Anda di halaman 1dari 17

Konstitusi dan UUD 1945

Konstitusi

 Konstitusi berasal dari bahasa Perancis, constituer, yang


berarti membentuk.
 Dalam bahasa latin, konstitusi merupakan gabungan dari
dua kata, yakni Cume yang memiliki arti “bersama dengan”
dan Statuere berarti ”membuat sesuatu agar berdiri” atau
“mendirikan, menetapkan sesuatu.”
Konstitusi, Konstitusional, Konstitualisme

 Konstitusi: segala ketentuan dan aturan mengenai


ketatanegaraan (UUD).
 Konstitusional ; suatu tindakan atau perilaku yang berdasar
konstitusi
 Konstitualisme; paham yang membatasi kekuasaan dan
jaminan hak rakyat melalui konstitusi.
 Di Eropa dibedakan pengertian Constitution (verfassung)
dengan Undang-Undang Dasar (Groundwet)
Sejarah Konstitusi

 Istilah konstitusi sebenarnya telah dikenal sejak zaman Yunani


kuno dengan istilah Politeia yang memiliki arti sama dengan
konstitusi dan terdapat juga istilah Nomia yang diartikan
sama dengan undang-undang biasa. Kedua istilah ini
dikemukakan oleh Aristoteles.
 Dalam budaya Yunani, istilah Konstitusi berhubungan erat
dengan ‘Resblica Constituere” (raja adalah pembuat
konstitusi).
Sejarah Konstitusi

 Pada abad pertengahan, ada tuntutan perjanjian dimana


Raja dapat diminta pertanggungjawabannya, mala muncul
Leges Fundamentalis.
 Tahun 1925, Raja John (Inggris) dipaksa para bangsawan
untuk mengakui hak mereka yang dicantumkan dalam
Magna Charta (Charter of English Liberties)
 Tahun 1976 lahir Virginia Bill of Rights, lalu mlahir Konstitusi
Amerika tanggal 17 September 1787
Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Konstitusi

 Unsur Konstitusi:
1) Perwujudan perjanjian masyarakat
2) Piagam HAM
3) Kerangka bangunan pemerintah
Tujuan Konstitusi:

 Memberi batas dan pengawasan kekuasaan politik


 Melepas kontrol kekuasaan dari penguasa sendiri
 Memberibatasan ketetapan bagi para penguasa
dalam menjalankan kekuasaannya.
Motivasi munculnya konstitusi:

1. Keinginan rakyat untuk menjamin hak-haknya


2. Keinginan, baik dari perintah maupun yang memerintah
untuk menyenangkan rakyat
3. Keinginan para pembentuk negara untuk menjamin adanya
penyelenggaraan ketatanegaraan yang pasti dan
membahagiakan rakyatnya.
4. Keingingan untuk menjamin adanya kerjasama dan
kesepahaman
Nilai konstitusi:

1)Nilai Normatif
2)Nilai nominal
3)Nilai Semantik
Sejarah Konstitusi di Indonesia
….
Perubahan Konstitusi Negara

 Caranya:
1) Beberapa kekuatan primer
2) Perubahan yang diatur dalam konstitusi
3) Penafsiran secara hokum
4) Kebiasaan yang terdapat dalam bidang ketatanegaraan
Prosedur perubahan konstitusi:

1. Sidang Badan Legislatif


2. Referendum
3. Negara bagian dalam negara federal menyetujui
4. Musyawarah khusus
Prosedur perubahan konstitusi:

 Perubahan dilakukan legislatif dengan pembatasan


 Perubahan dilakukan melalui referendum
 Perubahan dilakukan oleh sejumlah negara bagian
 Konvensi
Dalam UUD 45 Pasal 37:

1)2/3anggota MPR hadir


2)Putusan disetujui 2/3 jumlah anggota
yang hadir
Tujuan amandemen:

1. Meyempurnakan aturan dasar mengenai tata negara


2. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan
pelaksanaan demokrasi
3. Menyempurnakan aturan dasar mengenai
penyelenggaraan negara melalui pembagian kekuasaan
yang lebih tegas dengan system ‘check and balances” dan
pembentukan Lembaga negara baru sesuai kebutuhan.
4. Melengkapi aturan dasar mengenai eksistensi negara
Prinsip dasar yang tidak dapat diubah
pada saat amandemen UUD 45;

1) Pembukaan UUD 45
2) NKRI
3) Sistem presidensiil
4) Norma dasar dalam penjelasan ke pasal-
pasal
5) Pendekatan adendum
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai