Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN JAGA IGD

Rabu, 22 Januari 2020

Oleh :
Agri Yanesri
Pembimbing :
dr. Dian Kurnia, Sp.B(K)Onk.
KEPANITERAAN KLINIK BEDAH
RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
KASUS
Identitas Pasien
Nama : Tn. A

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 47 Tahun

Alamat : Kota Bengkulu

Agama : Islam

Masuk IGD : Rabu, 22 Januari 2020, pukul 18.20 WIB


ANAMNESIS

Keluhan Utama
Benjolan di buah zakar kiri yang menetap sejak ± 2 jam
sebelum masuk rumah sakit.
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dengan keluhan ada benjolan di buah zakar kanan yang
menetap sejak ± 2 jam sebelum masuk rumah sakit. Benjolan berbentuk bulat
lonjong lonjong, dengan permukaan yang rata dan warna sama seperti warna kulit
sekitar. Permukaan benjolan rata dengan konsistensi lunak, benjolan tidak dapat
digerakkan. Awalnya benjolan berukuran kecil dan masih dapat dimasukkan
secara manual, sejak 4 bulan terakhir benjolan semakin membesar dan saat ini
benjolan tidak dapat dimasukkan kembali. Biasanya benjolan keluar ke buah zakar
pada saat pasien batuk, mengedan, bekerja berat seperti mengangkat tumpukan
buku di kantor dan saat pasien kelelahan.
Apabila pasien beristirahat dan sedang berbaring benjolan akan mengecil dan menghilang.
Pasien sudah merasakan hal seperti ini selama ± 8 bulan yang lalu tetapi tidak pernah berobat ke
dokter karena keluhan akan hilang dengan sendirinya. Pasien tidak pernah mengalami trauma
pada daerah buah zakar, lipat paha, maupun pada perut sebelumnya. Keluhan demam, mual,
muntah, perut kembung disangkal. Tidak ada keluhan pada BAB dan BAK
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sudah mengalami hal serupa sejak ± 8 bulan yang lalu, awalnya benjolan berukuran kecil
dan lama kelamaan semakin besar, akan tetapi benjolan masih dapat dimasukkan secara manual
dan akan menghilang saat pasien berbaring.
Riwayat penyakit diabetes mellitus, asma, dan jantung tidak ada
Pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi tetapi jarang berobat teratur
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama dengan pasien.
Riwayat Kebiasaan
Pasien bekerja di bagian asset, sering bekerja dilapangan dan sering mengangkat barang.
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : GCS = 15 (E4V5M6)
 Vital Sign
 TD : 130/90 mmHg
 Nadi : 76 x/menit, isi dan tegangan cukup
 Pernapasan : 20 x/menit, regular
 Suhu : 36 ⁰C
 SpO2 : 99%
Status generalis

Kepala Tidak ditemukan kelainan

Mata Tidak ditemukan kelainan

Hidung Tidak ditemukan kelainan

Telinga Tidak ditemukan kelainan

Mulut Tidak ditemukan kelainan

Leher Tidak ditemukan kelainan


THorax

Pulmo I gerakan dinding dada simetris kiri kanan saat statis

P Stem fremitus normal dan simetris kanan = kiri

P Sonor di kedua lapangan paru

A Suara napas vesikuler normal, tidak ada wheezing dan tidak ada rhonki

Cor I Iktus kordis tidak terlihat

P Iktus Cordis tidak teraba

P Tidak dilakukan

A Bunyi Jantung I-II normal, irama reguler, tidak ada bunyi murmur dan
gallop
Abdomen I Datar, tidak ditemukan jejas

P Supel

P Timpani pada seluruh lapang abdomen

A Bising usus normal

Extrimitas Superior dan Akral hangat


inferior CRT < 2 detik
Status lokalis
Regio Genitalia
Inspeksi : Tampak massa dengan bentuk bulat lonjong lonjong ukuran sebesar bola kasti di
daerah skrotum dextra, berwarna seperti warna kulit sekitarnya dan tidak terdapat tanda-tanda
peradangan.
Palpasi : Permukaan rata, tidak nyeri, massa teraba lunak, fluktuasi(-), testis tidak teraba.
Auskultasi: BU (-).
Pemeriksaan transluminasi (-).
Laboratorium
Hemoglobin : 15,0 gr/dL
Hematokrit : 47 %
Trombosit : 291.000 sel/mm3
Leukosit : 9.200 /mm3
GDS : 167 mg/dL
Ureum : 38 mg/dL
Creatinin : 1,4 mg/dL
DIAGNOSIS
Hernia skrotalis dextra irreponible
TATALAKSANA

IVFD RL 20 gtt/menit
Inj. Ketorolac 3x1 amp (jika nyeri)
Rencana operasi Hernioraphy
LAPORAN OPERASI
•Penderita supine dalam spinal anastesi
•Dilakukan tindakan aseptic dan antiseptic
•Dilakukan insisi pada daerah inguinal dextra
•Setelah kulit dibuka, subkutis dan jaringan lemak dibuka, tampak musculus aponeurosis obliqus
eksternus yang merupakan dinding kanalis inguinalis
•Setelah dibuka lakukan eksplorasi untuk membuka kantong hernia
•Saat dilakukan eksplorasi tampak isi hernia berupa omentum yang masih viable
•Isi hernia direposisi agar masuk kembali ke cavum abdomen, kantong hernia dijahit dan diikat
setinggi mungkin lalu dipotong
•Dilanjutkan memperkuat dinding posterior kanalis inguinalis dengan menggunakan mesh
•Perdarahan dirawat
•Dinding abdomen dijahit lapis demi lapis dan luka operasi ditutup
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai