Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

KLIEN DENGAN
“FRAKTUR SERVIKAL”

SHAHIBATUL HABLAINI
NIM. 19.09.1.040
PENDAHULUAN

Susunan tulang pada manusia terdiri dari berbagai macam tulang di antaranya
tulang vertebrata (servikal, torakal, lumbal, sacral, koksigis). Tulang servikalis
terdiri dari 7 tulang yaitu C1 atau atlas, C2 atau axis, C3, C4, C5, C6, dan C7.
Apabila cidera pada bagian servikal akan mengakibatkan terjadinya trauma servikal,
dimana trauma servikal merupakan keadaan cidera pada tulang belakang servikal
dan medulla spinalis yang disebabkan oleh dislokasi, sublukasi atau fraktur
vertebrata servikalis dan ditandai kompesi pada medulla spinal daerah servikal
(Muttaqin, 2011).
Defenisi Fraktur Servikal

Fraktur adalah pemisahan atau patahnya tulang. Back dan Marassarin


(1993) berpendapat bahwa fraktur adalah terpisahnya kontinuitas tulang
normal yang terjadi karena tekanan pada tulang yang berlebihan. Jadi
fraktur servikal adalah rusaknya dan terputusnya kontinuitas servikal.
Trauma leher adalah suatu benturan yang mengenai bagian leher
(tenggorokan) sebagai akibat terkena benda tumpul ataupun benda tajam.
Trauma leher bisanya terjadi.
WOC
Gambaran Kasus
Pengkajian c. Riwayat penyakit yang diderita saat ini
a. Identitas Pasien mengatakan saat ini nyeri pada bagian tulang belakang
Nama pasien : Tn.P C4 dan skala nyeri 7-8 dalam waktu kurang lebih 2 menit
Umur : 63 tahun apabila badan digeser-geser, nyeri pada bagian perut apabila
Tanggal Lahir : 01 Januari 1956 kaki kiri ditekukkan, kedua tungkai bawah sulit untuk
Jenis kelamin : Laki-laki digerakkan, pasien mengatakan tidak mau makan cuman
No. MR : 00988939 minum susu dan makan buah pisang dan pasien cuman minum
Diagnosa Medik : Fraktur Cervical 1 botol sedang dalam 1 hari (600 ml), pasien mengatakan sulit
Suku Bangsa : Melayu untuk tidur pada malam hari dan bisa tidur ketika udah jam
Agama : Islam 04.00 wib atau jam 05.00 wib dan terbangun jam 07.00 wib.
Tanggal masuk : 17 November 2019 P : Pasien mengatakan nyeri meningkat jika
Hari rawat ke :2 badan digeser-geser dan apabila kaki ditekukkan
Penanggung jawab : BPJS Q : Skala nyeri 7-8
b. Keluhan Utama R : Nyeri dirasakan pada daerah tulang belakang
Pasien mengeluhkan nyeri pada daerah pundak dan perut C4 pada bagian pundak dan bagian perut apabila kaki kiri
ketika kaki kiri ditekukkan dengan skala nyeri 7-8 dalam
waktu 2 menit apabila badan digeser-geserkan, pasien ditekukkan
mengeluhkan kedua tungkai bawah sulit digerakkan dan S : Nyeri yang dirasakan mengganggu aktivitas
tangan lemas dan nyeri bila digerakkan. Pasien mengatakan
setelah jatuh dari motor sendiri terguling di jalan penurunan T : Nyeri dirasakan sering, dan dalam waktu 2
akibat kepala pusing karena pulang dari kerja. Pasien menit.
mengatakan selama di RS tidak mau makan cuman makan Mk: Nyeri Akut, Gangguan mobilitas fisik, Gangguan Nutrisi
buah pisang dan minum susu, dan pasien cuman minum
sebanyak 600 ml satu hari. kurang dari kebutuhan, kekurangan volume cairan, Gangguan
Mk: Nyeri akut, Gangguan mobilitas fisik, Gangguan nutrisi pola tidur
kurang dari kebutuhan, Kekurangan volume cairan d. Riwayat kesehatan sebelumnya
Pasien mengatakan tidak ada mengalami sakit sebelumnya
Mk: Tidak ada masalah
f. Keadaan umum
1) Kesadaran/GCS : Composmentis/ E4V5M6 = 15
2) Tanda-tanda vital
TD : 162/92 mmHg N: 57 x/menit
RR : 20 x/menit T: 36,3℃
3) BB/TB : 62 Kg/163 cm LILA : 28 cm
IMT : (BB : (TB)2) = 62: (1,63)2 = 23,84 = 24
Mk: Tidak ada masalah
g. Pengkajian head to toe
1) Kepala
a) Rambut dan kulit kepala
Inspeksi : Terlihat warna rambut hitam, berminyak, rambut tidak terlalu tebal, kepala terlihat simetris, wajah
terlihat simetris.
Palpasi : Tidak ada ketombe, tidak ada lesi, tidak teraba masa-nodul.
Mk: Tidak ada masalah
b) Mata
Inspeksi : Mata terlihat simetris, terlihat distribusi alis dan bulu mata tebal, tidak ada edema pada palpebral,
terlihat conjungtiva tidak anemis, sclera terlihat putih, tidak ada lesi pada area mata, pergerakkan bola mata normal,
lapang pandang pasien bagus (normal), dan ketajaman pandang normal.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan di area palpebral, tidak teraba adanya masa-nodul, respon pupil bagus
(vasokonstriksi) : +2 (berespon terhadap cahaya).
Mk: Tidak ada masalah
c) Telinga
Inspeksi : Terlihat kondisi aurikula bersih, liang telinga bersih, tidak terlihat adanya lesi,
tidak terlihat adanya masa-nodul, tidak terlihat adanya perdarahan, tidak terlihat adanya
tanda-tanda infeksi, kemampuan pendengaran bagus, tidak ada alat bantu pendengaran, tidak
terlihat adanya benda asing.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada tulang mastoid, tidak ada nyeri pada area aurikula,
tidak teraba adanya masa-nodul.
Mk: Tidak ada masalah
d) Hidung
Inspeksi : Tidak terlihat adanya napas cuping hidung, terlihat napas dibantu dengan bibir,
terlihat bentuk hidung simetris, berwarna sao matang, tidak terlihat adanya masa, terlihat ada
kotoran dihidung, tidak terpasang nasal canul, tidak terpasang NGT, tidak terlihat adanya
tanda-tanda perdarahan, daya penciuman bagus.
Palpasi : Tidak teraba adanya masa, tidak ada nyeri tekan, tidak ada nyeri tekan diarea
sinus, jalan napas paten.
Mk: Tidak ada masalah
e) Mulut
Inspeksi : Terlihat mulut pasien simetris, terlihat berwarna hitam kecokelatan, terlihat
kering, terlihat bersih, tidak ada pembengkakkan gusi, gigi terlihat lengkap, tidak ada
pembengkakan di tonsil, orofaring normal, tidak terlihat adanya lesi, tidak terlihat adanya
masa, pasien mampu menelan.
Mk: Tidak ada masalah
2) Leher
Inspeksi : Pasien terpasang neck collar, terjadi perubahan bentuk tulang servikal akibat cedera
Palpasi :
Mk: Gangguan mobilitas fisik, gangguan intoleransi aktivitas

3) Dada
a) Paru-paru
Inspeksi : Tidak terlihat adanya masa, tidak terlihat adanya lesi dan jejas, tidak terlihat ada alat bantu napas,
dinding dada dan pergerakan dinding dada simetris.
Palpasi : Tidak teraba adanya masa, tidak ada lesi ekspansi paru normal (dada dan punggung), tidak terdapat nyeri tekan dada
Perkusi : Kiri : ICS 1,2 (sonor) Kanan: ICS 1,2,3,4 (sonor)
Auskultasi : Tidak terdapat suara napas tambahan, suara vesicular (normal)
Mk: Tidak ada masalah
b) Jantung
Inspeksi : Tidak terlihat iktus kordis
Palpasi : Tidak teraba adanya masa, tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada lesi.
Perkusi : Kanan atas :SIC II Linea para sternalis dexra
Kanan bawah : SIC IV Linea para sternalis dextra
Kiri atas : SIC II Linea para sternalis sinistra
Kiri bawah : SIC IV Linea media clavikularis sinistra
Auskultasi : Lup dub
Mk: Tidak ada masalah
4) Tangan
Inspeksi : Tangan terlihat simetris, warna kulit terlihat cokelat rata, tidak ada
keterbatasan rentang gerak, tidak terlihat adanya clubbing finger, tidak terlihat adanya masa,
terlihat ada lesi pada tangan kanan, tidak terlihat adanya edema, tidak terlihat adanya tanda-tanda
fraktur, tidak terlihat ada luka, terpasang infus di tangan sebelah kanan.
Palpasi : Kulit lembap berkeringat, teraba dingin, simetris nadi kiri dan kanan, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada masa, tidak ada krepitasi.
Mk: Tidak ada masalah
5) Abdomen
Inspeksi : Tidak terlihat ada lesi, tidak terlihat ada masa-nodul, tidak terlihat ada
edema, tidak terlihat ada discharge, tidak terlihat ada tanda-tanda asites.
Auskultasi : Bising usus 22x/menit.
Palpasi : Terdapat nyeri tekan kuadran kiri atas dan kuadran kanan atas, tidak terdapat masa.
Terdapat nyeri uluh hati.
Perkusi : Kuadran kiri atas, kiri bawah, dan kanan bawah : timfani. Tidak terdapat ada masa.
Mk: Tidak ada masalah
7) Rektum dan Anus : tidak terkaji dikarenaan pasien malu
8) Kaki
Inspeksi : Terlihat kaki simetris, terlihat warna kulit cokelat merata, tidak terlihat adanya
masa-nodus, terlihat adanya lesi, terlihat adanya fraktur, tidak terlihat adanya tanda-tanda infeksi, tidak
terlihat adanya clubbing finger, terlihat sianosis.
Palpasi : Teraba lembab, CRT: <3 detik, dan turgor kulit : <2 detik.
Mk: Tidak ada masalah
9) Punggung
Inspeksi : Tidak terlihat adanya masa-nodus, terlihat adanya lesi, terdapat adanya
kelainan tulang, tidak terlihat adanya decubitus
Palpasi : Ekspansi paru normal, teraba hangat
Mk: Intoleransi aktivitas
h. Pola istirahat dan tidur : Pola istirahat dan tidur terganggu karena adanya nyeri, pada saat
malam pasien tidur pada jam 03.00 wib dan pasien bangun jam 07.00 wib sehingga pasien tidur malam
selama 4 jam. Dan pada siang hari pasien tidur jam 14.00 wib dan terbangun 14.25 wib sehingga pasien
tidur siang hari selama 25 menit. Dari keseluruhan tidur malam dan siang pasien dalam satu hari tidur
selama 4 jam 25 menit dalam satu hari. Pasien mengatakan badan tidak segar saat bangun.
Mk: Gangguan pola tidur
i. Pola aktivitas harian (ADL) : Pasien tidak mampu melakukan
aktivitas sehari-hari secara mandiri
Mk: Intoleransi aktivitas
j. Cairan, nutrisi eliminasi
1. Intake oral/enteral
a) Jenis diit : makanan lembek (pasien tidak mau makan, cuman
makan buah pisang)
b) Makan berat : kali/hari
c) Makan selingan : 5 kali/hari
d) Minum : 600 ml satu hari
2. Eliminasi
a) Urin : 500 ml/hari
b) BAB : kali/hari
Mk: Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, kekurangan volume cairan
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
keperawatan
1 Ds : cedera Nyeri akut
a. pasien mengatakan nyeri pada (jatuh dari
bagian pundak di tulang motor)
servikal bagian C4
b. ps. Mengatakan skala nyeri 7- Mengenai ruas
8 dengan lamanya nyeri 2 tulang belakang
menit dan terasanya apabila
badan di geser cedera pada
c. Ps. mengatakan nyeri pada servikal
bagian perut apabila kaki kri
ditekukkan fraktur servikal
d. Ps. mengatakan kedua tungkai
bawah sulit untuk digerakkan trauma pada
Do : C4-C7
a. TD: 162/92 mmHg
b. RR: 20x/i Medulla
c. Kulit lembap spinalis terjepit
d. Ps. Terlihat tampak meringis oleh
akibat nyeri ligamentum
e. Skala nyeri 7-8 flavum
f. Lamanya nyeri 2 menit disposterior dan
kompresi
osteosit diskus
dari anterior

Nekrosis fokal
Ds: Kondisi Gangguan
a. Pasien mengatakan ke dua kaki patologis mobilitas fisik
bagian bawah sulit untuk
bergerak
b. Pasien mengatakan kaki kanan Fraktur
yang lebih berat untuk bergerak
c. Pasien mengatakan jatuh dari
motor di jalan penurunan karena Diskontinuitas

pasien pusing saat pulang kerja tulang

Do:
a. TD: 162/92 mmHg Perubahan

b. RR: 20x/i jaringan sekitar

c. Pasien terpasang neck collar


d. Kaki pasien sulit bergerak
Pergeseran
fraktur tulang

Deformitas

Gangguan
fungsi

Gangguan
mobilitas fisik
Diagnosa
1. Nyeri akut b.d gangguan neurologis
2. Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan
neuromaskular
3. Gangguan Nutrisi kurang dari kebutuhan
4. Kekurangan volume cairan
5. Gangguan Pola tidur
No. Diganosa keperawatan NOC NIC
1. Nyeri akut b.d neurologis Setelah dilakukan Manajemen Nyeri:
asuhan a. Lakukan pengkajian
keperawatan nyeri komprehensif
TD Sistolik 4 2 b. Tentukan akibat dari
TD diastolik 3 2 pengalaman nyeri
Skala nyeri 5 2 terhadap kualitas
Wajah tidak hidup pasien
meringis lagi 4 c. Gali bersama pasien
2 faktor-faktor yang
dapat menurunkan
nyeri
d. Ajarkan prinsip-
prinsip manajemen
nyeri
e. Ajarkan metode
farmakologi untuk
menurunkan nyeri
f. Dukung istirahat tidur
yang adekuat untuk
membantu
menurunkan nyeri
g. Libatkan keluarga
dalam modalitas
penurun nyeri, jika
memungkinkan
2. Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan Terapi Aktivitas:
b.d neuromaskular asuhan a. Konsultasikan
keperawatan: dengan terapi
a. Klien fisik tentang
meningkat kebutuhan
dalam bantuan fisik
aktivitas 2 pasien
4 b. Latih kemampuan
b. Mengerti klien dalam
tujuan dari mobilisasi
peningkatan c. Latih klien dalam
aktivitas pemenuhan
fisik 2 4 kebutuhan ADLs
c. Bantu untuk secara mandiri
mobilisasi 2 sesuai

4 kemampuan
d. Ajarkan pasien
bagaimana
mengubah posisi
dan berikan
bantuan jika
diperlukan
Implementasi
a. Implementasi
Hari/tgl/jam Diagnosa Implementasi SOAP
Senin, 18 Nyeri akut b.d 1. Melakukan S: -keluhan
November neurologis pengkajian nyeri masih ada
2019 nyeri secara -bisa tidur
komprehensif beberapa jam
P: Pasien O: -kesadaran
mengatakan compos mentis
nyeri GCS 15
meningkat -skala nyeri 6-7
jika badan A: Nyeri belum
digeser-geser teratasi
dan apabila P: Lanjutkan
kaki intervensi
ditekukkan (1,34,5,6)
Q: Skala
nyeri 7-8
R: Nyeri
dirasakan
pada daerah
tulang
belakang C4
pada bagian
pundak dan
bagian perut
apabila kaki
kiri
kiri ditekukkan
S: Nyeri yang dirasakan mengganggu aktivitas
T: Nyeri dirasakan sering, dan dalam waktu 2 menit.
1. Mengontrol lingkungan, dengan mengurangi keluarga yang menjaga
2. Kolaborasi pemberian analgetic
3. Memberikan informasi penyebab nyeri, seberapa lama nyeri dan antisipasi
ketidaknyamanan
4. Memonitor Tanda-tanda vital

Melakukan teknik otot progresif untuk masalah gangguan tidur


Berdasarkan kasus diatas, pasien positif menderita Fraktur Cervikal
dikarenakan hasil dari pemeriksaan fisik ditemukan adanya terpasang neck
collar di leher pasien, pasien mengalami nyeri hebat didaerah C4 dan
mengalami nyeri pada bagian perut bawah apabila kaki kiri ditekukkan dan
lama nya nyeri lebih kurang 2 menit, pasien sulit menggerakkan kaki bagian
bawah.
Setelah dilakukan pengkajian, didapatkan 2 diagnosa keperawatan yaitu:
1. Nyeri akut b.d neurologis
Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan
yang muncul akibat kerusakan jaringan actual atau potensial atau yang
digambarkan sebagai kerusakan yang tiba-tiba atau lambat dari intesitas ringan
hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi (Nanda,
2015).
2. Gangguan mobilitas fisik
Keterbatasan dalam gerakan fisik atau satu atau lebih ekstremitas secara
mandiri dan terarah (Nanda, 2015).
Kesimpulan
Fraktur servikal adalah rusaknya dan terputusnya kontinuitas
tulang servikal. Fraktur dapat diakibatkan oleh beberapa hal
yaitu:Fraktur akibat peristiwa trauma, fraktur akibat peristiwa
kelelahan atau tekanan, Fraktur patologik karena kelemahan pada
tulang. Cedera terjadi akibat hiperfleksi, hiperekstensi, kompresi
atau rotasi tulang belakang. Gambaran klinis tergantung dari letak
dan besarnya kerusakan yang terjadi.
Klasifikasi trauma servikal berdasarkan mekanismenya
yaitu : hiperfleksi, fleksi-rotasi, hiperekstensi, ekstensi-rotasi,
kompresi vertical. Klasifikasi berdasarkan derajat kestabilan yaitu
; Stabil dan tidak stabil. Jenis cedera servikal C1 dan C2 adalah
dislokatio atlantaoksipital, fraktur atlas, subluksasi rotasi C1,
fraktur aksis, fraktur odontoid dan fraktur elemen posterior C2.

Anda mungkin juga menyukai