Anda di halaman 1dari 49

KIAT MENULIS MAKALAH

UNTUK JURNAL ILMIAH

Achmadi Susilo
- Guru Besar dan Dosen Kopertis Wilayah VII dpk pada UWKS

Materi workshop Penulisan Artikel Ilmiah bagi Dosen ITATS


Surabaya, tanggal 10 Desember 2014
MENGAPA DOSEN HARUS MENULIS
KARYA ILMIAH

• Memperoleh angka kredit untuk kenaikan


Jabatan fungsional akademik (JAD) ?
• Memperoleh angka untuk uji sertifikasi ?
• Untuk meningkatkan profesionalisme ?
• Atau karena alasan lain ?
DASAR HUKUM
• UU No 12 tahun 2005 Guru dan Dosen
• UU No 12 tahun 2012 Pendidikan Tinggi
• Permendikbud No 92 tahun 2014 (Juknis)
• SE Dirjen Dikti, Oktober 2014 : Pedoman
Operasional AK kenaikan JAD
Publikasi masyarakat umum maupun
ilmiah dalam bentuk tulisan (majalah,
jurnal, koran, buletin, dll

Hasil karya
ilmiah/Penelitian
Guru/dosen

Publikasi secara oral melalui :


Dalam bentuk tulisan:
Seminar, Kongres, Simposium,
buku teks (buku ajar, dll)
Konferensi, dll
MENGAPA HARUS PUBLIKASI
 Hasil penelitian tidak bermakna jika tidak
dipublikasikan
 Perlu diseminasi hasil penelitian

INTERNAL
• Kepuasan pribadi peneliti
• Sebagai bahan pengajaran
• Mengetahui status hasil penelitian memiliki
kontribusi apa tidak
EKSTERNAL
• Memperluas jaringan nasional/dunia
• Kontribusi pada perkembangan Iptek
• Meningkatnya pengakuan/reputasi universitas
• Penghargaan (Universitas, angka kredit, dll)
• Dikenal peneliti lain di forum
nasional/internasional (promosi bagi peneliti)
Hasil Penelitian Publikasi
- Gagasan/ide Oral
- Pikiran Tulisan
- Problem
- masyarakat

Majalah
JENIS MEDIA Seminar
Ilmiah
KOMUNIKASI Simposium
Koran, dll
Kongres
Konferensi
Ceramah, dll

MASYARAKAT
Deseminasi
Diketahui umum
Perbaikan/masukan
Persyaratan sponsor
Fakta yang Memperihatinkan

• Plagiarisme semakin marak, tidak hanya oleh mahaiswa


tetapi juga dosen untuk memperoleh angka kredit
• Jurnal ilmiah nasional sulit berkembang, karena kurang
ajegnya pasokan karya tulis
• Rendahnya ranking jumlah publikasi Indonesia, dengan
makin banyaknya negara yang memacu jumlah publikasi
dalam beberapa tahun terakhir ini
• Masih ada beberapa dosen yang belum tahu cara
(memulai) menulis karya ilmiah
• Sangat sedikit profesional yang mampu menuliskan
ide/saran/usulan lengkap dengan analisis yang memadai.
UNTUK PUBLIKASI KARYA ILMIAH, APA SAJA
YANG HARUS DIPAHAMI OLEH DOSEN ?

1. Di media publikasi apa, artikel akan diterbitkan?


2. Bagaimana kualitas dari media publikasi ilmiah itu?
3. Bgaimana peer group (mitra bestari) media ilmiah tsb?
4. Paham aturan-aturan tentang tulisan ilmiah, terutama
yang berkaitan dengan format, struktur tulisan yang
boleh ada, serta ruang lingkup dari artikel ilmiah.
5. Mengikuti semua semua tata cara penulisan artikel
ilmiah (GFA) yang ditetapka oleh Dewan Redaksi
Publikasi Ilmiah yang dituju

Penyimpangan butir 4 dan 5 akan memperberat kerja dewan redaksi shg


berpengaruh negatip terhadap penilaian artikel yang diajukan
APAKAH KARYA ILMIAH ITU ?

• karya ilmiah adalah hasil pemikiran


ilmiah pada suatu disiplin ilmu tertentu
yang disusun secara sistematis, ilmiah,
logis, benar, bertanggungjawab, dan
menggunakan bahasa yang baik dan
benar (Pateda, 1993),
KARYA ILMIAH ADALAH Paparan fakta
dan argumentasi Teoritis yang :

1. DIDASARKAN HASIL PENELITIAN : DIMANA


FAKTA(DATA) DIANALISIS DENGAN METODE
TERTENTU
2. DIDASARKAN PEMIKIRAN KRITIS DIMANA
FAKTA MERUPAKAN CONTOH
• UNTUK MENINGKATKAN
PROFESIONALISME
GURU/DOSEN/PENELITI
BAGAIMANAKAH

MEMPERSIAPKAN ARTIKEL
UNTUK JURNAL ILMIAH
MENULIS SUATU ARTIKEL ILMIAH

• Berawal dari Penelitian


• Laporan penelitian : Buku, Modul, handout, diktat
• Laporan penelitian : S1 : Skripsi
S2 : Tesis
S3 : Disertasi
• Melalui Pemikiran Kritis
Umumnya berbentuk :
makalah
Artikel (Opini ilmiah dalam surat kabar)
PETA PIKIR NASKAH

Latar belakang yang


A&O
sesuai dengan masalah Judul dan
abstrak
Hipothesis
Pendahuluan Alat, bahan
dan metode
gambar
membaca
Laporan saya Analisis
Referensi
Hasil
Referensi Tabel

Diskusi Text statistik


ALUR MENULIS ARTIKEL
MEMAHAMI GFA JURNAL DITUJU

Naskah terbit
pada jurnal Memahami/memiliki Materi

Kirim kembali Menulis Draft Awal (sistematika,


Naskah ragam bahasa baku, kembangkan
daya analisis dan daya ungkap

Perbaiki naskah
Diskusikan/koreksi oleh sejawat

Revisi naskah MEREVISI DRAAF ARTIKEL


oleh reviewer

Kirim naskah pada redaksi jurnal


How to prepare a manuscript for publication

The general structure of full article:


• Title
• Authors
informative, attractive, effective
• Abstract
• Keywords
• Main text
1. Introduction
2. Methods
Clear, and brief as
3. Results possible
4. Discussion
5. Conclusions
• Acknowledgement
Refers to guidelines
• References
JENIS ARTIKEL ILMIAH

• ARTIKEL ILMIAH HASIL PEMIKIRAN

• ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN

• ARTIKEL IILMIAH POPULER


ARTIKEL ILMIAH HASIL PEMIKIRAN

 Merupakan tulisan ilmiah yang


membahas suatu masalah yang dikaji
berdasarkan hasil pemikiran penulis
 Penulis mengemukakan gagasannya
berdasarkan kajian teori dan fakta-fahta
yang relevan
SISTEMATIKA ARTIKEL HASIL PEMIKIRAN
• BAGIAN PENDAHULUAN
Bagian ini meliputi : judul, abstrak, kata kunci
• BAGIAN ISI : terdiri dari pernyataan
permasalahan, uraian teori hal-hal yang
dipermasalahkan,uraian fakta hal yang
dipermasalahkan, diskusi, kesimpulan dan
saran
• BAGIAN PENUNJANG : berupa daftar pustaka,
dan data diri penulis
ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN

 Merupakan laporan hasil penelitian yang


dikemas sedemikian rupa menjadi sajian
menarik untuk dibaca
 Gaya tulisan lentur, enak dibaca
 Terdapt perbedaan kerangka laporan hasil
penelitian dengan artikel ilimiah hasil
penelitian
SISTEMATIKA ARTIKEL HASIL PENELITIAN
• BAGIAN PENDAHULUAN : terdiri dari: judul, abstrak
(bhs indonesia dan atau bhs inggris), kata-kata kunci
• BAGIAN ISI, terdiri atas :
a. Pendahuluan (latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelit dan kajian teori singkat dan
relevan)
b. Metode penelitian
c. Hasil dan pembahasan
d. Simpulan dan saran
• BAGIAN PENUNJANG : daftar pustaka dan data diri
penulis
PROSES PENULISAN ARTIKEL ILMIAH

• PREWRITING
• DRAFTING
• REVISING
• EDITING
• PUBLISHING
JUDUL ARTIKEL

Judul artikel adalah bagian pertama dari artikel, yang


berfungsi memberi identifikasi isi artikel.
Judul artikel diharapkan cukup singkat, spesifik dan
menarik perhatian pembaca.
Walaupun ditulis singkat judul artikel harus cukup
informatif dan jelas dalam menggambarkan isi artikel,
serta memuat beberapa kata kunci, yang berguna untuk
indeks dan penulusuran informasi.
NAMA PENGARANG

 Lengkap, memudahkan identifikasi (kalau


diminta, boleh menyingkat nama depan)
 Tanpa gelar (tidak perlu “unjuk” gelar, ingat
diutamakan adalah kualitas keilmuan artikel)
 Jika pengarang lebih dari seorang, cantumkan
semua dg urutan yang terpenting, tetapkan
dan beri tanda penulis untuk korespondensi
 Penyunting dapat meminta konfirmasi kepada
penulis
ABSTRAK
Artikel berbahasa Indonesia, abstrak dalam
Inggris; demikian sebaliknya
Ditulis dalam satu alinea dengan jumlah kata
antara 150-200 kata
Dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kesatuan
wacana yang bermakna jika dipisahkan dari
naskah
Artikel hasil penelitian: ada tujuan, lingkup,
metode, hasil utama termasuk fakta baru, dan
kesimpulan

• IMRAD: Introduction, methods, results and discussions).


ABSTRAK
• Tidak memuat informasi atau kesimpulan yang
tidak ada di dalam naskah
• Tidak memuat tabel, ilustrasi, rujukan,
singkatan/akronim yang tidak dijelaskan
• Pastikan bahwa temuan dikemukakan dengan
fakta nyata
• Tidak mengulang-ulang kata, frase, fakta,
termasuk judul
• Harus memuat kata kunci
• Kata kunci adalah kata-kata yang mengandung
konsep pokok yang dibahas dalam artikel.
CONTOH ABSTRAK
Abstract: This research is based on the problem of the lack of life skills among the ‘pesanggem’
farmer community in exploring the existing potentials and resources in order to improve their
economic condition and quality of life which is integrated with the fulfillment of the needs to
preserve the forest in the village of Sumberagung, Ngantang district, Malang regency.
The objectives of this research are to obtain an overview of the profile of the
‘pesanggem’ and their organization, that is Lembaga Kemitraan Desa Pengelola Hutan (Village
Friendship Institution for Forest Management) or LKDPH Wono Mulyo and to formulate the
model of instructional material for life skills learning based on social forestry and its
instructional components, such as: manual and learning media. The research method applied
here is research and development (R&D) method using quantitative correlational approach and
qualitative approach to obtain deep understanding. The data were obtained using an in-depth
interview technique, observa- tion, documentary studies and questionnaire. They were analyzed
using tendency analysis and ANOVA test to obtain correlation.
The result shows that LKDPH is a pesanggem organization which has the potential to
empower the farmers to improve their economic and social condition. The profile of the
‘pesanggem’ shows that their activities in forest preservation is positive and related to their
level of education, age, income, dimension of the ‘wengkon’ land under their care and their
status of membership in LKDPH. The life skills required by the ‘pesanggem’ are personal skills,
social skills, vocational skills and academic skills. The four skills are integrated in the resulted
learning material.
Kata kunci: learning material, life skills, pesanggem, social forestry
CONTOH ABSTRACT BENAR

Abstract: The objectives of this research are to obtain an overview of the profile of the
‘pesanggem’ and their organization, that is Lembaga Kemitraan Desa Pengelola Hutan or
LKDPH Wono Mulyo and to formulate the model of instructional material for life skills
learning based on social forestry and its instructional components, such as: manual and
learning media. The research method applied here is research and development (R&D)
method using quantitative correlational approach and qualitative approach to obtain deep
understanding. The data were obtained using an in-depth interview technique, observa- tion,
documentary studies and questionnaire. They were analyzed using tendency analysis and
ANOVA test to obtain correlation. The result shows that LKDPH is a pesanggem organization
which has the potential to empower the farmers to improve their economic and social
condition. The profile of the ‘pesanggem’ shows that their activities in forest preservation is
positive and related to their level of education, age, income, dimension of the ‘wengkon’ land
under their care and their status of membership in LKDPH. The life skills required by the
‘pesanggem’ are personal skills, social skills, vocational skills and academic skills. The four
skills are integrated in the resulted learning material.

Keyword : learning material, life skills, pesanggem, social forestry


PENDAHULUAN
Memberi kesempatan penulis untuk mengajak para
pembaca memahami latar belakang dan permasalahan
penelitian.
Uraian sistematis alur pemikiran dalam identifikasi
masalah penelitian serta argumentasi pentingnya
masalah penelitian yang dikaji.
Harus fokus kepada masalah penelitian, jangan
melebar sehingga pemikiran pembaca menjadi tidak
terarah.
Berisi juga tentang telaah pustaka, khususnya informasi
mutakhir di seputar masalah yang mendasari
penelitian. (State of the arts)
Berisi juga tentang tujuan penelitian.
TUJUAN PENELITIAN
 Memperkenalkan topik dari
makalah kita

 Menarik perhatian dan


menstimulasi audiens untuk
membaca makalah kita

 Menyediakan informasi-
informasi terkait dan relevan
dengan tema bahasan makalah
PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PEMBUATAN TUJUAN

Jelas, rinci, dan terukur, sehingga mudah


dievaluasi.
Memungkinkan untuk dicapai dengan metode
penelitian yang dipilih.
Memungkinkan untuk dievaluasi berdasarkan
variabel-variabel yang diamati
HAL-HAL PERLU DIPERHATIKAN DALAM
TELAAH PUSTAKA
Gunakan literatur yang mutakhir dan relevan dengan
masalah penelitian,
Sedapat mungkin informasi diambil dari hasil-hasil
penelitian yang sudah dipublikasikan di jurnal
(published information), Haki, dan hindari
penggunaan informasi ilmiah yang tidak
dipublikasikan secara meluas (unpublished)
Sebaiknya penyajian informasi berupa tulisan hasil
analisis dan sintesis, sehingga tidak semata-mata
menyusun informasi yang mentah
METODE PENELITIAN
Kondisi penelitian secara lengkap harus tercermin
dalam metode penelitian.
MP harus dapat menjelaskan secara lengkap dan
rinci mengenai bagaimana tahapan pelaksanaan
penelitian tersebut, sehingga memungkinkan bagi
pihak lain untuk mengulangi metode tersebut
dengan hasil yang mendekati.
Penggunaan bagan atau sketsa memungkinkan untuk
ditampilkan di dalam metode penelitian
BEBERAPA HAL DITUANGKAN DALAM METODE

Pendekatan model penelitian yang digunakan.


Sepesifikasi model penelitian beserta batasannya.
Batasan yang jelas mengenai variabel penelitian dan
karakteristiknya.
Variabel-variabel yang diukur dan cara (prosedur)
pengukurannya.
Sumber dan jenis data.
Waktu penelitian.
Teknik sampling.
Teknik analisis data serta alat analisis untuk uji
hipotesis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
(RESULT AND DISCUSSION)

Bagian yang sangat penting dalam penelitian.


Data yang disajikan adalah data yang telah terolah
(bukan data mentah).
Setiap data hasil penelitian yang disajikan seharusnya
diberi komentar atau dibahas secara mendalam.
Pada bagian hasil dan pembahasan merupakan
kesempatan yang luas dan bebas bagi penulis untuk
menyumbangkan penguasaan ilmu yang telah
dicapainya untuk pengembangan ipteknya
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM HASIL DAN PEMBAHASAN

 Berusaha melihat kecenderungan (trend) data secara umum,


setelah itu baru mulai memperhatikan kasus-kasus khusus.
 Pembahasan hasil penelitian sebanyak mungkin harus
dikaitkan dengan evaluasi tujuan penelitian yang disajikan
pada bagian Pendahuluan.
 Hasil penelitian yang diperoleh harus dianalisis dan
dibandingkan dengan data, informasi, atau teori mutakhir
temuan peneliti lain di seputar topik artikel.
 Fenomena-fenomena yang muncul dalam hasil penelitian
harus diusahakan dibahas atau diterangkan secara ilmiah
KESIMPULAN
 Harus didasarkan pada data-data hasil penelitian yang
diperoleh dan hal-hal lain yang pernah dibahas pada bagian
Hasil dan Pembahasan.
 Hidari penyajian kesimpulan yang terkesan muncul tiba-tiba.
 Kesimpulan harus dibuat cukup singkat, tegas, dan lugas.
 Kesimpulan harus mengutamakan hal-hal yang menjawab
hipotesis yang mendasari pelaksanaan penelitian yang telah
dicapai.
 Penyajian kesimpulan sebaiknya diawali dengan penyampaian
kesimpulan secara umum, kemudian baru dilanjutkan dengan
beberapa kesimpula khusus yang lebih spesifik.
 Saran (optional) dapat berupa penyampaian suatu pemikiran
mengenai rah atau topik penelitian yang perlu dikaji lebih
lanjut. Bisa juga saran diarahkan pada implikasi kebijakan.
DAFTAR PUSTAKA

Seorang penulis mesti membaca pustaka yang


relevan untuk dijadian acuan
Pustaka acuan harus mutakhir, relevan, dan
asli yang mencerminkan state of the art
Diutamakan pustaka primer: jurnal/majalah
hasil penelitian; buku dianggap bukan sebagai
pustaka primer
TUJUAN MENGACU PUSTAKA

• Menunjukkan adanya kesenjangan antara


hasil-hasil penelitian terdahulu dalam
bidang yang sedang diteliti sehingga akan
jelas kontribusi keilmuan penelitian yang
bersangkutan
• Menunjukkan garis depan perkembangan
keilmuan dalam bidang tertentu sebagai
hasil akumulasi temuan-temuan penelitian
sebelumnya (state-of-the-art)
TUJUAN MENGACU PUSTAKA

• Mengakui adanya penelitian terdahulu yang


serupa yang bisa digunakan sebagai bahan
pembanding
• Mendukung ide dan argumentasi yang
dipaparkan oleh penulis artikel
• Menghindari plagiat yang tak disengaja
CARA MENGACU PUSTAKA
• Pengacuan meliputi pengutipan langsung (menyalin apa
adanya dari sumber yang telah diterbitkan), parafrase
(menyebutkan ide orang lain dengan menggunakan kata-kata
sendiri), atau menunjukkan adanya penelitian terdahulu tanpa
mengutip langsung atau parafrase
• Ada dua cara utama dalam mengacu pustaka yang disebutkan
dalam teks: (1) Gaya Harvard (Author-date), dan (2) Gaya
Vancouver (Author-number)
• Ada gaya lain (Chicago Manual): (1) Author-date system, and
(2) Documentary Note style
Gunakan sumber primer (jurnal)
Gunakan beberapa jurnal terbaru (tidak lebih
dari 3 tahun terakhir)
Gunakan sumber jurnal yang bereputasi baik
Thesis atau disertasi bisa digunakan, tapi
bukan merupakan sumber utama
Sebaiknya beberapa referensi menggunakan
makalah dari jurnal yang dituju
Recently, Soni and Shah (2008) established an
inventory model with a stock-dependent demand
under progressive payment scheme. Their analysis
imposed a terminal condition of zero ending-
inventory and also they adopted a cost-
minimization objective. However, with a stock-
dependent demand, ‘‘it may be desirable to order
large quantities, resulting in stock remaining at the
end of the cycle, due to the potential profits
resulting from the increased demand’’ as stated in
Urban (1992). Therefore, in this paper we extend
their model to allow for: (1) an ending-inventory to
be non-zero, …

Sumber: Hardjito, DJ. 2014


 Abidin, H.Z., Davies, R.J., Kusuma,M.A., Andreas, H., Deguchi, T., 2008.
Subsidence and uplift of Sidoarjo (East Java) due to the eruption of the
Lusi mud volcano (2006–present). Environ. Geol. 57(4), 833–844.
 Bayuni, E.M., 2009. Lusi spurs geologists interest. The Jakarta Post.
Retrieved from
http://www.thejakartapost.com/news/2009/12/01/Olusi-Ospurs-
geologists-interest. html2009.
 Davies, R.J., Swarbrick, R.E., Evans, R.J., Huuse, M., 2007. Birth of a mud
volcano: East Java, 29 May 2006. GSA Today 17, 4–9.
 Davies, R.J., Manga, M., Tingay, M., Swarbrick, R., 2011a. Fluid transport
properties and estimation of overpressure at the Lusi mud volcano, East
Java Basin (Tanikawaet al., 2010). Eng. Geol. 121, 97–99.
 Istadi, B., Pramono, G.H., Sumintadireja, P., Alam, S., 2009. Modeling
study of growth and potential geohazard for LUSI mud volcano: East
Java. Indonesia. Mar. Pet. Geol. 26(9), 1724–1739.
 Mazzini, A., Svensen, H., Akhmanov, G., Aloisi, G., Planke, S., Malthe-
Sørenssen ,A., Istadi, B., 2007. Triggering and dynamic evolution of Lusi
mud volcano, Indonesia. Earth Planet. Sci. Lett. 261, 375–388.
 Sawolo, N., Sutriono, E., Istadi, B.P., Darmoyo, A.B., 2009. The LUSI mud
volcano triggering controversy: was it caused by drilling? Mar. Pet. Geol.
26(9), 1766–1784.
 Tanikawa, W., Sakaguchi, M., Wibowo, H.T., Shimamoto, T., Tadai, O.,
2010. Fluid transport properties and estimation of overpressure at the
Lusi mud volcano. East Java Basin. Eng. Geol. 116(1–2), 73–85.

Sumber : Hardjito, DJ. (2014)


Nickel production from high-magnesium nickel oxide ore follows a
pyrometallurgical process including pre-reduction, smelting in a
blast furnace and nickel enrichment-refining [1]. During the
smelting stage, besides the nickel alloy, high-magnesium nickel
slag (HMNS) with a range of oxides is produced. The HMNS is
recycled back into the process until its nickel concentration is low
to a level of quenching and grinding, and then is disposed of in
piles on site [2]. In China, the annual generation of nickel slag is
about 800,000 tonnes, only 8% of which is utilized in Portland
cement production, harbor and road construction [2–5]. The rest is
disposed of on site or by land filling, which is often considered to
be hazardous or at least harmful to ground and underground water
[2]. This industry requires low cost technologies to treat or use the
waste in economical and sustainable models. Geopolymers, also
known as inorganic polymers, are a class of alkali aluminosilicate
materials synthesized through the reaction of solid aluminosilcate
precursors with highly concentrated aqueous alkali hydroxide
and/or silicate solutions [6] . They are considered as the analogues
of certain zeolites but have an amorphous to semi-crystalline
three-dimensional molecular structure [7,8].

Sumber : hardjito, DJ. (2014)


HAL-HAL UMUM YANG SERING
DIPERHATIKAN OLEH DEWAN PEYUNTING
• Kesesuaian kerangka artikel ilmiah;
• Tata bahasa dan ejaan;
• Kelengkapan informasi baik pada tabel, gambar,
maupun grafik;
• Kata-kata yang perlu memakai huruf italic;
• Kelengkapan tanda dalam rumus dan penggunaan
satuan;
• Cara penulisan angka; dan
• Kelengkapan Daftar Pustaka.
Kalau sekedar membuka buku sih, dia juga bisa……..

Anda mungkin juga menyukai