Anda di halaman 1dari 44

STUDI KASUS

Kanker Nasofaring (KNF)


Ervina Aisyah Antyasna – 20160350127
OUTL

• Pendahulan
• Epidemiologi
• Etiologi
• Patofisiologi
• Tanda dan gejala
• Tujuan dan sasaran terapi
• Tatalaksana terapi
Pendahuluan

Karsinoma Nasofaring (KNF)


merupakan keganasan yang
muncul pada daerah
nasofaring (area di atas
tenggorokan dan di belakang
hidung). Karsinoma ini
terbanyak merupakan
keganasan tipe sel
skuamosa.
Epidemiologi

Pada tahun 2002, prevalensi kanker nasofaring di


Indonesia adalah 6.2/100.000, dengan hampir sekitar
13.000 kasus baru, namun itu merupakan bagian kecil
yang terdokumentasikan. Marlinda dkk., melaporkan
kanker nasofaring adalah kanker kepala leher tersering
(28.4%), dengan rasio pria-wanita adalah 2:4 dan
endemis di pulau Jawa.
Etiologi
Faktor yang mungkin terkait dengan timbulnya KNF adalah:

1. Kerentanan Genetik
Banyak pada suku Tionghoa/ras mongolid.

2. Infeksi Virus Eipstein Barr


Virus herpes yang bertanggung jawab atas terjadinya glandula
fever.

3. Faktor Lingkungan
Polusi asap kayu bakar, atau bahan karsinogenik.
Patofisiologi
Virus Ebstein Barr masuk kedalam tubuh manusia.

Bereplikasi dalam sel sel epitel.

Menjadi laten dalam limfosit B.

EBV memulai menginfeksi dengan cara masuk ke dalam nukleus.

Melakukan proses aktivasi dan proliferasi sel.
Proses ini melibatkan interaksi beberapa kompleks glikoprotein
virus.
Tanda &
Gejala
Tanda
• Terdapat benjolan di hidung atau leher.
• Mimisan atau keluar darah dari hidung.
• Infeksi telinga yang terus datang kembali.
• Pandangan kabur atau ganda
• Wajah nyeri atau mati rasa

Gejala:
• Kesulitan bernapas karena penyempitan pada daerah nasofaring.
• Nyeri pada telinga atau telinga berdenging
• Gangguan berbicara dengan produksi suara yang terdengar sengau.
• Gangguan pendengaran.
• Sakit kepala, tenggorokan dan Hidung tersumbat.
Tujuan & Sasaran
Terapi

Tujuan Terapi :
Menghilangkan rasa nyeri  obat
Mengontrol gejala
Menurunkan mortalitas dan morbiditas pasien

Sasaran Terapi :
Mengendalikan perkembangan dan penyebaran KNF
Memperpanjang peluang hidup pasien dan meningkatkan
kualitas hidupnya.
Tata Laksana
Terapi
• Farmakologi:
– Kemoterapi

• Non Farmakologi:
– Pembedahan
– Radioterapi
Skenario

Bapak KG (54 tahun, 49 kg) masuk


Rumah Sakit untuk kesekian kalinya dengan
diagnosa utama KNF Undifferentiated T4N2M0
(Stadium IV). Bapak KG sudah meenjalani
kemoterapi sebanyak 6 kali. Saat masuk RS
pertama kali (setengah tahun yang lalu), bapak
KG mengalami mimisan, gangguan
pendengaran, dan gangguan penglihatan.
Parameter Nilai rujukan Tanggal

14/2 23/2 2/3 9/3 16/3 20/3 26/3 29/3 6/4

Hematologi : Hb 13-18g/dL 12.7 12.7 11.8 12.5 12 11 12.2 11.6

Leukosit 5000-10000 7.3 10.3 7.1 4.5 4.1 2.8 4.6 4.4

Trombosit 150rb-440rb/uL 240 271 339 317 225 198 224 257

Eritrosit 4,2-6,2jt/ul 4.34 4.31 4.08 4.30 4.08 3.78 4.13 3.93

Hct 40-54% 38.8 39.1 36.9 38.5 36.4 34.5 38.1 36.5

Kimia klinik : LDH 240-480 u/L


314

SGOT 0-38 u/L(36C) 15

SGPT 0-41 u/L (37c) 17

Fosfatase alkali <240 u/L 289

Ureum darah 10-40 mg/L 26

Kreatinin darah <1.4 mg/dL 0.7

Asam urat darah 3-7 mg/dL 4.6


Parameter Nilai rujukan Tanggal
14/2 23/2 2/3 9/3 16/3 20/3 26/3 29/3 6/4

CCT : kreatinin darah <1.4 mg/dL 0.7 0.8 0.6 0.6 0.8 0.7 1.8 1.1

Kreatinin urin g/24jam 54.4 25.6 24.3 40.9 23.6 14.5 15.8 11.5

Creatinin Clearens Ml/mnt 143 84 107.9 102.2 49 97 89.6 48.9

Petanda tumor : Anti EBV EA Neg : <8 u/ml 20.6


IgA Boderline : 8-12
u/ml
Pos : >12 u/ml

Anti RBV VCA IgA Neg : <8 u/ml 50.1


Boderline : 8-12
u/ml
Pos : >12 u/ml

Anti EBV NUCL AG(EBNA) Neg : <8 u/ml 15.2


total Boderline : 8-12
u/ml
Pos : >12 u/ml
Analisis Obat
Ondansetron 2 x 8 mg iv

Antagonis reseptor 5HT3 yang bekerja secara selektif dan


Mekanisme Kerja/aksi kompetitif dalam mencegah maupun mengatasi mual
muntah akibat pengobatan sitotastika dan radio terapi

Efeks samping Sakit kepala.

Fungsi Antiemetik

Kontra Indikasi Penderita yang hipersensitif terhadap Ondansetron

Dosis Inj 8mg 2 x sehari

Monitoring Monitoring Mual dan Muntah.


Analisis Obat
Cisplatin 56 mg

Obat pengalkali (membentuk ikatan kovalen yaitu bereaksi


Mekanisme
dengan basa-basa pada DNA dan mencegah pembelahan sel
Kerja/aksi
dengan membuat ikatan silang dari 2 untai heliks ganda)

Efek samping Nefrotoksik .

Fungsi Anti kanker

Gangguan fungsi ginjal, gangguan pendengaran, hipersensitif,


Kontra Indikasi
hamil dan laktasi

Dosis 30-40 mg/m2/hr

Monitoring Monitoring Fungsi Ginjal.


Analisis Obat
Dexamethason 5mg iv

Mekanisme Kerja/aksi Penurunan produksi mediator inflamasi yang bekerja pada area CTZ

Efek samping Moon face.

Kortikosteroid (kombinasi dengan ondansetron mencegah emesis


Fungsi
yang diinduksi cisplatin)

Kontra Indikasi Hipersensitivitas terhadap Dexamethasone.

Dosis 5 mg IV

Monitoring Monitoring Mual dan Muntah.


Analisis Obat
Furosemid 20mg/2 ml iv

Menghambat penyerapa kembali natrium oleh sel tubuli ginjal. Furosemid


Mekanisme
meningkatkan pengeluaran air, natrium, klorida, kalium dan tidak
Kerja/aksi
mempengaruhi tekanan darah yang normal.

Efek samping gangguan saluran cerna.

Fungsi Sebagai Diuresis disebabkan Oliguria karena gagal ginjal.

Kontra Indikasi Hipersensitif terhadap furosemid, sulfonilurea; anuria; kekurangan elektrolit

Dosis IM, IV : 20-40 mg/dosis, 1-2x sehari

Monitoring Monitoring Diuresis. Atau Volume Eksresi Urin.


Analisis Obat
NaCl 0,9%

Mekanisme Kerja/aksi Meningkatkan volume cairan tubuh

Efek samping infeksi pada tempat penyuntikan.

Fungsi Hidrasi Cisplatin

Kontra Indikasi -

Dosis 2,5 mL/kgBB/jam

Monitoring Monitoring Volume Eksresi Urin atau Diuresis


Analisis Obat
KCl

Mekanisme Kerja/aksi Mengatur keseimbangan asam basa serta isotonis sel

Efek samping ulserasi

Mengatasi kekurangan/penurunan kadar kalium darah (akibat


Fungsi
kortikosteroid) dan sebagai Hidrasi Cisplatin.

Kontra Indikasi Hiperkalemia, dehidrasi akut

Dosis -

Monitoring Monitoring Volume Eksresi dari Urin atau Diuresis


Analisis Obat
MgSO4

Meningkatkan massa dalam usus dengan menahan air melalui


Mekanisme Kerja/aksi
efek osmotik

Efek samping flushing kulit,

Fungsi Hidrasi Cisplatin.

Kontra Indikasi Lemah, pengelihatan ganda, kemerahan

Dosis 4 gr IV sebagai larutan 40% selama 5 menit

Monitoring Monitoring Volume Eksresi dari Urin atau Diuresis


SOAP: S

Bapak KG, 54 tahun, 49 kg

Keluhan: mimisan, gangguan pendengaran


dan gangguan penglihatan

Riwayat penyakit: -
SOAP: O

Diagnosa utama KNF Undifferentiated T4 N2 M0 ( Stadium


4)
1. Biopsi nasofaring : massa tumor rapuh mudah berdarah
2. Petanda Tumor : anti EBV EA IgA 20.6, anti EBV VCA IgA
50.1, anti EBV NUCL AG (EBNA) total 15,2.
3. USG Abdomen : hematologi struktur kesan normal,
kandung empedu dan sistem biliaris normal, sistem porta
dan limfa normal, pankreas kesan normal struktur fatty,
ginjal kanan dan ginjal kiri normal.
SOAP: O
Progress
note
Tgl. Sub. Obj. Ass. Plan
3 April Keluhan (- FN : 90x/mnt KNF Undiff Hidrasi Nacl 0,9% 3
2006 ) FP : 20x/mnt T4 N2 M0 pro jam/kolf sebanyak
TD : 120/80 Kemoradiasi 3kolf, sisa 100ml +
Ondansetron 8 mg iv
S : 37 ˚c Resti infeksi
bolus habis 30’
KU : baik, CM dexamethason 5 mg
KPS : 90% iv 2 amp NS 200 ml +
Etrm nadi : -/- Cisplatin 56 mg habis
Balans : – 60’ 2xNS 500 ml +
Diuresisi : KCL 12,5 mg #
+750 jam/kolf Ondansetron
* mg iv bolus
Furosemid 20 mg/2
ml iv 2 ampul
SOAP: O
Tgl. Sub. Obj. Ass. Plan
4 April 4 April FN : 90x/mnt KNF Undiff Radiasi ke 28
2006 2006 FP : 20x/mnt T4 N2 dan 29 kondisi
TD : 110/70 M0 post bagus, pasien
S : 37˚ c kemoterapi dan pulang cek DPL
KU : CM radiasi
KPS 90%
Etrm nadi -/-

11 April 2006 11 April 2006 BB : 46 kg KNF Undiff T4 CCT kurang


Hb :11,6 N2 M0 pro baik, ulangi
L : 4,4 kemoradiasi CCT
Tr : 257 (radiasi ke 30 )
CCT :48,9
KGB leher : (-)
SOAP: O
Terapi yang diberikan pada pasien :
Tanggal
No. Nama Obat
19/2 26/2 05/3 14/3 26/3 3/4

1 Ondansetron 2 x 8 mg iv ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅
2 Cisplatin 56 mg ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅
3 Dexametason 5 mg iv ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅
4 Furosemid 20 mg/2ml iv ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅
5 NaCl 0,9 % ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅
6 KCl ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅
7 MgSO4 ˅
SOAP: O
Protokol
Terapi
Jam Obat dan Dosis Lama pemberian
13.20 NaCl 0.9% 3 jam/kolf
16.00 NaCl 0.9% 3 jam/kolf
19.40 NaCl 0.9% 3 jam/kolf
22.30 NaCl 0.9% 100cc + Ondansetron 8 mg 30 menit
22.55 Inj. Dexamethason 5 mg 2 ampul Bolus
23.00 NaCl 0.9% 200cc + Cisplatin 56 mg 60 menit
24.00 NaCl 0.9% 500cc + KCL 12.5 mg 3 jam/kolf
03.00 NaCl 0.9% 500cc + KCL 12.5 mg 3 jam/kolf
06.00 NaCl 0.9% 500cc 3 jam/kolf
Inj. Ondansetron 8 mg,
08.30
Inj. Furosemid 1 amp ( 20 mg/ 2 ml)
SOAP: O
Parameter Pemeriksaan Laboratorium

Tanggal, Bulan
Parameter Nilai rujukan Feb Mar Apr
14 23 2 9 16 20 26 29 6
Hematologi
Hb 13-18g/dl 12.7 12.7 11.8 12.5 12 11 12.2 11.6
Leokosit 5000-10000 7.3 10.3 7.1 4.5 4.1 2.8 4.6 4.4
Trombosit 150rb-440rb /ul 240 271 339 317 225 198 224 257
Eritrosit 4.2-6.2 jt/ul 4.34 4.31 4.08 4.30 4.08 3.78 4.13 3.93
Hct 40-54 % 38.8 39.1 36.9 38.5 36.4 34.5 38.1 36.5
SOAP: O
Tanggal, Bulan
Parameter Nilai rujukan Feb Mar Apr
14 23 2 9 16 20 26 29 6
KIMIA KLINIS
LDH 240-480 u/l 314
SGOT 0-38 u/L(37˚C) 15

SGPT 0-41 u/L (37˚C) 17

Fosfatase alkali < 240 u/L 289

Ureum darah 10-40 mg/L 26

Kreatinin darah < 1.4 mg/dL 0.7

As. urat darah 3-7 mg/dL 4.6


SOAP: O
Tanggal, Bulan
Nilai
Parameter Feb Mar Apr
rujukan
14 23 2 9 16 20 26 29 6
Clerens Creatinine (ClCt.)
Ct. Darah < 1.4mg/dL 0.7 0.8 0.6 0.6 0.8 0.7 1.8 1.1

Ct. Urin 9/24 jam 54.4 25.6 24.3 40.9 23.6 14.5 15.8 11.5

Cl. Ct ml/mnt 143 84 107.9 102.2 49 97 89.6 48.9


SOAP: O
Tanggal, Bulan
Feb Mar Apr
Parameter Nilai rujukan
14 23 2 9 16 20 26 29 6

PETANDA TUMOR
Petanda tumor : Neg : < 8 u/mL 20.
Anti EBV EA IgA boderline : 8-12 u/mL 6
Pos : > 12 u/mL

Anti EBV VCA IgA Neg : < 8 u/mL 50.


boderline : 8-12 u/mL 1
Pos : > 12 u/mL
Anti EBV NUCL AG Neg : < 8 u/mL 15.
(EBNA) Total boderline : 8-12 u/mL 2
Pos : > 12 u/mL
SOAP: O
UMUR (tahun) PRIA WANITA
20-30 88-146 81-134
30-40 82-140 75-128
40-50 75-133 69-122
50-60 68-126 64-116
60-70 61-120 58-110
70-80 55-113 52-105

Harga normal CCT yang digunakan RSKD Darmais


(ml/menit/1.73m2)
Dikutip dari Tietz N. W. : Textbook of Clinical Chemistry, hal
1281
Perhitungan BSA

BSA dosis cisplatin


Luas Permukaan Tubuh = √t x Kg / 3600
=√152 x 49 / 3600
=√2,068
=1,4 m2
Dosis 40 mg / m2, sehingga 1,4 m2 x 40 mg/ m2 =
56 mg
SOAP: A
PM S/O Terapi Analisa DRP guideline

Kanker S: mimisan, Cisplatin 56 mg Penggunaan Cisplatin sudah NCCN


Nasofaring gangguan Furosemide 20mg/2mL i.v Tepat Guidelines;
pendengaran, NaCl 0,9 % Fungsi Furosemide untuk NHS
gangguan KCl diuresis Protocol
penglihatan MgSO4 Fungsi NaCl, KCl dan MgSO4 Cisplatin
untuk hidrasi
O: diagnosis
utama KNF
T4N2M0
Mual Muntah Ondansetron 2x8mg i.v Dexamethasone underdose, Underdose NCCN
Dexamethasone 5mg i.v terapi kombinasi sudah tepat Antiemetic
SOAP: P
Terapi yang diberikan:
– Cisplatin 56 mg PO untuk kemoterapi
– Furosemide 20mg/2mL i.v,
– NaCl 0,9%, KCl, MgSO4
– Ondansetron i.v 8mg 2x1
– Dexamethasone i.v – ditingkatkan menjadi 12 mg 1x1
Monitoring:
1. Kadar Hb (anemia)
2. Fungsi ginjal (ClCr)
3. Efek Samping Obat
KIE
• Mengurangi
makanan
yang
mengandung
karsinogenik
seperti
makanan
yang
diawetkan
dan makanan
Penggunaan
Cisplatin
Penggunaan
Cisplatin
Ondansetron +
Dexamethasone
Ondansetron +
Dexamethasone
Furosemide
Hidrasi Cisplatin
Hidrasi Cisplatin

Anda mungkin juga menyukai