Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
com 1
• Penjelasan Umum tentang Dana Alokasi Umum
• Landasan Kebijakan :
A. DAU Tahun Anggaran 2001 s.d. TA 2005
B. DAU Tahun Anggaran 2006 –
• Variabel Perhitungan DAU :
A. DAU Tahun Anggaran 2001 s.d. TA 2005
B. DAU Tahun Anggaran 2006 –
• Sumber Data Variabel DAU :
A. DAU Tahun Anggaran 2001 s.d. TA 2005
B. DAU Tahun Anggaran 2006 –
B. DAU TA 2006 –
α : Bobot Indeks.
Catatan :
Bobot α1, α2, α3, dan α4, ditentukan dengan mempergunakan
pertimbangan proporsional dan uji statistik sederhana
January 28, 2020 didiksusetyo60@gmail.com 12
KAPASITAS FISKAL (KpF)
α : Bobot Indeks.
Catatan :
Bobot α1, α2, α3, dan α4, ditentukan dengan mempergunakan
pertimbangan proporsional dan uji statistik sederhana
January 28, 2020 didiksusetyo60@gmail.com 15
KAPASITAS FISKAL (KpF)
• DAU atas dasar celah fiskal untuk suatu daerah provinsi dihitung
berdasarkan perkalian bobot daerah provinsi yang bersangkutan
dengan jumlah DAU seluruh daerah provinsi
• DAU atas dasar celah fiskal untuk suatu daerah kab/kota dihitung
berdasarkan perkalian bobot daerah kab/kota yang bersangkutan
dengan jumlah DAU seluruh daerah kab/kota
• Daerah yang memiliki nilai celah fiskal = 0 (kapasitas fiskal sama dengan
kebutuhan fiskal) menerima DAU sebesar Alokasi Dasar
Contoh :
Kebutuhan Fiskal = Rp 100 miliar
Kapasitas Fiskal = Rp 100 miliar
Alokasi Dasar = Rp 50 miliar
Celah Fiskal = Kebutuhan Fiskal – Kapasitas Fiskal
= Rp 100 miliar – Rp 100 miliar
= Rp 0
DAU = Alokasi Dasar
Total DAU = Rp 50 miliar
• Daerah yang memiliki nilai celah fiskal negatif dan lebih kecil dari Alokasi
Dasar, akan menerima DAU sebesar Alokasi Dasar setelah diperhitungkan
dengan nilai celah fiskal
Contoh :
Kebutuhan Fiskal = Rp 100 miliar
Kapasitas Fiskal = Rp 125 miliar
Alokasi Dasar = Rp 50 miliar
Celah Fiskal = Kebutuhan Fiskal – Kapasitas Fiskal
= Rp 100 miliar – Rp 125 miliar
= Rp -25 miliar (negatif)
DAU = Alokasi Dasar + Celah Fiskal
Total DAU = 50 miliar + (- 25 miliar)
January 28, 2020 didiksusetyo60@gmail.com 20
= Rp 25 miliar
ALOKASI DAU Contoh : 3
• Daerah yang memiliki nilai celah fiskal negatif dan nilainya sama atau
lebih besar dari Alokasi Dasar, tidak menerima DAU
Contoh :
Kebutuhan Fiskal = Rp 100 miliar
Kapasitas Fiskal = Rp 175 miliar
Alokasi Dasar = Rp 50 miliar
Celah Fiskal = Kebutuhan Fiskal – Kapasitas Fiskal
= Rp 100 miliar – Rp 175 miliar
= Rp -75 miliar (negatif)
DAU = Alokasi Dasar + Celah Fiskal
Total DAU = 50 miliar + (-75 miliar)
= Rp -25 miliar, disesuaikan menjadi Rp 0
January 28, 2020 didiksusetyo60@gmail.com 21
PERBANDINGAN
Perhitungan DAU TA 2001-2005
Uraian DAU TA 2001 DAU TA 2002 DAU TA 2003 DAU TA 2004 DAU TA 2005
Komponen DAU FP + KF AM + KF AM + KF AM + KF AM + KF
DRD + DPD TA
FP/AM Lumpsum + α Gaji Lumpsum + α Gaji Lumpsum + α Gaji Lumpsum + α Gaji
2000
Cvariasi ;
0,49 ; 0,63 0,45 ; 0,62 0,44 ; 0,61 0,48 ; 0,63 0,47 ; 0,63
Indeks Will
Komposisi FP/AM 20 % KF Propinsi Propinsi Propinsi Propinsi
dan KF 20 % Lumpsum 10 % Lumpsum 5 % Lumpsum 5 % Lumpsum
50 % KF 60 % KF 65 % KF 65 % KF
40 % KF 50 % KF 55 % KF 55 % KF
%
DAU Kab/Kota % Rata-Rata Kenaikan
DAU Jml Kab/Kota Kenaikan
Tahun (90% DAU Kenaikan Penerimaan (Penurunan)
Nasional Penerimaan Jml
nasional) DAU DAU Rata-Rata
Daerah