KELOMPOK 1
LANDASAN PENDIDIKAN
EKONOMI DALAM SEBAGAI
PENDIDIKAN INVESTASI
ASAS-ASAS
PENDIDIKAN
LANDASAN EKONOMI DALAM
PENDIDIKAN
PERAN DAN
FUNGSI
EKONOMI
DALAM
PENDIDIKAN
FUNGSI PRODUKSI
DALAM PENDIDIKAN DANA PENDIDIKAN
PENGERTIAN LANDASAN EKONOMI
DALAM PENDIDIKAN
Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan
konsumsi barang dan jasa.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku
manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran.
Landasan ekonomi dalam pendidikan adalah suatu hal
yang membahas peran ekonomi, fungsi produksi, efisiensi,
dan efektivitas biaya dalam pendidikan.
HUBUNGAN EKONOMI DENGAN
PENDIDIKAN
Dalam ekonomi, pendidikan dianggap sebagai suatu
investasi yang harus dikeluarkan yang manfaatnya baru akan
dirasakan dalam jangka panjang. Manfaat tersebut berupa
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Dan untuk
membentuk Sumber Daya Manusia yang baik, dibutuhkan
pendidikan yang baik secara teori maupun prakteknya.
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi memiliki dua
syarat agar dapat tetap berjalan, yaitu dengan adanya
pemanfaatan teknologi yang baik oleh manusia yang
didukung oleh sumber daya manusia yang baik secara efisien.
PERAN DAN FUNGSI EKONOMI DALAM
PENDIDIKAN
PERAN EKONOMI DALAM PENDIDIKAN :
Makro : Agar tidak kalah bersaing dalam era globalisasi saat ini.
Mikro : Terdapatnya perbedaan fasilitas pada tiap sekolah,
tergantung pada besarnya biaya yang didapatkan sekolah
tersebut (baik dari pemerintah atau dari peserta didik).
PENERAPAN
ASAS-ASAS
PENDIDIKA
N(DILUAR
SEKOLAH)
PENGERTIAN DAN JENIS ASAS
PENDIDIKAN
Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar
atau tumpuan berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan
pendidikan.
Khusus di Indonesia, terdapat sejumlah asas yang memberi arah
dalam merancang dan melaksanakan pendidikan itu. Asas-asas tersebut
antara lain:
1. Asas Tut wuri Handayani
Asas tut wuri handayani, yang kini menjadi semboyan Diknas pada
awalnya merupakan salah satu dari asas 1922 yakni : tujuh buah asas dari
Perguruan Nasional Taman Siswa (didirikan 3 Juli 1922). Asas atau semboyan
ini dikumandangkan oleh Ki Hadjar Dewantara. dan mendapat dukungan dari
positif dari Drs. RMP Sosrokartono dengan menambahkan dua semboyan,
yaitu : Ing Ngarso Sung Tuladha dan Ing Madya Mangun Karsa. Ketiga
semboyan itu telah menyatu menjadi satu kesatuan asas.
2. Asas Belajar sepanjang hayat
Istilah belajar sepanjang hayat erat kaitannya dengan istilah
“pendidikan seumur hidup”. Ada 2 misi yang diemban dalam proses
belajar mengajar berdasarkan latar pendidikan seumur hidup, yaitu
membelajarkan peserta didik dengan efisien dan efektif serta
meningkatkan kemauan dan kemampuan belajar mandiri sebagai
basis belajar sepanjang hayat.
3. Asas Kemandirian dalam Belajar
Pada asas ini, pendidik diharapkan dapat menyediakan dan
mengatur berbagai sumber belajar sedemikian rupa sehingga
memudahkan peserta didik berinteraksi dengan sumber belajar
tersebut.
PENERAPAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN (DI LUAR
SEKOLAH)
Dalam kaitan penerapan asas Tut Wuri Handayani, dapat dikemukakan beberapa
keadaan yang ditemui sekarang, yakni :
1. Peserta didik mendapat kebebasan untuk memilih pendidikan dan keterampilan
yang diminatinya.
2. Peserta didik memiliki kecerdasan yang luar biasa dan yang berkebutuhan khusus
diberikan kesempatan untuk memasuki program pendidikan dan ketrampilan sesuai
dengan gaya dan irama belajarnya
3. Peserta didik di daerah terpencil mendapat kesempatan untuk memperoleh
pendidikan dan ketrampilan agar dapat berkembang menjadi manusia yang memiliki
kemampuan dasar yang memadai sebagai manusia yang mandiri, yang beragam dari
potensi dibawah normal sampai jauh diatas normal.
Dalam kaitan asas belajar sepanjang hayat, dapat dikemukakan beberapa keadaan
yang ditemui sekarang, yaitu :
1. Pemerintah secara lintas sektoral telah mengupayakan usaha-usaha untuk
menjawab tantangan asas pendidikan sepanjang hayat dengan cara pengadaan
sarana dan prasarana, kesempatan serta sumber daya manusia yang menunjang.
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
Masalah Peningkatan Mutu Pendidikan
Kebijakan peningkatan mutu pendidikan tidak harus dipertimbangkan dengan
kebijaksanaan pemerataan pendidikan. Karena peningkatan kualitas pendidikan
harus diimbangi dengan peningkatan kualitas pendidikan.
Masalah Peningkatan Relevansi Pendidikan
Kebijaksanaan peningkatan relevansi pendidikan mengacu pada keterkaitannya
dengan: ke-bhineka tunggal ika-an masyarakat, letak geografi Indonesia yang
luas, dan pembangunan manusia Indonesia yang multidimensional
Masalah pendekatan komunikasi oleh guru
Sekarang masih terdapat kecendrungan bahwa peserta didik terikat oleh
penggunaan komunikasi satu arah dalam kegiatan pembelajaran dengan
mengandalkan metode ceramah.
Masalah peranan pendidik
Metode pembelejaran yang dilakukan oleh pendidik kepada peserta didik, yakni
metode ceramah dimana pendidik melakukan komunikasi satu arah, pendidik
sering menempatkan dirinya sebagai orang yang paling dominan.
Sesi Tanya Jawab