Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 4 :

1. Bima Satria Ramadhan


2. Fedri Aguslian Noval
Pengertian Fiber Optik
Fiber Optik adalah suatu jenis kabel yang terbuat dari
kaca atau plastik yang sangat halus, dan digunakan
sebagai media transmisi karena dapat
mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu lokasi ke
lokasi lainnya dengan kecepatan tinggi.
Komponen-Komponen Fiber Optik
 Core (Inti Kabel)
Core merupakan bagian utama kabel yang berada tepat di tengah-tengah kabel pada fiber optik yang berbentuk
sebuah batang silinder dan terbuat dari bahan dielektrik atau serat kaca. Core inti kabel ini memiliki diameter
antara 3 – 200 µm. Ukuran core sangat berpengaruh terhadap kualitas dan kemampuan dari sebuah kabel fiber
optik.
Fungsi core yaitu sebagai tempat berlangsungnya penyaluran cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya.
 Cladding ( Selubung)
Cladding yaitu lapisan yang menyelubungi core pada kabel fiber optik. Cladding memiliki diameter antara 5 µm –
250 µm dan terbuat dari serat kaca. Namun indeks bias pada cladding lebih kecil dari pada indeks bias core.
Fungsi cladding adalah sebagai pelindung core serta menjadi cermin yang memantulkan cahaya agar dapat
merambat ke dalam core serta optik.
 Coating (Pelindung)
Coating adalah bagian luar setelah caldding yang terbuat dari bahan plastik elastis (PVC) untuk melindungi serat
optik dari tekanan luar. Coating mempunyai warna yang bervariasi untuk memudahkan dalam penyusunan
urutan core.
Fungsi coating pada fiber optik yaitu sebagai pelindung mekanis yang melindungi serat optik dari kerusakan
yang dapat terjadi karena lengkungan kabel ataupun gangguan luar lainnya seperti kelembaban udara.
 Strengthening (Serat Penguat)
Lapisan terluar berikutnya adalah strengthening atau strength member. Strength member ini terbuat dari bahan
serat kain sejenis benang yang sangat banyak dan memiliki ketahanan yang sangat baik.
Fungsi sterng thening adalah sebagai serat yang menguatkan bagian inti kabel sehingga tidak mudah putus.
 Jacket Cable (Selongsong Kabel)
Jackert cable atau outer jacket merupakan bagian terluar dari sebuag kabel fiber optik. Fungsi outer jacket ini
yaitu sebagai pelindung keseluruhan bagian dalam kabel serat optik dari gangguan luar, serta di dalamnya
terdapat tanda pengenal dan terbuat dari bahan PVC.
Generasi Fiber Optik
 Generasi pertama (mulai 1975)
Sistem masih sederhana dan menjadi dasar bagi sistem generasi
berikutnya, terdiri dari: alat encoding yaitu mengubah input (misal
suara) menjadi sinyal listrik, transmitter yaitu mengubah sinyal listrik
menjadi sinyal gelombang, berupa LED dengan panjang gelombang
0,87 mm. serat silika sebagai penghantar sinyal gelombang,
repeater sebagai penguat gelombang yang melemah di perjalanan,
receiver mengubah sinyal gelombang menjadi sinyal listrik, berupa
fotodetektor alat decoding yaitu mengubah sinyal listrik menjadi output
(misal suara) Repeater bekerja melalui beberapa tahap, mula-mula ia
mengubah sinyal gelombang yang sudah melemah menjadi sinyal listrik,
kemudian diperkuat dan diubah kembali menjadi sinyal gelombang.
Generasi pertama ini pada tahun 1978 dapat mencapai kapasitas
transmisi sebesar 10 Gb.km/s.
 Generasi kedua (mulai 1981)
Untuk mengurangi efek dispersi, ukuran teras serat
diperkecil agar menjadi tipe mode tunggal. Indeks bias
kulit dibuat sedekat-dekatnya dengan indeks bias teras.
Dengan sendirinya transmitter juga diganti dengan
diode laser, panjang gelombang yang dipancarkannya
1,3 mm. Dengan modifikasi ini generasi kedua mampu
mencapai kapasitas transmisi 100 Gb.km/s, 10 kali lipat
lebih besar daripada generasi pertama.
 Generasi ketiga (mulai 1982)
Terjadi penyempurnaan pembuatan serat silika dan
pembuatan chip diode laser berpanjang gelombang
1,55 mm. Kemurnian bahan silika ditingkatkan sehingga
transparansinya dapat dibuat untuk panjang gelombang
sekitar 1,2 mm sampai 1,6 mm. Penyempurnaan ini
meningkatkan kapasitas transmisi menjadi beberapa
ratus Gb.km/s.
 Generasi keempat (mulai 1984)
Dimulainya riset dan pengembangan sistem koheren,
modulasinya yang dipakai bukan modulasi intensitas
melainkan modulasi frekuensi, sehingga sinyal yang
sudah lemah intensitasnya masih dapat dideteksi. Maka
jarak yang dapat ditempuh, juga kapasitas transmisinya,
ikut membesar. Pada tahun 1984 kapasitasnya sudah
dapat menyamai kapasitas sistem deteksi langsung.
Sayang, generasi ini terhambat perkembangannya
karena teknologi peranti sumber dan deteksi modulasi
frekuensi masih jauh tertinggal. Tetapi tidak dapat
disangkal bahwa sistem koheren ini punya potensi
untuk maju pesat pada masa-masa yang akan datang.
 Generasi kelima (mulai 1989)
Pada generasi ini dikembangkan suatu penguat optik yang
menggantikan fungsi repeater pada generasi-generasi sebelumnya.
Sebuah penguat optik terdiri dari sebuah diode laser InGaAsP (panjang
gelombang 1,48 mm) dan sejumlah serat optik dengan doping erbium
(Er) di terasnya. Pada saat serat ini disinari diode lasernya, atom-atom
erbium di dalamnya akan tereksitasi dan membuat inversi populasi*,
sehingga bila ada sinyal lemah masuk penguat dan lewat di dalam serat,
atom-atom itu akan serentak mengadakan deeksitasi yang disebut emisi
terangsang (stimulated emission) Einstein. Akibatnya sinyal yang sudah
melemah akan diperkuat kembali oleh emisi ini dan diteruskan keluar
penguat. Keunggulan penguat optik ini terhadap repeater adalah tidak
terjadinya gangguan terhadap perjalanan sinyal gelombang, sinyal
gelombang tidak perlu diubah jadi listrik dulu dan seterusnya seperti
yang terjadi pada repeater. Dengan adanya penguat optik ini kapasitas
transmisi melonjak hebat sekali. Pada awal pengembangannya hanya
dicapai 400 Gb.km/s, tetapi setahun kemudian kapasitas transmisi
sudah menembus harga 50 ribu Gb.km/s.
 Generasi keenam
Pada tahun 1988 Linn F. Mollenauer memelopori sistem komunikasi soliton. Soliton
adalah pulsa gelombang yang terdiri dari banyak komponen panjang gelombang.
Komponen-komponennya memiliki panjang gelombang yang berbeda hanya sedikit,
dan juga bervariasi dalam intensitasnya. Panjang soliton hanya 10-12 detik dan dapat
dibagi menjadi beberapa komponen yang saling berdekatan, sehingga sinyal-sinyal
yang berupa soliton merupakan informasi yang terdiri dari beberapa saluran sekaligus
(wavelength division multiplexing). Eksperimen menunjukkan bahwa soliton minimal
dapat membawa 5 saluran yang masing-masing membawa informasi dengan laju 5
Gb/s. Cacah saluran dapat dibuat menjadi dua kali lipat lebih banyak jika digunakan
multiplexing polarisasi, karena setiap saluran memiliki dua polarisasi yang berbeda.
Kapasitas transmisi yang telah diuji mencapai 35 ribu Gb.km/s.
Cara kerja sistem soliton ini adalah efek Kerr, yaitu sinar-sinar yang panjang
gelombangnya sama akan merambat dengan laju yang berbeda di dalam suatu bahan
jika intensitasnya melebihi suatu harga batas. Efek ini kemudian digunakan untuk
menetralisir efek dispersi, sehingga soliton tidak akan melebar pada waktu sampai di
receiver. Hal ini sangat menguntungkan karena tingkat kesalahan yang
ditimbulkannya amat kecil bahkan dapat diabaikan. Tampak bahwa penggabungan
ciri beberapa generasi teknologi serat optik akan mampu menghasilkan suatu sistem
komunikasi yang mendekati ideal, yaitu yang memiliki kapasitas transmisi yang
sebesar-besarnya dengan tingkat kesalahan yang sekecil-kecilnya yang jelas, dunia
komunikasi abad 21 mendatang tidak dapat dihindari lagi akan dirajai oleh teknologi
serat optik.
Prinsip Kerja Fiber Optik
Fiber optik menggunakan fiberglass sebagai bahan
penyusun untuk mendapatkan pantulan total tinggi atau
pantulan cahaya cermin, sehingga data akan ditransmisikan
dengan cepat melalui jarak tak terbatas. Pantulan diperoleh
melalui cahaya yang bergerak di atas fiber kaca sudut
rendah. Menggunakan fiberglass sebagai bahan penyusun
untuk mendapatkan pantulan total tinggi atau pantulan
cahaya cermin, sehingga data akan ditransmisikan dengan
cepat melalui jarak tak terbatas. Pantulan diperoleh melalui
cahaya yang bergerak di atas fiber kaca sudut rendah.
Jenis-Jenis Fiber Optik
 Singlemode Fiber (SMF)
Serat optik singlemode memiliki core yang kecil dan memiliki hanya satu jalur cahaya.
Perbedaan antara indeks bias core dan cladding sangat kecil. SMF memiliki kapasitas yang
lebih besar untuk mentransmisikan informasi karena dapat mempertahankan akurasi
jumlah cahaya untuk jarak tempuh yang lebih besar dan tidak menunjukkan penyebaran
cahaya yang disebabkan oleh beberapa mode. Atenuasi serat SMF juga lebih rendah bila
dibandingkan dengan MMF. Kekurangan dari serat jenis ini adalah diameter core yang kecil
yang membuat menyambungan cahaya ke dalam core lebih sulit, pembangunan yang sulit
dan biaya yang relatif mahal.

 Multimode Fiber (MMF)


Multimode fiber memiliki diameter core dan indeks bias relatif lebih besar daripada
singlemode fiber dan memungkinkan sejumlah besar cahaya melewatinya. Ukuran core
kabel multimode secara umum adalah berkisar antara 50 sampai dengan 100 mikrometer.
Biasanya ukuran NA yang terdapat di dalam kabel multimode pada umumnya adalah
berkisar antara 0,20 hingga 0,29. NA atau numerical aperture adalah ukuran kemampuan
sebuah serat untuk menangkap cahaya, juga dipakai untuk mendefinisikan acceptance cone
dari sebuah serat optik. Jenis serat optik Multimode dapat dikategorikan menjadi dua
macam yaitu serat optik multimode step index dan serat optik multimode gradded index.
Pemanfaatan Fiber Optik
1. Sistem serat optik digunakan pada industri teknologi telekomunikasi.
Kita dapat menggunakan berbagai macam kemudahan berkomunikasi yang
dihasilkan oleh teknologi telekomunikasi. Kemudahan yang dihasilkan seperti
cepatnya penyampaian pesan dari suatu tempat ke tempat yang lain dan
beroperasinya satelit telekomunikasi Palapa. Teknologi ini berupa kabel terbuat dari
kaca yang dapat mentransmisikan sinar cahaya dari suatu tempat dan ke tempat lain
dan mengubahnya menjadi energi yang dapat digunakan oleh manusia untuk
kehidupannya baik dalam berkomunikasi atau pun untuk keperluan lainnya.

2. Sistem serat optik digunakan pada industri produksi video.


Industri produksi video menggunakan serat optik ini karena karakteristik transmisi
dan desainnya yang ringan. Kapasitas informasi yang dibawa oleh serat membuat
istem ini ideal digunakan pada studio televisi yang secara keseluruhan memakai
sistem digital. Selain itu, sistem ini telah digunakan untuk menghasilkan jaringan
LAN yang efisien.

3. Serat optik juga telah membawa pengaruh besar dalam bidang kedokteran.
Serat optik dapat digunakan untuk mendiagnosa dan mengobati berbagai macam
penyakit. Jaringan serat optik dapat dibuat sangat tipis dan dapat dibuat menjadi
bentuk yang sangat fleksibel sehingga serat optik dapat digunakan untuk
dimasukan ke dalam tubuh manusia untuk masuk ke dalam pembuluh darah, paru
paru, jantung, dan bagian tubuh lainnya yang dapat membantu dalam proses
pengobatan.
Kelebihan Fiber Optik
 Fiber optik mampu menyalurkan data yang lebih banyak dengan
kecepatan yang tinggi, bahkan bisa mencapai Gbps, sehingga lebar pita
(bandwidth) menjadi lebih besar.
 Memiliki ukuran yang lebih kecil dan ringan daripada kabel lainnya,
sehingga dapat menghemat tempat.
 Memiliki gangguan yang sedikit, dikarenakan fiber optik tidak
terpengaruh oleh sinyal elektromagnetik dan radio karena tidak
menggunakan listrik melainkan menggunakan plastik dan cahaya.
 Lebih aman, karena serat optik tidak mudah terbakar dan tidak
mengalirkan listrik sedikitpun.
 Fiber optik dapat mengalirkan sinyal lebih jauh jika dibandingkan
dengan kabel yang menggunakan sinyal listrik pada umumya. Bahkan
fiber optik tidak memerlukan repeater (penguat sinyal), jika
diperlukan repeater, biasanya akan diletakkan di jarak yang jauh
(sekitar 50-100 km).

Anda mungkin juga menyukai