Syifaprilia Nurhasanah
161734030
4D-Teknik Konservasi Energi
©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung
JENIS INDUSTRI
©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung
Kapasitas Produksi
30.00%
25.00%
20.00%
15.00%
10.00%
5.00%
0.00%
Industri Semen
Capacity Share
Sumber: Paparan Publik( Sumber
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tahun 2019
: Investor Daily, 2017)
©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung
Pabrik Tarjun,
Kalimantan Selatan
©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung
Gambar : Konsumsi Energi Tahun 2017 Gambar : Konsumsi Energi Tahun 2018
Energi listrik digunakan untuk menjalankan mesin-mesin produksi dan peralatan utilitas. Batu bara
digunakan untuk proses pembentukan klinker dan minyak diesel digunakan untuk pembakaran awal
(start up) pada ruang bakar kiln.
©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung
©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung
Penambangan bahan baku semen seperti batu kapur dan tanah liat
dilakukan di Gunung Kromang. Sedangkan bahan tambahan lain dikirim
dari beberapa wilayah berbeda.
Tahapan Proses pada Quarrying
Pelepasan batu Pengecilan ukuran Pemuatan (loading) dan crushing
kapur (Breaking) pengangkutan (hauling)
Gambar : Proses Quarrying
batu kapur disimpan di circular storage sedangkan tanah liat, pasir silika,
dan pasir besi disimpan di rectangular storage.
Diangkut dengan belt conveyor menuju hopper untuk memasuki proses
penggilangan dan pengeringan di Raw Mill.
Tahapan Proses pada Raw Mill
Pengeringan Penggilingan Pemisahan Transportasi
(separating) (conveying)
Gambar : Proses Drying dan Grinding
©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung
Bahan baku atau raw meal yang sudah kering dengan kadar air ±1%
memasuki Suspension Preheater untuk dilakukan pemanasan awal sampai
temperatur raw meal 800-900ºC dan pre-kalsinasi sampai ±90%.
Raw meal keluaran preheater menjadi hot meal memasuki kiln untuk
dikalsinasi lanjut menjadi 100% sehingga tidak ada lagi CaCO3 sisa dan
MgCO3 sisa. Proses clinkerisasi terjadi di zona sintering pada temperatur
1200-1450ºC CaO bereaksi maksimum dan membentuk unsur pembentuk
Gambar : Proses Burning dan Cooling klinker.
Klinker selanjutnya didinginkan secara mendadak di grate cooler sampai
temperaturnya 110-130ºC. klinker tersebut disimpan di klinker silo untuk
dipersipkan memasuki tahap penggilingan akhir di finish grinding.
©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung
Pada cement mill terjadi proses penggilingan akhir dan pencampuran klinker dengan
bahan additive seperti gypsum, slag, trass, limestone, untuk menjadi semen. Bahan
additive yang ditambahkan tegantung dari jenis semen yang akan dibuat. Setelah
semen terbentuk diangkat dengan air slide conveyor menuju cement silo.
Pada tahap packing semen menuju vibrating screen dengan bucket elevator untuk
dipisahkan material halus dan kasar serta pengotor pada produk semen. Material
halus masuk ke cement bin dan diliarkan ke in line packer untuk dilakukan
pengemasan dengan kapasitas masing-masing 50 kg. adapun semen curah dengan
jumlah kapasitas besar 1-1.5 ton diangkut dengan loading truck langsung dari
cement bin.
©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Rotary Kiln
©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung
©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung
©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung
Fungsi Rotary Kiln: Tempat pembentukan klinker atau semen setengah jadi dari proses kalsinasi
©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung
©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung
©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung
340
Intensitas Energi (kcal/kg)
335
330
325
320
315
310
305
Baseline Data Baseline Proses Standar Firing in Kiln
Baseline
©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung
©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung
©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung
©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung
©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung
- Rotary Kiln memiliki 3 jenis fungsi yaitu sebagai combustion chamber, reaktor,
dan mekanika
- Intensitas energi yang didapat 340.985 kcal/kg sedangkan standar pembakaran
kiln 320 kcal/kg
-heat loss hasil perhitungan 5.18%
-improvement dapat dilakukan agar intensitas energi rotary kiln mendekati
standar yang sudah ditetapkan
©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung
©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
TERIMA KASIH