Anda di halaman 1dari 14

INFEKSI TRAKTUS URINARIUS BAGIAN BAWAH

CYSTITIS

Inflamasi KK yang paling sering disebabkan oleh bakteri,


virus, fungi, parasit dari eretra.
Hal ini terjadi karena refluk uretrovesical, kontaminasi
fecal, pemakaian kateter atau sistoskopi.
Tipe non infeksius: Chemical, radiasi, interstitiil.
PATHOFISIOLOGI

Agen infeksi masuk ke saluran kemihdari uretra


eksternal ke ginjal, meskipun penyebaran
lewat hematogen dan lymphogen bisa terjadi.

3 Faktor determinan terjadi infeksi:


1. Virulensi
2. Jumlah mikroorganisme
3. Pertahanan tubuh yang adekuat
Sistitis lebih seringpada wanita daripada pria, bakteri setelah berkoloni di
vagina kmd ke uretra.
Defek mukosa uretra, vagina, genitalia eksterna

Aorganisme melekat dan berkoloni di periuretral

Masuk ke KK
Pada wanita biasanya oleh E. Coli 70-80%, gagal berkemih setelah
berhubungan sex, kontrasepsi spermisid,- diafragma (bisa menyebabkan
obstruksi parsial uretra, pengosongan KK tidak tuntas, perubahan PH
dan floral normal vagina.

Pada wanirta : Infeksi prostat, epididmis, Batu KK


Faktor predisposisi:

1. Anatomi abnormal
2. Kehamilan
3. Obstruksi
4. Refluk
5. Calculi
6. DM
ETIOLOGI
Organisme penyebab infeksi selain E. Coli adalah
Enterococcus, Klebsiella, Proteus, Pseudomonas,
Staphylococcus, Fungi: candida.
Resiko Fungal terhadap UTI
 Imun menurun berat

 DM

 HIV

Parasit: trichomonas
Manifestasi klinis:
 Urgency

 Panas dan nyeri saat berkemih

 Spasme KK dan suprapubis

 Nokturia

 Piuria
PROSES KEPERAWATAN
Pengkajian
1. Riwayat tanda dan gejala urinarius: Nyeri, sering
berkemih, urgency, hesitancy
2. Pola BAK, Pengosongan KK tidak teratur
3. Hubungan sexual
4. Kontrasepsi
5. Hygiene
6. Urin: Warna, volume, konsentrasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri b.d Inflamasi uretra, KK, Traktus urinary


2. Perubahan pola eliminasi b.d sering berkemih,
urgency, hesistancy
3. Kurang pengetahuan tentang faktor predisposisi,
kekambuhan, deteksi pencegahan kekambuhan,
drug

MASALAH KOLABORATIF:
1. Gagal ginjal b.d kerusakan ginjal luas
2. Sepsis
URETHRITIS

Inflamasi yretra karena penyebaran dari infeksi saluran kemih.


Tanda dan gejala: Rasa terbakar, kesulitan BAK.
Golongan ada 2:
1. Uretritis Gonoreal
 Disebabkan oleh Neisseria Gonorrhoeae dan ditularkan mll kontak
sexual
 Pada laki- laki: Inflamasi orifisium meatal terjadi disertai rasa
terbakar saat BAK
 pada perempuan: Rabas uretral tidak selalu muncul dan
asimptomatis, infeksi melibatkan jaringan sekitar uretra:
periuretritis, prostatitis, epididimitis dan striktur uretra
2. Uretritis Non Gonoreal
Disebabkan oleh Klamidia trakomatik atau urea
plasma urelytikum or trikomonal vaginalis (protozoa)

Uretritis berat:
 Syndrom pyuria- disuria

 Syndrom dysuria

 Trigonitis

 Urethral
Proses Keperawatan
Pengkajian

1. Riwayat
a. Penyakit STD (Penyakit menular sexual)
b. Nyeri BAK atau kesulitan BAK
c. Nyeri internal pd abdomen bag. Bawah
2. Urinalisis: pyuri, bakteri
3. Demam
4. Managemen Medis:
a. Antibiotika
b. Intake cairan
c. Analgetik
d. Daya tahan tubuh meningkat
PERENCANAAN

1. Nyeri b.d inflamasi bladder atau uretra


Goal: nyeri berkurang atau hilang
Intervensi:
a. Monitor nyeri dan ketidaknyamanan
b. Kolaborasi analgetik dan anti spasmodik
c. Beri kompres hangat untuk menurunkan
nyeri
d. Anjurkan intake cairan tiap hari
2. Cemas b.d nyeri, discomfort, frekuensi urin
Goal:
- Cemas berkurang atau hilang
- Perawatan diri meningkat karena cemas
menurun
Intervensi:
a. Anjurkan klien untuk diskusi tentang ketakutan
b. Berikan informasi yang tepat
c. Beri penkes pencegahan UTI

3. Perubahan pola eliminasi urin b.d inflamasi dan iritasi


Goal: pola normal
Intervensi:
1. Beri intake cairan banyak 2-3 liter/hari kecuali kafein
dan alkohol
2. Kolaborasi antibiotika
3. Instruksikan k/ u/ pengeluaran dengan interval
teratur
4. Defisit pengetahuan b.d proses tindakan tentang inflamasi dan
infeksi bladder dan uretra
Outcome:
- Pasien tahu proses penyakit, metode pencegahan, perawatan
di rumah dan evaluasi
- Pasien melapor bila ada tanda
Intervensi:
a. Anjurkan minum 2 liter – 3 liter/ hari
b. Hindari kopi, teh, kola, alkohol
c. Ajarkan:
- Kosongkan KK tiap 4 jam dan cegah distensi KK
- Jaga daerah perineal kering
- Kosongkan KK sebelu dan sesudah koitus
- Mandi dengan sabun anti bakteri
- Hindari mandi rendam
- Obati rabas vagina
- Celana dari katun, tidak nilon, tidak ketat

Anda mungkin juga menyukai