(Schizophrenia)
Sharing
• Apa yang terpikir ketika kalian mendengar istilah skizofrenia?
Bagaimana di Indonesia ??
PJPT I = 1/1000 penduduk, proyeksi pd PJPT II 3/1000 penduduk
Bahkan bisa lebih besar lagi.
Perkembangan gangguan
• Seringkali diawali dengan fase prodromal; yaitu periode
dimana mulai terjadinya penurunan fungsi dalam kehidupan.
Ditandai dengan:
• Hilangnya minat terhadap aktivitas sosial
• Meningkatnya kesulitan dalam memenuhi tanggung jawab/tuntutan
hidup sehari-hari
• TAK TERGOLONGKAN
– Muncul simtom kriteria A, tapi tak dapat dimasukkan
dalam tipe paranoid, disorganized atau katatonik
Subtipe menurut DSM IV (3)
• RESIDUAL
– Hilangnya delusi atau halusinasi yg menonjol,
disorganized speech, behavior
– Ada bukti gangguan terus berlanjut karena ada
simtom negatif, 2 atau lebih simtom kriteria A yang
muncul dalam bentuk yang lebih lemah (seperti
keyakinan aneh, pengalaman persepsi yang luar
biasa)
Evaluasi terhadap subtipe
• Pada kenyataannya, tidak mudah untuk menegakkan
diagnosis subtipe skizofrenia:
• Reliabilitasnya rendah
• Validitas prediktifnya rendah
• Adanya overlap simtom pada subtipe yang berbeda
Gangguan psikotik lainnya
• Gangguan skizofreniform:
• Simtom skizofrenia berlangsung lebih dari 1 bulan namun kurang
dari 6 bulan
• Gangguan psikotik singkat (brief psychotic disorder):
• Simtom skizofrenia berlangsung antara 1 hari dan 1 bulan
• Kebanyakan dipicu oleh stres yang ekstrem
• Gangguan skizoafektif:
• Munculnya simtom-simtom gangguan mood maupun skizofrenia
sekaligus
Gangguan psikotik lainnya (2)
• Gangguan delusional
• Delusi mungkin mencakup kecemburuan, erotomania, dan delusi
somatik
• Tidak ada simtom lain dari skizofrenia yang muncul
Etiologi:
• Faktor genetik
• Faktor neurotransmitter
• Faktor struktur dan fungsi otak
• Faktor stres psikologis
• Faktor keluarga
Hasil penelitian
Faktor genetik
• Tidak disebabkan oleh gen tunggal
• Ilmu genetika tidak sepenuhnya dapat menjelaskan
kemunculan gangguan ; bagaimana pola penurunan masih
belum diketahui
• Model diatesis stres:
– Ada faktor genetik yang menjadi
predisposisi
– Stres memicu kemunculan gejala
Teori Neurotransmitter
• Teori dopamin:
• Gangguan terjadi karena tingkat dopamin berlebihan
• Tidak hanya itu, namun bisa juga karena reseptor dopamin
berlebihan atau sangat sensitif
• Terutama terpusat pada jalur mesolimbik
• Abnormalitas dopamin utamanya terkait dengan simtom positif
• Selain dopamin, ada neurotransmitter lain yang berperan:
serotonin, GABA, Glutamate
Teori struktur dan fungsi otak
• Hilangnya sel-sel otak
• Berkurangnya aktivitas di korteks prefrontal
• Faktor congenital:
– Kerusakan pada saat pembentukan otak
janin atau kelahiran
– Serangan virus pada otak janin
• Faktor perkembangan otak
Faktor stres psikologis
• Reaksi terhadap stres:
– Lebih reaktif terhadap stres: mood yang
positif sangat menurun dan mood negatif
meningkat
• Status sosial ekonomi:
• Jumlah rata-rata penderita skizofrenia lebih tinggi pada masyarakat
miskin kota
» Hipotesis sosiogenik: stres karena kemiskinan menyebabkan
gangguan
» Teori seleksi sosial: penurunan pada status sosial ekonomi;
hubungan terbalik antara status sosial dengan skizofrenia
• Banyak riset yang mendukung teori seleksi sosial
Faktor keluarga
• Ibu yang skizofrenogenik:dingin, mendominasi, menimbulkan
konflik tidak ada bukti yang mendukung teori ini
• Communication deviance (CD) : hostilitas dan komunikasi
yang buruk
• Lingkungan keluarga juga berdampak pada seringnya
penderita ”keluar masuk ” rumah sakit kekambuhan
– Ekspresi emosi keluarga:
• Hostilitas, komentar yang bernada kritik, keterlibatan emosi yang
terlalu dalam
B. Schismatic:
bentuk keluarga patologis: konstan ada konflik di antara anggota
keluarga, tapi sekaligus ada aliansi spesifik yang patologis (mis.
Ibu-anak perempuan, bapak-anak laki), sedangkan antara ibu-
bapak: absen
C. Skewed:
bentuk keluarga patologis: keterlibatan berlebihan dengan salah
satu anggota, perebutan kekuasaan dan dominasi antara orangtua.
Faktor keluarga …..
D. Pseudomutual & pseudohostile: