Anda di halaman 1dari 24

Seminar Kerja Praktik

Analisis Kinerja Rotary Kiln pada Burning Unit di


Plant 11 PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk

Syifaprilia Nurhasanah
161734030
4D-Teknik Konservasi Energi

©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung

KEBUTUHAN MASING-MASING ENERGI PADA INDUSTRI MANUFAKTUR


TAHUN 2009

ENERGI (GWH) 14000


12000
10000
8000
6000
4000
2000
0

JENIS INDUSTRI

Bensin Solar Batubara Gas Listrik

Sumber: Statistik Industri Besar dan Sedang BPS (2012)

©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung

Kapasitas Produksi Semen Di Indonesia


40.00%
35.00%

Kapasitas Produksi
30.00%
25.00%
20.00%
15.00%
10.00%
5.00%
0.00%

Industri Semen
Capacity Share
Sumber: Paparan Publik( Sumber
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tahun 2019
: Investor Daily, 2017)

©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung

Pabrik Tarjun,
Kalimantan Selatan

Pabrik Palimanan, Cirebon


Pabrik Citeureup, Bogor

©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung

KONSUMSI ENERGI TAHUN KONSUMSI ENERGI TAHUN


2017 2018
diesel oil electricity diesel oil, electricity,
0.16% 2.95% 0.19% 2.87%
electricity electricity
coal coal
coal diesel oil coal, diesel oil
96.89% 96.95%

Gambar : Konsumsi Energi Tahun 2017 Gambar : Konsumsi Energi Tahun 2018

Energi listrik digunakan untuk menjalankan mesin-mesin produksi dan peralatan utilitas. Batu bara
digunakan untuk proses pembentukan klinker dan minyak diesel digunakan untuk pembakaran awal
(start up) pada ruang bakar kiln.

©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung

Dry Process di PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk

©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung

Penambangan bahan baku semen seperti batu kapur dan tanah liat
dilakukan di Gunung Kromang. Sedangkan bahan tambahan lain dikirim
dari beberapa wilayah berbeda.
Tahapan Proses pada Quarrying
Pelepasan batu Pengecilan ukuran Pemuatan (loading) dan crushing
kapur (Breaking) pengangkutan (hauling)
Gambar : Proses Quarrying

 batu kapur disimpan di circular storage sedangkan tanah liat, pasir silika,
dan pasir besi disimpan di rectangular storage.
 Diangkut dengan belt conveyor menuju hopper untuk memasuki proses
penggilangan dan pengeringan di Raw Mill.
Tahapan Proses pada Raw Mill
Pengeringan Penggilingan Pemisahan Transportasi
(separating) (conveying)
Gambar : Proses Drying dan Grinding

©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung

Pemanasan awal di Pembakaran di Pendinginan di


Suspension Preheater Rotary Kiln Grate Cooler

 Bahan baku atau raw meal yang sudah kering dengan kadar air ±1%
memasuki Suspension Preheater untuk dilakukan pemanasan awal sampai
temperatur raw meal 800-900ºC dan pre-kalsinasi sampai ±90%.
 Raw meal keluaran preheater menjadi hot meal memasuki kiln untuk
dikalsinasi lanjut menjadi 100% sehingga tidak ada lagi CaCO3 sisa dan
MgCO3 sisa. Proses clinkerisasi terjadi di zona sintering pada temperatur
1200-1450ºC CaO bereaksi maksimum dan membentuk unsur pembentuk
Gambar : Proses Burning dan Cooling klinker.
 Klinker selanjutnya didinginkan secara mendadak di grate cooler sampai
temperaturnya 110-130ºC. klinker tersebut disimpan di klinker silo untuk
dipersipkan memasuki tahap penggilingan akhir di finish grinding.

©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung

Pada cement mill terjadi proses penggilingan akhir dan pencampuran klinker dengan
bahan additive seperti gypsum, slag, trass, limestone, untuk menjadi semen. Bahan
additive yang ditambahkan tegantung dari jenis semen yang akan dibuat. Setelah
semen terbentuk diangkat dengan air slide conveyor menuju cement silo.

Gambar : Proses Finish Grinding

Pada tahap packing semen menuju vibrating screen dengan bucket elevator untuk
dipisahkan material halus dan kasar serta pengotor pada produk semen. Material
halus masuk ke cement bin dan diliarkan ke in line packer untuk dilakukan
pengemasan dengan kapasitas masing-masing 50 kg. adapun semen curah dengan
jumlah kapasitas besar 1-1.5 ton diangkut dengan loading truck langsung dari
cement bin.

Gambar : Proses Packing ©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)


Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung

Portland Composite Ordinary Portland Oil Well Cement White Cement


Cement (PCC) Cement (OPC) (OWC)

Acian Putih TR30 Ready-Mix Concrete Agregat

©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Rotary Kiln

©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung

- Mengetahui prinsip kerja Rotary Kiln.


- Mengetahui kinerja Rotary Kiln di Plant 11 PT Indocement Tunggal
Prakarsa
- Memberikan saran improvement untuk menaikan efisiensi pada Rotary
Kiln di Plant 11

©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung

- Industri Semen yang menjadi objek kajian adalah PT Indocement Tunggal


Prakarsa, Tbk
- Mesin produksi yang menjadi fokus utama yaitu Rotary Kiln pada Burning
Unit di Plant 11.
- Perhitungan kinerja Rotary Kiln dengan pendekatan thermal dengan
mengabaikan energi listrik.

©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung

Di dalam Kiln terdapat 4 zona yaitu :

1. Zona Kalsinasi T= 800 − 900℃


Pada zona ini material masih berbentuk bubuk dan proporsi
CaO meningkat sedangkan CaCO3 menurun
2. Zona Transisi T= 900-1200℃
Material mulai berubah menjadi menjadi cair sebagian dan
proporsi C3S meningkat
3. Zona Sintering (klinkerisasi) T= 1200 − 1450℃
Material seluruhnya dalam liquid phase dan reaksi
maksimum CaO dengan unsur SiO2, Al2O3, dan Fe2O3
membentuk C2S, C3S, C3A, C4AF (unsur pembentuk klinker)
4. Zona Pendinginan T= 1450-1200℃
Material klinker berubah menjadi solid kembali berbentuk
butiran karena menjauhi burner gun

Fungsi Rotary Kiln: Tempat pembentukan klinker atau semen setengah jadi dari proses kalsinasi

©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung

Data yang digunakan pada tanggal 16 Juli 2019

©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung

𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑡ℎ𝑒𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝑟𝑜𝑡𝑎𝑟𝑦 𝑘𝑖𝑙𝑛 (𝑘𝑐𝑎𝑙)


𝐼𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 = ….… (1)
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑘𝑙𝑖𝑛𝑘𝑒𝑟 (𝑘𝑔)

Baseline Data Baseline Proses


𝑚 𝑏𝑎𝑡𝑢 𝑏𝑎𝑟𝑎 𝑥 𝐺𝐻𝑉 (𝑘𝑐𝑎𝑙) CaCO3 → CaO + CO2
𝐼𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑘𝑙𝑖𝑛𝑘𝑒𝑟 (𝑘𝑔) MgCO3 → MgO + CO2
𝐼𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 = 340.985 𝑘𝑐𝑎𝑙/𝑘𝑔 CaO+2CaOSiO2→3CaO.SiO2
ΔH reaksi = ΔH produk - ΔH reaktan

𝐼𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 = 323.298 𝑘𝑐𝑎𝑙/𝑘𝑔


𝑙𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 5.18 %

©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung

Baseline Data Baseline Proses Standar Firing in Kiln


kcal/kg kcal/kg kcal/kg
340.985 323.298 320
Perbandingan Intensitas Energi pada Rotary Kiln
345

340
Intensitas Energi (kcal/kg)

335

330

325

320

315

310

305
Baseline Data Baseline Proses Standar Firing in Kiln
Baseline

©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung

Profil Intensitas Energi terhadap Waktu


Tabel : Standar Heat Consumption Rotary Kin
400
Heat Consumption
350
Intensitas energi (kcal/kg)

Standar Firing in Kiln 320 kcal/kg


300
Standar Firing in 380 kcal/kg
250
Calciner
200 ( Sumber : Clinker Production Guidline PT
Intensitas Energi
150 Indocement Tunggal Prakarsa)
Standar Firing in Kiln
100
50
0
11 juli 12 Juli 13 Juli 14 Juli 16 Juli
2019 2019 2019 2019 2019
Waktu

Gambar : Profil Intensitas Energi terhadap Waktu

©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung

Kiln Feed terhadap Waktu


700.000
650.000
600.000
550.000
500.000

Kiln Feed (T/H)


450.000
400.000
350.000
300.000
250.000
200.000
150.000
100.000
50.000
0.000
6 Juli 8 Juli 11 juli 12 Juli 13 Juli 14 Juli 16 Juli
2019 2019 2019 2019 2019 2019 2019
Waktu

Gambar : Profil Kiln Feed terhadap Waktu

©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung

Perbandingan Kiln Feed dan Fine Coal terhadap Waktu


600.000 28.500
26.500 Berdasarkan teori laju alir kiln
500.000 24.500
22.500
feed sebanding dengan laju
20.500 alir Fine Coal. (Jurnal Teknik
Kiln Feed (T/H)

Fine Coal (T/H)


400.000 18.500
16.500 Mesin, Vol.6 No 2 Desember
300.000 14.500
12.500
2009). Laju alir kiln feed yang
200.000 10.500 meningkat pada tanggal 6 Juli
8.500
6.500 dan 8 Juli 2019 membutuhkan
100.000 4.500
2.500
energi pembakaran yang lebih
0.000 0.500 besar sehinga perlu batu bara
6 Juli 8 Juli 11 juli 12 Juli 13 Juli 14 Juli 16 Juli
2019 2019 2019 2019 2019 2019 2019 yang banyak juga.
Waktu

Kiln Feed Fine Coal


Gambar : Profil Kiln Feed dan Fine Coal terhadap Waktu

©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung

Temperatur Inlet terhadap Waktu


1500
1350
1200

Temperatur Inlet (°C)


1050
900
750
Temperatur Inlet
600
Maksimum
450
Minimum
300
150
0
6 Juli 8 Juli 11 juli 12 Juli 13 Juli 14 Juli 16 Juli
2019 2019 2019 2019 2019 2019 2019
Waktu

Gambar : Profil Temperatur Inlet terhadap Waktu

©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung

- Rotary Kiln memiliki 3 jenis fungsi yaitu sebagai combustion chamber, reaktor,
dan mekanika
- Intensitas energi yang didapat 340.985 kcal/kg sedangkan standar pembakaran
kiln 320 kcal/kg
-heat loss hasil perhitungan 5.18%
-improvement dapat dilakukan agar intensitas energi rotary kiln mendekati
standar yang sudah ditetapkan

©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
Syifaprilia N (161734030) | D4-Teknik Konservasi Energi | Politeknik Negeri Bandung

- Penambahan alat ukur dan perbaikan gas analyzer rotary kiln


- Melakukan pengecekan sistem aerasi secara berkala
- Pengecekan kualitas batu bara yang digunakan dan subsitusi jenis batu bara
yang memliki nilai kalor panas lebih tinggi

©Seminar KP-Syifaprilia(161734030)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai