Anda di halaman 1dari 61

Bleeding and Shock

dr. Elvira Rosana, M.Biomed


Tujuan Pembelajaran
• Mengenali perdarahan
• Mengidentifikasi perdarahan luar
• Mengidentifikasi perdarahan dalam
• Mengenali syok (hipovolemik) dan penanganan
awalnya
Perdarahan
• Peristiwa keluarnya darah sebagai akibat pecahnya
pembuluh darah

Pembagian:
• Perdarahan Luar (external bleeding)
• Perdarahan dalam (internal bleeding)
Overview Sistem Sirkulasi
• Jantung
• Darah
• Pembuluh Darah
- arteri
- Vena
- kapiler
EXTERNAL BLEEDING
3 Tipe Perdarahan Luar
Perhatian Blood Streaming
Infection (BSI)

• Pakai bahan atau alat yang bersih


• Hindari menaburkan sesuatu ke
luka (kopi, minyak tanah)
• Tidak menyiram dengan air
tertentu: seperti ramuan, air
daun sirih
Tanda Kehilangan Darah Yang
Berat
• Tanda-tanda umum kehilangan darah
• Tanda dan Gejala syok (shock hypoperfusion)
Kehilangan darah Tiba-tiba
• 1 liter darah pada orang dewasa
• ½ liter darah pada anak-anak
• 100-200 cc pada bayi

Serius
Perdarahan yang tidak terkontrol dapat
menyebabkan syok hipoperfusi/hipovolemik

Kematian
Jenis-Jenis luka
• Luka sayat (incisions/ vulnus scissum): disebabkan oleh benda tajam
seperti ; pisau, bentuk metal lainnya yang tajan, atau kaca. Pinggir luka
lurus, ukuran bervariasi tergantung obyek penyebabnya. Jarang terjadi
kehilangan jaringan, dan pinggir luka dapat diketemukan dengan mudah.
• Luka robek (laceration/ vulnus laceratum): disebabkan oleh benda
dengan permukaan yang tidak rata, metal atau kaca dengan pinggir yang
tidak rata. Pinggir luka tidak rata atau compang camping.
• Luka tusuk (puncture/ vulnus punctum): disebabkan olah benda runcing
yang menembus jaringan. Luka seperti ini dapat mendapatkan penilaian
yang keliru. Pada permukaan terlihat kecil, namun menembus bagian
tubuh dengan kedalaman yang dapat merusak struktur penting seperti
pembuluh darah, saraf, organ pencernaan, dan lain-lain.
• Luka lecet (abrasion/ ekskoriasi): luka pada permukaan kulit akibat
bergesekan dengan permukaan yang kasar.
• Luka memar (contusion): pada jenis luka ini terjadi kerusakan kapiler
pada epidermis dan dermis, tanpa merusak kulit. Darah keluar dari
pembuluh masuk mengisi ruang antar sel atau ruang interstisial,
menyebabkan pembengkakan dan diskolorasi.
• Luka avulsi (avulsion): merupakan tipe luka yang melibatkan seluruh
ketebalan kulit (full thickness), dan sering berbentuk semisirkuler. Luka
berbentuk flap yang jika dilepaskan akan memperlihatkan jaringan
bagian dalam.
V. Scissum
V. Laceratum V. Punctum

Contusio
V. Eskoriatum
Pertolongan Pertama pada
Perdarahan Luar
• Sit or lie the person down – to manage shock and
prevent them from feeling dizzy and faint
• Examine the area to see if there is anything stuck
in the wound – if there is do not remove it
• Elevate the bleeding area above the level of the
heart to slow down the bleeding
• Pressure – apply direct pressure on the wound to
stop the blood coming out
berbaring
duduk
Direct pressure

• Tekan langsung
daerah luka dengan
5-10 lapis kasa steril
tergantung
keparahan luka
• Selama 5-10 menit
Balut Tekan

• balut tekan,
menggunakan kassa yang
tebal pada luka dan
dibalut dengan verban
elastis dengan tekanan
yang cukup.
• Tekanan yang diberikan
harus cukup untuk
menghentikan perdarahan
tanpa mengganggu aliran
darah ke bagian distal.
Evaluasi Balut Tekan
• Periksa hasil pemasangan balut tekan, jika masih terjadi
perdarahan dapat diberikan kassa tambahan diatas luka dan
dibalut dengan verban elastis.
• Balutan harus memberikan tekanan yang cukup untuk
menghentikan perdarahan tapi tidak mengganggu sirkulasi di
distal.
• Jika masih tetap berdarah, buka balutan dan evaluasi ulang
luka. Pasang lagi kassa dan balutan pada posisi yang benar.
• Periksa warna kulit di distal, pengisian kapiler, dan pulsasi
arteri distal.
• Jika ada tanda tanda gangguan sirkulasi distal ; kulit distal
kebiruan, dingin, pengisian kapiler melambat, dan atau
pulsasi arteri tidak teraba, longgarkan balutan dan pasang
kembali dengan tekanan yang cukup. Periksa kembali
efektifitas balutan dan sirkulasi distal.
Kesalahan
• Kesalahan penempatan balut tekan.
• Ketebalan kassa tidak sebanding dengan kondisi
luka
• Tekanan balutan tidak optimal untuk menghentikan
perdarahan.
Indirect pressure
Tahapan:
Identifikasi Luka
• Proteksi diri dengan menggunakan sarung tangan karet steril.
Sarung tangan akan melindungi penolong dari cairan tubuh dan
sekaligus melindungi penderita dari kontaminasi tangan
penolong. Tempatkan pasien pada lokasi yang tenang
• Elevasikan tungkai atau tempat yang mengalami
luka Identifikasi lokasi dan jenis luka (sesuaikan dengan
dengan teori mengenai jenis-jenis luka). Jika ada bekuan darah
yang menutup luka jangan diangkat. Jika ada benda asing yang
melekat atau menancap pada luka jangan di
angkat. Identifikasi sumber perdarahan (arteri, vena, atau
kapiler)
Lokasi
• Lengan (arteri brachialis) : penekanan dengan jari
untuk menghentikan perdarahan pada daerah lengan
bawah dan tangan. Identifikasi lokasi arteri brachialis
dengan menekan 2 jari diatas fossa cubiti bagian
medial, lekukan antara muskulus bicep brachii dengan
muskulus brachialis. Gunakan jari atau jempol.
Lakukan penekanan tepat diatas arteri dan tulang.

• Lipat paha ( arteri femoralis) : penekanan langsung


untuk menghentikan perdarahan pada paha dan
tungkai bawah. Penekanan langsung pada lipat bagian
depan, di bagian tengah lipatan. Gunakan pangkal
permukaan tangan antara arteri femoralis dan
tulang.Condongkan badan ke depan untuk memberikan
tekanan.
Evaluasi
• Periksa lokasi penekanan arteri.
• Periksa efektifitas penekanan dengan melihat
berhentinya aliran darah pada lokasi luka. Jika
darah tetap mengalir, kembali lakukan identifikasi
dan beri penekanan dengan tekanan yang lebih
kuat.
Kesalahan
• Kesalahan identifikasi lokasi arteri.
• Kurangnya tekanan yang diberikan untuk
menghentikan aliran darah.
Internal Bleeding
Sumber Perdarahan
• Trauma atau penyakit yang terkait organ abdomen,
dada dan patah tulang
• Masalah Kehamilan
Tingkat Beratnya Perdarahan:
• Mekanisme Trauma
• Tanda dan Gejala Klinis
- Jatuh
- Kecelakaan Lalu
Lintas
Observasi Pasien
Tanda dan Gejala:
• Mekanisme Trauma yg significan
• Nyeri, Kaku, Rigid, Deformitas
• Bengkak, Perubahan Warna
• Perdarahan dari mulut, anus, vagina, saluran
kecing, dan lubang tubuh lainnya
• Tegang, kaku dengan atau tanpa distensi abdomen
• Muntah darah : segar atau hitam
• BAB berdarah : segar atau hitam
Observasi Pasien
Tanda dan Gejala:
• Refiling kapiler > 2menit (untuk anak dan bayi
saja)
• Muntah
• Penurunan tekanan darah (gejala lanjut)
• Dilatasi Pupil (gejala lanjut)
Penanganan Gawat Darurat
• BSI
• Pembebasan dan Pengontrolan jalan nafas dan
oksigen
• Transpotasi ke tempat aman dan pelayanan
kesehatan
SHOCK
Klasifikasi
• Hypovolemic shock : Hemoragic dan Hipovilemic
• Cardiogenic shock
• Vasodilatory/distributive
• Septic shock
Definisi Syok Hemoragik
• Perfusi sel tidak adekuat sehingga kekurangan
oksigen dan nutrisi
• Tidak adekuat pembersihan sisa metabolisme
Syok Hemoragik
• Dapat diakibatkan Perdarahan internal/dalam atau
eksternal/luar atau keduanya
• Perfusi jaringan akan berkurang seiring hilangnya
darah
• Berkurangnya Perfusi dapat menyebabkan
malfungsi sel dan organ tubuh
• Jika tidak segera ditangani- kematian
Syok Hemoragik
• Secara Fisiologis tubuh akan mengkompensasi
kekurangan darah yang terjadi
• Mengurangi aliran darah yang sedikit dibutuhkan
dan meningkatkan dan menjaga aliran darah pada
organ yang vital
Tanda dan Gejala
• Perubahan status mental
• Pucat, dingin dan lembab pada ekstremitas
• Mual dan Muntah
• Peningkatan denyut nadi
• Peningkatan Frekuensi Nafas
• Dilatasi Pupil
• Sianosis, Kehausan
• Refiling kapiler lambat>2 detik
Penangan Gawat Darurat Awal

Cari Bantuan
Medis
• Lakukan Pembidaian untuk yang dicurigai ada
trauma pada tulang atau sendi
Resusitasi Cairan
• Penggantian cairan tubuh yang hilang akibat
perdarahan atau non perdarahan
Etiologi Kehilangan Cairan
• Perdarahan: Internal atau eksternal
• Muntah
• Mencret/diare
• Asupan kurang sedangkan aktifitas berat
• Penyakit sistemik lainnya
Tanda Awal Kekurangan Cairan
• Bibir Kering
• Pucat
• Turgor Kulit Menurun
• Lemas
• Haus
• Denyut nadi Meningkat
• Suhu Badan Meningkat
• Frekuensi Nafas Meningkat
Penaganan Awal
• Perdarahan : sesuai yang dijelaskan sebelumnya, harus
segera dibawa ke RS untuk peggantian darah yang
hilang dengan pemasangan infus bahkan sampai pada
transfusi darah jika diperlukan
• Non perdarahan:
- Jika masih Bisa minum: Konsumsi air putih
Sebanyaknya untuk mengganti cairan yg
hilang, atau cairan elektrolit seperti oralit
- Jika tidak bisa minum: Perlu penangan
penggantian melalui infus, harus segera dibawa
fasilitas kesehatan/RS
Diare
• BAB encer dari 3 kali dalam sehari
Penangan Diare pada anak
Diare Pada Dewasa
Ganti Cairan
• Banyak Minum
• Minum air Gula Garam
• Minum Oralit
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai