• Ngoding…
Function array_rand()
• Format penulisan
• mixed array_rand ( array $array [, int $num = 1 ] )
• Fungsi array_rand() berguna untuk mengambil satu key acak dari
sebuah array. Langsung saja kita lihat contoh penggunaannya:
• Lanjut Ngoding…
Function shuffle()
• Format penulisan:
• bool shuffle ( array &$array )
• Fungsi shuffle() digunakan untuk mengacak urutan array. Perhatikan
format penulisan dasar fungsi ini, argumen pertama menggunakan
tanda ‘&’ yang mirip dengan fungsi sort(). Ini artinya, array asal akan
langsung di acak (bukan menyembalikan hasil array yang diacak).
• Berikut contoh penggunaan fungsi shuffle():
• Tunggu apalagi.....
Function array_push()
• Format penulisan:
• int array_push ( array &$array , mixed $value1 [, mixed $... ] )
• Fungsi array_push() digunakan untuk menambah satu atau beberapa
element di akhir array.
• Fungsi ini juga langsung mengubah array yang menjadi argumennya.
Nilai kembalian dari fungsi ini adalah seberapa banyak element array
saat ini. Berikut contoh penggunaan fungsi array_push():
• Lanjut Lagi…
Function array_pop()
• Format penulisan:
• mixed array_pop ( array &$array )
• Fungsi array_pop() digunakan untuk mengambil 1 element terakhir
dari sebuah array. Selain itu, fungsi ini juga akan ‘memotong’ array
karena 1 element sudah diambil. Langsung saja kita lihat contoh
penggunaan fungsi ini:
• Ngoding….
Function current(), next(), prev(), end() dan
reset()
• mixed current ( array &$array )
• mixed next ( array &$array )
• mixed prev ( array &$array )
• mixed end ( array &$array )
• mixed reset ( array &$array )
• Kelima fungsi yang akan kita bahas kali ini digunakan untuk merubah
pointer penunjuk array.
• Materi ini masih berkaitan dengan array sebagai stack
Ilustrasi Dulu ya….
Bentar lagi lanjut ngoding…
• Sebagai contoh, jika saya membuat sebuah array $siswa =
array(“andi”, “gina”, “joko”, “santi”),
• ‘lemari’nya bisa digambarkan sebagai berikut:
Function in_array()
• Format penulisan:
• bool in_array ( mixed $needle , array $haystack [, bool $strict = FALSE ] )
• Fungsi in_array() cukup sederhana, tapi sangat berguna. Fungsi ini
digunakan untuk mengecek apakah sebuah nilai ada di dalam array atau
tidak. Hasil dari fungsi in_array() adalah Boolean TRUE atau FALSE.
• Argumen pertama fungsi in_array() diinput dengan string yang ingin dicari,
sedangkan argument kedua adalah array sumber. Berikut contoh
penggunaannya:
• Ngoding Lanjut…
Function array_key_exists()
• bool array_key_exists ( mixed $key , array $array )
• Fungsi array_key_exists() mirip dengan fungsi in_array(). Bedanya, di
dalam fungsi array_ key_exists() yang diperiksa adalah key array,
bukan isi element array. Fungsi ini cocok digunakan untuk associative
array, yakni array yang bagian key-nya berisi ‘sesuatu’. Berikut contoh
penggunaan fungsi array_key_exists():
• Silahkan lanjut…
Function array_search()
• Format penulisan:
• mixed array_search ( mixed $needle , array $haystack
• [, bool $strict = false ] )
• Sesuai dengan namanya, fungsi array_search() digunakan untuk
mencari suatu nilai di dalam array. Hasil kembalian fungsi ini adalah
posisi index dari nilai yang ditemukan, atau Boolean FALSE jika nilai
yang dicari tidak ada. Berikut contoh penggunaannya:
• Sabar ya nak…
Function array_dll()
• Dan lain – lain……
•Terimakasih Sudah
bersabar….