Anda di halaman 1dari 13

Demam Berdarah Penyakit menular berbahaya yang dapat

Dengue (DBD) menyebabkan kematian dalam waktu


singkat dan sering menimbulkan wabah

Virus dengue
 Demam mendadak,
 Sakit kepala,
 Nyeri belakang bola mata,
 Mual dan menifestasi perdarahan seperti
mimisan atau gusi berdarah serta adanya
kemerahan di bagian permukaan tubuh pada
penderita.
Pada umumnya penderita DBD (Demam Berdarah Dengue)
akan mengalami fase demam selama 2-7 hari,
 Fase pertama: 1-3 hari ini penderita akan merasakan
demam yang cukup tinggi 40oC,
 Fase ke-dua penderita mengalami fase kritis pada hari
ke 4-5, pada fase ini penderita akan mengalami
turunnya demam hingga 37oC dan penderita akan
merasa dapat melakukan aktivitas kembali (merasa
sembuh kembali) pada fase ini jika tidak mendapatkan
pengobatan yang adekuat dapat terjadi keadaan fatal,
akan terjadi penurunan trombosit secara drastis akibat
pemecahan pembuluh darah (pendarahan).
 Fase yang ketiga ini akan terjadi pada hari ke 6-7 ini,
penderita akan merasakan demam kembali, fase ini
dinamakan fase pemulihan, di fase inilah trombosit akan
perlahan naik kembali normal kembali.
 Virus Dengue
Pertumbuhan Nyamuk dari telur hingga dewasa selama 7 hari
Cara Penularan

Nyamuk Aedes aegypti

Penderita

Virus dengue masuk lambung Aedes

Menyebar ke jaringan nyamuk tmsk liur

Menularkan ke orang lain.

Virus dengue berada dlm tubuh nyamuk sepanjang hidup


 MENGURAS, adalah membersihkan tempat
yang sering dijadikan tempat penampungan
air seperti bak mandi, ember air, tempat
penampungan air minum, penampung air
lemari es dan lain-lain
 MENUTUP, yaitu menutup rapat-rapat
tempat-tempat penampungan air seperti
drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya;
 MENGUBUR/MEMANFAATKAN kembali atau
mendaur ulang barang bekas yang memiliki
potensi untuk jadi tempat
perkembangbiakan nyamuk penular Demam
Berdarah.
Adapun yang dimaksud dengan 3M Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan :

1) Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan;
2) Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk;
3) Menggunakan kelambu saat tidur;
4) Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk;
5) dan lain-lain.
 Proses pembunuhan nyamuk dewasa
penular DBD dengan pengasapan.
Fogging pada awalnya adalah salah satu tindakan
untuk membunuh nyamuk Aedes aegypti, dengan
menggunakan bahan kimia yang berfungsi sebagai
insektisida bernama Malathion yang kadang
dicampur dengan minyak tanah/SOLAR,
diharapkan dapat membunuh nyamuk pembawa
virus demam berdarah ini. Tapi Malathion hanya
dapat membunuh nyamuk dewasa saja , dan
seperti daur hidupnya, jentik/ telur nyamuk ini
dalam waktu 6-8 hari akan berubah menjadi
nyamuk dewasa. Efektifkah tindakan fogging tadi ?
Tentu TIDAK
 Sebelum dilakukan fogging masyarakat sekitar sudah
dilakukan penyuluhan dan penyelidikan Epidemiologi
pencarian penderita DBD lainnya dan pemeriksaan jentik
nyamuk penular DBD ditempat tinggal penderita sekurang
kurangnya radius 100m.
 Tindak lanjut dari PE
 Bila ditemukan 2 atau lebih kasus Demam Berdarah
Dengue dalam periode 3 minggu yang lalu
 Ada tambahan 1 kasus Demam Berdarah Dengue yang
meninggal dalam periode 3 minggu yang lalu
 Adanya tambahan kasus DBD 1 orang dan ada 3 penderita
panas dalam periode 3 minggu serta HI > 5 %
 Adanya tambahan 1 kasus Demam Berdarah Dengue dan
House Indeks > 5 % (Cukup dilakukan PSN)
 fogging ternyata bukan satu-satunya jalan akhir yang harus
ditempuh, mulai awal tahun ini telah digalakkan dan
dicanangkan gerakan dampak fogging
 Banyak kerugian yang terjadi, antara lain:
 Nyamuk yang mati hanya nyamuk dewasa,
 fogging sangat mencemari lingkungan dengan Pestisida
akhirnya mencemari manusia,
 Tindakan fogging harganya mahal dan hasilnya tidak sebegitu
signifikan, karena setiap fogging hanya focus dengan radius
100 meter dan membutuhkan 3 liter Pestisida dan 60 liter
solar dan akhirnya dengan fogging masyarakat menjadi
terlena dan nyamuknya menjadi resisten
 Lebih rinci lagi tentang dampak fogging adalah, bahan yang
digunakan terdiri dari Pestisida dan Solar. Dengan pestisida
(racun), manusia dapat terganggu kesehatannya karena pestisida
dapat masuk dalam tubuh manusia melalui kulit (Contact poison)
dan ini merupakan kasus yang banyak ditemukan, disamping itu
pestisida dapat masuk melalui pernafasan (Respiratory poison)
dan dapat melalui mulut (mouth poison) apabila tangan kita,
makanan yang kita makan, peralatan makan/minum tercemar
pestisida.
 Yang lebih berbahaya lagi pestisida dapat menimbulkan dampak
kronis, yaitu pada 1. Sistem syaraf, Neurotoksin: masalah
ingatan yang gawat, sulit berkonsentrasi, perubahan
kepribadian, kelumpuhan, kehilangan kesadaran dan koma; 2.
Hati; 3. Perut; 4. Muntah-muntah, sakit perut dan diare adalah
gejala umum dari keracunan; 5. Sistem kekebalan dan 6.
Keseimbangan hormon.
 ditemukan bahwa wanita hamil yang terpapar malathion
mempunyai risiko 2,5 kali lebih besar anaknya menderita
kelainan gastrointestinal.
Masalah lain yang juga pernah diteliti adalah paparan terhadap
malathion ini mengakibatkan Leukemia pada anak-anak,
Aplastik anemia, Gagal ginjal, Defek pada bayi baru lahir,
kerusakan gen dan kromosom, kerusakan paru dan penurunan
sistem kekebalan tubuh.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai