Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN KELOMPOK

2
“ ASUHAN KEPERAWATAN PNEUMONIA PADA Tn.N ‘’
Di Flamboyan. B Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo
Balikpapan

Di Susun oleh :
Amalia
Amelia putri atmaja
Chusnul khotimah
David mirza mahendra
Hana huwaida
Inafatul hamidah
Mariska nur aisyah
Muhammad Akbar Na’im
Sakila okta dwinasari
Sri Kandiningsih
A. KONSEP DASAR PENYAKIT

Pneumonia adalah salah satu penyakit peradangan akut parenkim paru


yang biasanya disebabkan oleh beberapa type mikrooorganisme
Dengan gejala batuk dan disertai dengan sesak napas
Menurut Nanda NIC NOC (2015) penyebaran
infeksi terjadi melalui droplet dan sering
disebabkan oleh streptoccus pneumonia, melalui
selang infus oleh staphylococcus aureus
sedangkan pada pemakaian ventilator oleh P.
Aeruginosa dan enterobacter.
Bakteria
Diplococcus pneumonia, Pnemocuccus, Streptococcus
hemolyticus, Streptococcus aureus, Hemophilus influinzae,
myycobacterium tuberkulosis, bacillus friedlander.

Virus
Respiratory synsytial virus, Adeno virus, Virus sitomegalik,
Virus influenza, Mycoplasma pneumonia

Jamur
Histoplasma capsulatum Cryptococcus neutoformans,
Blastomyces dermatitides, Coccidodies immitis, Aspergilus
species, Candida albicans.

Aspirasi
makanan, kerosene (bensin, minyak
tanah), cairan amnion, benda asing
Proses pneumonia mempengaruhi ventilasi. Setelah agen
penyebab mencapai alveoli, reaksi inflamasi akan terjadi
dan mengakibatkan ekstravasasi cairan serosa ke dalam
alveoli. Adanya eksudat tersebut memberikan media bagi
pertumbuhan bakteri. Membran kapiler alveoli menjadi
tersumbat sehingga menghambat aliran oksigen ke dalam
perialveolar kapiler dibagian paru yang terkena dan
akhirnya terjadi hipoksemia.
Chest X-Ray

Fungsi paru - Laboratorium


paru

Pemeriksaan Analisis gas


sputum darah
Gagal Napas dan Syok Sepsis
Gagal napas hipoksemia terjadi ketika adanya
peradangan parah di dinding paru-paru yang
menyebabkan aliran udara menurun atau
mengurangi aliran darah dan udara.

Efusi Parapneumonik dan Empiema


EKebanyakan efusi yang terjadi adalah
efusi eksudatif sederhana tetapi dapat juga
terjadi empiema (di mana cairan purulen
terkumpul di ruang pleura).
Abses Paru
Pneumonia aspirasi.
Tuberkulosis
Emboli septik.
B. KONSEP DASAR KEPERAWATAN
Identitas Klien, meliputi :
• Nama Pasien : Tn. N
• Tempat tgl lahir : 18 september 1958
• Jenis kelamin : laki – laki
• Agama : islam
• Pendidikan : sd
• Alamat : gn. malang
• Jam masuk : 07.00
• Tgl pengkajian : 8 oktober 2019
• Diagnosa medic : pneumonia
• Rencana terapi : Nebulizer
Keluhan utama :
• sesak napas

Riwayat kesehatan
• Riwayat Penyakit sekarang : pasien mengatakan sesak dari
jam 06.00 pagi lalu dibawa ke rumah sakit dr. Kanujoso
Djatiwibowo dengan keluhan sakit di ulu hati

Riwayat kesehatan yang lalu


Kebiasaan merokok, dan minum alkohol

Riwayat penyakit keturunan


• Tidak ada

Riwayat Lingkungan
• Tinggal dengan orang – orang yang merokok
Pengkajian Fisik
1. Ispeksi :

• Bentuk dada : simetris


• Frekuensi nafas : 25 x/menit
• Irama nafas : teratur
• Pola pernafasan : takipneu
• Pernafasan Cuping Hidung : tidak ada
• Otot bantu pernafasan : tidak ada
• Usaha nafas : Posisi duduk
• Alat bantu nafas : ada
• jenis : nasal kanul flow 3lpm
2. Palpasi
• Vocal premitus : anterior dada simetris kanan dan kiri , Posterir dada
simetris kana kiri
• Ekspansi paru : anterior dada simetris kanan kiri , posterior dada simetris
kanan kiri
• Kelainan : tidak ada

3. Perkusi
• Suara : pekak

4. Auskultasi
• Suara nafas : Ronki

• Faktor Psikososial/Perkembangan
• A. Usia, tingkat perkembangan.
• B. Toleransi/kemampuan memahami tindakan.
• C. Koping
• D. Pengalaman berpisah dengan keluarga/orang tua.
• E. Pengalaman infeksi saluran pernafasan sebelumnya
• Pengetahuan Keluarga, Psikososial
• Tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit
bronchopneumonia.
• Pengalaman keluarga dalam menangani penyakit
saluran pernafasan.
• Kesiapan/kemauan keluarga untuk belajar
merawat anaknya.
• Koping keluarga
• Tingkat kecemasan
Pemeriksaan Fisik
• A. Aktivitas/istirahat
Gejala : kelemahan, kelelahan, insomnia
Tanda : letargi, penurunan toleransi terhadap aktivitas.

• Sirkulasi
Gejala : riwayat adanya
Tanda : takikardia, penampilan kemerahan, atau pucat

• Makanan/cairan
Gejala : kehilangan nafsu makan, mual, muntah, riwayat diabetes mellitus
Tanda : sistensi abdomen, kulit kering dengan turgor buruk, penampilan kakeksia (malnutrisi)

• Neurosensori
Gejala : sakit kepala daerah frontal (influenza)
Tanda : perusakan mental (bingung)

• Nyeri/kenyamanan
Gejala : sakit kepala, nyeri dada (meningkat oleh batuk), imralgia, artralgi
Tanda : melindungi area yang sakit (tidur pada sisi yang sakit untuk membatasi gerakan)
• Pernafasan
Gejala : adanya riwayat ISPA kronis, takipnea (sesak nafas), dispnea.
Tanda : sputum: merah muda, berkarat

• perpusi: pekak datar area yang konsolidasi

• premikus: taksil dan vocal bertahap meningkat dengan konsolidasi

• Bunyi nafas menurun : Warna: pucat/sianosis bibir dan kuku

• Keamanan
Gejala : riwayat gangguan sistem imun misal: AIDS, penggunaan steroid, demam.
Tanda : berkeringat, menggigil berulang, gemetar

• Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : riwayat mengalami pembedahan, penggunaan alkohol kronis
Tanda : DRG menunjukkan rerata lama dirawat 6 – 8 hari

• Rencana pemulangan: bantuan dengan perawatan diri, tugas pemeliharaan rumah


DATA FOKUS
DATA SUBJEKTIF
• Klien mengatakan ada batuk berdahak dan dahak
susah keluar
• Klien mengatakan sulit bernafas dan sesak saat
berbicara
• Klien mengatakan nyeri dada ketika bernafas
• P : nyeri saat bernafas
• Q : seperti di tusuk-tusuk
• R : dada
• S:5
• T : hilang imbul
• Klien mengatakan belum ada mandi dari awal
masuk rs dan belum ada sikat gigi , keramas
DATA OBJEKTIF
• Pasien tampak sesak
• Suara nafas terdengar ronchi
• Skala nyeri 5
• Klien tampak batuk
• Pola nafas takipnea
• Klien terpasang O2 denan nasal kanul dengan
flowmeter 3 lpm R : 25X / M
• Klien tampak lusuh
• Klien tidak mengganti baju selama di rawat
• Pasien belum sikat gigi
• Pasien tidak ada keramas
Dx 2 : Nyeri berhubungan dengan agen
pencedera fisiologi
• Ditandai dengan :
• Nyeri dada
• Sakit kepala
• Gelisah

• Tujuan : Nyeri dapat teratasi

• Kriteria hasil :
• Nyeri dada teratasi
• Sakit kepala terkontrol
• Tampak tenang
• Intervensi:

• kaji frekuensi nyeri,tentukan karakteristik nyeri, misal kejan, konstan ditusuk.


Rasional: nyeri dada biasanya ada dalam seberapa derajat pada pneumonia,
juga dapat timbul karena pneumonia seperti perikarditis dan endokarditis.

• Pantau tanda vital


Rasional: Perubahan FC jantung/TD menu bawa Pc mengalami nyeri, khusus
bila alas an lain tanda perubahan tanda vital telah terlihat.

• Berikan tindakan nyaman pijatan punggung, perubahan posisi, musik


tenang/berbincangan.
Rasional: tindakan non analgesik diberikan dengan sentuhan lembut dapat
menghilangkan ketidaknyamanan dan memperbesar efek derajat analgesik.

• Ajarkan teknik non farmakologik


Rasional: tindakan non farmakologik biasanya mnimbulkan efek nyaman dan
dapat meringankan nyeri yang dirasakan
Dx 3 : Defisit perawatan diri berhubungan
dengan penurunan motivasi
• ditandai dengan :
1. Tidak mampu/tidak ada kemauan melakukan
perawatan diri
2. Tidak mampu menjaga kebersihan diri
3. Tidak merasa nyaman

• Tujuan :pasien mampu melakukan perawatan


diri
• Intervensi:

• monitor kebersihan tubuh


• memfasilitasi peraltan mandi
• sediakan lingkungan yg aman
• berikan bantuan sesuai dengan tingkat
kemandiriaan
• ajarkan kepada keluarga pasien cara
memandikan pasien.
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
1 DS : Klien mengatakan ada batuk Sekresi yang tertahan Bersihan jalan nafas
berdahak dan dahaknya susah tidak efektif
keluar

DO : Pasien tampak sesak, nafas


ronchi, pola nafas takipnea,
terpasang nasal kanul 3 LPM

2 DS :Klien mengatakan nyeri dada Agen pencedera Nyeri akut


ketika bernafas fisiologis
P : nyeri dada saat bernafas
Q : Seperti di tusuk
R : dada
S:5
T : Hilang timbul

DO : Klien tampak meringis


NO DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
3 DS : Klien mengatakan belum kelemahan Defisit perawatan
ada mandi dari awal masuk diri
RS dan belum ada sikat gigi.

DO : Klien tampak lusuh , dan


tidak pernah ganti pakaian,
tidak sikat gigi dan tidak
keramas
• RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN HASIL KEPERAWATAN
1 Bersihan jalan nafas b.d Setelah dilakukan 1.1 kaji frekuensi /
sekret yang tertahan perawatan 1x24 jam KH: kedalaman
- batuk teratasi 1.2 ajarkan teknik batuk
- nafas normal efektif
- bunyi nafas bersih 1.3 penghisapan sesuai
- tidak terjadi sianosis indikasi
-frekuensi 20-21 1.4 berikan cairan sesuai
kebutuhan
1.5 kolaborasi
pemberian obat sesuai
indikasi
N DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI KEPERAWATAN
O KEPERAWATAN HASIL
2 Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan perawatan 2.1 kaji frekuensi nyeri
pencedera fisiologi 1x8 jam KH: 2.2 pantau ttv
- nyeri dada teratasi 2.3 atur posisi fowler
- klien mampu melaporkan 2.4 ajarkan teknik non
nyeri dada berkurang farmakologi (napas dalam)
Skala 0-1 2.5 kolaborasi pemberian
antibiotik

3.1 monitor kebersihan tubuh


3 Defisit perawatan diri Setelah dilakukan perawatan 3.2 sediakan peralatan mandi
b.d penurunan 1x8 jam KH: 3.3 sediakan lingkungan yang
motivasi - klien mampu melakukan aman
perawtan diri 3.4 berikan bantuan sesuai
- mampu menjaga dengan tingkat kemandirian
kebersihan diri 3.5 ajarkan kepada pasien
- mampu melaporkan rasa keluarga cara memandikan
nyaman pasien
TINDAKAN KEPERAWATAN
NO HARI/ TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI TINDAKAN TTD
TANGGAL/
JAM
1 Selasa, 2.2) melakukan pemeriksaan DS :
8 okt 2019 tanda – tanda vital pasien mengatakan
07. 30 sesak
Kaji frekuensi (kedalaman pasien mengatakan
pernapasan dan gerakan nyeri dada saat
dada) bernafas
P : nyeri dada saat
Kaji Frekuensi nyeri bernapas
Q : seperti ditusuk
3.1) Monitor kebersihan R : dada
tubuh S : skala 5
T : hilang timbul
pasien mengatakan
belum ada mandi
NO HARI/ TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI TINDAKAN TTD
TANGGAL/ JAM
DO :
pasien tampak sesak dan
saat batuk mengeluarkan
dahak
irama nafas tidak teratur,
cepat, pola nafas
takipnea
pasien tampak
lusuh/kotor dan lemas
pasien sesekali tampak
meringis memagangi
dadanya
Hasil tanda-tanda vital :
TD = 140/70 mmHd
N = 87 x/menit
R = 25 x/menit
S = 36,3 C
NO HARI/ TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI TINDAKAN TTD
TANGGAL/ JAM
08.00 2.3) Mengatur posisi DS:
1.2) Mengajarkan teknik Pasien mengatakan
batuk efektif nyaman dengan posisi
2.4) Mengajarkan teknik semifowler
nafas dalam Pasien mengatakan
dahakya dapat keluar
sedikit
Pasien mengatakan sedikt
rileks dan nyeri sedikit
berkurang
DO :
Pasien tampak nyaman
dengan posisinya
Pasien tampak bisa
melakukan batuk efektif
dan nafas dalam
NO HARI/ TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI TINDAKAN TTD
TANGGAL/ JAM
12.15 1.5) kolaborasi DS :
pemberian obat sesuai Pasien mengatakan masih
indikasi (nebulizer) terasa sesak
2.5) kolaborasi Pasien mengatakan nyeri
pemberian antibiotik dada
P : nyeri dada saat
bernapas
Q : seperti ditusuk
R : dada
S : skala 5
T : hilang timbul
DO :
Pasien tampak nyaman
saat diberikan nebulizer
Nafas klien tampak teratur
Pemberian obat
ceftriaxone
NO HARI/ TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI TINDAKAN TTD
TANGGAL/ JAM
14.00 2.2) melakukan DS:
pemeriksaan tanda – tanda Pasien mengatakan masih
vital terasa sesak
DO:
Hasil tanda-tanda vital :
TD = 140/70 mmHd
N = 87 x/menit
R = 25 x/menit
S = 36,3 C

16.00 3.1) monitor kebersihan DS:


tubuh pasien mengatakan belum
mandi
DO
pakaian pasien tampak
belum diganti
wajah klien tampak lesu
NO HARI/ TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI TINDAKAN TTD
TANGGAL/ JAM
16.10 1.2 ) menganjurkan teknik DS:
batuk efektif Pasien mengatakan
mengerti cara melakukan
batuk efektif
Pasien mengatakan
sputum masih ada
tertahan
DO:
Pasien dapat melakukan
batuk efektif
sputum pasien keluar
walaupun sedikit
18.00 2.5) Kolaborasi antibotik DS:
1.5 ) kolaborasi pemberian pasien bersedia diberikan
obat sesuai indikasi obat
(nebulizer) pasien mengataan nyeri
1.2 ) menganjurkan teknik saat diberkan antibiotik
batuk efektif pasien mengatakan dapat
sedikit bernafas dengan
lega
NO HARI/ TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI TINDAKAN TTD
TANGGAL/
JAM
DO:
pasien tampak meringis
saat dimasukkan
ceftiaxone
pasien tampak nyaman
saat diberikan nebulizer
pasien tampak dapat
melakukan batuk efektif
pasien dapat
mengeluarkan sputum

20.25 2.2) observasi tanda tanda vital DS:


2.4) Menganjurkan teknik pasien mengatakan nyeri
nafas dalam dada
P : nyeri dada saat
bernapas
Q : seperti ditusuk
R : dada
S : skala 4
T:hilang timbul
NO HARI/ TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI TINDAKAN TTD
TANGGAL/
JAM
pasien mengatakan
sedikit rileks dan nyeri
berkurang
pasien mengatakan dapat
mengeluarkan dahaknya

DO:
hasil ttv:
TD :150/70 mmHg
N :84x/menit
R :24x/menit
S :36,8
pasien tampak sedikit
lebih tenang
pasien tampak apat
melakukan nafas dalam
pasien tampak
mengeluarkan sputum
NO HARI/ TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI TINDAKAN TTD
TANGGAL/ JAM
Rabu,09 2.2)Melakukan pemerksaan DS:
oktober / 08.10 tanda tanda vital pasien mengatakan sulit
1.1) Kaji frekuensi tidur, karena sesak
(kedalaman pernapasan dan pasien mengatakan tidak
gerakan dada) ada nyeri dada
2.3) Mengatur posisi pasien mengatakan belum
2.1) Kaji Frekuensi nyeri ada mandi dari awal
3.1) Monitor kebersihan masuk RS
tubuh pasien mengatakan
nyaman dengan posisi
semifowler
NO HARI/ TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI KEPERAWATAN TTD
TANGGAL/
JAM
DO:
hasil ttv
TD:140/90mmHg
N :80x/menit
R :24x/menit
S :36,8
pasien tampak sedikit
bernafas dengan lega
pola nafas pasien takipnea
pakaian pasien tampak
belum ada ganti dari
kemarin
wajah pasien tampak
berminyak
NO HARI/ TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI TINDAKAN TTD
TANGGAL/
JAM
09.45 3.2) Memfasilitasi peralatan DS:
mandi pasien mengatakan
3.5) mengajarkan kepada membutuhkan peralatan
keluarga pasien cara mandi
memandikan pasien pasien mengatakan
mengerti dengan apa yang
di sampaikan
keluarga pasien
mengatakan mengerti

DO:
pasien dan keluarga
tampak paham dengan
apa yang disampaikan oleh
perawat
pasien tampak segar
pakaian pasien tampak
sudah ganti
NO HARI/ TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI TINDAKAN TTD
TANGGAL/
JAM
12.05 1.5) kolaborasi pemberian DS:
obat sesuai indikasi pasien mengatakan masih
(nebulizer) sesak dan merasa
2.5) kolaborasi pemberian dahaknya tertahan
antibiotik pasien mengatakan nyeri
1.2 ) menganjurkan teknik saat dimasukkan obat
batuk efektif ceftiaxone

DO:
pasien tampak sulit
mengeluarkan sputum
pasien tampak meringis
saat dimasukkan antibiotik
14.20 2.2) memeriksa tanda tanda DS:
vital pasien mengatakan sesak
1.4) berikan cairan sesuai pasien mengatakan
kebutuhan (air hangat) dahaknya dapat keluar
1.2) ajarkan teknik batuk
efektif
NO HARI/ TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI TINDAKAN TTD
TANGGAL/
JAM
18.12 2.5) Kolaborasi antibotik DS:
1.5 ) kolaborasi pemberian pasien bersedia diberikan
obat sesuai indikasi (nebulizer) obat
1.2 ) menganjurkan teknik pasien mengataan nyeri
batuk efektif saat diberkan antibiotik
pasien mengatakan dapat
sedikit bernafas dengan
lega
DO:
pasien tampak meringis
saat dimasukkan
ceftiaxone
pasien tampak nyaman
saat diberikan nebulizer
pasien tampak dapat
melakukan batuk efektif
pasien dapat
mengeluarkan sputum
NO HARI/ TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI TINDAKAN TTD
TANGGAL/
JAM

20.15 2.2) melakukan pemeriksaan DS:


tanda – tanda vital pasien mengatakan tidak
terlalu sesak
1.1) Kaji frekuensi irama nafas cepat, teratur,
(kedalaman pernapasan dan pola nafas bradipnea
gerakan dada) pasien megatakan nyeri
dada
Kaji Frekuensi nyeri P : nyeri dada saat
2.4) Menganjurkan teknik bernapas
nafas dalam Q : seperti ditusuk
R : dada
S : skala 3
T : hilang timbul
NO HARI/ TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI TINDAKAN TTD
TANGGAL/
JAM

DO
hasil ttv
TD:130/70mmHg
N :84x/menit
R :22x/menit
S :36,8
pasien tampak
memengang daerah dada
dengan mimik wajah dahi
agak mengkerut
pasien dapat melakukan
tenik nafas dalam
pasien tampak rileks
Kamis 09 2.2) melakukan pemeriksaan DS:
oktober tanda – tanda vital Pasien mengatakan sudah
2019/08.15 lumayan lega dalam
1.1) Kaji frekuensi bernafas
(kedalaman pernapasan dan irama nafas teratur
gerakan dada) pasien megatakan nyeri
dada berkurang
NO HARI/ TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI TINDAKAN TTD
TANGGAL/
JAM

P : nyeri dada saat


bernapas
Q : seperti ditusuk
R : dada
S : skala 1
T : hilang timbul
DO
hasil ttv
TD:120/80mmHg
N :84x/menit
R :20x/menit
S :36,8
pasien tampak rileks

12.00 1.5) kolaborasi pemberian DS:


obat sesuai indikasi (nebulizer) pasien bersedia diberikan
2.5) kolaborasi pemberian obat
antibiotik pasien mengatakan dapat
bernafas dengan lega
NO HARI/ TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI TINDAKAN TTD
TANGGAL/
JAM

DO:
pasien tampak meringis
saat dimasukkan
ceftiaxone
pasien tampak nyaman
saat diberikan nebulizer

14.20 2.2) memeriksa tanda tanda DS:


vital pasien mengatakan sesak
berkurang
DO:
hasil ttv
TD:120/80mmHg
N :80x/menit
R :18x/menit
S :36,4
EVALUASI TINDAKAN
NO Waktu CATATAN PERKEMBANGAN ( SOAP ) TTD
(Tanggal/jam)
1. 8 / 10 / 2019 S : Pasien mengatakan masih nyeri, sesak saat
21.00 bernafas, dan tidak bisa mengeluarkan dahak.
O : Pasien tampak sesak, terpasang nasal kanul 3
LPM.
frekuensi 25x/mnt
Td:140/70 mmHg S:36,3
N:87x/mnt R:25x/mnt
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1.1) kaji frekuensi (kedalaman pernapasan dan
gerakan dada)
1.2) mengajarkan teknik batuk efektif
1.4) berikan cairan sesuai kebutuhan
1.5) kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi

2. S :Pasien mengatakan nyeri di dada saat bernafas,


p: nyeri dada saat bernafas.
q: seperti ditusuk-tusuk
r: di dada
s: skala 5
t: hilang timbul
NO Waktu CATATAN PERKEMBANGAN ( SOAP ) TTD
(Tanggal/jam)
O : Pasien tampak menahan nyeri dan meringis,
skala nyeri 5
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
2.1) kaji frekuensi nyeri
2.2) pantau tanda – tanda vital
2.3) mengatur posisi pasien
2.4) mengajarkan teknik napas dalam
2.5) kolaborasi pemberian antibiotik

3. S : Pasien mengatakan belum ada mandi,ganti baju,


sikat gigi dan keramas
O : Pasien tampak lusuh dan kusam
Aroma pasien tercium BAU
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
3.1) monitor kebersihan tubuh
3.2) memfasilitasi peralatan mandi
3.5) mengajarkan kepada keluarga pasien cara
memandikan
NO Waktu CATATAN PERKEMBANGAN ( SOAP ) TTD
(Tanggal/jam)
1. 9 / 10/ 2019 S : Pasien mengatakan sesak sudah berkurang
O : pasien sudah tidak terpasang nasal kanul, pasien
dapat mengeluarkan dahak
frekuensi 23x/mnt
Td:140/90 mmHg S:36,3
N:87x/mnt R:23x/mnt
A : Masalah sebagian teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1.1) keji frekuensi (kedalaman pernapasan dan
gerakan dada)
1.5) kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi

2. S :Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang,


p: nyeri dada saat bernafas.
q: seperti ditusuk-tusuk
r: di dada
s: skala 3
t: hilang timbul
O : Pasien tampak menahan nyeri, skala nyeri 3
A : Masalah sebagian teratasi
P : Lanjutkan intervensi
2.2) pantau ttv
NO HARI/ TANGGAL/ CATATAN PERKEMBANGAN ( SOAP ) TTD
JAM
2.5) kolaborasi pemberian antibiotik

3. S : Pasien mengatakan sudah diseka, pasien


mengatakan sudah ganti baju
O : Pasien sudah mengganti baju, aroma pasien tidak
terlalu bau
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

1. Kamis, 10 S : Pasien mengatakan sudah tidak merasa sesak,


Oktober 2019 pasien mengatakan dapat mengatur nafasnya
O : pasien sudah tidak terpasang nasal kanul
frekuensi 20x/mnt
Td:140/90 mmHg S:36,3
N:87x/mnt R:23x/mnt
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan pasien KRS

2. S : Pasien mengatakan sudah tidak merasa nyeri di


dada
NO Waktu CATATAN PERKEMBANGAN ( SOAP ) TTD
(Tanggal/jam)
O : Pasien tampak nyaman saat bernafas, skala
nyeri
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan pasien KRS

Anda mungkin juga menyukai