Anda di halaman 1dari 40

Paryanto, S.Kep., Ns.

MM

Klegen 02/XV, Planggu,
Trucuk, Klaten
 08122611856

ibs_ortoslo@yahoo.co.id
Alamat Kantor :
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Jl. A. Yani, Pabelan, Kartasura,
Sukoharjo
JAWA TENGAH
Peserta
MAMPU melakukan
Asuhan Keperawatan sesuai
wewenangnya
PENDAHULUAN
 Gips dalam bahasaa latin disebut kalkulus,
 Bahasa Inggris disebut plaster of paris, dan

 Bahasa Belanda disebut gips powder.

 Gips merupakan mineral yang terdapat di alam


berupa batu putih tang mengandung unsur kalsium
sulfat dan air.
 Gips adalah alat imobilisasi eksternal yang kaku
yang di cetak sesuai dengan kontur tubuh tempat
gips di pasang (brunner & sunder, 2000).
 Gips adalah balutan ketat yang digunakan untuk
imobilisasi bagian tubuh dengan mengunakan
bahan gips tipe plester atau fiberglass (Barbara
Engram, 1999).
PENDAHULUAN
 Jadi gips adalah alat imobilisasi eksternal
yang terbuat dari bahan mineral yang
terdapat di alam dengan formula khusus
dengan tipe plester atau fiberglass.
 Indikasi pemasangaan gips adalah pasien
dislokasi sendi , fraktur, penyakit tulang
spondilitis TBC, pasca operasi, skliosis,
spondilitis TBC, dll
BENTUK PEMASANGAN GIPS
(Plaster of Paris)

Sirkuler

Bidai / Spalk / Slabs/Splint


TUJUAN CASTING / SPLINTING

 Imobilisasi kasus dislokasi sendi


 Fiksasi fraktur yang telah di reduksi
 Koreksi cacat tulang
 Imobilisasi padakasus penyakit
tulang setelah dilakukan operasi
 Mengoreksi
MACAM – MACAM GIPS
Gips Lengan Pendek Gips Lengan Panjang
MACAM – MACAM GIPS
Gips Tungkai Pendek Gips Tungkai Panjang
MACAM – MACAM GIPS
Spica Body Jacket dan Minerva
MACAM – MACAM GIPS
Arm Splinting Short Leg Slab
Indikasi Casting :
 Fraktur
 Fissure
 Koreksi cacat bawaan (CTEV / Kaki Pengkor)
 Post op Rekonstruksi (Polio kontraktur)
 Mencetak Prostetik
 Mempercepat sembuhnya luka (Diabetic foot)
Penatalaksanaan fracture :
 Periksa kondisi pasien secara lengkap
 Tentukan Prioritas 6 B (Breath,Blood,Brain,Bowel,
Bladder, Bone )
 Reduce the fracture
 Stabilize the fracture
 Prevent deformity
 Restore function
Cast
 Is a temporary immobilization.
 Types:
 Plaster

 Fiber glass
Function
 To promote healing and early
weight bearing.
 To support, maintain and protect
realigned bone.
 To prevent or correct deformity
 To immobilize
Cast Application
 Apply the stockinette.
 Apply the wadding sheet.
 Fiber glass or the plaster cast
 Application “ Short Leg Cast”
Casting Techniques

 Cast padding
 Rolldistal to proximal
 50 % overlap

 2 layers minimum

 Extra padding at fibular


head, malleoli, patella, and
olecranon Figure from Chapman’s Orthopaedic
Surgery 3rd Ed.
Contraindications
 Pregnancy
 Skin disease
 Swelling
 Open wound
 Infection
• Long leg posterior mold – for fracture tibia-
Types Of Cast, Molds And Indications fibula with compound affectation.
• Minerva cast – for upper dorsal or cervical
• Airplane cast – for humerus and shoulder joint with affectation.
compound fracture. • Munster cast – for fractured radius or ulna with
• Basket cast – for severe leg trauma with open wound callus formation.
or inflammation. • Night splint – for post polio.
• Body cast – for lower dorso-lumbar spine affectation. • Pantalon cast – for pelvic bone fracture
• Boot leg cast – for hip and femoral fracture. • Patella tendon bearing cast – for fractured tibia-
• Cast brace – for fracture of femur (distal curve) with fibula with callus formation.
flexion and extension. • Quadrilateral (ischial weight bearing) cast – for
• Collar cast – for cervical affectation. shaft of femur with callus formation.
• Cylindrical leg cast – for fractured patella. • Rizzer’s jacket – for scoliosis
• Delbit cast – for fracture of tibia or fibula. • Short arm circular cast – for wrist and fingers.
• Double hip spica cast – for fracture of hip and femur. • Short arm posterior mold – for wrist and fingers
with compound affectation.
• Double hip spica mold – cervical affectation with callus
formation. • Short leg circular cast – for ankle and foot
fracture.
• Frog cast – for congenital hip dislocation.
• Short leg posterior mold – for ankle and foot
• Functional cast – for fractured humerus with
with compound affectation.
abduction and adduction.
• Shoulder spica – for humerus and shoulder joint.
• Hanging cast – for fractured shaft of the humerus.
• Single hip spica – for hip and 1 femur.
• Internal rotator splint – for post hip operation.
• Single hip spica mold – for pelvic fracture with
• Long arm circular cast – for fractured radius or ulna
callus formation.
• Long arm posterior mold – for fractured radius or ulna
• 1 and ½ hip spica – for hip and femur.
with compound affectation.
• 1 and ½ spica mold – for hip and femur with
• Long leg circular cast – for fractured tibia-fibula.
compound affectation.
SPLINTING ( PEMBIDAIAN )

“Suatu alat yang kaku yang digunakan


untuk immobilisasi dan mempertahankan
posisi tulang atau sendi”.
Penggunaan Splinting

1. Immobilisai fraktur, dislokasi


2. Menguatkan gips
3. Membantu proses penyembuhan
cidera tanpa fraktur
TUJUAN
1. Mengurangi/menghilangkan nyeri dengan mencegah pergerakan
fragmen tulang, sendi yang dislokasi dan jaringan lunak yang
rusak
2. Mencegah kerusakan lebih lanjut pada jaringan lunak akibat
pergeseran ujung fragmen tulang
3. Mencegah laserasi kulit oleh ujung fragmen tulang
4. Mencegah gangguan aliran darah akibat penekanan
5. Mengurangi / menghentikan perdarahan
BAHAN-BAHAN PEMBUATAN
SPLINTING

1. Pada situasi darurat


Splinting bisa dibuat dari papan, plastik, kayu

2. Pada perawatan definitif


Splinting dibuat dari POP, fiberglass,
Thermoplastic
3. Untuk perlindungan kulit
Pada Splinting dari POP gunakan
padding katun atau sintetik

4. Untuk mengamankan splinting


Gunakan strap / kasa/ perban elastis
KOMPLIKASI POTENSIAL CASTING DAN
SPLINTING
1. Kompromi neurovaskuler
- Dicegah dengan merawat splinting dan
memberi padding.

2. Sindrom Kompartemen
- Abnormalitas neurovaskuler pada
kulit di area infeksi
3. Foot drop
Terjadi apabila splinting menimbulkan
tekanan pada saraf perineal dekat dengan
fibula.

4. Reaksi alergi
- POP jarang menimbulkan alergi,
- Penderita atopi hindari pemakaian splinting
dari fiberglass
5. Luka tekan
- Terjadi rasa sakit seperti terbakar
- Gangguan tidur
- Demam
- Pembengkakan yang berulang
- Timbul bau yang kurang sedap dari
splinting
- Adanya noda pada splinting
Indikasi

1. Fraktur
2. Dislokasi sendi setelah reduksi
3. Sprains ( Ligamentum rusak )
4. Strains ( Otot / tendon robek )
5. Immobilisasi pasca operasi
Cidera dengan luka terbuka / infeksi
memerlukan splinting yang mudah
dibuka agar perawatan jaringan luka
mudah dilakukan
TEKNIK PEMASANGAN BANDAGE
STUMP BANDAGE
REMOVAL CAST
Ekstermitas Atas

Ekstermitas Bawah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Perfusi jaringan Tidak efektif (ekstremitas) terkait dengan pembengkakan
& pengegipan.
Tujuan Intervensi : mempertahankan perfusi jaringan yang memadai Nyeri
yang berhubungan dengan terpasangnya gips
Intervensi :
1. Tinggikan ekstremitas atas tingkat jantung.
2. Observasi pengisian kapiler, warna kulit dan kehangatannya pada
bagian distal daerah yang fraktur.
3. Hindari memegang gips yang masih basah dengan jari.
4. Anjurkan kepada pasien, agar sesering mungkin menggerakkan
anggota tubuh bagian distal yg tidak terpasang Gips.
5. Segera bawa ke RS / Klinik terdekat, bila ada keluhan kesemutan /
mati rasa, pucat pada ujung ekstermitas.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kondisi penyakit & casting
• Tujuan: meminimalkan efek mobilitas
• Intervensi :
1. Motivasi pasien untuk bergerak senormal mungkin.
2. Motivasi pasien tentang kepatuhan dengan latihan yang ditentukan.
3. Reposisi & mengubah pasien sering.

Keterbatasan ADL yang berhubungan dengan terpasangnya gips


• Tujuan: Memaksimalkan ADL
• Intervensi :
1. Kaji tingkat pengetahuan Klien dan keluarga tentang pembatasan
aktifitas.
2. Kolaborasi denga FT untuk latihan aktifitas dan pemakaian alat bantu.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NYERI AKUT berhubungan dengan Kejang otot, Gerakan fragmen tulang,
edema, dan cedera pada jaringan lunak Traksi / perangkat imobilitas Stres,
kecemasan
• Tujuan: Nyeri berkurang , Skala 0 - 1
• Intervensi :
1. Atur posisi pasien, terutama bagian tubuh yg dipasang gips
2. Kaji lokasi, intensitas dan type/skala nyeri
3. Dorong menggunakan tehnik manajemen stress, contoh : relasksasi,
latihan nafas dalam, imajinasi visualisasi, sentuhan.
4. Kolaborasi pemberian anti nyeri
PENKES POST CASTING
• GIPS TIDAK BOLEH KENA AIR
• BILA GATAL, TIDAK BOLEH DIGARUK2 DENGAN
BATANG LIDI ATAU ALAT LAIINYA
• BILA KESEMUTAN S.D MATI RASA SEGERA BAWA KE
RS UNTUK DIEVALUASI ATAU DIBUKA
• AJARKAN ROM SEMAKSIMAL MUNGKIN SESUAI
DENGAN KASUSNYA
• MINUM OBAT TERATUR
• AJARI / KOLABORASI DGN FT UNTUK PENGGUNAAN
ALAT BANTU
• KONTROL SCR TERATUR

Anda mungkin juga menyukai