Referat Hepatitis Viral
Referat Hepatitis Viral
• Rekonstruksi imun
Fase • Proses inflamasi
Imunoreaktif • Destruksi hepatosit
1. 5 MU per hari atau 10 MU sebanyak 3 kali per minggu untuk interferon konvensional, selama 16-24
minggu
2. 180 μg/minggu untuk Peg-IFN a-2a dan 1.15 μg/kg/minggu untuk Peg-IFN a-2b selama 48 minggu
Terapi yang paling disarankan untuk Hep B kronik: tenofovir, entecavir karena tingkat resistensi rendah.
Dosis entecavir yang disarankan untuk pasien >16th tanpa riwayat pengobatan adalah 1x0,5mg dan
1x1mg bagi pasien dengan riwayat pengobatan. Dosis Tenofovier : 1x300mg
MANAGEMENT HEP B KRONIK
VAKSIN
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan bayi
memperoleh empat dosis vaksinasi hepatitis B. Dosis pertama pada
saat baru dilahirkan, dosis kedua pada usia 1-2 bulan, dosis ketiga
pada usia 3 bulan, dan dosis keempat pada usia 4 bulan.
Vaksinasi hepatitis B untuk orang dewasa terbagi ke dalam tiga
dosis. Dosis pertama dan kedua dengan jeda waktu 0, 1, 6 bulan.
HEPATITIS C
Digolongkan dalam genus hepacivirus dengan diameter 32 nm, bentuk sirkular dan
mengandung single stranded RNA. Virus hepatitis C ini memiliki 6 genotipe dan memiliki
karakteristik masing-masing.
15% dari kasus infeksi Hepatitis C bersifat akut, 85% dari kasus, infeksi Hepatitis C menjadi
kronis dan secara perlahan merusak hati selama bertahun-tahun. Dalam waktu tersebut, hati
bisa rusak menjadi sirosis (pengerasan hati), stadium akhir penyakit hati dan kanker hati.
TRANSMISI
GEJALA
AKUT KRONIK
Malaise Asimtomatik
Letih Malaise
Anoreksia Letih
Ikterik Nyeri perut kuadran atas
Hepatomegali Athralgia
Peningkatan ALT Trombositopenia
LAB
Anti HCV
• Anti HCV menunjukkan apabila
seseorang pernah terinfeksi sebelumnya
• Tidak memiliki efek protektif
• Terbentuk 7-8 minggu setelah infeksi
HCV RNA
• HCV RNA menunjukkan jumlah virus
dalam tubuh
• Terbentuk 7-10 hari post-infeksi
SEROLOGI
TREATMENT
PEG-IFN
Interferon bersifat sebagai
imunomodulator. Mekanisme :
menghambat berbagai tahap replikasi
virus meliputi saat virus masuk dalam
tubuh, uncoating, sintesis mRNA dan
sisntesis protein.
Pegylated ditambahkan dalam
formula obat untuk membuat interferon
bertahan lebih lama didalam tubuh,
penurunan toksisitas, meningkatkan
stabilitas obat, perlindungan terhadap
proteolisis dan memperbaiki daya
larut.
DAA
DAA merupakan terapi utama
hepatitis C saat ini.
Cara kerja: katalisasi proses
post-transkripsi protein untuk
replikasi HCV.
Kelompok pertama : NS3/4A
protease inhibitor. (-previr)
Kelompok kedua: NS5A protein
inhibitor (-asvir)
Kelompok ketiga : analog NS5B
polymerase inhibitor (-buvir)
RBV
Mekanisme kerja ribavirin yaitu
1. Menghambat langsung replikasi HCV
2. mMenghambat enzim inosine monophosphate
dehydrogenase pada tubuh,
3. enginduksi mutagenesis RNA virus
4. Imunomodulasi melalui induksi sel respon imun T-
helper.
Ribavirin cepat diabsoprsi (waktu paruh sekitar 2 jam)
dan di distribusikan secara luas ke seluruh tubuh setelah
pemberian oral, metabolisme utama terjadi di ginjal.
HEPATITIS D
• Hepatitis D biasanya ko-infeksi dengan hepatits B karena virus hepatitis D tidak
mampu menciptakan kapsul permukaannya dan menggunakan kelebihan
HBsAg untuk membentuk kaspulnya.
TRANSMISI Percutaneous
Coinfection
Injection, drug use
Low risk untuk infeksi chronic
Permucosal
Superinfection
Sex contact
Biasanya menyebabkan infeksi HDV kronik
Memiliki resiko tinggi menjadi chronic liver disease
GEJALA
Jaundice
Joint pain
Abdominal pain
Muntah
Anoreksia
Urin berwarna gelap
Fatigue
DIAGNOSIS
Infeksi HDV di diagnosis
dengan tingginya titer
Immunoglobulin G (IgG) dan
Immunoglobulin M (IgM)
anti-HDV, di konfirmasi
dengan adanya HDV RNA
dalam serum.
HBsAg digunakan untuk
monitoring treatment
response jika quantitative
HDV RNA tidak ada.
Penurunan titer HBsAg
menunjukan HDV clearance.
TREATMENT
Prevention: pre/post exposure prophylaxxis to prevent HBV infection
Untuk mentatalaksana infeksi virus Hepatitis D , dapat digunakan beberapa obat
seperti interferon alfa, peginterferon , Peginterferon dengan adefovir dipivoxil dan
HBV nucleotide inhibitors
HEPATITIS E
Virus hepatitis E (HEV) ditularkan
melalui jalur oral-fekal dari makanan
dan minuman yang terkontaminasi, dan
air minum yang tercemar tinja infeksius.
HEV endemik dibeberapa bagian
negara berkembang yang sanitasinya
kurang baik
Bersifat self-limited, namun memiliki
potensi untuk menjadi infeksi persisten
dan menyebabkan chronic liver disease
pada pasien immunocompromised.
GEJALA
Jaundice Nyeri perut
Urin gelap Anoreksia
Feses pucat Biasanya gejala bertahan hingga 1
sampai 4 minggu.
Fatigue
Periode inkubasi hepatitis E adalah 15-
Demam 60 hari (40 hari.)
Mual muntah
DIAGNOSIS
PERJALANAN PENYAKIT
TREATMENT
Self-limiting pada pasien imunokompeten.
Beberapa pasien mungkin memerlukan
pengobatan gejala
Pada pasien dengan faktor prognostik
yang buruk seperti status imunosupresi atau
penyakit hati, infeksi HEV dapat
berkembang menjadi hepatitis fulminan
atau gagal hati akut/kronis.
Short-course ribavirin telah terbukti
menghasilkan pemulihan total dan
menghindari perlunya transplantasi hati