Hubungan Kanker Ginekologi dengan Obesitas Gracia M R G Rauw, Bismarck J Laihad, Biran Affandi
Presented by : Ririn Latifa Dewi
Preceptor : dr. Fonda Octarianingsih Sharif , Sp.OG
Bagian Obstetri Dan Ginekologi
Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Obesitas diasosiasikan dengan peningkatan resiko beberapa jenis kanker. Keganasan yang disebabkan oleh obesitas sangat beragam namun 40% yang tertinggi adalah kanker endometrium dan adenocarcinoma esopagheal. Dalam jangka panjang, permasalahan obesitas akan terus meluas dan di tahun 2030 akan ada 500.000 kasus baru di Amerika Serikat. Analisa ini juga menemukan bahwa jika setiap orang dewasa memotong 1 poin IMT mereka, itu setara dengan rata-rata 1 kg berat orang dewasa, maka ini akan mencegah peningkatan sekitar 100.000 kasus Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara obesitas dengan kanker ginekologi. Metode
Studi ini menggunakan rancangan studi kasus dengan
pendekatan cross sectional terhadap 250 pasien ginekologi di rumah sakit Prof. Dr. R. D, Kandou dari tanggal 1 Juli hingga 30 November 2015. Data dikumpulkan dengan menggunakan pengukuran IMT dan kuesioner yang diisi secara mandiri. Kriteria pengambilan sampel untuk keompok studi adalah: pasien yang datang ke rumah sakit Prof. Dr. D. Kandou, didiagnosa kanker ginekologi, obes dan non-obes, mau menjadi responden. Kriteria pengambilan sampel untuk kelompok kontrol adalah: pasien datang ke rumah sakit Prof. Dr. R. D. kandou, didagnosa dengan penyakit ginekologi namun tidak ganas, obes dan ono- obes dan mau menjadi responden. Hasil Studi ini adalah studi kasus-kontrol dengan mengukur IMT para subyek dan menganalisa angket yang diisi oleh para subyek yang berkunjung ke rumah sakit Prof. Dr. R. D. Kandou. Kelompok studi terdiri atas 125 subyek wanita penderita kanker ginekologi dan kelompok kontrol terdiri atas 125 subyek wanita non penderita kanker ginekologi. Tabel 1 menunjukkan sebaran 250 subyek yang mau berperan serta dalam studi ini. Kelompok usia studi ini adalah 40.4 % berusia 41-50 tahun; 67.6% ras etnis minahasa dengan IMT normal 40.4%, 44% lulusan sekolah menengah dan 80.4% ibu rumah tangga. Dari keseluruhan responden, 94.4% menikah dengan 65.6% diantaranya multi para. Sebagian besar diagnosis subyek pada studi ini adalah kista ovarium 25.6%. Pembahasan • Studi ini dilaksanakan di rumah sakit Prof. R. D. Kandou di Manado sejak bulan Juli hingga Desember 2015. Subyeknya adalah 125 wanita penderita kanker ginekologi dan 125 wanita non kanker ginekologi. • Ada 125 wanita dalam kelompok studi dimana 50 subyek (40%) berusia 41-50 tahun, 72 subyek (57.6%) mengalami obesitas, 64 subyek (51.2%) lulusan sekolah menengah, 99 subyek (79.2%) adalah ibu rumah tangga dan 58 subyek diantaranya (46.4%) didiagnosa kanker serviks. Dalam kelompok kontrol kita memiliki 125 subyek dimana 51 subyek (40.8%) berusia 41-50 tahun, 71 subyek (56.8%) memiliki IMT berat badan normal, 49 subyek (39.2%) lulusan SMP, 102 subyek (81.6%) adalah ibu rumah tangga, dan 64 subyek (51.2%) didiagnosa kista ovarium. Kesimpulan Ditemukan hasil signifikan dalam analisa statistik antara hubungan obesitas dengan kanker ginekologi. Mereka yang berberat badan berlebih dan obese memiliki resiko 7 kali lebih tinggi untuk terkena kanker ginekologi ketimbang mereka yang berberat badan normal dan kurang berat badan. Pada wanita obes grande multi para jumlah kejadian kanker ginekologi lebih tinggi dibanding wanita nulipara. Para wanita multipara dan grande multipara beresiko 3 kali lebih tinggi terkena kanker ginekologi ketimbang wanita nulipara dan primipara.