Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN

KEPERAWATAN
LANSIA
H. Aceng Ali A.,S.Kep.,Ners.,M.H.Kes
Proses Menua / Lansia

Suatu peristiwa yang akan dialami setiap orang
yang merupakan tahap lanjut dari suatu
kehidupan yang ditandai dengan menurunnya
kemampuan tubuh untuk beradaptasi terhadap
stress.
LANDASAN HUKUM PENANGANAN
LANSIA

 UUD 1945, pasal 27 ayat 2 & pasal 34


 UU No 4 tahun 1965, tentang pemberian Bantuan
penghidupan orang tua
 UU No.5 tahun 1974, tentang pokok-pokok
pemerintah di daerah
 Keputusan Presiden RI No. 44 tahun 1974
LANJUTAN…….
 UU No. 6 tahun 1974, tentang ketentuan - ketentuan
pokok Kesejahteraan Sosial.
 Program PBB tentang lansia, anjuran kongres
International WINA tahun 1983
 Keputusan Menteri Sosial RI No 44 tahun 1974,
tentang organisasi dan tata kerja Departemen Sosial
Propinsi
LANJUTAN…….

 UU No 10 tahun 1992, tentang perkembangan


kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera.
 UU No.11 tahun 1992 tentang dana pensiun

 UU No.23 tahun 1992 tentang kesehatan

 Keputusan Menteri Sosial RI No. 27 tahun 1995


tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Sosial
Propinsi
LANJUTAN…….
 Hari Lanjut Usia Nasional yang dicanangkan oleh
Bapak Presiden tanggal 29 Mei 1996 di Semarang
 Undang Undang Kesejahteraan No. 13 tahun 1998,
tentang Kesejahteraan Lanjut Usia
 Tahun Lansia Internasional tahun 1999
SESUAI DENGAN UU. 23 TAHUN 1992
(PASAL 19) LANSIA PERLU MENDAPAT
PERHATIAN:

“Manusia lansia adalah seseorang yang karena


usianya mengalami perubahan biologis, fisik,
kejiwaan dan sosial, perubahan ini akan
memberikan pengaruh pada seluruh aspek
kehidupan, termasuk kesehatannya, oleh karena
itu kesehatan lansia perlu mendapat perhatian
khusus dengan tetap dipelihara dan
ditingkatkan agar selama mungkin dapat hidup
secara produktif sesuai dengan kemampuanya
sehingga dapat ikut serta berperan aktif dalam
pembangunan.”
BEBERAPA ALASAN TIMBUL PERHATIAN
PADA LANSIA
 Pensiunan dan masalah-masalahnya
 Kematian mendadak (penyakit jantung & stroke)

 Meningkatnya jumlah lanjut usia

 Pemerataan pelayanan kesehatan

 Kewajiban Pemerintah terhadap orang cacat &


jompo
 Perkembangan ilmu (gerontologi, geriatri)

 Program PBB

 Konfrensi Internasional di WINA tahun 1983

 Kurangnya jumlah tempat tidur di rumah sakit

 Mahalnya obat-obatan

 Tahun Lanjut Usia Internasional 1 Oktober 1999


ASUHAN KEPERAWATAN
LANSIA
 Asuhan keperawatan lansia adalah suatu
rangkaian kegiatan dari proses keperawatan
yang ditujukan pada lansia.
 Kegiatan tersebut meliuputi: pengkajian, analisis
masalah (diagnosis keparawatan), intervensi
keperawatan, implementasi keperawatan dan
evaluasi
LANJUTAN……
 AsKep yang diberikan, disesuaikan dengan kelompok
lansia (aktif atau pasif)
 Lansia aktif dapat berupa : dukungan tentang
personal hygiene, kebersihan lingkungan (seperti :
tempat tidur dan ruangan), makanan yang sesuai,
(seperti : porsi kecil bergizi, bervariasi dan mudah
dicerna), dan kesegaran jasmani.
 Pemberian AsKep pada lansia pasif, yang tergantung
pada orang lain, pada dasarnya sama seperti pada
lanjut usia aktif, dengan bantuan penuh oleh anggota
keluarga atau petugas. Khususnya bagi yang lumpuh,
perlu dicegah agar tidak terjadi dekubitus (lecet)
TUJUAN ASKEP PADA LANSIA :
 Melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri
sehingga ia memiliki ketenagaan hidup dan tetap
produktif sampai akhir hayat.
 Mempertahankan kesehatan dengan perawatan
dan pencegahan
 Membantu mempertahankan dan membesarkan
daya hidup dan semangat hidupnya
 Menolong dan merawat lansia yang menderita
penyakit
 Meningkatkan kemampuan perawat dalam
melakukan proses keperawatan
 Mencari upaya semaksimal mungkin
LANJUTAN ….

 Untuk memberikan bantuan, bimbingan, pengawasan,


perlindungan, & pertolongan pada lansia secara
individu maupun kelompok seperti di lingkungan
keluarga.
FOKUS ASUHAN KEPERAWATAN
LANSIA :

 Peningkatan kesehatan
 Pencegahan penyakit

 Mengoptimalkan fungsi fisik dan mental

 Mengatasi gangguan kesehatan umum


KUNCI MENUJU LANSIA YG BAHAGIA

B : BB berlebihan harus dihindarkan


 A : Atur makanan
 H : Hindari faktor resiko penyakit jantung

 A : Agar terus merasa berguna dengan


mempunyai aktivitas yg bermanfaat
 G : Gerak badan teratur wajib dilakukan

 I : Ikuti nasihat dokter & hindari situasi


tegang
 A : Awasi kesehatan dengan memeriksakan
kesehatan secara berkala
1. PENGKAJIAN
FISIK / BIOLOGIS
Wawancara Riwayat Kesehatan:
 Pandangan lansia tentang kesehatannya

 Kegiatan yang mampu dilakukan lansia

 Kekuatan fisik lansia (otot, sendi, pendengaran,


penglihatan)
 Kebiasaan lansia merawat diri sendiri

 Kebiasaan makan, minum, istirahat/tidur,


BAB/BAK
 Kebiasaan gerak badan / olah raga

 Perubahan-perubahan fungsi tubuh yang sangat


bermakna dirasakan
 Kebiasaan lansia dalam memelihara kesehatan
dan kebiasaan minum obat
 Masalah-masalah seksual yang dirasakan
PEMERIKSAAN FISIK
 Sistem integumen / kulit
 Muskuloskeletal

 Respirasi

 Kardiovaskuler

 Perkemihan

 Persyarafan

 Fungsi sensorik (penglihatan, pendengaran,


pengecapan dan penciuman)
PSIKOLOGIS
 Dilakukan saat berkomunikasi  untuk melihat
fungsi kognitif termasuk daya ingat, proses fikir
 Perlu dikaji alam perasaan, orientasi terhadap
realitas kehidupan, kemampuan dalam
menyelesaikan masalah
 Perubahan yang umum terjadi:

 Penurunan daya ingat


 Proses pikir lambat
 Adanya perasaan sedih
 Merasa kurang perhatian
HAL – HAL YANG PERLU DIKAJI :
 Apakah mengenal masalah - masalah utamanya
 Apakah optimis memandang sesuatu dalam kehidupan

 Bagaimana sikapnya terhadap proses penuaan

 Apakah merasa dirinya dibutuhkan atau tidak

 Bagaimana mengatasi masalah atau stress yang dialami

 Apakah mudah untuk menyesuaikan diri

 Apakah lansia mampu untuk menyelesaikan


masalahnya sendiri
 Apakah lansia pernah mengalami kegagalan

 Apa harapan sekarang dan dimasa yang akan datang,


dll.
SOSIAL EKONOMI
 Bagaimana lansia membina keakraban dengan
teman sebaya maupun dengan lingkungannya dan
bagaimana keterlibatkan lansia dalam organisasi
sosial
 Penghasilan yang diperoleh
 Perasaan sejahtera dalam kaitannya dengan status
sosial ekonomi
HAL - HAL YANG PERLU DIKAJI:

 Kesibukan lansia dalam mengisi waktu luang


 Sumber keuangan

 Dengan siapa ia tinggal

 Kegiatan organisasi sosial yang diikuti

 Pandangan lansia terhadap lingkungannya

 Berapa sering lansia berhubungan dengan orang


lain diluar rumah
 Siapa saja yang biasa mengunjunginya

 Seberapa besar ketergantungannya

 Apakah lansia dapat menyalurkan hobi atau


keinginannya dengan fasilitas yang ada
SPRITUAL
 Kenyakinan agama yang dimiliki dan sejauh
mana kenyakinan tersebut dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari - harinya
 Hal-hal yang perlu dikaji:

 Kegiatan ibadah setiap hari


 Kegiatan keagamaan
 Cara menyelesaikan masalah (Do’a)
 Terlihat sabar dan tawakal
2. DIAGNOSA
KEPERAWATAN
FISIK / BIOLOGIS
 Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d.
intake yang tidak adekuat
 Gangguan pesepsi b.d. gangguan
pendengaran/penglihatan
 Kurangnya perawatan diri b.d. menurunnya minat
dalam merawat diri
 Resiko cidera fisik (jatuh) b.d. penyesuaiaan terhadap
penurunan fungsi tubuh tidak adekuat
 Perubahan pola eliminasi b.d. pola makan yang tidak
efektif
 Gangguan pola tidur b.d. kecemasan atau nyeri
 Gangguan pola nafas b.d. penyempitan jalan napas /
sumbatan jalan napas
 Gangguan mobilisasi b.d. kekakuan sendi
PSIOLOGIS – SOSIAL
 Menarik diri dari lingkungan b.d. perasaan tidak
mampu
 Isolasi sosial b.d. perasaan curiga

 Depresi b.d. isolasi perasaan ditolak

 Koping yang tidak adekuat b.d. ketidak


mampuan mengungkapkan perasaan secara
tepat
 Cemas b.d. sumber keuangan yang tidak
terbatas
SPRITUAL
 Reaksi berkabung/berduka b.d. ditinggal
pasangan
 Penolakan terhadap proses penuaaan b.d.
kektidaksiapan menghadapi kematian
 Marah terhadap Tuhan b.d. kegagalan yang
dialami
 Perasaan tidak tenang b.d. ketidakmampuan
melakukan ibadah secara tepat
3. INTERVENSI
KEPERAWATAN
Melibatkan klien
Bekerjasama dengan profesi
kesehatan lain
Tentukan prioritas
Cegah timbulnya masalah
Sediakan cukup waktu untuk
memahami masukan / saran
Tulis semua rencana & jadwal
Tujuan intervensi keperawatan, lebih
diarahkan pada pemenuhan kebutuhan
dasar, antara lain :
Pemenuhan kebutuhan nutrisi
Peningkatan keamanan &
keselamatan
Pemeliharaan kebersihan diri
Pemeliharaan keseimbangan istirahat
/ tidur
Peningkatan hubungan interpersonal
4. IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
 Bina trust
 Sediakan cukup penerangan
 Hindarkan cahaya yang terlalu menyilaukan
 tingkatkan penerangan malam hari

 Tingkatkan rangsangan panca indera,


melalui
 Buku-buku yg dicetak besar
 Berikan warna-warna yg dapat dilihat klien
 Pertahankan & latih daya orientasi nyata
 Kalender, Jam, atau Saling mengunjungi
 Berikan perawatan sirkulasi
 Hindarkan pakaian yg menekan, mengikat,
sempit
 Ubah posisi, dll
 Berikan perawatan pernafasan

 Bersihkan kotoran hidung


 Tingkatkan aktivitas pernafasan dengan (nafas
dalam, latihan batuk efektif, dll)
 Berikan perawatan pada alat pencernaan

 Rangsang nafsu makan


 Cegah terjadinya gangguan pencernaan
 Cegah konstipasi
 Berikan perawatan genitourinaria
 Cukup intake cairan
 Cegah inkontinensia

 Berikan perawatan kulit


 Mandi, potong kuku, dll
 Berikan perawatan muskuloskeletal
 Bergerak dengan keterbatasan
 Ganti posisi tiap 2 jam, hati-hati, dll
 Berikan perawatan psikososial
 Bantu dalam memilih & melakukan aktivitas
 Fasilitasi pembicaraan
 Berikan penghargaan, dll

 Pelihara keselamatan
 Usahakan agar pengaman tempat tidur sudah terpasang
 Tempat tidur dalam posisi lebih rendah
 Pegangan di kamar mandi / ruangan
 Cukup penerangan, dll
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai