1 4 Gerakan Literasi Sekolah Dit Psma
1 4 Gerakan Literasi Sekolah Dit Psma
Literasi Dasar • kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung
(counting) berkaitan dengan kemampuan analisis untuk memperhitungkan ( calculating),
(Basic Literacy) mempersepsikan informasi (perceiving), mengkomunikasikan, serta menggambarkan
informasi (drawing) berdasarkan pemahaman dan pengambilan kesimpulan pribadi.
Literasi Visual
• pemahaman tingkat lanjut antara literasi media dan literasi teknologi, dengan
(Visual Literacy) memanfaatkan materi visual dan audio-visual secara kritis dan bermartabat.
KOMPONEN LITERASI
Literasi Teknologi
Strategi Membangun Budaya Literasi
Mengkondisikan Mengupayakan
lingkungan fisik ramah lingkungan sosial dan
literasi. afektif.
Mengupayakan sekolah
sebagai lingkungan
akademik yang literat.
Fokus Kegiatan dalam Tahapan
Literasi Sekolah
TAHAPAN KEGIATAN
PEMBIASAAN 1. Lima belas menit menit membaca setiap hari
(belum ada sebelum jam pelajaran melalui kegiatan mem-
tagihan) bacakan buku dengan nyaring (read aloud) atau
seluruh warga sekolah membaca dalam hati
(sustained silent reading).
2. Membangun lingkungan fisik sekolah yang kaya
literasi, antara lain: (1) menyediakan perpus-
takaan sekolah, sudut baca, dan area baca yang
nyaman; (2) pengembangan sarana lain (UKS,
kantin, kebun sekolah); dan (3) penyediaan koleksi
teks cetak, visual, dan/atau digital yang mudah
diakses oleh seluruh warga sekolah; (4) pembuatan
bahan kaya teks (print-rich materials)
1. Lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran melalui kegiatan membacakan
PENGEM- buku dengan nyaring, membaca dalam hati, membaca bersama, dan/atau membaca terpandu
BANGAN diikuti kegiatan lain dengan tagihan non-akademik, contoh: membuat peta cerita (story map),
menggunanakan graphic organizers, bincang buku.
(ada 2. Mengembangkan lingkungan fisik, sosial, afektif sekolah yang kaya literasi dan menciptakan
ekosistem sekolah yang menghargai keterbukaan dan kegemaran terhadap pengetahuan
tagihan dengan berbagai kegiatan, antara lain: (a) memberikan penghargaan kepada pencapaian
sederhana perilaku positif, kepedulian sosial, dan semangat belajar peserta didik; penghargaan ini dapat
untuk dilakukan pada setiap upacara bendera Hari Senin dan/atau peringatan lain; (b) membentuk
penilaian TLS yang terdiri atas guru bahasa, guru mapel lainnya dan tenaga kependidikan; (3) kegiatan-
kegiatan akademik lain yang mendukung terciptanya budaya literasi di sekolah (belajar di
nonakade kebun sekolah, belajar di lingkungan luar sekolah, wisata perpustakaan kota/daerah dan
mik) taman bacaan masyarakat, dll.).
Foto: jogjanews.com