Anda di halaman 1dari 30

 Selama manusia hidup sebenarnya tidak

seorangpun dapat menghindar dari kegiatan


berfilsafat.
 Berdasarkan kenyataan tersebut maka
sebenarnya filsafat itu sangat mudah
dipahami.
 Jika orang berpendapat bahwa dlm hidup ini
materilah yg essensial dan mutlak, maka org
tsb berfilsafat Materialisme.
 Jika orang berpandangan bhw kebenaran
pengetahuan itu sumbernya rasio maka orang
tsb berfilsafat Rasionalisme.
 Jika seseorang berpandangan bhw dlm hidup
ini yg terpenting adalah kenikmatan,
kesenangan dan kepuasan lahiriah maka
paham ini disebut Hedoisme.
 Jikalau seseorg berpandangan bhw manusia
adalah sebagai makhluk individu yang bebas,
maka org tsb berpandangan Individualis,
Liberalisme.
 Istilah filsafat berasal dr bhs Yunani ( phil
osophia), tersusun dari kata philos yg berarti
cinta atau philia yang berarti persahabatan
dan sophos yg berarti hikmat atau
kebijaksanaan atau wisdom).
 Jadi secara harfiah Filsafat mengandung
makna CINTA KEBIJAKSANAAN.
 Filsafat berkembang seiring dengan
timbulnya ilmu pengetahuan .
 Jika kita membahas pengertian filsafat dlm
hubungannya dg lingkup bahasannya adalah
meliputi tentang manusia, alam,
pengetahuan, etika, logika.
Pengertian Filsafat menurut beberapa filsuf
1. Plato, filsafat adalah pengetahuan tentang
segala sesuatu yang ada atau ilmu
pengetahuan yg berminat mencapai
kebenaran yg asli.
2. Aristoteles, filsafat adalah ilmu
pengetahuan yg meliputi kebenaran yg di
dlmnya terkandung ilmu2 metafisika,
logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan
estetika atau filsafat menyelidiki sebab dan
asas segala benda.
3. Marcus Tullius Cicero, filsafat adalah
pengetahuan tentang sesuatu yg
mahaagung dan usaha2 utk mencapainya.
4. Immanuel Kant, filsafat itu ilmu pokok dan
pangkal segala pengetahuan yg mencakup di
dlmnya persoalan, yaitu :
 a. Apakah yg dpt kita ketahui (dijawab oleh
metafisika).
 b. Apakah yg dpt kita kerjakan (dijawab oleh
etika).
 c. Sampai dimanakah pengharapan kita ( dijawab
oleh antropologi)
 Berdasarkan makna kata tersebut maka
mempelajari filsafat berarti merupakan upaya
manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup
yang nantinya bisa menjadi konsep yang
bermanfaat bagi peradaban manusia.
 Seiring dg perkembangan ilmu pengetahuan maka
muncul pula filsafat yang berkaitan dg bidang2 ilmu
tertentu antara lain filsafat politik, sosial, hukum,
bahasa, ilmu pengetahuan, agama, dan bidang2
lainnya.
 Keseluruhan arti filsafat yg meliputi berbagai masalah
tsb dpt dikelompokkan menjadi dua macam :
a. Filsafat sebagai produk yang mencakup pengertian :
 Filsafat sebagai jenis pengetahuan, ilmu, konsep,
pemikiran2 dr para filsuf pd zaman dahulu.
 filsafat sbg suatu jenis problema yg dihadapi oleh
manusia sbg hsl dari aktivitas berfilsafat. Jd manusia
mencari suatu kebenaran yg timbul dr persoalan yg
bersumber pd akal manusia.
b. Filsafat sebagai suatu proses, yg dlm hal ini filsafat
diartikan dlm bentuk suatu aktivitas berfilsafat, dlm
proses pemecahan suatu permasalahan dg
menggunakan suatu cara dan metode tertentu
sesuai dg objeknya.
Adapun cabang2 filsafat yg pokok adalah sbb :
a. Metafisika, membahas ttg hal2 yg bereksistensi
di balik fisis, yg meliputi bidang2 ontologi,
kosmologi, dan antropologi.
b. Epistemologi, berkaitan dg persoalan hakikat
pengetahuan.
c. Metodologi, berkaitan dg persoalan hakikat
metode dlm ilmu pengetahuan.
d. Logika, berkaitan dg persoalan filsafat berpikir,
yaitu rumus2 dan dalil2 berpikir yg benar.
e. Etika, berkaitan dg moralitas, tingkah laku
manusia.
f. Estetika, berkaitan dg persoalan hakikat
keindahan.
 Pancasila yang terdiri atas lima sila pada
hakikatnya merupakan suatu sistem FILSAFAT.
 Pancasila yg terdiri atas bagian2 yaitu sila2
Pancasila setiap sila pada hakikatnya merupakan
suatu asas, fungsi sendiri2 namun secara
keseluruhan merupakan suatu kesatuan yg
sistematis.

1.Susunan kesatuan sila2 Pancasila yg bersifat


organis
 Isi sila2 Pancasila pada hakikatnya
merupakan suatu sistem Dasar filsafat negara
Indonesia terdiri atas lima sila yg masing2
merupakan suatu asas peradaban.
 Oleh krn itu Pancasila merupakan suatu
kesatuan yang majemuk tunggal.
Konsekwensinya setiap sila tdk dapat berdiri
sendiri2 terlepas dari sila2 lainnya serta di
antara sila satu dan lainnya tdk saling
bertentangan.
 Kesatuan Pancasila yang bersifat organis tsb
pada hakikatnya secara filosofis bersumber
pada hakikat dasar ontologi manusia sebagai
pendukung dari inti sila2 Pancasila yaitu
hakikat manusia monopluralis yg memiliki
unsur2 :
a. Susunan kodrat jasmani rohani
b. Sifat kodrat individu2 sosial, dan
c. Kedudukan kodrat sebagai pribadi berdiri
sendiri makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
 Setiap unsur memiliki fungsi masing2 namun
saling berhubungan.
 Oleh krn Pancasila merupakan penjelmaan
hakikat manusia monopluralis yg merupakan
kesatuan organis, maka sila2 Pancasila juga
memiliki kesatuan yg bersifat organis pula.
2. Susunan Pancasila yang Bersifat Hierakhis
dan berbentuk Piramidal
 Susunan Pacasila adalah hierarkhis dan
berbentuk piramidal.
 Pengertian piramidal digunakan utk
menggambarkan hubungan hierarkhi sila2
Pancasila dlm urut-urutan luas (kuantitas)
dan juga dlm hal ini sifatnya (kualitas).
 Kesatuan sila2 Pancasila ug memiliki susunan
hierarkhis piramidal ini maka sila Ketuhanan
Yang Maha Esa menjadi basis dari sila ke 2,
ke 3, ke 4 dan ke 5, demikian sebaliknya
sehingga di dlm setiap sila senantiasa
terkandung sila2 lainnya.
 Secara ontologis hakikat sila2 Pancasila
mendasarkan pada landasan sila2 Pancasila ,
yaitu : Tuhan, manusia, satu, rakyat, dan adil
(Notonagoro, 1975:49)
 Berdasarkan hakikat yg terkandung dlm sila2
Pancasila dan Pancasila sebagai dasar filsafat
negara, maka segala hal yg berkaitan dg sifat
dan hakikat negara harus sesuai dg landasan
sila2 Pancasila.
 Hal itu berarti hakikat dan inti sila2 Pancasila
adalah sbb :
a. Sila I Ketuhanan adalah sifat2 dan keadaan
negara harus sesuai dg hakikat Tuhan.
b. Sila II Kemanusiaan adalah sifat2 dan
keadaan negara yg hrs sesuai dg hakikat
manusia.
c. Sila III Persatuan adalah sifat2 dan keadaan
negara harus sesuai dg hakikat satu.
d. Sila IV Kerakyatan adalah sifat2 dan keadaan
negara yg hrs sesuai dg hakikat rakyat,.
e. Sila V Keadilan adalah sifat2 dan keadaan
negara yg hrs sesuai dg hakikat adil.
(Notonagoro 1975:50).
 Kesesuaian yg dimaksud adalah kesesuaian
antara hakikat nilai2 sila2 Pancasila dg
negara, dlm pengertian kesesuaian sebab dan
akibat.
 Makna kesesuaian tsb adalah sbb :
“bhw hakikat manusia sebagai makhluk Tuhan
YME (sebagai sebab) (hakikat sila I dan II) yg
membentuk persatuan mendirikan negara
dan persatuan manusia dlm suatu wilayah
disebut rakyat (hakikat sila III dan IV), yg
ingin mewujudkan suatu tujuan bersama
yaitu suatu keadilan dlm persekutuan hidup
masyarakat negara (keadilan sosial) (hakikat
silaV).
 Dg demikian maka secara konsisten negara
haruslah sesuai dg hakikat Pancasila.
 Secara filosofis Pancasila sebagai suatu
kesatuan sistem filsafat yg memiliki :
a. Dasar Ontologi
b. Dasar Epistemilogi
c. Dasar Aksiologi

Dasar Ontologi
Dasar ontologis Pancasila pada hakikatnya
adalah manusia yg memiliki hakikat mutlak
yaitu terdiri atas susunan kodrat raga dan
jiwa jasmani dan rohani.
 Sifat kodrat manusia adalah sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial.
 Serta kedudukan kodrat manusia sebagai
makhluk pribadi berdiri sendiri dan sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
 Oleh karena kedudukan kodrat manusia sbg
makhluk pribadi berdiri sendiri dan sbg
makhluk Tuhan inilah maka secara hierarkhi
sila pertama mendasari dan menjiwai
keempat sila Pancasila lainnya (Notonagoro,
1975:53)
Dasar Epistemologi
 Dasar epistemologi Pancasila pada
hakikatnya tidak dpt dipisahkan dengan
dasar ontologisnya.
 Pancasila sbg suatu ideologi bersumber pada
nilai2 dasarnya yaitu filsafat Pancasila
(Soeryanto, 1991:50).
 Oleh krn itu dasar epistemologi Pancasila tdk
dpt dipisahkan dg konsep dasarnya ttg
hakikat manusia.
 Kalau manusia merupakan basis ontologis
dari Pancasila, maka dg demikian
epistemologi ditempatkan dlm hubungan
filsafat manusia (Pranarka 1996:32).
Dasar Aksiologis
 Sila2 sebagai suatu sistem filsafat juga
memiliki satu kesatuan dasar aksiologisnya
sehingga nilai2 yg terkandung dlm Pancasila
pada hakikatnya juga merupakan suatu
kesatuan.
 Pada hakikatnya segala sesuatu itu bernilai,
hanya nilai macam apa saja yg ada serta
bagaimana hubungan nilai tsb dg manusia.
 Banyak pandangan tentang nilai terutama dlm
menggolong-golongkan nilai dan
penggolongan tsb amat beraneka ragam
tergantung pada sudut pandangan masing2.
 Kalangan materialis memandang bahwa
hakikat nilai yg tertinggi adalah nilai material.
Sedangkan kalangan hedoisme berpandangan
bahwa nilai yang tertinggi adalah nilai
kenikmatan.
 Namun dari berbagai macam pandangan ttg
nilai dapat kita kelompokkan pada 2 macam
sudut pandang, yaitu bhw sesuatu itu bernilai
karena berkaitan dg subjek pemberi nilai
yaitu manusia.
 Namun ada jg terdapat pandangan bhw pada
hakikatnya sesuatu itu memang pada dirinya
sendiri memang bernilai, hal ini merupakan
pandangan dari paham objektivisme.
 Pandangan dan tingkatan nilai tsb menurut
Notonagoro dibedakan menjadi 3 macam,
yaitu :
a. Nilai Material, yaitu segala sesuatu yg
berguna bagi jasmani manusia.
b. Nilai Vital, yaitu segala sesuatu yg berguna
bagi manusia utk mengadakan suautu
aktivitas atau kegiatan .
c. Nilai Kerohanian, yaitu segala sesuatu yg
berguna bagi rohani manusia , yg dapat
dibedakan atas 4 tingkatan sebagai berikut
:
1). Nilai Kebenaran, yaitu nilai yg bersumber
pada akal, rasio, budi atau cipta manusia.
2).Nilai Keindahan atau Estetis, yaitu nilai yg
bersumber pada perasaan manusia.
3).Nilai Kebaikan atau Moral, yaitu nilai yg
bersumber pada unsur kehendak (will, wollen,
karsa) manusia.
4).Nilai Relegius, yaitu merupakan nilai
kerokhanian tertinggi dan bersifat mutlak.
Nilai relegius ini berhubungan dg
kepercayaan dan keyakinan manusia dan nilai
religius ini bersumber pada wahyu yg berasal
dari Tuhan YME.
 Menurut Notonagoro bahwa nilai2 Pancasila
termasuk nilai kerokhanian, yaitu nilai2
kerokhanian yg mengakui nilai material dan
nilai Vital.
 Dg kata lain nilai Pancasila yg tergolong nilai
kerokhanian juga mengandung nilai2 lainnya
secara lengkap dan harmonis, yaitu nilai
material, nilai vital, nilai kebenaran, nilai
keindahan atau estetis, nilai kebaikan atau
nilai moral, maupun nilai kesucian yg secara
keseluruhan bersifat sistematis-hierarkhis,
dmn sila pertama sebagai basisnya sampai dg
sila keadilan sosial sebagai tujuannya.
 Nilai2 yg terkandung dlm sila pertama sampai
ke lima merupakan cita2, harapan, dan
dambaan bangsa Indonesia yg akan
diwujudkannya dlm kehidupannya.

 Sejak dahulu cita2 tsb telah didambakan oleh


bangsa Indonesia agar terwujud dlm suatu
masyarakat yg gemah ripah loh jinawi, tata
tentrem karta raharja, dengan penuh harapan
diupayakan terealisasi dlm sikap tingkah laku
dan perbuatan setiap manusia Indonesia.
 Paancasila merupakan suatu sistem nilai dpt
dilacak dari sila2 Pancasila yg merupakan
suautu sistem. nilai2 itu merupakan kesatuan
organik.
 Antara sila satu dan lainnya dlm Pancasila itu
saling mengkualifikasi saling berkaitan dan
berhubungan secara erat.
 Dlm pngertian demikian itu pd hakikatnya
Pancasila itu merupakan suatu sistem nilai
secara erat sehingga membentuk suatu
struktur yg menyeluruh. xx
Terima kasih
Sampai jumpa

Anda mungkin juga menyukai