Anda di halaman 1dari 49

Biomol

imuno
hemato
introp
komunitas
86-103
SaSuKe#1 Let’s start with
86-103 Bismillah…

2
86.
Perempuan 22 thun. Merasa mudah lelah, gusi berdarah.
Penggunaan NAPZA disangkal. Pansitopenia, HCT
17,1% tidak ditemukan sel blast dan retikulosit 0,5%.
Pemeriksaan sumsum tulang didapatkan hiposeluler
dengan sebagian limfosit. Diagnosis?
a. Leukemia akut
b. Pansitopenia sekunder
c. TTP
d. Anemia aplastic
e. -
87.
Perempuan 30 tahun dengan keluhan demam sejak 3
hari. nyeri badan. PF petechie di lengan bawah kanan.
TD 110/80 n.103x/m, RR 20x/m, S :.38.5˚C. Hb 10 g/dL,
trombosit : 68.000/μL. leukosit. 7000/μL.

A. DHF grade 1: tourniquet +


B. DHF grade 2: perdarahan spontan
C. DHF grade 3: tanda-tanda kegagalan sirkulasi
D. DSS: nadi tidak teraba
E. ITP
DERAJAT DBD
1) Derajat 1 → demam dengan gejala tidak khas,
perdarahan hanya pada uji torniquet
2) Derajat 2 → + perdarahan spontan di kulit atau
perdarahan lain
3) Derajat 3 → + kegagalan sirkulasi, nadi cepat lemah,
tekanan nadi menurun ≤ 20 mmhg, hipotensi, sianosis
di sekitar mulut, kulit dingin, lembab, anak gelisah
4) Derajat 4 → profound syok /syok berat, nadi tidak
teraba, tekanan darah tidak terukur
88.
Seorang kepala puskesmas mengumpulkan seluruh staf
puskesmas seperti dokter umum, perawat, bidan,
apoteker, laboratorium, dan staff lainnya untuk
menentukan prioritas masalah kesehatan. Menggunakan
metode apa?
a. Delbeque
b. Hanlon
c. Bryant
d. Delphi
e. Scoring
Penentuan prioritas masalah
1) Skoring: PAHO, hanlon
2) Non skoring: delbeque, Delphi

• Delphi: Diskusi masalah oleh beberapa orang dengan keahlian yang sama
→ Identifikasi masalah oleh fasilitator → Mengirimkan kuesioner yang berisi
daftar masalah ke beberapa ahli → Para ahli mengisi kuesioner tersebut →
Fasilitator menerima kembali kuesioner yang sudah diisi → Merangkum
pendapat semua ahli→ Menentukan skala prioritas masalah
• Delbeque:
- Diskusi masalah oleh beberapa orang dengan keahlian yang berbeda
- Sebelumnya perlu diberikan penjelasan untuk menyamakan persepsi
terhadap masalah yang akan dibahas
- Identifikasi masalah oleh fasilitator → Setiap peserta diberikan kertas untuk
menuliskan peringkat urutan prioritas untuk setiap masalah secara tertutup
→ Kertas dikumpulkan dan hasilnya ditulis di papan → Nilai peringkat untuk
setiap masalah dijumlahkan → Jumlah yang lebih kecil berarti mendapatkan
prioritas lebih tinggi
PAHO (pan American health
association)
Menentukan prioritas masalah menurut 4 kriteria yaitu:
• Magnitude (M): prevalensi
• Severity (S): besarnya kerugian yang ditimbulkan
• Vulnerability (V): kemampuan untuk menghadapi masalah
• Community (C): tingkat perhatian masyarakat thdp
masalah
Masing-masing diberi nilai 1-5 kemudian dikalikan
M × S × V × C = nilai yang lebih besar, prioritas lebih tinggi
Metode Hanlon
Menentukan prioritas masalah menurut 4 kriteria yaitu:
• A= Besarnya masalah : 0-10 (kecil-besar)
• B= Tingkat keparahan : 0-10 (ringan-berat)
• C= kemudahan penanganan: 1-5 (sulit-mudah)
• D= PEARL, ya 1, tidak 0
P : Propriateness, yaitu kesesuaian dengan prioritas
berbagai kebijakan
E : Economic feasibility, yaitu biaya yang terjangkau
A : Acceptability, yaitu dapat diterima oleh masyarakat dan
instansi
R : Resources availability, yaitu ketersediaan sumber daya
L : Legality, yaitu dukungan dari aspek hukum dan peraturan
lainnya
89.
Seorang peneliti ingin melakukan studi case control
mengenai paparan asbes di industri dengan munculnya
ca paru. Berapa Odds rationya?

a. 20x30 / 120×130
b. 120x130 / 20x30
c. 30x130 / 20x120
d. 20x120 / 30x130
e. 30x150 / 20x150
Odds Ratio dan Relative Risk

A B
C D

• OR = Odd pada kelompok terjadinya penyakit /odd pada


kelompok tanpa penyakit
Odd = terpapar dan sakit /tidak terpapar dan sakit : terpapar
dan tidak sakit/tidak terpapar dan tidak sakit
A/C: B/D → AD/BC

• RR = resiko pada kelompok terpapar/resiko pada


kelompok tidak terpapar
= (a/a+b)/(c/c+d)
90.
Seorang dokter ingin melakukan uji eksperimen untuk
melihat keampuhan antibiotik baru terhadap ISK pada
wanita. Dokter membagi responsi menjadi dua bagian,
dan diberikan terapi yang sama. Baik dokter maupun
responden tidak ada yang tau obat yang benernya
bermanfaat dan plasebo. Apa metode sampling yang
digunakan :
a. Single blind
b. Sequence generation
c. Triple blind
d. Double blind
e. Random sampling
Jenis masking/blinding pada uji klinis
1. Uji klinis terbuka, baik peneliti maupun peserta
mengetahui obat yang diberikan. Biasanya pada studi
pendahuluan, akan dilanjutkan dengan uji random double
masking ATAU jika masking tidak mgkn dilakukan
2. Single blinding, salah satu pihak tidak mengetahui terapi
yang diberikan (seringnya peserta penelitian). Jika dokter
mengetahui terapi yang diberikan → jika dokter
mengetahui terapi yang diberikan akan cenderung terjadi
bias → dokter lbh memberi perthatian dan penilaian baik
pada kelompok perlakuan
3. Double blinding, peneliti dan peserta penelitian tidak
mengetahui pengobatan yang diberikan →
menghilangkan bias → GOLD STANDART pada uji klinis
4. Triple blinding, peniliti dan peserta serta penilai tidak
mengetahui obat yang diberikan → sering disebut double
blinding juga
91.
Perempuan hamil (lupa usia kehamilannya, tapi belum
aterm), datang ANC. Dilakukan pemeriksaan
toksoplasma, didapatkan IgM (-), anti IgG (+). Apakah
interpretasi dari pemeriksaan tsb?
A. Tokso negatif, pernah terinfeksi
B. Tokso negatif, kebal terhadap tokso
C. Tokso aktif sedang terinfeksi : IgM +
D. Tokso aktif, (lupa)
E. -
92.
92. Seorang wanita usia 32 tahun datang dengan nyeri
kepala hebat disertai penurunan. Keluhan disertai demam,
menggigil, dan berkeringat. Sebelumnya pasien baru pulang
dari Papua Barat. Pada pemeriksaan fisis: tekanan darah
110/60 mmhg, nadi: 118x/menit, pernafasan 22x/menit, suhu
38,5C. Pada apusan darah ditemukan:

Apa penyebabnya?
a.Plasmodium falciparum: terdapat penurunan kesadaran,
malaria serebral
b.Plasmodium vivax: inkubasi lama
c.Plasmodium ovale: inkubasi lama
d.Plasmodium malariae
e.Plasmodium knowlesi
92.

ACCOLE FORM/RING FORM


Pada early trofozoit

Khas pada p. falciparum


KHAS PLASMODIUM
Fase FALCIPARUM VIVAX OVALE MALARIAE

Ring Accole form Schuffner’s Schuffner’s -


(menempel di dot dot
dinding)
Trofozoit Headphone Schuffner’s Schuffner’s Band form
configuration dot dot (non
ameboid)
Schizont Star in the sky Schuffner’s Schuffner’s Ziemann’s
(replikasi dot dot dot
merozoit)
Gametosit Sausage/cresc - - -
ent/banana
KHAS PLASMODIUM

HEADPHONE STAR IN THE SKY


ACCOLE

BAND FORM
SCHUFFNER DOT
KHAS PLASMODIUM

ROSETTE
93.
Seorang pasien perempuan datang dengan keluhan nyeri
perut kanan atas sejak 2 hari yang lalu. Keluhan ini
disertai BAB lendir dan darah (+). Dari pemeriksaan fisik
semua dalam batas normal, ikterik (-). Dari pemeriksaan
laboratorium, leukosit 15.000 , SGOT dan SGPT
meningkat. Pemeriksaan feses menunjukkan adanya
trofozoit. Apa etiologi yang paling mungkin penyebab
keluhan di atas ?
A. Giardia Lamblia: watery diare tidak berdarah,
nukleus dua, flagel 4
B. Taenia
C. Schistosoma
D. Entamoeba histolitica: disentri amoeba, fase
trofozoit dan kista
E. Plasmodium falciparum: malaria serebral
94.
Seorang laki2 datang ke puskesmas dengan herpes
zooster tanpa komplikasi, keluhan nyer,i. Pasien tetap
mendapatkan pelayanan kesehatan meskipun kartu
BPJSnya tidak terdaftar di puskesmas tsb. Asas yg
dianut BPJS adalah

A. Dana amanat: dana dari masyarakat dan untuk


masyarakat, jika ada kelebihan dikembalikan ke
pemerintah dan jika ada kekurangan dikembalikan ke
pemerintah
B. Gotong royong: subsidi silang, saling membantu
C. Inatensi informasi??
D. Portabilita : bisa digunakan dimana saja tidak harus
mendaftar ke masing-masing faskes dulu
E. Nirlaba: tidak berorientasi pada laba
Sistem Jaminan Sosial Nasional

9
5 Prinsip
3 Azas Program • 1. Kegotong-
royongan
• 1. Jaminan • 2. Nirlaba
• 1. Kesehatan • 3. Keterbukaan
Kemanusiaan (BPJS Kesehatan) • 4. Kehati-hatian
• 2. Jaminan • 5. Akuntabilitas
• 6. Portabilitas
• 2. Manfaat Kecelakaan Kerja
• 3. Jaminan Hari Tua • 7. Kepesertaan
wajib
• 3. Keadilan • 4. Jaminan Pensiun • 8. Dana amanat
sosial bagi • 5. Jaminan • 9. Hasil
seluruh rakyat Kematian pengelolaan dana
(BPJS digunakan
Indonesia Ketenagakerjaan) seluruhnya untuk
pengembangan
program dan
sebesar-besarnya
untuk kepentingan
Adverse selection (asymetric Information) yaitu
keadaan tidak seimbang antara pengetahuan pemberi
pelayanan (provider) dengan pengguna jasa
pelayanan (klien/pasien) karena pasien ignorance,
provider yang menentukan jenis dan volume
pelayanan yang perlu dikonsumsi oleh pasien.

Untuk mengatasi Adverse selection ini sebaiknya


antara klien dan provider diberikan penjelasan yang
sama sehingga terjadi persamaan persepsi dan
informasi yang didapat dari penyelenggara asuransi.
95.
Seorang mahasiswa melakukan penelitian mengenai hubungan
derajat dehidrasi pada balita yang mengalami diare dengan usia
balita. Variabel derajat dehidrasi dibagi menjadi dehidrasi ringan,
sedang,dan berat. Sedangkat variabel independen diukur
berdasarkan usia balita. Penelitian tersebut menggunakan desain
penelitian cross sectional. Apakah uji hipotesis yang tepat untuk
penelitan tersebut?
a. Pair T test
b. Independent T ???
c. Anova
d. Regresi Logistik: regresi dengan beberapa x thdp y
e. Regresi Liniar: perubahan x sebesar… mempengaruhi y sebesar..
→ hubungan = korelasi pearson
→ variable dependen kategorik (ordinal), tidak berpasangan, 2
kelompok, terdistribusi normal? = mann whitney, tdk normal = chi
square, fisher, kolmogrov smirnov
96.
Perempuan 20 tahun datang dengan keluhan mimisan
sejak 2 jam yll, pasien menyeluh demam tinggi sejak 4
hari yll terus menerus.terdapat petike pada lengan bawah
kanan. Dari PF tekanan darah 100/70 HR 112 RR 18
suhu 38 . Dari Pemeriksaan penunjang Hb 10.5 Ht 31.5
Leuko 3200 thrombosit 65000. Apa dx pada pasien ini:
A. Demam Dengue
B. Malaria
C. Demam berdadah dengue, derajat 2
D. Aplastik anemia: pansitopenia
E. Anemia hipoplasia
DERAJAT DBD
1) Derajat 1 → demam dengan gejala tidak khas,
perdarahan hanya pada uji torniquet
2) Derajat 2 → + perdarahan spontan di kulit atau
perdarahan lain
3) Derajat 3 → + kegagalan sirkulasi, nadi cepat lemah,
tekanan nadi menurun ≤ 20 mmhg, hipotensi, sianosis
di sekitar mulut, kulit dingin, lembab, anak gelisah
4) Derajat 4 → profound syok /syok berat, nadi tidak
teraba, tekanan darah tidak terukur
97.
Pasien laki-laki 23 tahun datang dengan keluhan Demam
3 haru disertai nyeri badan, TTV: td110/80, nadi 103 x/
mnt, suhu, 38,4˚C, RR 20x/mnt, ditemukan peteki di
lengan bawah, hasil lab: Hb 15,4 leukosit 3.800 trombosit
68.000. Apakah diagnosis nya?
A. DHF grade 3: kegagalan sirkulasi
B. DHF grade 2
C. DSS: nadi dan td tdk terukur
D. ITP
E. DHF grade 1: hanya pada uji tourniquet +
DERAJAT DBD
1) Derajat 1 → demam dengan gejala tidak khas,
perdarahan hanya pada uji torniquet
2) Derajat 2 → + perdarahan spontan di kulit atau
perdarahan lain
3) Derajat 3 → + kegagalan sirkulasi, nadi cepat lemah,
tekanan nadi menurun ≤ 20 mmhg, hipotensi, sianosis
di sekitar mulut, kulit dingin, lembab, anak gelisah
4) Derajat 4 → profound syok /syok berat, nadi tidak
teraba, tekanan darah tidak terukur
ITP (idiopatik trombositopenia purpura)
Kelainan autoimun → igG mengikat trombosit
Klinis:
• Pada anak sering dipresipitasi oleh infeksi virus,
biasanya dapat sembuh sendiri.
• Pada orang dewasa biasanya kronis, jarang mengikuti
infeksi virus.
• KU normal, - demam, perdarahan mukosa dan kulit,
epitaksis, perdarahan mulut, menoragia, purpura,
petekiae.
• Semua pmx normal kecuali adanya perdarahan
Pmx penunjang:
• Trombosit < 10.000/ml
• Apusan darah tepi: semua morfologi normal kecuali
trombosit agak membesar (megakariosit) sbg respon
thdp destruksi trombosit
98.
Laki laki 50thn di bawa keluarganya karna terjatuh di
kamar mandi. sebelumnya pasien pernah terjatuh saat
memasang kaca di gedung berlantai 9 bulan yang lalu.
sudah memiliki bpjs sejak 2 tahun yg lalu. dokter
meminta pasien menggunakan alat bantu berjalan untuk
digunakan sehari- hari. Jenis jaminan yang digunakan

a. jaminan kecelakaan kerja ??


b. jaminan tenaga kerja
c. jaminan kesehatan
d. jaminan hari tua
e. jaminan kematian
Sistem Jaminan Sosial Nasional

9
5 Prinsip
3 Azas Program • 1. Kegotong-
royongan
• 1. Jaminan • 2. Nirlaba
• 1. Kesehatan • 3. Keterbukaan
Kemanusiaan (BPJS Kesehatan) • 4. Kehati-hatian
• 2. Jaminan • 5. Akuntabilitas
• 6. Portabilitas
• 2. Manfaat Kecelakaan Kerja
• 3. Jaminan Hari Tua • 7. Kepesertaan
wajib
• 3. Keadilan • 4. Jaminan Pensiun • 8. Dana amanat
sosial bagi • 5. Jaminan • 9. Hasil
seluruh rakyat Kematian pengelolaan dana
(BPJS digunakan
Indonesia Ketenagakerjaan) seluruhnya untuk
pengembangan
program dan
sebesar-besarnya
untuk kepentingan
Kepmenaker No. : KEP.333/MEN/1989 ttg DIAGNOSIS DAN
PELAPORAN PENYAKIT AKIBAT KERJA.
Pasal 3
▣ (1) Diagnosis penyakit akibat kerja ditegakkan melalui serangkaian
pemeriksaan klinis dan pemeriksaan kondisi pekerja serta
lingkungannya untuk membuktikan adanya hubungan sebab akibat
antara penyakit dan pekerjaannya;
▣ (2) Jika terdapat keragu-raguan dalam menegakkan diagnosis
penyakit akibat kerja oleh dokter pemeriksa kesehatan dapat
dikonsultasikan kepada Dokter Penasehat Tenaga Kerja
sebagaimana dimaksud Undang-undang N0. 2 tahun 1951 dan bila
diperlukan dapat juga dikonsultasikan kepada dokter ahli yang
bersangkutan;
▣ (3) Setelah ditegakkan diagnosis penyakit akibat kerja oleh dokter
pemeriksa maka dokter wajib membuat laporan medik.
Pasal 4
▣ (1) Penyakit akibat kerja yang ditemukan sebagaimana dimaksud
pasal 2 harus dilaporkan oleh pengurus tempat kerja yang
bersangkutan bekerja selambat-lambatnya 2 x 24 jam kepada Kepala
Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja melalui Kantor
Departemen Tenaga Kerja setempat;
99.
Pada suatu desa dilakukan penelitian mengenai efek
makanan cepat saji pada kesehatan. Dimana peneliti
mengetahui efek samping dari makanan tersebut namun
sampeltidak mengetahuinya. Dari penelitian tersebut
terdapat bias yaitu?

a. Compounding Bias
b. Selection bias: tidak representatif
c. Diagnostic bias
d. Withdrawl bias
e. Admission bias
▣ Compounding bias: adanya variable luar yang tidak
terkontrol mempengaruhi hub/pengaruh x terhadap y
▣ Selection bias: biasa saat pemilihan sampel dari populasi
sehingga sampel tdk representatif, dapat diatasi dengan
randomisasi
▣ Diagnostik bias: gold standar tidak dievaluasi dengan benar
karena adanya keberpihakan peneliti terhadap kelompok
perlakuan, dapat diatasi dengan blinding (double blinding)
▣ withdrawal bias: bias krn subjek penelitian yang
mengundurkan diri atau loss to follow up
▣ Admission bias: bias karena kasus yang terlihat/muncul
kepermukaan hanya sedikit, padahal populasi dibawahnya
masih banyak sehingga sampel tdk representatif
BIAS
BIAS
100.
Interpretasi OR?

AD/BC = 50.40/10.20
=2000/200 = 10
a. Bayi yg memiliki ibu yg berpendidikan rendah 10 kali lebih
mungkin utk dpt imunisasi MR
b. Bayi yg memiliki ibu berpendidikan tinggi 10 kali lebih
mungkin utk dpt imunisasi MR
c. Bayi yg memiliki ibu berpendidikan tinggi 1/10 kali lebih
mungkin utk dpt imunisasi MR
d. Bayi yg diimunisasi MR 10 kali lebih mgkn utk dpt ibu
berpendidikan tinggi
e. Bayi yg diimunisasi MR 1/10 kali lebih mgkn utk dpt ibu
berpendidikan tinggi
101.

AD/BC = 30.130/20.120
B A

D C

OR?
A. 120/150:130/150
B. 30/150:20/150
C. 20/120:30/130
D. 30/130:20/120 tapi ini nggak ada yang bener
E. 120/130:30/20 yang penting tau kalau A itu + + dst
nggak Cuma dari tabelnya aja lgsg abcd
102.
Seorang dokter puskesmas ingin melakukan penyuluhan ke
masyarakat tentang pentingnya pola gizi seimbang dalam
hubungannya dengan pencegahan penyakit Diabetes Mellitus.
Sebagai tahap awal, penyuluhan akan dilakukan dalam 2 metode
yang berbeda, yakni ceramah satu arah dan ceramah dua arah.
Ingin diteliti perbandingan keefektifan antara kedua metode
dengan menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mengetahui
tingkat pengetahuan masyarakat setelah dilakukan penyuluhan.
Persebaran data nilai kuesioner dianggap memenuhi standar. Uji
statistik apakah yang dipakai oleh dokter tersebut?
A. Uji T berpasangan
B. Uji T tidak berpasangan
C. Uji ANOVA satu arah
D. Uji chi square
E. Uji korelasi relative
103.
Terdapat kejadian siswa usia 15-19 tahun demam dan
kulit serta mata kekuningan pada periode 25 juni-19 juli
2017. Diketahui mereka telah mengkonsumsi siomay dan
cilok di dekat sekolah dan terdiagnosis hepatitis A.
Kejadian termasuk ..

a. Endemi
b. Pandemi
c. KLB
d. Epidemi
e. Wabah

Anda mungkin juga menyukai