Jadi harus beli tiap 5-6 hari sekali atau sebulan 6 kali pesan
Model VEN (Vital Essential Non-essential)

Sistem VEN ini adalah suatu system dalam suatu pengelolaan obat yang
berdasarkan pada dampak masing-masing obat terhadap kesehatan pasien.

VEN ini terdiri dari 3 kategori, yaitu :


V : Vital, obat-obatan yang harus ada dan penting untuk kelangsungan hidup.
E : Essential, obat-obat penting yang dapat melawan penyakit tapi tidak
vital.
N : Non Essential yaitu obat-obat yang kurang penting, dan diadakan hanya
sebagai penunjang kelengkapan saja.
PUT (Prioritas, Utama, Tambahan)

• Prioritas : Harus diadakan tanpa memperdulikan sumber


anggaran. Pada analisis ABC dan VEN termasuk dalam kelompok
AV, BV dan CV
• Utama : Dialokasikan pengadaannya dari sumber dana tertentu.
Pada analisis ABC dan VEN termasuk dlm kelompok AE, BE, CE
• Tambahan: Dialokasikan pengadaannya setelah obat prioritas dan
utama terpenuhi. Pada analisis ABC-VEN dlm kelompok AN, BN
dan CN
Model JIT (Just In Time)

• Just In Time (JIT) merupakan perwujudan kemitraan usaha antara perusahaan yang
dalam hal ini adalah industri farmasi, rumah sakit atau apotek dengan para pemasok.

• Dalam JIT, perusahaan memberikan kepercayaan kepada pemasok untuk memasok


bahan hanya pada saat perusahaan memerlukannya dalam jumlah yang diperlukan.

• Dengan system inventory just in time, order dilakukan apabila persediaan hampir
atau sudah habis. Kelemahan system ini adalah jika tidak didukung dengan
keteraturan defecta, perhitungan stok pengamanan, maka akan mengakibatkan
terganggunya system pengelolaan obat.
JIT Memerlukan Persyaratan sebagai berikut
yaitu :

1. Pengurangan lead time


2. Penurunan persediaan ke tingkat minimum
3. Keandalan Equipment/perlengkapan
4. Arus produksi yang berimbang
5. Kinerja keseluruhan system yang dapat diprediksi.
Beberapa model sistem pengendalian persediaan yang lain :

1. Fixed Order Period System = Reorder Cycle System


(Sistem waktu pesanan tetap)
2. Fixed Order Quantity System = Reorder Level System
(Sistem jumlah pesanan tetap)
3. Safety Stock (Buffer Stock) = Persediaan Pengaman
4. Kombinasi antara EOQ dengan analisa ABC
5. Card File System
6. Computerized
Upaya Efisiensi

1. Sistem Prioritas, berdasarkan perencanaan dengan


metode ABC dan VEN
2. Perlu diperhatikan lead time, karena keadaan stock out
merupakan inefisiensi. Perlu dilakukan analisis EOQ =
Economic Order Quantity
3. Kadaluwarsa dan rusak
4. Memperpendek jarak gudang ke pelayanan
Indikator Efisiensi Perencanaan
1. Presentase dana yg tersedia dengan yg dibutuhkan
2. Penyimpangan perencanaan: Perbandingan antara jumlah barang dalam
satu item obat dalam perencanaan dgn jumlah barang dalam item tsb
dalam kenyataan pemakaiaan
3. Kecukupan obat: jumlah bulan yang menunjukkan antisipasi lamanya
stock obat yg tersedia
4. Stock berlebih: stock obat yang kecukupan obatnya lebih dari 18 bulan
(1,5 tahun)
5. Stock kosong: jumlah stock akhir = 0, yaitu jumlah obat yang kosong
dalam persediaan
6. Stock mati: Stock obat dalam 3 bulan atau lebih tidak dipakai
7. TOR : Perputaran modal yg terjadi dalam I tahun
Thank You
Insert the Sub Title
of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai