PADA ANAK
Laporan Pendahuluan
Oleh
NUNUNG RAHAYU NINGSIH
1401300066
PENGERTIAN
Mikroorganisme Antibiotik
Airway Management
Buka jalan napas, gunakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan napas buatan
Keluarkan secret dengan batuk atau sucktion
Auskultasi suara napas, catat adanya suara tambahan
Berikan bronchodilator bila perlu
Berikan pelembab udara kasa basah NaCl lembab
Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan
Monitor respirasi dan status O2
Airway suction
Pastikan kebutuhan oral/tracheal suctioning
Auskultasi suara napas sebelum dan sesudah suctioning
Informasikan pada klien dan keluarga tentang suctioning
Minta klien napas dalam sebelum suction dilakukan
Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk memfasilitasi suksion nasotrakeal
Gunakan alat yang steril setiap melakukan tindakan
Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam setelah kateter dikeluarkan dari
nasotrakeal
Monitor status oksigen pasien
Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan suksion
Hentikan suksion dan berikan oksigen apabila pasien menunjukkan bradikardi,
peningkatan saturasi O2, dll
DIAGNOSA 2
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan proses infeksi pada
jaringan paru (perubahan membran alveoli) ditandai dengan sianosis,
PaO2 menurun, sesak nafas.
INTERVENSI
Fever treatment
Monitor suhu sesering mungkin Berikan pengobatan untuk mengatasi
penyebab demam
Monitor IWL
Selimuti pasien
Monitor warna suhu kulit
Lakukan tapid sponge
Monitor tekanan darah dan RR
Kolaborasi pemberian cairan intravena
Monitor penurunan tingkat kesadaran
Kompres pasien pada lipatan paha dan aksila
Monitor WBC, Hb, dan Hct
Tingkatkan sirkulasi udara
Monitor intake dan output
Berikan pengobatan untuk mencegah
Berikan antipiretik terjadinya menggigil
LANJUTAN INTERVENSI
Vital sign monitoring Temperature regulation
• Monitor TD, nadi, suhu dan RR • Monitor suhu minimal tiap 2 jam
• Catat adanya fluktuasi tekanan darah • Rencanakan monitoring suhu secara
• Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, kontinu
atau berdiri • Monitor TD, nadi dan RR
• Auskultasi TD pada kedua lengan dan • Monitor warna dan suhu kulit
bandingkan • Monitor tanda-tanda hipertermi dan
• Monitor TD, nadi, RR sebelum selama dan hipotermi
setelah aktifitas • Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
• Monitor kualitas dari nadi • Selimuti pasien untuk mencegah
• Monitor frekuensi dan irama pernafasan hilangnya kehangatan tubuh
• Monitor suara paru • Ajarkan pada pasien cara mencegah
• Monitor pola pernafasan abnormal keletihan akibat panas
• Monitor suhu, warna dan kelembapan • Diskusikan tentang pentingnya
kulit pengaturan suhu dan kemungkinan
• Monitor sianosis periver efek negative dari kedinginan
• Monitor adanya cushing triad(tekanan • Beritahukan tentang indikasi
nadi yang melebar, bradikardi, terjadinyan keletihan da penanganan
peningkatan sistolik) emergency yang diperlukan
• Identifikasi penyebab dari perubahan • Ajarkan indikasi dari hipotermi dan
vital sign penanganan yang diperlukan
• Berikan antipiretik jika perlu
Diagnosa 4
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan metabolisme
sekunder terhadap demam dan proses infeksi ditandai dengan nafsu makan
menurun, BB turun, mual dan muntah, turgor kulit tidak elastis.
Tujuan dan KH: setelah dilakukan asuhan keperawatan selama (...x...) diharapkan
kebutuhan nutrisi pasien adekuat dan dapat mengontrol berat badan dengan KH:
mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi, tidak ada tanda-tanda malnutrisi,
menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan, tidak terjadi penurunan
berat badan yang berarti
INTERVENSI
Nutrition management
• Kaji adanya alergi makanan • Berikan makanan yang terpilih (sudah
• Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan dikonsultasikan dengan ahli gizi)
jumlah kalori yang dibutuhkan pasien • Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
• Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe makanan harian
• Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein • Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
dan vitamin C • Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
• Berikan substansi gula • Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan
• Yakinkan diet yang dimakan mengandung nutrisi yang dibutuhkan
tinggi serat untuk mencegah konstipasi
LANJUTAN INTERVENSI
Nutrition monitoring
• BB pasien dalam batas normal
• Monitor adanya penurunan BB
• Monitor tipe dan jumlah aktifitas yang biasa dilakukan
• Monitor interaksi anak atau orang tua selama makan
• Monitor lingkungan selama makan
• Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
• Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
• Monitor turgor kulit
• Minitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah
• Monitor mual dan muntah
• Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht
• Monitor pertumbuhan dan perkembangan
• Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
• Monitor kalori dan intake nutrisi
• Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik, papilla lidah, dan cavitas oral
• Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet
DIAGNOSA 5
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan
antara suplai O2 dengan kebutuhan oksigen ditandai
dengan tidak mampu berpartisipasi dalam kegiatan sehari-
hari sesuai kemampuan tanpa bantuan.
INTERVENSI
Kontrol infeksi
• Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
• Pertahankan teknik isolasi
• Batasi pengunjung bila perlu
• Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah
berkunjung meninggalkan pasien
• Gunakan sabun anti mikrobia untuk cuci tangan
• Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
• Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
• Pertahankan lingkungan aseptic selama pemasangan alat
• Ganti letakl IV periver dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umum
• Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing
• Tingkatkan intake nutrisi
• Berikan terapi antibiotic bila perlu
LANJUTAN INTERVENSI
Proteksi terhadap infeksi
• Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik • Dorong masukan nutrisi yang cukup
dan local
• Dorong masukan cairan
• Monitor hitung granulosit, WBC
• Dorong istirahat
• Monitor kerentanan terhadap infeksi
• Instruksikan pasien untuk minum antibiotic
• Batasi pengunjung sesuai resep
• Pertahankan teknik asepsis pada pasien • Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan
yang beresiko gejala infeksi