Inflasi
1
Nama Kelompok :
1. Dhienisa Rahmadianti
2. Mega Jaonar
3. Oktavia Brian L.M
4. Rindi Ardianti
5. Rizka Dinda T
2
Pengangguran
Salah satu ukuran keberhasilan
pengelolaan ekonomi suatu negara
tingkat pengangguran
Pengangguran (unemployment), tidak
berkaitan dengan mereka yang tidak bekerja,
tetapi dengan mereka yang belum
mendapatkan pekerjaan.
3
Penduduk, angkatan kerja, dan pengangguran
Tahun
Uraian
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Total penduduk (000) 213.73 216.37 219.01 221.49 223.96 226.46 226.95
Penduduk usia kerja (000) 4 2 0 6 2 8 4
Angkatan kerja (000) 151.93 154.85 157.78 160.55 163.32 166.09 168.88
Penduduk bekerja (000) 6 8 0 0 0 0 0
Penganggur (000) 103.41 105.67 107.94 110.06 112.22 114.37 116.51
6 8 0 4 8 2 6
Penganggur (%)
92.057 94.048 96.310 99.984 101.94 105.25 108.96
11.359 11.630 11.630 10.080 1 4 9
11,0 % 11,0 % 10,8 % 9,2 % 10.287 9.118 7.547
9,2 % 8,0 % 6,5 %
4
Kategori penganggur
Berdasar alasan mengapa menganggur.
1. Penganggur friksional menganggur karena sedang dalam
proses peralihan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lainnya.
Alasan: pindah perusahaan, pindah lokasi/kota penganggur
sukarela (voluntary unemployment).
5
Berdasar seberapa intensif dia menganggur.
6
Bagaimana pengangguran diukur?
7
Mengapa setiap negara selalu ada pengangguran.
Permintaan
Tenaga kerja
0 LD LE LS
Kuantitas
tenaga kerja
9
Penyebab lain timbulnya pengangguran.
10
Pola perkembangan kependudukan.
Negara Transisi ke- Negara maju Pertumbuhan
miskin dan pendudukan Penduduk nol
berkembang
kelahiran
dan
kematian
per 1000
angka kelahiran
tingkat kematian
tahap-I tahap-II tahap-III tahap-IV waktu
kenaikan
alamiah
per 1000 tahap-I tahap-II tahap-III tahap-IV
penduduk
waktu
11
Hukum Okun.
Untuk setiap penurunan 2 persen
GDP yang berhubungan dengan GDP
4 potensial, angka pengangguran
meningkat sekitar 1 persen
2
Hukum Okun
Perubahan
dalam tingkat
pengangguran 0
-2
-4
-2 0 2 4 6 8 10 Perubahan dalam GDP (%)
12
Penanggulangan Pengangguran.
14
Seberapa jauh Pengangguran perlu ditekan.
15
Inflasi
Inflasi: didefinisikan sebagai kecenderungan
kenaikan harga secara umum.
Kecenderungan yang dimaksud bukan terjadi sesaat.
(lebaran, natal, tahun baru)
Kenaikan harga secara umum kenaikan harga
hanya pada salah atu jenis barang tidak termasuk
kategori inflasi
Tahun
Negara 2004 2005
2000 2001 2002 2003
Q1 Q4 Q1 Q2
Indonesia 9,35 12,55 10,00 5,1 5,1 6,4 8,8 7,8
Malaysia 1,5 1,2 1,7 1,2 1,0 2,1 2,6 3,2
Thailand 1,5 0,8 1,6 1,8 2,3 2,9 3,2 5,3
Filipina 4,3 3,9 2,6 3,1 3,8 7,9 8,5 7,1
Korea selatan 2,2 3,2 3,2 3,4 3,1 3,0 3,1 2,5
Hongkong -3,7 -1,2 -1,5 -1,9 -2,1 0,2 0,8 1,2
Taiwan 1,3 -1,7 0,8 -0,1 0,9 1,6 2,3 2,4
Singapura 1,4 0,6 0,4 0,7 1,3 1,5 0,4 -0,2
17
Penghitungan Inflasi
Penghitungan inflasi didasarkan atas perubahan
harga:
Inflasi = (P1 –P0)/P0
18
Jenis Inflasi:
Menurut besarnya:
1. Inflasi ringan ( dibawah 10%)
2. Inflasi sedang ( antara 10% s/p 30%)
3. Inflasi berat ( 30% s/p 100%)
4. Hiperinflasi ( di atas 100%)
19
Berdasarkan sumber inflasi:
1. Demand pull inflation, inflasi karena tarikan
permintaan.
2. Cost push inflation, inflasi karena dorongan biaya.
20
Teori inflasi:
21