Disampaikan pada:
PENGEMBANGAN INDUSTRI AKTA JAWA BARAT
Grand Tjokro Hotel Bandung, 15-16 April 2019
2
Outline
Kementerian Perindustrian RI
Baristand BBKB BBTPPI BBIHP BBKKP BBK BBLM BBPK BBIHP BBIA
Emisi Gas
sumber, jenis, jumlah
Limbah Padat
jenis & jumlah
Limbah Cair
volume; karakteristik; beban
Industri Hijau
DASAR HUKUM
UU No. 3/2014 tentang Perindustrian pasal 77 - 83
DEFINISI
Industri yang dalam proses produksinya
mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas
penggunaan sumber daya secara berkelanjutan
sehingga mampu menyelaraskan pembangunan
industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup
serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat.
Karakteristik Industri Hijau
Tahun 2015 -2017 : 9 SIH yaitu gula kristal putih, kaca pengaman
berlapis, kaca pengaman diperkeras, barang lainnya dari kaca, kaca
lembaran, penyamakan kulit, pengawetan kulit, baja flat product,
dan baja long product.
STANDAR INDUSTRI HIJAU
SIH 13132.1:2015
INDUSTRI TEKSTIL
PENCELUPAN, PENCAPAN
DAN PENYEMPURNAAN
Kepmenperin No.515/M-IND/KEP/12/2015
14
VOLUNTARY DAN
1. Perkembangan IPTEK
MANDATORY 2.Tuntutan Konsumen
3.Usulan dari Asosiasi
DALAM SIH 4.Konsensus Semua Pihak
1 2
Penerapan Penerapan
Standar Industri Standar Industri
Hijau Sukarela Hijau Wajib
Pemberian Fasilitas
Peran Balai Besar Tekstil
Sertifikasi Industri Hijau
Produksi bersih
Optimalisasi kinerja IPAL
Konservasi energi
Sertifikasi Industri Hijau
Kandungan PVC/PVDC
Maksimum 50%
UP-THE-PIPE END-OF-PIPE
END-OF-PIPE
PENCEGAHAN PENGURANGAN DAUR PENGOLAHAN
TIMBULNYA LIMBAH TIMBULNYA LIMBAH ULANG LIMBAH
Produksi bersih
37 7 Karakteristik Industri Hijau
38
UNIDO bekerjasama dengan Balai Besar Tekstil Kemenperin,
mengimplementasikan RECP di 14 industri tekstil di Jawa Barat
pada periode tahun 2015-2016.
Easier Difficult
Praktek RECP
1 2 3 4
Peningkatan Modifikasi
Tata kelola Substitusi pengendalian
area kerja bahan peralatan
proses
5 6 7 8
Guna ulang
Penggantian dan daur ulang Pemanfaatan Modifikasi
teknologi di lokasi produk samping produk
sendiri
1. Tata kelola area kerja
Solusi Tipikal
Meningkatkan Insulasi
kualitas peralatan Penempatan line produksi dengan
produksi untuk benar
mencegah limbah dan Memperbaiki temperatur, tekanan,
meningkatkan kecepatan, putaran proses
efisiensi Rasionalisasi sistem utility dan
distribusi
Mengkombinasikan langkah proses
5. Penggantian Teknologi
Solusi Tipikal
Boiler, motor, kipas, kompresor
Penggantian yang lebih efisien
teknologi (proses) Peralatan dengan siklus recovery
dengan teknologi terintegrasi
Proses separasi advanced
lebih efisien dan
Pemanasan/pendinginan dengan
rendah/tanpa limbah proses tenaga matahari
6. Guna Ulang dan Daur Ulang
di Lokasi Sendiri
Solusi Tipikal
Mengkonversi Provisi cooling water untuk
material limbah penggunaan heating/cooling
menjadi material eksternal (gedung, perikanan, dsb)
input substitusi untuk Segregasi bahan dapat daur ulang
untuk recycle eksternal dan
pengguna/pabrik lain recovery sumber daya (misal
makanan hewan)
Simbiosis industri, reuse pada
proses industri.
8.Modifikasi Produk
Solusi Tipikal
Desain ulang produk
Desain untuk lifetime produk yang
untuk mengurangi optimal
dampak lingkungan Desain untuk konsumsi minimum
selama proses air, energi, dsb.
produksi,penggunaan Desain untuk manufaktur yang
dan/atau rendah limbah
pembuangan Desain untuk memungkinkan
recycle,refurbishment dsb.
Indikator RECP
Indikator RECP
Output produksi
Output per satuan
konsumsi energi Output
produksi per
(ton produk / produksi per
satuan
kWh) satuan
konsumsi
konsumsi air
material
(ton produk /
(ton produk /
m3 air)
ton material)
Timbulan
Timbulan limbah cair per
limbah per satuan output
satuan output Emisi udara produksi
produksi per satuan (m3 limbah
(ton limbah output cair/
padat / produksi ton produk)
ton produk) (ton CO2/
ton produk)
Review Implementasi RECP di Industri TPT
PT. A – Garmen
10 techno-
economic
viable options
with an
investment
56,000US$
Review Implementasi RECP di Industri TPT
PT. C – Spinning
Peran Balai Besar Tekstil
Sertifikasi Industri Hijau
Produksi bersih
Optimalisasi kinerja IPAL
Konservasi energi
Optimalisasi IPAL industri tekstil
Efluen
Koagulasi Flokulasi
Ekualisasi Lumpur aktif Kolam ikan
Clarifier
kimia
Clarifier
biologi
Thickener
Dewatering
Efluen
Koagulasi Flokulasi
Ekualisasi Lumpur aktif Kolam ikan
Clarifier
kimia
Clarifier
biologi
Proses ekualisasi:
Thickener
Segregasi Dewatering
Manajemen lumpur
Penyesuaian pH, DO, temperatur
Optimalisasi IPAL industri tekstil
Efluen
Koagulasi Flokulasi
Ekualisasi Lumpur aktif Kolam ikan
Clarifier
kimia
Clarifier
biologi
Efluen
Koagulasi Flokulasi
Ekualisasi Lumpur aktif Kolam ikan
Clarifier
kimia
Clarifier
biologi
Proses koagulasi-flokulasi:
Thickener
Konsentrasi koagulan-flokulan
Dewatering
pH
Manajemen lumpur
Waktu kontak
Optimalisasi IPAL industri tekstil
Efluen
Koagulasi Flokulasi
Ekualisasi Lumpur aktif Kolam ikan
Clarifier
kimia
Clarifier
biologi
Proses post-treatment:
Thickener
Filtrasi Dewatering
Adsorpsi
Advanced oxidation
Peran Balai Besar Tekstil
Sertifikasi Industri Hijau
Produksi bersih
Optimalisasi kinerja IPAL
Konservasi energi
65 Audit konservasi energi
Ruang lingkup :
Evaluasi penggunaan energi
Identifikasi potensi penghematan energi
Rekomendasi peningkatan efisiensi penggunaan
energi
Audit konservasi energi
TARGET :
– Memetakan pola konsumsi energi
• Fluktuasi konsumsi energi (influencing factors)
• Distribusi/neraca energi (input = output ?)
• Efisiensi konsumsi energi
Contact :