Anda di halaman 1dari 52

HERNIA INGUINALIS

LATERALIS DEKSTRA
REPONIBILIS
Pembimbing : dr. I Made Adipta Adiputra, Sp.B

BAGIAN/SMF ILMU BEDAH


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM AL AZHAR
RSU BANGLI
2019
PENDAHULUAN

LAPORAN KASUS

TINJAUAN PUSTAKA

PEMBAHASAN

KESIMPULAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

Hernia merupakan protrusi atau


penonjolan isi suatu rongga
Hernia terdiri dari cincin,
melalui defek atau bagian
lemah dari dinding rongga kantong dan isi hernia.
abdomen

Hernia inguinalis lateralis adalah kelainan


bedah yang paling sering terjadi pada
anak-anak
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS

IDENTITAS

Nama : IWB Pekerjaan Ayah : Petani

Umur : 7 tahun Agama : Hindu

Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Desa Jati,


Rembang

Nama Ayah : NB MRS : 19/04/2019


ANAMNESIS

KELUHAN UTAMA
Benjolan keluar masuk di lipat paha kanan

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien datang dari Poli Bedah RSUD Rembang, bersama ayahnya dengan
keluhan adanya benjolan sebesar kelereng pada lipat paha kanan yang hilang
timbul dan tidak terasa nyeri. Ayah pasien baru menyadari kelainan ini pada
anaknya sejak tiga bulan yang lalu. Menurut ayah pasien, benjolan tersebut muncul
saat pasien melakukan aktivitas seperti bermain, menangis, dan mengedan, dan
akan hilang saat pasien tidur dan beristirahat. Satu bulan yang lalu, ayah pasien
memeriksakan keluhan ini ke puskesmas, dan dikatakan pasien hanya diminta
untuk menunggu karena biasanya akan menutup sendiri. Setelah itu, pasien
diberitahu oleh keluarganya untuk sebaiknya memeriksakan keluhan ini ke RSU
Bangli. Pasien mengaku tidak menyadari dan tidak memiliki keluhan seperti nyeri
dan gangguan BAB akan kondisinya ini
ANAMNESIS

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Riwayat pneumonia • disangkal
Riwayat kejang demam • disangkal
Riwayat diare • disangkal
Riwayat asma • disangkal
Riwayat campak • disangkal
Riwayat alergi obat atau
makanan • disangkal
Riwayat MRS sebelumnya • disangkal
ANAMNESIS

RIWAYAT KELAHIRAN

Pasien dilahirkan pervaginam cukup bulan. Saat dilahirkan pasien


menangis kuat, dan gerak aktif. BBL: 3800 gram, panjang badan: 48 cm,
lingkar kepala: 34 cm, lingkar dada: 36 cm, lingkar lengan: 11 cm. Anus
(+).

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Keluarga menyangkal memiliki penyakit dan keluhan yang sama dengan


pasien. Keluarga pasien menyangkal memiliki riwayat penyakit diabetes
mellitus, hipertensi, asma, alergi obat dan makanan, penyakit jantung.
ANAMNESIS

RIWAYAT PRIBADI DAN SOSIAL EKONOMI

Pasien adalah seorang anak laki-laki dengan gizi cukup. Pasien


masih bersekolah di TK dan sering mengikuti kegiatan di
sekolahnya.
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS PRESENT

Keadaan umum : Baik


Kesadaran : Compos Mentis (E4V5M6)
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 20x/menit
Temp. Axilla : 36.6°C
VAS :0
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALIS

Kepala
• Normochepali
• Tidak tampak adanya deformitas
Mata
• Tidak terdapat ptosis pada palpebra dan tidak terdapat oedem
• Conjunctiva tidak anemis
• Sklera tidak tampak ikterik
• Pupil: isokor kiri kanan
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALIS
Hidung
• Bagian luar : normal, tidak terdapat deformitas
• Septum : terletak ditengah dan simetris
• Mukosa hidung : tidak hiperemis
• Cavum nasi : tidak ada tanda perdarahan
Telinga
• Daun telinga : normal
• Tofi : tidak ditemukan
• Lieng telinga : lapang
• Membrana timpani : intake
• Nyeri tekan mastoid : tidak nyeri tekan
• Serumen : tidak ada
• Sekret : tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALIS

MULUT DAN
TENGGOROKAN LEHER
 Bibir : tidak pucat dan tidak  Kelenjar getah bening :
sianosis Tidak teraba membesar
 Gigi geligi : lengkap, tidak ada  Kelenjar tiroid : tidak
karies teraba membesar
 Palatum: tidak ditemukan torus  Trakea : letak di tengah
 Lidah : normoglosia
 Tonsil : T1/T1 tenang
 Faring : tidak hiperemis
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALIS
PARU-PARU JANTUNG
 Inspeksi : ictus cordis terlihat
 Inspeksi : pergerakan
 Palpasi : ictus cordis teraba 1 jari
nafas saat statis dan linea midclavicularis sinistra, ICS 5
dinamis
 Perkusi :
 Palpasi : vocal fremitus  Batas atas : ICS 2 linea parasternalis
sama pada kedua paru sinistra

 Perkusi : sonor pada  Batas kanan : ICS 3-4 linea


sternalis dextra
seluruh lapangan paru
 Batas kiri : ICS 5, 1cm lateral linea
 Auskultasi : suara nafas midclaviculari sinistra
vesikuler di kedua paru,  Auskultasi : S1 S2 tunggal reguler,
ronkhi -/-, whezing -/- murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALIS
ABDOMEN EKSTREMITAS
 Ekstremitas atas
 Inspeksi : normal
 Regio kanan : akral hangat,
 Auskultasi : bising usus tidak terdapat oedem
normal : 6x/ menit  Regio kiri : akral hangat,
tidak terdapat oedem
 Palpasi : tidak
Ekstremitas Bawah
terdapat nyeri tekan 

pda seluruh lapang  Regio kanan : akral hangat,


tidak terdapat oedem
abdomen
 Regio kiri : akral hangat,
 Perkusi : timpani seluruh tidak terdapat oedem
lapang abdomen
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS LOKALIS

• Regio : Inguinal dextra

• Inspeksi : Tidak tampak benjolan, warna sama dengan kulit


sekitar, dan tidak terdapat tanda-tanda radang, saat pasien
diminta mengedan muncul benjolan

• Palpasi : teraba massa kecil, kenyal yang keluar saat pasien


disuruh mengedan dan tidak terdapat nyeri tekan. Finger test (+)
di ujung jari
• Auskultasi : Terdengar bunyi peristaltik usus
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS LOKALIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah Lengkap
Parameter Nilai Rujukan Satuan

Hematologi

WBC 6.3 3,50-10,00 10^9/L

Hemoglobin 13.4 11,5-16,5 g/dl

HCT 36.8 35,00-55,00 %

PLT 296 100-400 10^9/L


PEMERIKSAAN PENUNJANG

USG ABDOMEN

• Tampak defek di inguinal kanan sepanjang +- 1 cm yang dilalui


struktur usus dengan peristaltic sangat lemah tampak hingga
rongga scrotal sisi kanan
• Tidak tampak defek si sepanjang inguinal kiri
• Tidak tampak gambaran lymphadenopathy di inguinal kanan dan
kiri
DIAGNOSIS

Hernia inguinalis dextra reponibilis


PENATALAKSANAAN

NON-
MEDIKAMENTOSA Pasien dan keluarga diberikan KIE dan
informed consent mengenai kondisi
MEDIKAMENTOSA pasien dan rencana tindakan operatif
yang akan dilakukan

OPERATIF
PENATALAKSANAAN

NON-
MEDIKAMENTOSA
• IVFD RL 12 tpm
MEDIKAMENTOSA
• Cefotaxime 1x 1 gr preop

OPERATIF
PENATALAKSANAAN

NON-
MEDIKAMENTOSA

MEDIKAMENTOSA

Herniotomi (20 Juni 2018)


OPERATIF
FOLLOW UP RUANGAN
20 April 2019 (post operatif)
S O A P

Nyeri luka KU : Baik Post • IVFD D5 ½ saline 10 tpm


operasi Kesadaran : CM herniotom • Cefotaxim 2 x 450 mg
y ec HIL • Analgetik : sesuai TS
Tax : 36 C anastesi
Dekstra
RR: 19 x/ menit Reponibili • Asam tranexamat 1 x 180
HR: 80 x/ menit mg (1 x saja)
• Ranitidine 2 x 25 mg
Status lokalis:
• Sadar baik : diet bertahap
Tanda-tanda akut • Bed rest
scrotum : nyeri (-), • Observasi acute scrotum
bengkak (-),
kemerahan (-)
FOLLOW UP RUANGAN
21 April 2019
S O A P

Nyeri luka KU : Baik Post • IVFD D5 ½ saline 10 tpm


operasi Kesadaran : CM herniotom • Cefotaxim 2 x 450 mg
y ec HIL • Ranitidine 2 x 25 mg
Tax : 36.2 C
Dekstra • Diet BB
RR: 18 x/ menit Reponibili • Mobilisasi
HR: 75 x/ menit
Status lokalis:
Tanda-tanda akut
scrotum : nyeri (-),
bengkak (-),
kemerahan (-)
FOLLOW UP RUANGAN
22 April 2018
S O A P

Keluhan (- KU : Baik Post • Cefotaxim 2 x 450 mg


) Kesadaran : CM herniotom • Paracetamol 3 x 250 mg
y ec HIL • BPL
Tax : 36.3 C
Dekstra
RR: 17 x/ menit Reponibili
HR: 78 x/ menit
Status lokalis:
Tanda-tanda akut
scrotum : nyeri (-),
bengkak (-),
kemerahan (-)
PROGNOSIS

•Dubia ad vitam : ad bonam


•Dubia functionam : ad bonam
•Dubia ad sanationam : ad bonam
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI

Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek
atau bagian yang lemah dari dinding yang bersangkutan

Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah
dari lapisan muskulo-aponeurotik dinding perut. Hernia terdiri atas cincin,
kantong, dan isi hernia.
EPIDEMIOLOGI

75 % kasus hernia abdomen ada di inguinal

Sisi kanan > sisi kiri

Hernia inguinal indirect > direct


ETIOLOGI

Kongenital
HERNIA

Akuisial
ANATOMI
ANATOMI
PATOFISIOLOGI

KONGENITAL

DEFEK DINDING
MUSKULAR
OBESITAS

HERNIA

KEHAMILAN
MENINGKATNYA
TEKANAN
INTRAABDOMINAL

TRAUMA
KLASIFIKASI

SIFAT LETAK HERNIA


INGUINAL

HERNIA HERNIA HIL


REPONIBLE INGUINALIS

HERNIA HERNIA HIM


IRREPONIBLE UMBILIKALIS

HERNIA HERNIA
STRANGULATA FEMORALIS

HERNIA
INKARSERATA
DIAGNOSIS

ANAMNESIS Benjolan pada lipat paha

Muncul pada saat mengedan, batuk,


PEMERIKSAAN mengangkat beban, dan aktivitas
FISIK
Menghilang saat istirahat berbaring
PEMERIKSAAN
PENUNJANG Tidak terasa nyeri
DIAGNOSIS

ANAMNESIS Inspeksi

PEMERIKSAAN
Palpasi : Zieman’s test; Thumb test; finger test
FISIK

PEMERIKSAAN Perkusi
PENUNJANG

Auskultasi
DIAGNOSIS

ANAMNESIS

PEMERIKSAAN
FISIK

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
DIAGNOSIS

ANAMNESIS USG

PEMERIKSAAN CT Scan
FISIK

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
MANAJEMEN

Non Operatif Sabuk TRUSS

Operatif
MANAJEMEN

Non operatif Herniotomy

Herniorraphy
Operatif
KOMPLIKASI

• Hematoma (pada luka atau pada skrotum)


• Infeksi pada luka operasi
• Nyeri kronis
• Nyeri dan pembengkakan testis yang menyebabkan atrofi testis
• Rekurensi / residif
• Cedera v.Femoralis, n.Illionguinalis, n.Illiofemoralis, duktus
deferens, atau buli-buli.
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN

ANAMNESIS

Teori Kasus
• HIL terlihat sebagai benjolan pada • Benjolan lipat paha kanan yang
daerah inguinal dapat keluar masuk
• Keluar saat aktivitas dan masuk • Masuk saat ada aktivitas dan
saat istirahat -> hernia inguinalis masuk saat istirahat
reponibili • Tidak ada keluhan : nyeri (-) dan
• BAB lancar menandakan tidak ada BAB (-)
gangguan pasase usus
PEMBAHASAN

PEMERIKSAAN FISIK

Kasus
• Benjolan pada lipat paha kanan warna yang sama dengan kulit disekitarnya saat
diminta untuk mengejan
• Tidak terdapat nyeri tekan, suhu sama dengan sekitarnya
• Finger test positif dan teraba di ujung jari
• Auskultasi terdengar peristaltic usus
PEMBAHASAN

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Teori Kasus
• Pemeriksaan darah rutin kurang • DL dilakukan untuk menilai
menunjang penegakan diagnosis adanya komorbid seperti infeksi
• USG dan anemia
• USG yang menunjukan defek di
inguinal kanan sepanjang 1 cm, yang
dilalui struktur usus dengan
peristaltic yang sangat lemah tampak
hingga rongga scrotal sisi kanan.
PEMBAHASAN

PEMERIKSAAN
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK
PENUNJANG

HERNIA INGUINALIS LATERALIS DEKSTRA REPONIBILI


MASALAH PENATALAKSANAAN

TEORI KASUS

Dilakukan tindakan operatif herniotomi Pasien dilakukan tindakan herniotomy


atau herniorraphy bukan herniorraphy dikarenakan pasien
adalah anak-anak sehingga dianggap tidak
memiliki kelemahan otot dinding perut,
jadi hanya dibutuhkan melakukan tindakan
membuang kantong hernia saja
KESIMPULAN
KESIMPULAN

Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga


melalui defek atau bagian yang lemah dari dinding yang
bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi perut menonjol
melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-
aponeurotik dinding perut. Hernia terdiri atas cincin,
kantong, dan isi hernia. Pada kasus ini, seorang anak laki-laki
mengalami hernia inguinalis lateralis reponible yang baru
disadari oleh orang tuanya sejak 3 bulan yang lalu. Pasien
kemudian ditangani dengan tatalaksana operatif yaitu
herniotomy.
TERIMA KASIH

BAGIAN/SMF ILMU BEDAH


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
RSU BANGLI
2019

Anda mungkin juga menyukai