Anda di halaman 1dari 18

Array Function PHP

Maulia Rahman, S.Kom., M.Kom


Function count()
• Format penulisan:
• int count ( mixed $array_or_countable [, int $mode = COUNT_NORMAL ] )
• Fungsi count() sangat sederhana, tapi cukup sering digunakan. Fungsi ini berguna
untuk
• menghitung jumlah element di dalam suatu array. Berikut contohnya:
• <?php
• $zoo = array("kucing","ikan","ayam","bebek","sapi");
• echo count($zoo); // 5
• ?>
• Angka 5 hasil dari fungsi count() diatas, berarti array $zoo memiliki 5 element.
• Argumen kedua dari fungsi ini bisa ditambahkan jika kita memiliki array rekursif
(nested
• array), yakni ada array di dalam array
Function array_sum()
• Format penulisan:
• number array_sum ( array $array )
• Fungsi array_sum() digunakan untuk menghitung jumlah total dari
seluruh element array.
• Fungsi ini cocok jika anda ingin membuat aplikasi matematis atau
statistic

• Sekarang sambal ngoding az…


Function sort()
• Format penulisan:
• bool sort ( array &$array [, int $sort_flags = SORT_REGULAR ] )
• Sesuai dengan namanya, fungsi sort() bertujuan untuk mengurutkan
array. Berikut contoh penggunaannya:

• Ngoding…
Function array_rand()
• Format penulisan
• mixed array_rand ( array $array [, int $num = 1 ] )
• Fungsi array_rand() berguna untuk mengambil satu key acak dari
sebuah array. Langsung saja kita lihat contoh penggunaannya:

• Lanjut Ngoding…
Function shuffle()
• Format penulisan:
• bool shuffle ( array &$array )
• Fungsi shuffle() digunakan untuk mengacak urutan array. Perhatikan
format penulisan dasar fungsi ini, argumen pertama menggunakan
tanda ‘&’ yang mirip dengan fungsi sort(). Ini artinya, array asal akan
langsung di acak (bukan menyembalikan hasil array yang diacak).
• Berikut contoh penggunaan fungsi shuffle():

• Tunggu apalagi.....
Function array_push()
• Format penulisan:
• int array_push ( array &$array , mixed $value1 [, mixed $... ] )
• Fungsi array_push() digunakan untuk menambah satu atau beberapa
element di akhir array.
• Fungsi ini juga langsung mengubah array yang menjadi argumennya.
Nilai kembalian dari fungsi ini adalah seberapa banyak element array
saat ini. Berikut contoh penggunaan fungsi array_push():

• Lanjut Lagi… 
Function array_pop()
• Format penulisan:
• mixed array_pop ( array &$array )
• Fungsi array_pop() digunakan untuk mengambil 1 element terakhir
dari sebuah array. Selain itu, fungsi ini juga akan ‘memotong’ array
karena 1 element sudah diambil. Langsung saja kita lihat contoh
penggunaan fungsi ini:

• Jangan Bosan Ngoding ya….


Function array_unshift()
• Format penulisan:
• int array_unshift ( array &$array , mixed $value1 [, mixed $... ] )
• Fungsi array_unshift() hampir sama dengan array_push(). Bedanya,
kali ini element array ditambahkan di awal, bukan di akhir. Selain
perbedaan ini, cara penggunaannya sama seperti array_push().
Berikut contohnya:

• Nonton Dulu…. Baru lanjut ngoding..


Function array_shift()
• Format penulisan:
• mixed array_shift ( array &$array )
• Fungsi array_shift() juga mirip dengan fungsi array_pop(). Bedanya,
kali ini element akan diambil dari urutan pertama array, bukan dari
urutan terakhir seperti fungsi array_pop(). Berikut contohnya:

• Ngoding….
Function current(), next(), prev(), end() dan
reset()
• mixed current ( array &$array )
• mixed next ( array &$array )
• mixed prev ( array &$array )
• mixed end ( array &$array )
• mixed reset ( array &$array )
• Kelima fungsi yang akan kita bahas kali ini digunakan untuk merubah
pointer penunjuk array.
• Materi ini masih berkaitan dengan array sebagai stack
Ilustrasi Dulu ya….
Bentar lagi lanjut ngoding…
• Sebagai contoh, jika saya membuat sebuah array $siswa =
array(“andi”, “gina”, “joko”, “santi”),
• ‘lemari’nya bisa digambarkan sebagai berikut:
Function in_array()
• Format penulisan:
• bool in_array ( mixed $needle , array $haystack [, bool $strict = FALSE ] )
• Fungsi in_array() cukup sederhana, tapi sangat berguna. Fungsi ini
digunakan untuk mengecek apakah sebuah nilai ada di dalam array atau
tidak. Hasil dari fungsi in_array() adalah Boolean TRUE atau FALSE.
• Argumen pertama fungsi in_array() diinput dengan string yang ingin dicari,
sedangkan argument kedua adalah array sumber. Berikut contoh
penggunaannya:

• Ngoding Lanjut…
Function array_key_exists()
• bool array_key_exists ( mixed $key , array $array )
• Fungsi array_key_exists() mirip dengan fungsi in_array(). Bedanya, di
dalam fungsi array_ key_exists() yang diperiksa adalah key array,
bukan isi element array. Fungsi ini cocok digunakan untuk associative
array, yakni array yang bagian key-nya berisi ‘sesuatu’. Berikut contoh
penggunaan fungsi array_key_exists():

• Silahkan lanjut…
Function array_search()
• Format penulisan:
• mixed array_search ( mixed $needle , array $haystack
• [, bool $strict = false ] )
• Sesuai dengan namanya, fungsi array_search() digunakan untuk
mencari suatu nilai di dalam array. Hasil kembalian fungsi ini adalah
posisi index dari nilai yang ditemukan, atau Boolean FALSE jika nilai
yang dicari tidak ada. Berikut contoh penggunaannya:

• Dikit lagi ya...


Function list()
• Format penulisan:
• array list ( mixed $var1 [, mixed $... ] )
• Fungsi list() berguna untuk menginput value dari array ke variabel.
Fungsi list() akan lebih mudah dijelaskan langsung dengan contoh:

• Sabar ya nak… 
Function array_dll()
• Dan lain – lain……

•Terimakasih Sudah
bersabar…. 

Anda mungkin juga menyukai