Anda di halaman 1dari 33

RAPITA ASMARA

Polimenorea Metroragia
Oligomenorea Hipermenorea
Amenorea Hipomenorea
HAID

 Menstruasi atau haid adalah


perdarahan uterus secara periodik
dan siklik, yang disertai pelepasan
endometrium. Umumnya panjang
siklus menstruasi adalah 28± 7 hari,
dengan lama menstruasi 4±2 hari.  Siklus menstruasi
Jumlah darah yang keluar rata-rata 20- dibagi menjadi 3
60 ml. Menstruasi pertama kalinya bagi fase, yaitu:
pada remaja perempuan disebut  Fase menstruasi
menarche.  Fase proliferasi
 Fase sekretorik
Gangguan haid dan siklusnya dalam masa
reproduksi dapat digolongkan dalam:
 Gangguan siklus haid
 Polimenorea
 Oligomenorea
 Amenorea
 Gangguan pendarahan di luar siklus haid:
 Metroragia
 Gangguan volume dan lama haid
 Hipermenorea
 Hipomenorea
• Siklus haid lebih pendek dari normal, yaitu kurang
dari 21 hari, perdarahan kurang lebih sama atau lebih
Definisi banyak daripada haid normal.

• Polimenorea dapat terjadi akibat adanya


ketidakseimbangan sistem hormonal pada aksis
hipotalamus-hipofisis-ovarium. Ketidak seimbangan
hormon tersebut dapat mengakibatkan gangguan pada
Etiologi proses ovulasi (pelepasan sel telur) atau memendeknya
waktu yang dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu siklus
menstruasi normal sehingga didapatkan menstruasi yang
lebih sering.
Gejala Diagnosis

Diagnosis dan pengobatan


-Gejala berupa siklus membutuhkan pemeriksaan
kurang dari 21 hari (lebih hormonal dan laboratorium
pendek dari 25 hari) lain.
-Dalam satu bulan bisa
mengalami dua kali
menstruasi
-Anemia dan stress
 Polimenorea yang berlangsung terus menerus dapat
menimbulkan gangguan hemodinamik tubuh akibat
darah yang keluar terus menerus. Disamping itu,
polimenorea dapat juga akan menimbulkan keluhan
berupa gangguan kesuburan karena gangguan
hormonal pada polimenorea mengakibatkan
gangguan ovulasi (proses pelepasan sel telur)
 Keadaan polimenorea ini dapat diperbaiki
dengan menggunakan terapi hormonal.
Stadium proliferasi dapat diperpanjang dengan
estrogen dan stadium sekresi dapat
diperpanjang dengan kombinasi estrogen-
progesteron.
Definisi Etiologi

 Siklus haid lebih panjang  Penyebabnya adalah


dari normal, yaitu lebih gangguan hormonal,
dari 35 hari, dengan ansietas dan stress,
perdarahan yang lebih penyakit kronis, obat-
sedikit. Umumnya pada obatan tertentu, bahaya di
kasus ini kesehatan tempat kerja dan
lingkungan, status
penderita tidak terganggu penyakit nutrisi yang
dan fertilitas cukup baik. buruk, olah raga yang
berat, penurunan berat
badan yang signifikan.
 Gejala oligomenorrhea terdiri dari periode menstruasi
yang lebih panjang dari 35 hari dimana hanya
didapatkan 4-9 periode dalam 1 tahun. Beberapa wanita
dengan oligomenorrhea mungkin sulit hamil. Bila kadar
estrogen yang menjadi penyebab, wanita tersebut
mungkin mengalami osteoporosis dan penyakit
kardiovaskular. Wanita tersebut juga memiliki resiko
besar untuk mengalami kanker uterus
Pemeriksaan Laboratorium
pemeriksaan panggul & pap tes.
Pemeriksaan Fisik & Riwayat Siklus Untuk mengetahui penyebab tertentu
Menstruasi dari oligomenore, dapat juga melakukan
 Untuk diagnosisoligomenore, biasanya tes kehamilan & tes darah untuk
perlu ditanyakan mengenai riwayat mengetahui kadar hormon tiroid.
menstruasi dari pasien secara detail,
termasuk apa masalahnya, berapa lama
sudah terjadi, & adanya pola lain yang Pemeriksaan Lanjutan
mungkin diketahui pasien.
 Pada beberapa kasus tertentu, akan
 Selain itu juga memerlukan informasi disarankan untuk dilakukan
mengenai diet pasien, pola latihan fisik, pemeriksaan lain seperti USG, sinar
aktifitas seksual, penggunaan X atau scan tulang, bahkan MRI
kontrasepsi, penggunaan obat-obatan untuk melihat ada atau tidaknya
atau prosedur operasi yang pernah tumor yang mempengaruhi
dijalani. kemudian akan melakukan hipotalamus atau kelenjar pituari.
pemeriksaan fisik
 Komplikasi yang paling menakutkan adalah
terganggunya fertilitas dan stress emosional pada
penderita sehingga dapat meperburuk terjadinya
kelainan haid lebih lanjut. Prognosa akan buruk bila
oligomenorrhea mengarah pada infertilitas atau tanda
dari keganasan
 Disesuaikan dengan penyebab: Perbaikan status gizi
pada penderita dengan gangguan nutrisi dapat
memperbaiki keadaan oligomenorrhea. Oligomenorrhea
sering diobati dengan pil KB untuk memperbaiki
ketidakseimbangan hormonal. Pasien dengan sindrom
ovarium polikistik juga sering diterapi dengan
hormonal. Bila gejala terjadi akibat adanya tumor,
operasi mungkin diperlukan. Pengobatan alternatif
lainnya dapat menggunakan akupuntur atau ramuan
herbal.
Definisi
 Keadaan dimana tidak adanya haid selama minimal 3
bulan ber turut-turut. Sehingga Amenorra didefinisikan
sebagai keterlambatan menstruasi lebih dari tiga bulan
berturut-turut, menstruasi perempuan teratur setelah
mencapai usia 18 tahun.
Fisiologis : sebelum menarche yaitu hamil
dan laktasi, dan menopause senium

Kelainan congenital

Didapatkan: infeksi genitalia, tindakan


tertent, kelainan hormonal, tumor pada
poros hipotalamus, hipofisis atau ovarium,
kelainan dan kekurangan gizi
amenorea primer: Amenorea
sekunder: Amenorea fisiologis
dimana seorang
pernah mengalami (normal):
perempuan tidak menstruasi dan seorang perempuan
mengalami selanjutnya sejak lahir sampai
menstruasi sejak berhenti lebih dari mencapai menarch
kecil. tiga bulan
 Tanda amenorea adalah tidak didapatkannya haid
pada usia 16 tahun, dengan atau tanpa
perkembangan seksual sekunder (perkembangan
payudara, perkembangan rambut pubis), atau
kondisi dimana wanita tersebut tidak mendapatkan
haid padahal sebelumnya sudah pernah
mendapatkan haid.
 Amenorrhea primer : apabila didapatkan
adanya perkembangan seksual sekunder
maka diperlukan pemeriksaan organ dalam
reproduksi (indung telur, rahim, perekatan
dalam rahim). Melalui pemeriksaan USG,
histerosal pingografi, histeroskopi dan
magnetic resonance imaging (MRI), apabila
tidak didapatkan tanda-tanda perkembangan  Pada amenorrhea sekunder
seksualitas sekunder maka diperlukan maka dapat dilakukan
pemeriksaan kadar hormone FSH dan LH pemeriksaan thyroid
setelah kemungkinan kehamilan disingkirkan stimulating hormon (tsh)
karena kadar hormone thyroid
dapat mempengaruhi kadar
hprmone prolaktin dalam
tubuh.
 Komplikasi yang paling ditakutkan adalah infertilitas.
Komplikasi lainnya adalah tidak percaya dirinya penderita
sehingga dapat mengganggu kompartemen IV dan terjadilah
lingkaran setan terjadinya amenorrhea. Komplikasi lainnya
muncul gejala-gejala lain akibat hormone seperti
osteoporosis.
Penatalaksanaan amenorea dapat dilakukan
dengan terapi, namun tergantung dengan
etiologinya. Secara umum dapat diberikan
hormon-hormon yang merangsang ovulasi,
iradiasi dari ovarium dan pengembalian
keadaan umum, menyeimbangkan antara
kerja-rekreasi dan istirahat
Metrorrhagia adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak
ada hubungannya dengan haid.
Perdarahan ini tampak berpisah dan dapat dibedakan dari
haid atau 2 jenis perdarahan ini menjadi satu, yaitu
menorrhagia dan menometrorrhagia.
Ovulatoris

An
ovulatoris

Penyakit
Sistemik
Siklus menstruasi normal adalah 24 – 35 hari.

Perdarahan terjadi diantara dua kejadian menstruasi.

Perdarahan terjadi dengan konsistensi bercak-bercak


 Anamnesa:
Perlu ditanyakan bagaimana mulainya perdarahan, apakah didahului oleh
siklus yang pendek atau oleh oligomenore atau amenorhe, sifat
perdarahan
 Pemeriksaan umum
 Pemeriksaan gynecologik
 Pada pubertas tidak perlu dilakukan kerokan untuk menegakan diagnosis.
Pada wanita umur 20-40 tahun kemungkinan besar adalah kehamilan
terganggu, polip, mioma submukosum,
 Dilakukan kerokan apabila sudah dipastikan tidak mengganggu
kehamilan yang masih bisa diharapkan
Androgen : propionas
 Esterogen : valeras
testosteron 50 mg IM. Hormon
estradiol 20 mg IM.
Esterogen yang tinggi
ini memiliki umpan balik
kadar darahnya positif dari perdarahan uterus
mengakibatkan akibat hiperplasia
perdarahan berhenti. endometrium.

Progesteron : kaproas hidroksi-


progesteron 125 mg IM.
Injeksi progesteron bermanfaat
untuk mengimbangi pengaruh
esterogen terhadap
endometrium.
 Hipermenorea atau menoragia adalah perdarahan yang
terjadi pada masa menstruasi dengan jumlah yang
banyak dapat disertai gumpalan darah bahkan disertai
dismenorhea.
 Menoragia juga merupakan perdarahan haid yang jumlah
total darahnya melebihi 80 ml dalam satu siklus, dan
durasi lebih dari 7 hari, untuk frekuensi ganti pembalut dapat
lebih dari 2-5 kali dalam sehari.
ETIOLOGI

 Penyebab menoragia sangat dipengaruhi


kondisi dalam uterus. Yang berkaitan
dengan fibrin dan platelet yang GEJALA
mempengaruhi proses pembekuan
darah. Hal ini dapat terjadi apabila Tanda klinis dan laboratoris, gejala
terdapat gangguan pembekuan darah,
yang dapat diketahui adalah :
misalnya pada penyakit von  Anemia merupakan penemuan
laboratorium yang paling sering
Willebrands dan trombositopenia. terjadi
 Dapat pula disebabkan karena adanya  Perdarahan lebih dari 80 ml.
adanya polip, mioma, dan hiperplasia  Menstruasi lebih lama dari
endometrium. mioma uteri, kelainan normal.
endokrinologik.  Dapat disertai gumpalan-
 Penyakit lain yang mungkin untuk gumpalan darah.
menyebabkan terjadinya perdarahan  Kram selama haid yang tidak bisa
abnormal adalah kelainan ginjal atau dihilangkan dengan obat-obatan.
kelainan pada hati.  Penderita juga sering merasakan
kelemahan, pusing, muntah dan
mual berulang selama haid.
Komplikasi dari hipermenorea ialah pendarahan, hal ini
terjadi karena pada siklus anovulasi, perkembangan
folikel terjadi dengan adanya stimulasi dari FSH, tetapi
dengan berkurangnya LH, maka ovulasi tidak terjadi.
Kebanyakan siklus anovulasi berlangsung dengan
pendarahan yang normal, namun ketidakstabilan
poliferasi endometrium yang berlangsung tidak
mengakibatkan pendarahan hebat.
Adapun penatalaksanaan yang dapat dilakukan untuk menangani kasus
menoragia adalah sebagai berikut :
 Penanganan Menoragia dilakukan dengan melihat penyebab perdarahan,
apakah disebabkan oleh infeksi, kelainan patologi, kelainan organik,
AKDR, kelainan koagulasi atau penyakit neoplasia,apabila disebabkan
oleh hal-hal tersbut, penatalaksanaan segera dikolaborasikan
dengan dokter Spesialis
 Apabila tidak ditemukan adanya kelainan patologi, perdarahan
berkelanjutan dapat dilakukan terapi secara farmakologik. dapat
memberikan provera 10 mg per oral, 1x1 selama 10 hari, dimulai pada
hari ke-15 atau hari ke-16. Dan dapat juga diberikan DepoProvera 150 mg
secara IM
 Apabila perdarahan menoragia terjadi karena kelainan organik dapat
dilakukan tata laksana bedah, yaitu dilatasi dan kuretase, serta histeroskopi .
DEFINISI ETIOLOGI

Merupakan perdarahan  Konstitusi


haid yang lebih  Uterine
pendek dan atau lebih  Hormonal
sedikit dari norma  Gugup dan Emosional
 Penyebab Lain
Salah satu penyebab adalah
sindrom hypomenorrhea
Asherman's (adhesi intra
uterus), yang hypomenorrhea
mungkin satu-satunya tanda
yang jelas
kadang-kadang
hanya berupa
spotting.
Waktu haid singkat, jumlah
darah haid sangat sedikit
(<30cc),
 Tidak perlu terapi jika siklus ovulatoar subsitusi hormon
Estrogen dan Progesteron bila perlu induksi ovulasi jika
siklus anovulatoar dan menginginkan anak. Tindakan yang
dapat perawat lakukan diantaranya yaitu menenangkan dan
men gurangi kecemasan pasien/klien dan merujuk ke fasilitas
yang lebih lengkap
Dismenorea

Pre Menstrual Syndrome/Tension


TERIMAKASIH
 THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai