Anda di halaman 1dari 36

 Adalah: Kumpulan organ yang bekerja

bersama untuk proses berkembang biak


 Tujuan  mempertahankan keberadaan
manusia
 Proses ini melibatkan sistem reproduksi
pria dan sistem reproduksi wanita
 Proses reproduksi dilakukan melalui proses
seksual yang dikenal dengan Kopulasi atau
Coitus (senggama)
 Proses reproduksi
Pembentukan sperma Pembentukan ovum

Pematangan sperma Coitus Pematangan ovum

Ejakulasi sperma

Pertemuan sperma dan ovum

Mudigah

Nidasi

Kehamilan 38-42 minggu

Persalinan
 Terdiri dari:
 Eksterna
 Penis
 Urethra
 Scrotum
 Interna
 Kelenjar bulbo-urethra (kelenjar Cowper)
 Prostat
 Vesikula seminalis
 Duktus ejakulatoris
 Testis (buah zakar) Scrotum (kantung zakar)
 Epididimis
 Vas deferens (duktus deferen)
 Pertumbuhan genitalia pria hanya sampai usia akil balik,
ditandai dengan tumbuhnya ciri seks sekunder pria (rambut
kemaluan, jakun, ejakulasi pertama kali), kira-kira usia 17-19
thn atau lebih awal
 Merupakan organ seks pria yang berada diluar tubuh
 Fungsi:
 Fungsi urologi (Proses Miksi)
 Fungsi reproduksi
 Penetrasi ke vagina
 Menyalurkan cairan semen
 Bagian-bagian penis:
 Meatus urethra (orifisium urethra eksterna)
 Preputium (foreskin)
 Glans
 Corona
 Korpus kavernosa (terisi darah pada proses ereksi)
 Korpus spongiosa (menjaga agar urethra tidak tertutup
slama ereksi)
 Perdarahan dan saraf
 Penis diperdarahi oleh
 Arteri Dorsalis penis
 Vena Dorsalis penis

 Dipersarafi oleh
 Nervus dorsalis penis
 Ukuran penis normal berkisar 12,5 – 15 cm
(10-19 cm) dalam keadaan ereksi
 Dikenal juga dengan kelenjar bulbo-urethra
 Merupakan kelenjar endokrin yang homolog
dengan kelenjar Bartolin pada wanita
 Ukurannya sebesar kacang polong
 Fungsi:
 Sebagai cairan pra-ejakulat
 Yaitu sekret bening dan licin pada fase
perangsangan seksual supaya memudahkan sperma
dan semen melalui urethra
 Menghilangkan keasaman urine didinding urethra
 Membilas dinding urethra dari kotoran atau urine
 Merupakan kelenjar yang menghasilkan 70 % cairan semen (30%
sisanya sperma dan cairan prostat)
 Cairan vesika seminalis terdiri dari:
 Protein
 Enzim
 Fruktosa
 Mukus
 Vitamin C
 Flavin, Fosforilkolin dan prostaglandin
 Cairan ini bersifat basa (pH 7,2)

 Fungsi
 Memberi makan dan energi untuk pergerakan sperma
 Menetralkan pH vagina untuk kenyamanan sperma
 Membuat semen berbentuk jelly supaya dapat bertahan lama didalam
uterus
 Merupakan kelenjar endokrin yang
menghasilkan sekret yang bersifat alkalis
berwarna putih susu
 Sekret ini keluar bersama sperma dan cairan
vesika seminalis pada saat ejakulasi
 Sperma yang keluar bersama sekret prostat
memiliki kelebihan:
 Motilitas sempurna
 Bertahan hidup lebih lama
 Terlindung dari sekret vagina yang asam
 Mengandung materi genetik DNA yang baik
 Sekret prostat terdiri dari:
 Protein
 Glukosa
 zinc
 Proteolitik enzim
 Asam fosfatase prostatik
 Antigen Spesifik Prostat (PSA : Prostate-Specific Antigen),
meningkat jumlahnya bila terjadi kanker prostat
 Fungsi utama prostat adalah sebagai pompa untuk
menyemprotkan semen pada saat proses ejakulasi
 Pembentukan sekret prostat dipengaruhi oleh hormon
androgen
 Ejakulasi adalah proses ejeksi/penyemprotan
cairan semen dari saluran reproduksi pria,
berhubungan dengan proses orgasme yaitu
puncak dari stimulasi seksual pada pria
 Proses ejakulasi dikontrol melalui persarafan
simpatik dan merupakan bagian dari refleks
spinal
 Pasca ejakulasi, pria akan memasuki periode
Refrakter, dimana penis akan berelaksasi
sampai batas waktu tertentu
 Volume ejakulat berkisar antara 0,1-10 ml
 Disebut juga kantung zakar
 Adalah kantung yang berfungsi menyimpan
testis
 Berada diluar tubuh supaya suhu testis tetap
lebih rendah dari suhu tubuh, dimana suhu
testis berguna untuk proses spermatogenesis
 Keluar masuknya testis bergantung dari suhu
lingkungan dan diatur oleh otot Muskulus
Cremaster di abdomen dan Fascia Dartos yang
berada dibawah kulit scrotum
 Adalah kelenjar reproduksi pria yang memproduksi
sperma
 Ukuran rata-rata 5 x 2 x 3 cm
 Fungsi:
 Memproduksi sperma
 Memproduksi hormon androgen dan testosteron
 Testis dibentuk didalam abdomen pada fase janin,
kemudian turun melalui kanalis inguinalis beberapa saat
sebelum proses persalinan
 Kadang kala, testis gagal turun ke skrotum, sehingga
memerlukan tindakan operatif untuk mengembalikan
testis kedalam scrotum, kondisi ini dinamakan Desensus
Testikulorum, apabila tidak di turunkan ke scrotum,
maka akan berakibat carcinoma testis
 Testis diperdarahi oleh Arteri dan Vena
Testikularis
 Setiap testis mengandung 200-300 lobulus
 Masing-masing lobulus berisi 3 tubulus disebut
tubulus seminiferus konvolusi, didalam tubulus
inilah terjadi spermatogenesis (pembentukan
sperma)
 Diantara tubulus terdapat sel-sel interstisial
yang berfungsi membentuk testosteron yang
merupakan hormon yang membantu
spermatogenensis
1: Septum testikularis
2: Tubulus seminiferus
konvolusi
3: Lobulus testis
4: Tubulus seminiferus lurus
5: duktus eferen
6: Rete testikularis
 Adalah saluran yang menghubungkan duktus
eferen dengan vas deferens
 Terdiri dari
 Kepala (caput epididimis); berfungsi menampung
sperma yang masih bercampur banyak cairan dari
duktus eferen
 Badan (corpus epididimis)
 Ekor (cauda epididimis); berfungsi meningkatkan
konsentrasi sperma dengan menyerap cairan yang
berlebih dan sebagai reservoar (penampungan)
sperma
1: Epididymis
2: Caput epididymis
3: lobus-lobus epididymis
4: Corpus epididymis
5: Cauda epididymis
6: Duktus epididymis
7: Duktus Deferent (vas deferens)
 Adalah saluran yang menghubungkan
epididimis dengan urethra
 Panjangnya kira-kira 30 cm dan mengandung
otot polos disepanjang duktus
 Otot polos tersebut berperistaltik selama
proses ejakulasi
 Duktus ini juga berperan dalam proses
kontrasepsi, dengan dilakukan pemotongan
dan/atau pengikatan duktus disebut dengan
Vasektomi
 Adalah proses pembentukan sperma dari
spermatogonium hingga spermatozoon
 1 buah sel matang disebut spermatozoon,
> dari 1 spermatozoon : sperma
 Spermatogonium mengandung 46 kromosom sedangkan
spermatozoon mengandung 23 kromosom
 Spermatogonium ber-mitosis membentuk spermatosit
primer
 Spermatosit primer ber-meiosis pertama kali
membentuk spermatosit sekunder
 Spermatosit sekunder sudah memiliki 23 kromosom
 Kemudian spermatosit sekunder ber-meiosis kedua kali
membentuk spermatid
 Spermatid melakukan spermiogenesis yaitu proses
pematangan sel menjadi spermatozoon
 Spermatogenesis dipengaruhi oleh:
 Hipothalamus; mengeluarkan Gonadotropin releasing
Hormone yang merangsang kerja kelenjar pituitari
 Kelenjar pituitari; mengeluarkan Folikel Stimulizing
Hormone dan Luteinizing Hormone
 Sel Leydig; sel-sel interstitiel tubulus seminiferus testis;
dengan rangsangan LH menghasilkan testosteron
 FSH merangsang inisiasi mitosis spermatogonium
 Testosteron berfungsi:
 Menjaga kelangsungan proses spermatogenesis
 Mematangkan spermatid
 Membentuk massa otot, mematangkan tulang
 Mematangkan ciri seks sekunder pria
Spermatositogenesis
Mitosis

Tipe A d : dark nuclei


Tipe A p : pale nuclei

Diploid 46 kromosom

Spermatidogenesis

Haploid 23 kromosom
Spermatidogenesis
Meiosis 1

Spermatidogenesis
Meiosis 2

Spermiogenesis

Spermatozoon
1. Basal lamina
2. Spermatogonia
3. Spermatocyte 1st order
4. Spermatocyte 2nd order
5. Spermatid
6. Mature spermatid
7. Sertoli cell
8. Tight junction (blood testis barrier)
SPERMATOZOON
 Kualitas sperma dalam semen bergantung dari:
 Interval ejakulasi
 Usia
 Level stress seseorang
 Suhu testis (sauna, demam, berjemur, mandi air panas)
 Testosteron
 Lama dan kualitas stimulasi seks (foreplay)
 Makanan (kopi, cola, alkohol, kedelai, merokok, ganja; bisa
menurunkan kualitas sperma)
 Masturbasi dapat mengurangi kualitas sperma
 Jumlah sperma:
 Normal : 300-500 juta sperma /ml semen
 Oligospermia : kurang dari normal
 Azoospermia : tidak ada sperma dalam semen
 Perjalanan sperma:
Spermatogenesis di Tubulus Seminiferus konvolusi

Duktus eferen testis

Epididimis

Vas deferens

Duktus ejakulatoris

Urethra

Anda mungkin juga menyukai