ANGGOTA:
1. ANDIEN PUTRI WIJAYA
2. APRILIA REGINA SWASTIKA
3. FEBRINA ADHAZYA RISWANDANI
4. FITRIANA SYAKIIRA PUTRI
5. RIA DEVI NURCHAYANI
6. WAFIQ NURJANAH
ADRENERGIK DAN ADRENOLITIK
2. Isoprenalin
Efek samping terutama terjadi pada dosis tinggi,berupa efek jatung (takikardia)
dan efek sentral (gelisah, rasa takut, sukar tidur, gemetar dan lain-lain).
3. Orsiprenalin
Khasiat sama dengan isoprenalin tetapi mulai kerjanya lebih lambat.
4. Fenilefrin
Efek samping obat ini dapat menimbulkan hipertensi pada bayi jika digunakan
pada ibu menyusui.
5. Efedrin
Efek samping:
Efek sentral pada dosis biasa, seperti gelisah, nyeri kepala, cemas,dan sukar tidur pada dosis
biasa dapat menimbulkan tremor dan debar jantung.
7. Amfetamin
Amfetamin termasuk psikostimulansia yang mengstimulansi SPP, aktivitas fisik, serta
meningkatkan mental, kepercayaan diri, dan prestasi, sebaliknya rasa ngantuk dan keletihan
(sementara).
ADRENOLITIK (SIMPATOLITIK)
Adrenolitik adalah zat yang melawan sebagian atau seluruh aktivitas susunan simpatik.
Berdasarkan mekanisme dan titik tangkap kerjanya, adrenolitik dapat di bagi menjadi tiga
kelompok :
1. Penyekat 𝛼 (𝛼-simpatolitik)
Zat ini memblokir reseptor 𝛼 yang banyak trdapat di jaringan otot polos, khususnya pada
pembuluh kulit dan mukosa. Efek utamanya adalah vasodilatasi perifer sehingga banyak digunakan
pada hipertensi dan hipertrofi prostat.
2. Penyakit 𝛽 (𝛽-simpatolitik)
Awalnya penyekat 𝛽digunakan untuk gangguan jantung (aritmia, angina pektoris). Namun,
sejak tahun 1980-an obat ini lebih banyak digunakan sebagai antihipertensi. Obat ini dibagi menjadi
2, yaitu:
Penyekat 𝛽-1 selektif: zat yang memiliki aktivitas melawan efek stimulasi jantung oleh
adrenalin dan NA (reseptor 𝛽-1), misalnya atenolol dan metoprolol.
Penyekat 𝛽-1 nonselektif: zat yang menghambat efek bronkodilatasi (reseptor 𝛽-2), misalnya
alprenolol.