Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 1

OBAT GANGGUAN SISTEM SARAF OTONOM

ANGGOTA:
1. ANDIEN PUTRI WIJAYA
2. APRILIA REGINA SWASTIKA
3. FEBRINA ADHAZYA RISWANDANI
4. FITRIANA SYAKIIRA PUTRI
5. RIA DEVI NURCHAYANI
6. WAFIQ NURJANAH
ADRENERGIK DAN ADRENOLITIK

Adrenergik (simpatomimetik) adalah zat yang dapat


menimbulkan (sebagian) efek yang sama dengan stimulasi susunan
saraf simpatik dan melepaskan noradrenalin (NA) di ujung saraf-
sarafnya.
Adrenergik dibagi dalam 2 kelompok:
1. Reseptor alfa (𝛼)
2. Reseptor beta (𝛽)
Reseptor 𝛼 lebih peka bagi NA, sedangkan reseptor 𝛽 lebih sensitif
bagi isoprenalin.
Umumnya, stimulasi pada masing-masing reseptor akan
menghasilkan efek sebagai berikut.
 Reseptor 𝛼-1
 Reseptor 𝛼-2
 Reseptor 𝛽-1
 Reseptor 𝛽-2
PENGGOLONGAN ADRENERGIK
Adrenergik dibagi menjadi 2, yaitu:
a) Zat yang bekerja langsung. Kebanyakan katekolamin bekerja langsung pada
reseptor organ tujuan, antara lain adrenalin, NA, dan isoprenalin.
b) Zat yang bekerja tidak langsung. Noradrenalin disintetis dan disimpan diujung-
ujung saraf adrenergis dan dapat dibebaskan dari depotnya dengan jalan
merangsang saraf yang bersangkutan, dan dapat pula dengan perantaraan obat-
obatan, seperti efedrin, amfetamin, guanetidin, dan reserpine.
Penggolongan adrenergik juga dapat dilakukan berdasarkan jenis reseptor yang
khusus distimulasi oleh obat, yaitu:
 Efek 𝛼+𝛽:Adrenalin, efedrin, dan dopamin.
 Efek 𝛽 :NA, fenilefrin, nafazolin, dan turunan.
Adrenergik dapat digolongkan secara kimiawi yakni:

a) Derivat Feniletilamin:katekolamin, fenilefrin, efedrin,


amfetamin, dan turunanya.
b) Derivat imidazolin:silometazolin, nafazolin,dan
turunanya yang berkhasiat dekongesif (menciutkan)
mukosa hidung.
 Penggunaan Adrenergik
1) Pada syok
2) Pada asma
3) Pada hipertensi
4) Sebagai vasodilator
5) Pada pilek (rinitis)
6) Sebagai midriatikum
7) Pada obesitas
8) Sebagai penghambat his dan pada nyeri haid
 Efek Samping Adrenergik

Pada dosis biasa,adrenergik dapat menimbulkan efek samping


terhadap jantung dan SSP,yaitu takikardia dan jantung berdebar,nyeri
kepala,dan gelisah.Adrenergik harus digunakan dengan hati-hati pada
pasien yang mengidap infrak jantung,hipertensi,dan hipertirosis.
 Informasi Obat Adrenergik
1. Epinefrin
Efek samping yang terpenting adalah dosis yang tinggi menimbulkan nekrosis
pada jari akibat vasokonstriksi dan akhirnya kolaps.

2. Isoprenalin
Efek samping terutama terjadi pada dosis tinggi,berupa efek jatung (takikardia)
dan efek sentral (gelisah, rasa takut, sukar tidur, gemetar dan lain-lain).

3. Orsiprenalin
Khasiat sama dengan isoprenalin tetapi mulai kerjanya lebih lambat.

4. Fenilefrin
Efek samping obat ini dapat menimbulkan hipertensi pada bayi jika digunakan
pada ibu menyusui.
5. Efedrin
Efek samping:
Efek sentral pada dosis biasa, seperti gelisah, nyeri kepala, cemas,dan sukar tidur pada dosis
biasa dapat menimbulkan tremor dan debar jantung.

6. Derivat Imidazolin (Oksimetazolin, Silometazolin, Nafazolin)


Efek samping:
Bayi dan anak kecil sebaiknya jangan diberikan lama dengan obat ini karena dapat
diabsorpsi dari mukosa dengan menimbulkan depresi SPP.

7. Amfetamin
Amfetamin termasuk psikostimulansia yang mengstimulansi SPP, aktivitas fisik, serta
meningkatkan mental, kepercayaan diri, dan prestasi, sebaliknya rasa ngantuk dan keletihan
(sementara).
 ADRENOLITIK (SIMPATOLITIK)
Adrenolitik adalah zat yang melawan sebagian atau seluruh aktivitas susunan simpatik.
Berdasarkan mekanisme dan titik tangkap kerjanya, adrenolitik dapat di bagi menjadi tiga
kelompok :
1. Penyekat 𝛼 (𝛼-simpatolitik)
Zat ini memblokir reseptor 𝛼 yang banyak trdapat di jaringan otot polos, khususnya pada
pembuluh kulit dan mukosa. Efek utamanya adalah vasodilatasi perifer sehingga banyak digunakan
pada hipertensi dan hipertrofi prostat.

2. Penyakit 𝛽 (𝛽-simpatolitik)

Awalnya penyekat 𝛽digunakan untuk gangguan jantung (aritmia, angina pektoris). Namun,
sejak tahun 1980-an obat ini lebih banyak digunakan sebagai antihipertensi. Obat ini dibagi menjadi
2, yaitu:
 Penyekat 𝛽-1 selektif: zat yang memiliki aktivitas melawan efek stimulasi jantung oleh
adrenalin dan NA (reseptor 𝛽-1), misalnya atenolol dan metoprolol.
 Penyekat 𝛽-1 nonselektif: zat yang menghambat efek bronkodilatasi (reseptor 𝛽-2), misalnya
alprenolol.

Anda mungkin juga menyukai