ELQADOSY SEDUBUN
2017-84-024
PENDAHULUAN
• Rabies merupakan penyakit zoonosis yang dapat menyerang semua hewan berdarah
panas dan manusia.
• Virus rabies ditransmisikan melalui air liur hewan terinfeksi rabies dan umumnya masuk
ketubuh melalui infiltrasi air liur yang mengandung virus dari hewan terinfeksi ke dalam
luka (goresan dan atau gigitan).
• Menurut WHO, anjing domestik merupakan reservoir yang paling umum dari virus rabies,
dengan >95% kematian manusia yang disebabkan oleh anjing yang memiliki virus rabies.
• Kata rabies berasal dari bahasa Sansekreta kuno yaitu rabhas yang berarti
mengamuk.
• Virus ini bersifat neurotropic, berbentuk seperti peluru dengan panjang 130-300 nm dan
diameter 70 nm.
• Virus ini mati dengan pemanasan, makin rendah suhu virus rabies semakin bertahan.
• Virus ini mati dengan sinar matahari dan sinar UV, pengaruh keadaan asam dan basa, zat
pelarut lemak, misalnya ether dan klorofom, Na deoksikolat dan sabun.
SUMBER DAN CARA PENULARAN
• Ditularkan oleh hewan penular rabies terutama anjing, kucing dan kera
melalui gigitan, aerogen, transplantasi atau kontak dengan bahan yang
mengandung virus rabies pada kulit yang lecet atau mukosa.
BERDASARKAN DATA DARI DITJEN P2P DIREKTORAT PENGENDALIAN
PENYAKIT TULAR VEKTOR ZOONOTIK TERDAPAT
64.774 KASUS GIGITAN HEWAN PENULAR RABIES (GHPR) YANG DILAPORKAN.
DIAGNOSIS RABIES
KLINIS LABORATORIUM
GEJALA KLINIS
• Stadium prodromal
• Stadium sensoris
• Stadium eksitasi
• Stadium paralitik
PENCEGAHAN RABIES PADA MANUSIA
• Gunakan APD
• Pemberian antiseptik
• Golden period cuci luka: 12 jam. Namun tetap lakukan, meski terlambat.
• Luka gigitan tidak boleh dijahit, bila sangat diperlukan (luka dalam,
perdarahan) lakukan jahitan situasi;
PENCEGAHAN RABIES PADA HEWAN
1 kuur = 4 ampul
RE EXPOSURE