Anda di halaman 1dari 10

DISPEPSIA (K30)

PKM KANIGARAN
• Dispepsia  suatu sindrom atau kumpulan gejala
keluhan yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak
nyaman di ulu hati, kembung, mual, muntah,
sendawa, rasa cepat kenyang, perut rasa
penuh/begah.
• Keluhan ini tidak perlu selalu semua ada pada tiap
pasien, dan bahkan pada satu pasien pun keluhan
dapat berganti atau bervariasi baik dari segi jenis
keluhan maupun kualitasnya.
ETIOLOGI DISPEPSIA

Gangguan atau penyakit dalam lumen saluran cema:


tukak gaster/duodenum, GASTRITIS, tumor, infeksi
Helicobacter pylori.

Obat-obatan: anti inflamasi non steroid (OAINS)

Penyakit pada hati, pankreas, sistem bilier: hepatitis,


pankreatitis, kolesistitis kronik.

Penyakit sistemik: diabetes melitus (gastropati


diabetikum)
GASTRITIS (K29)
Gastritis  proses inflamasi pada mukosa dan submukosa lambung.
Kebanyakan gastritis tanpa gejala.
Mereka yang mempunyai keluhan biasanya berupa keluhan yang tidak
khas.
Keluhan yang sering terjadi  nyeri panas dan pedih di ulu hati disertai
mual kadang-kadang sampai muntah.
Keluhan-keluhan tersebut juga tidak dapat digunakan sebagai alat evaluasi
keberhasilan pengobatan.
Pemeriksaan fisis juga tidak dapat memberikan informasi yang dibutuhkan
untuk menegakkan diagnosis.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksan endoskopi dan histopatologi.
OBAT-OBATAN YANG DIGUNAKAN
PADA DISPEPSIA&GASTRITIS

• Antasida
Menurunkan • Antagonis reseptor histamin
sekresi/menetralkan H2 (ARH2)
asam lambung
• Proton pump inhibitors (PPI)

• Sukralfat
Melindungi mukosa • Analog prostaglandin
lambung (misoprostol)
ANTASIDA
• Pada masa lalu sebelum kita kenal adanya ARH2 yg dapat memblokir pengeluaran
asam, antasida adalah obat satu satunya untuk tukak peptik/gastritis.
• Antasida adalah agen fisik sederhana yang bereaksi dengan proton di lumen usus.
• Antasida berbeda terutama dalam penyerapan dan efeknya pada konsistensi feses.
• Antasida yang paling populer digunakan adalah magnesium hidroksida (Mg [OH] 2
dan aluminium hidroksida (Al [OH] 3).
• Tidak satu pun dari basa lemah ini secara signifikan diserap dari usus.
• Magnesium hidroksida memiliki efek pencahar yang kuat, sementara aluminium
hidroksida memiliki efek konstipasi.
• Obat ini tersedia sebagai produk bahan tunggal dan sebagai kombinasi. Jika
dikombinasi keduanya bisa saling mengurangi efek samping sehingga
diare/konstipasi dapat dicegah.
• Dosis: 3 x 1 tablet,4 x 10 cc
Antagonis reseptor H2 (ARH2)

• ARH2  (cimetidin, ranitidine, famotidine, Nizatidine), struktur homolog dengan histamin.


• Mekanisme kerjanya memblokir efek histamin pada sel parietal sehingga sel parietal tidak
dapat dirangsang untuk mengeluarkan asam lambung. Inhibisi ini bersifat reversibel.
• Dosis pemeliharaan:
• Cimetidin 2x400 mg
• Ranidin 2x150 mg
• Nizatidine 2x150 mg
• Roksatidin 2x 75 mg
• Famotidin 2x 20mg
Proton pump inhibitor(PPl)
• PPI  Omeprazol, Lansoprazol, Pantoprazol, Rabeprazol, Esomesoprazol).
• Omeprazol dan Lansoprazol obat terlama digunakan, keasaman labil dalam bentuk enterik coated
granules, dipecah dalam usus dengan pH 6.
• Mekanisme kerja PPI adalah memblokir kerja enzim K*H*- ATPase yang akan memecah K*H*- ATP
menghasilkan energi yang digunakan untuk mengeluarkan
• asam HCI dari kanalikuli sel parietal kedalam lumen larnbung.
• Pada tikus, dosis besar telah menyebabkan tumor karsinoid, tetapi pada manusia tidak ada tumor yang
dilaporkan dan toksisitas tampaknya sangat rendah.
• Dosis:
• Omeprazole2 x20mg atau I x 40 mg
• Lansoprazole/Parfioprazol 2 x30 mg atau I x 60 mg
• Esomeprazole 1x20mg
Sukralfat

• Suatu komplek garam sukrosa dimana grup hidroksil


diganti dengan aluminium hidroksida dan sulfat.
• Mekanisme kemungkinan melalui pelepasan kutub
aluminium hidroksida yang berikatan dengan kutub
positif molekul protein membentuk lapisan fisikokemikal
pada dasar tukak, yang melindungi tukak dari pengaruh
agresif asam dan pepsin.
• Efek samping : konstipasi, tidak dianjurkan pada gagal
ginjal kronik.
• Dosis :4x 1 gram sehari
Analog prostaglandin
(Misoprostol)

Misoprostol  analog prostaglandin stabil yang umumnya memiliki efek protektif pada saluran
pencernaan, dan defisiensi dalam produksi prostaglandin endogen.
Agen ini menyebabkan efek langsung pada sel parietal dalam menghambat sekresi basal asam
lambung serta stimulasi produksi terlihat dalam berespon terhadap makanan, histamin,
pentagastrin dan kafein.
Agen ini juga meningkatkan aliran darah mukosa dan menambah sekresi lendir dan bikarbonat.
• Efek penekanan sekresi asam lambung kurang kuat dibandingkan dengan ARH2.
• Biasanya digunakan sebagai penangkal terjadinya tukak gaster pada pasien yang
menggunakan OAINS.
• PGE,/misoprostol yang telah diakui oleh FDA.
• Dosis 4 x 200 mikrog atau 2 x 400 mikrog pagi dan malam hari.
• Efek samping diare, mual, muntah dan menimbulkan kontraksi otot uterus/ perdarahan
sehingga tidak dianjurkan pada perempuan yang bakal hamil dan yang menginginkan
kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai